Di dalam kantor, duduk seorang pria botak dan sedikit gemuk berumur sekitar 50 tahun. Pria paruh baya ini bernama Thomas Yanto.Di depannya, berdiri seorang gadis yang terlihat gugup. Gadis ini terlihat berumur sekitar 21 tahun dan memiliki wajah yang cantik. Dari penampilannya, dia terlihat pendiam. Dia juga mengenakan kacamata besar berbingkai hitam yang menutupi wajah cantiknya.Perawakannya termasuk mungil. Dia mengenakan pakaian sederhana, tetapi kecantikan alaminya tetap terpancar.Gadis itu bernama Emily Tanjaya. Dia merupakan salah satu dari tiga sekretaris presiden direktur perusahaan. Posisinya sama dengan Owen. Hanya saja, Owen adalah sekretaris administrasi, sedangkan dia adalah sekretaris pribadi.Selain itu, sekretaris presiden direktur mempunyai dua atasan langsung, yaitu presiden direktur dan kepala departemen dewan direktur.“Emily, kamu sudah bekerja sebulan lebih. Kerjaanmu memang lumayan bagus, tapi kamu kurang tanggap. Aku nggak terlalu puas sama kinerjamu! Menurut
“Pak Thomas, aku mohon lepaskan aku ....” ucap Emily dengan penuh permohonan. Hatinya sangat kacau, dia juga tidak tahu harus berbuat apa.“Emily, wanita cantik itu memang untuk dinikmati pria. Kamu seharusnya memanfaatkan kelebihanmu ini! Jangan khawatir. Kalau kamu nurut padaku, aku jamin jabatan dan gajimu kelak pasti bisa meningkat. Kamu juga pasti bisa mendapatkan apa pun yang kamu inginkan di perusahaan!”Thomas tersenyum menyeringai. Kemudian, dia langsung memeluk Emily yang sedang berada dalam keadaan rapuh dan hendak menciumnya.Emily ingin meronta. Namun, saat memikirkan ibunya yang terbaring di ranjang rumah sakit dan pendidikan adiknya, dia bahkan tidak sanggup mengumpulkan keberanian untuk melawan.Dalam sekejap, dia langsung terlihat sangat putus asa, semua harapannya sudah hilang .... Tok, tok, tok!Tepat pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu. Kemudian, Owen berjalan masuk dengan membawa dokumen prosedur masuk perusahaan yang diberikan departemen personalia.Saat
Hati Nurani Owen tidak mengizinkannya untuk mengabaikan masalah ini.“Aku nggak peduli kamu itu siapa. Keluar sekarang juga! Kalau nggak, jangan salahkan aku bersikap nggak sopan terhadapmu!”Amarah Thomas langsung meledak. Dia memelototi Owen dengan sangat garang.Owen sangat ragu. Dia mempunyai dukungan Theresa. Jadi, dia tidak takut pada ancaman Thomas.Namun, Theresa sudah dengan jelas mengatakan bahwa dia tidak ingin mengungkapkan hubungan di antara mereka. Dia juga tidak ingin Owen mengandalkan hubungan ini untuk bertindak sembrono di perusahaan.Lagi pula, Thomas adalah atasan langsungnya dan juga merupakan tokoh penting yang berotoritas tinggi di dalam perusahaan. Selain itu, Thomas juga merupakan perwakilan para eksekutif perusahaan.Jika Owen langsung berselisih dengan atasannya pada hari pertama bekerja, hal ini pasti akan merugikan dirinya.Apabila masalahnya menjadi besar dan menyebabkan pengaruh buruk pada perusahaan, kesan baik Theresa terhadap dirinya juga pasti akan be
Plak!Saat merasakan rasa sakit yang panas di wajahnya, Owen langsung menutup wajahnya. Hatinya sangat emosi karena tahu bahwa Thomas pasti sengaja melakukannya.Namun, Owen sudah terbiasa dengan ejekan dan penghinaan selama menjadi menantu matrilokal di Keluarga Bastian. Lucy telah menghilangkan seluruh keberaniannya.Pada akhirnya, Owen memilih untuk bersabar saat menghadapi sikap Thomas yang mempersulitnya."Kenapa masih bengong? Cepat pungut semua pecahan itu sampai bersih!" tegur Thomas.Owen berusaha menahan amarahnya, lalu berjongkok untuk memungut pecahan keramik itu."Mau melawanku? Dasar orang rendahan nggak tahu diri! Kamu masih terlalu muda!" Thomas mencibir, lalu menginjak punggung tangan Owen dengan sekuat tenaga.Sementara itu, di bawah telapak tangan Owen dipenuhi dengan pecahan keramik yang tajam. Begitu merasa kesakitan, ada banyak pecahan tajam yang langsung melukai telapak tangannya hingga darah segar langsung mengalir keluar.Ugh!Owen tersentak dan langsung menari
Donny adalah kerabat jauh Thomas. Dia bisa bekerja di perusahaan dan menjadi kepala satpam berkat bantuan dari Thomas.Jadi, dia tentu tidak akan melawan perintah Thomas."Sialan! Beraninya kamu memukul pamanku. Sudah bosan hidup, ya? Pukul dia dengan kejam! Hari ini, buat bocah ini sampai cacat. Kalau dia mati, aku akan tanggung jawab!" teriak Donny dengan keras. Kemudian, dia mengeluarkan tonfa yang dibawa olehnya ke mana-mana. Dia bergerak lebih dahulu dan langsung memukul tubuh Owen.Beberapa satpam yang tersisa juga ikut mengeluarkan tonfa, lalu menyerang ke arah Owen dengan ganas."Awas!" Emily yang melihatnya tampak sangat panik.Owen berseteru dengan Pak Thomas demi membelanya.Hanya saja, sekarang situasi menjadi sedikit tidak terkendali. Emily tampak sangat cemas, tetapi dia tidak tahu apa yang harus dilakukan.Donny adalah preman yang terkenal sebelumnya, dia bisa memukul lima orang sekaligus dengan kekuatan sendiri. Setelah itu, dia masuk penjara selama dua tahun karena tid
Donny memang tidak bisa membalaskan dendamnya, tetapi bisa mengusir Owen dari perusahaan juga sudah membuat Thomas melampiaskan kekesalannya.Di sisi lain, jika Owen dipecat, dia akan kehilangan perlindungan dan mediasi dari perusahaan. Dengan begitu, Thomas bisa memanggil polisi secara terang-terangan untuk menangkap Owen."Memecatku? Kamu belum berhak!" Owen menatap Thomas dengan dingin dan berjalan ke arahnya selangkah demi selangkah."Ka ... kamu mau apa? Ini peringatan dariku, jan … jangan kemari!" Thomas terus melangkah mundur, lalu sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya."Aku sangat nggak suka denganmu. Aku mau menghajarmu!" ujar Owen sambil tersenyum dingin. Lagi pula, masalah sudah menjadi sebesar ini. Jadi, tidak ada yang perlu dia khawatirkan lagi.Lebih baik, dia memberi pelajaran kepada Thomas untuk melampiaskan amarahnya.Owen mengingat dengan sangat jelas bahwa Thomas ingin membunuhnya barusan!Sekalipun nanti Theresa memiliki kesan yang buruk kepadanya ataupun mengus
Emily pun tanpa sadar menggigil. Dia tahu seberapa tinggi kedudukan dan otoritas Thomas di perusahaan. Meskipun dia mengatakan yang sebenarnya, Angelina paling banyak juga hanya akan menegur Thomas dan tidak mungkin menghukumnya.Sementara Emily, setelah memberi tahu yang sebenarnya, Thomas pasti akan menggunakan otoritasnya untuk memecat dirinya.Saat memikirkan ibunya yang terbaring di rumah sakit, pendidikan adiknya, dan harapan para kerabatnya, Emily pun menjadi ragu.“Ada apa? Ngomong, dong?” desak Angelina.“A ... aku dan Pak Thomas cuman lagi bahas soal pekerjaan. Dia nggak melecehkanku ....” ucap Emily dengan kesulitan. Dia menunduk dan tidak berani memandang Owen.Emily sangat berterima kasih atas pertolongan Owen, tetapi dia tidak mampu menanggung konsekuensi dipecat. Oleh karena itu, dia hanya bisa diam-diam meminta maaf pada Owen dalam hati.“Apa?”Owen langsung terkejut, senyum di wajahnya juga membeku. Dia tidak menyangka setelah mati-matian menolong Emily, balasan yang d
“Pokoknya nggak bisa! Bu Angelina, jangan-jangan kamu memang sengaja mau melindungi anak ini?”Raut wajah Thomas menjadi muram. Dia harus menyerahkan Owen ke pihak polisi. Jika tidak, kekesalannya tidak akan hilang.Angelina pun menjadi kesal karena sifat Thomas yang begitu keras. “Pak Thomas, aku sudah sangat menghormatimu dengan mencoba bernegosiasi beberapa kali. Kamu jangan keterlaluan! Owen itu teman The ... temanku! Pokoknya, kamu setuju atau nggak, kita selesaikan masalah ini begitu saja!”Angelina sudah cukup kesal. Apalagi, dia sedang datang bulan sehingga suasana hatinya memang kurang bagus. Jadi, dia juga tidak peduli lagi apa ucapannya ini bisa menimbulkan kehebohan.“Ternyata begitu!”“Pantas saja anak ini berani melawan Pak Thomas. Ternyata dia teman Bu Angelina!”“Ada pertunjukan bagus nih!”Semua orang langsung terkejut dan mulai berkomentar. Tidak ada orang yang menyangka bahwa Owen ternyata bukan hanya kuat, tetapi juga mempunyai dukungan dari orang sehebat Angelina.
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero