“Pak Thomas, aku mohon lepaskan aku ....” ucap Emily dengan penuh permohonan. Hatinya sangat kacau, dia juga tidak tahu harus berbuat apa.“Emily, wanita cantik itu memang untuk dinikmati pria. Kamu seharusnya memanfaatkan kelebihanmu ini! Jangan khawatir. Kalau kamu nurut padaku, aku jamin jabatan dan gajimu kelak pasti bisa meningkat. Kamu juga pasti bisa mendapatkan apa pun yang kamu inginkan di perusahaan!”Thomas tersenyum menyeringai. Kemudian, dia langsung memeluk Emily yang sedang berada dalam keadaan rapuh dan hendak menciumnya.Emily ingin meronta. Namun, saat memikirkan ibunya yang terbaring di ranjang rumah sakit dan pendidikan adiknya, dia bahkan tidak sanggup mengumpulkan keberanian untuk melawan.Dalam sekejap, dia langsung terlihat sangat putus asa, semua harapannya sudah hilang .... Tok, tok, tok!Tepat pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu. Kemudian, Owen berjalan masuk dengan membawa dokumen prosedur masuk perusahaan yang diberikan departemen personalia.Saat
Hati Nurani Owen tidak mengizinkannya untuk mengabaikan masalah ini.“Aku nggak peduli kamu itu siapa. Keluar sekarang juga! Kalau nggak, jangan salahkan aku bersikap nggak sopan terhadapmu!”Amarah Thomas langsung meledak. Dia memelototi Owen dengan sangat garang.Owen sangat ragu. Dia mempunyai dukungan Theresa. Jadi, dia tidak takut pada ancaman Thomas.Namun, Theresa sudah dengan jelas mengatakan bahwa dia tidak ingin mengungkapkan hubungan di antara mereka. Dia juga tidak ingin Owen mengandalkan hubungan ini untuk bertindak sembrono di perusahaan.Lagi pula, Thomas adalah atasan langsungnya dan juga merupakan tokoh penting yang berotoritas tinggi di dalam perusahaan. Selain itu, Thomas juga merupakan perwakilan para eksekutif perusahaan.Jika Owen langsung berselisih dengan atasannya pada hari pertama bekerja, hal ini pasti akan merugikan dirinya.Apabila masalahnya menjadi besar dan menyebabkan pengaruh buruk pada perusahaan, kesan baik Theresa terhadap dirinya juga pasti akan be
Plak!Saat merasakan rasa sakit yang panas di wajahnya, Owen langsung menutup wajahnya. Hatinya sangat emosi karena tahu bahwa Thomas pasti sengaja melakukannya.Namun, Owen sudah terbiasa dengan ejekan dan penghinaan selama menjadi menantu matrilokal di Keluarga Bastian. Lucy telah menghilangkan seluruh keberaniannya.Pada akhirnya, Owen memilih untuk bersabar saat menghadapi sikap Thomas yang mempersulitnya."Kenapa masih bengong? Cepat pungut semua pecahan itu sampai bersih!" tegur Thomas.Owen berusaha menahan amarahnya, lalu berjongkok untuk memungut pecahan keramik itu."Mau melawanku? Dasar orang rendahan nggak tahu diri! Kamu masih terlalu muda!" Thomas mencibir, lalu menginjak punggung tangan Owen dengan sekuat tenaga.Sementara itu, di bawah telapak tangan Owen dipenuhi dengan pecahan keramik yang tajam. Begitu merasa kesakitan, ada banyak pecahan tajam yang langsung melukai telapak tangannya hingga darah segar langsung mengalir keluar.Ugh!Owen tersentak dan langsung menari
Donny adalah kerabat jauh Thomas. Dia bisa bekerja di perusahaan dan menjadi kepala satpam berkat bantuan dari Thomas.Jadi, dia tentu tidak akan melawan perintah Thomas."Sialan! Beraninya kamu memukul pamanku. Sudah bosan hidup, ya? Pukul dia dengan kejam! Hari ini, buat bocah ini sampai cacat. Kalau dia mati, aku akan tanggung jawab!" teriak Donny dengan keras. Kemudian, dia mengeluarkan tonfa yang dibawa olehnya ke mana-mana. Dia bergerak lebih dahulu dan langsung memukul tubuh Owen.Beberapa satpam yang tersisa juga ikut mengeluarkan tonfa, lalu menyerang ke arah Owen dengan ganas."Awas!" Emily yang melihatnya tampak sangat panik.Owen berseteru dengan Pak Thomas demi membelanya.Hanya saja, sekarang situasi menjadi sedikit tidak terkendali. Emily tampak sangat cemas, tetapi dia tidak tahu apa yang harus dilakukan.Donny adalah preman yang terkenal sebelumnya, dia bisa memukul lima orang sekaligus dengan kekuatan sendiri. Setelah itu, dia masuk penjara selama dua tahun karena tid
Donny memang tidak bisa membalaskan dendamnya, tetapi bisa mengusir Owen dari perusahaan juga sudah membuat Thomas melampiaskan kekesalannya.Di sisi lain, jika Owen dipecat, dia akan kehilangan perlindungan dan mediasi dari perusahaan. Dengan begitu, Thomas bisa memanggil polisi secara terang-terangan untuk menangkap Owen."Memecatku? Kamu belum berhak!" Owen menatap Thomas dengan dingin dan berjalan ke arahnya selangkah demi selangkah."Ka ... kamu mau apa? Ini peringatan dariku, jan … jangan kemari!" Thomas terus melangkah mundur, lalu sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya."Aku sangat nggak suka denganmu. Aku mau menghajarmu!" ujar Owen sambil tersenyum dingin. Lagi pula, masalah sudah menjadi sebesar ini. Jadi, tidak ada yang perlu dia khawatirkan lagi.Lebih baik, dia memberi pelajaran kepada Thomas untuk melampiaskan amarahnya.Owen mengingat dengan sangat jelas bahwa Thomas ingin membunuhnya barusan!Sekalipun nanti Theresa memiliki kesan yang buruk kepadanya ataupun mengus
Emily pun tanpa sadar menggigil. Dia tahu seberapa tinggi kedudukan dan otoritas Thomas di perusahaan. Meskipun dia mengatakan yang sebenarnya, Angelina paling banyak juga hanya akan menegur Thomas dan tidak mungkin menghukumnya.Sementara Emily, setelah memberi tahu yang sebenarnya, Thomas pasti akan menggunakan otoritasnya untuk memecat dirinya.Saat memikirkan ibunya yang terbaring di rumah sakit, pendidikan adiknya, dan harapan para kerabatnya, Emily pun menjadi ragu.“Ada apa? Ngomong, dong?” desak Angelina.“A ... aku dan Pak Thomas cuman lagi bahas soal pekerjaan. Dia nggak melecehkanku ....” ucap Emily dengan kesulitan. Dia menunduk dan tidak berani memandang Owen.Emily sangat berterima kasih atas pertolongan Owen, tetapi dia tidak mampu menanggung konsekuensi dipecat. Oleh karena itu, dia hanya bisa diam-diam meminta maaf pada Owen dalam hati.“Apa?”Owen langsung terkejut, senyum di wajahnya juga membeku. Dia tidak menyangka setelah mati-matian menolong Emily, balasan yang d
“Pokoknya nggak bisa! Bu Angelina, jangan-jangan kamu memang sengaja mau melindungi anak ini?”Raut wajah Thomas menjadi muram. Dia harus menyerahkan Owen ke pihak polisi. Jika tidak, kekesalannya tidak akan hilang.Angelina pun menjadi kesal karena sifat Thomas yang begitu keras. “Pak Thomas, aku sudah sangat menghormatimu dengan mencoba bernegosiasi beberapa kali. Kamu jangan keterlaluan! Owen itu teman The ... temanku! Pokoknya, kamu setuju atau nggak, kita selesaikan masalah ini begitu saja!”Angelina sudah cukup kesal. Apalagi, dia sedang datang bulan sehingga suasana hatinya memang kurang bagus. Jadi, dia juga tidak peduli lagi apa ucapannya ini bisa menimbulkan kehebohan.“Ternyata begitu!”“Pantas saja anak ini berani melawan Pak Thomas. Ternyata dia teman Bu Angelina!”“Ada pertunjukan bagus nih!”Semua orang langsung terkejut dan mulai berkomentar. Tidak ada orang yang menyangka bahwa Owen ternyata bukan hanya kuat, tetapi juga mempunyai dukungan dari orang sehebat Angelina.
“Bukan begitu, Pak Thomas yang melecehkan bawahannya ....”Wajah Owen terlihat masam. Dia menceritakan semua kejadiannya, tetapi malah merasa sangat gelisah. Bagaimanapun juga, ada Emily yang bersaksi membela Thomas. Owen merasa sepertinya sangat sulit untuk bisa mendapatkan kepercayaan Theresa.“Bu Theresa, dia sedang memfitnahku! Waktu itu, aku dan Emily lagi bicarakan masalah pekerjaan. Emily bisa menjadi saksinya, kok ...,” ucap Thomas dengan buru-buru.“Emily, apa yang dikatakan Pak Thomas benar?”Theresa melambaikan tangannya untuk menyuruh Emily maju ke hadapannya.“Benar ...,” jawab Emily sambil menunduk. Dia tidak berani menatap mata Theresa, apalagi Owen.“Owen, apa ada yang mau kamu katakan lagi?”Theresa menatap Owen dengan ekspresi tenang.“Aku .... Nggak ada.”Owen pun berdesah. Dia merasa sangat sedih dan kecewa.Saat melihat penampilan Owen yang putus asa, Theresa merasa kesal, tetapi juga lucu. Dia berbeda dari Angelina. Sebab, dia lebih mengerti tentang sifat dan kara