Share

Bab 15

Penulis: Jurang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Dari segi latar belakang ataupun bisnis, Ashton tentu tidak sebanding dengan keluarga besar seperti Keluarga Lestari. Akan tetapi, dari segi status dan posisi, dia sama sekali tidak kalah dari Pak Jerremy.

Bagaimanapun juga, setiap orang akan jatuh sakit. Pak Ashton adalah dokter nomor satu yang diakui oleh Kota Jenggala. Ada banyak orang kaya dan berkuasa dalam lingkaran itu yang pernah meminta untuk diobati olehnya sehingga mereka sangat menghormatinya.

"Pak Jerremy, kali ini aku datang mengganggumu. Aku ingin melakukan pemeriksaan ulang kepadamu," ujar Pak Ashton sambil menangkupkan tangannya dan tersenyum.

Setengah bulan yang lalu, penyakit Pak Jerremy mendadak kambuh. Dia merasa sesak di bagian dada dan kesulitan bernapas.

Setelah itu, Pak Ashton yang bertindak untuk mengobati penyakit Pak Jerremy.

Pada saat itu, mereka sepakat untuk melakukan pemeriksaan ulang setengah bulan kemudian. Jika tidak ada masalah dalam pemeriksaan ulang kali ini, itu artinya penyakitnya sudah sembuh total.

"Pak Ashton, sudah merepotkanmu."

"Pak Jerremy, kamu sudah sungkan. Ini adalah pekerjaanku."

Setelah saling berbicara sungkan untuk sesaat, Pak Ashton mengisyaratkan Pak Jerremy untuk duduk. Kemudian, dia mulai memeriksa nadi Pak Jerremy dan mengamati wajah Pak Jerremy sesekali.

Raut wajahnya perlahan menjadi serius.

Melihat hal itu, Lukas seketika menjadi gugup. Dia sontak bertanya, "Pak Ashton, bagaimana kondisi ayahku?"

"Kondisi Pak Jerremy terlihat nggak terlalu baik. Dahinya berwarna keabu-abuan, wajahnya tampak keunguan. Ini adalah pertanda buruk," ujar Pak Ashton sambil mengernyitkan alisnya.

"Dahi keabu-abuan? Wajah keunguan?"

Lukas dan yang lainnya sontak terperanjat. Pandangan mereka pun langsung tertuju ke arah Owen.

Mereka mengingat dengan jelas bahwa Owen juga berbicara seperti itu barusan!

"Tapi, kalian juga nggak perlu khawatir. Denyut nadi Pak Jerremy sangat normal, seharusnya nggak ada masalah," ujar Pak Ashton dengan nada menghibur.

"Baguslah kalau begitu." Lukas dan yang lainnya diam-diam menghela napas lega.

Meskipun kesimpulan yang dikatakan Owen barusan sangat berbeda dengan Pak Ashton, mereka tentu lebih memercayai Pak Ashton yang merupakan dokter terunggul dalam negeri itu.

"Begini saja. Untuk menghindari terjadi sesuatu yang nggak terduga, aku akan menggunakan alat untuk memeriksa Pak Jerremy dengan teliti sekali lagi," ujar Pak Ashton dengan suara berat.

Lukas mengangguk dan berujar, "Baik, di atas ada alatnya. Semuanya adalah peralatan medis paling canggih."

Selanjutnya, Pak Asthon, Lukas, dan yang lainnya naik ke atas bersama-sama. Theresa juga ikut naik karena mengkhawatirkan kondisi kakeknya.

Hanya Owen sendiri yang berdiri di aula utama dengan canggung. Dia merasa serba salah, antara pergi atau tidak.

Tidak lama kemudian.

Pemeriksaan selesai. Pak Asthon, Lukas, dan yang lainnya turun dari atas.

"Pemeriksaan barusan, semuanya terlihat normal. Mungkin, aku sudah berpikir berlebihan. Kondisi wajah Pak Jerremy memang kurang baik, itu mungkin karena kekurangan energi dan darah. Aku akan membukakan resep obat untuk menutrisi energi dan darah. Coba diminum selama beberapa hari dulu."

Selesai membukakan resep untuk Pak Jerremy, Pak Ashton pun berpamitan dan hendak pergi.

Pak Jerremy tampak ingin mengatakan sesuatu, tetapi rasa sakit yang besar seketika menyerang jantungnya. Kemudian, dia batuk dengan sangat keras, matanya menjadi gelap, dan langsung terjatuh ke lantai.

"Ayah, ada apa denganmu?"

Lukas tampak sangat terkejut dan bergegas memapah ayahnya. Saat ini, dia baru menemukan bahwa ayahnya memejamkan kedua mata dan sudah pingsan.

"Pak Ashton, ada apa ini? Kenapa kakekku mendadak pingsan?" tanya Theresa dengan ekspresi panik.

"Ini …. nggak seharusnya begini. Kalian jangan panik dulu, aku akan memeriksa nadinya lagi."

Pak Ashton juga sangat terkejut. Dia pun bergegas berjongkok untuk memeriksa nadi Pak Jerremy.

Denyut nadi Pak Jerremy yang awalnya kuat dan normal, entah sejak kapan berubah menjadi lemah dan kacau. Bahkan, detak jantungnya juga ikut melemah dan ada bahaya yang mengancam nyawanya kapan saja.

"Kondisi Pak Jerremy sangat buruk. Bawa kemari jarum, aku akan menusukkan beberapa jarum untuknya."

Pak Ashton memang layak menjadi dokter terunggul dalam negeri. Dia tetap tenang meski dalam situasi menegangkan. Setelah menerima sekotak jarum perak yang diberikan oleh asistennya, dia pun mulai melakukan teknik akupunktur untuk Pak Jerremy.

Teknik gerakan tangannya sangat terampil. Jarum pertama ditusukkan di titik akupunktur Neiguan, jarum kedua ditusuk di titik akupunktur Shenmen ….

"Tunggu sebentar! Kamu nggak bisa melakukan akupunktur seperti itu. Kamu akan membunuh Kakek Jerremy kalau seperti itu."

Tepat saat Pak Ashton hendak menusukkan jarum kedua, Owen yang berdiri di samping mendadak berteriak untuk menghentikannya.

"Kamu siapa?" tanya Pak Ashton sambil melirik Owen dengan ekspresi kesal.

Dia merasa bahwa bocah tengik seperti Owen tidak seharusnya meragukan kemampuannya.

"Menurutku, jarum pertama seharusnya ditusuk ke titik akupunktur Zhanzhong, jarum kedua di titik akupunktur Shenque …."

Sebuah gambar titik akupunktur tubuh manusia muncul di benak Owen, lalu dia pun mengucapkannya tanpa sadar.

"Apa? Titik akupunktur Zhanzhong? Titik akupunktur Shenque?"

Kedua titik akupunktur ini adalah titik mematikan di dalam ilmu pengobatan tradisional. Begitu ditusuk, siapa pun juga tidak bisa menyelamatkannya!

Sebenarnya, dia ingin menyelamatkan orang atau membunuh orang?
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kades Jlegiwinangun
minta bab 500
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 16

    "Ini adalah titik mematikan di tubuh manusia!" ujar Pak Ashton sambil mengernyitkan alisnya. Dia merasa bahwa Owen hanya mempelajari ilmu medis abal-abal dan berpikir untuk mendapat pujian. Owen malah tidak tahu bahwa berbuat seperti itu akan membunuh orang lain."Bocah, jangan asal bicara. Titik akupunktur Zhanzhong dan titik akupunktur Shenque adalah titik mematikan. Gimana bisa ditusuk asal-asalan? Memangnya kamu mengerti tentang titik akupunktur?" bentak asisten Pak Asthon kepada Owen."Kulihat, kamu seharusnya hanya belajar ilmu medis abal-abalan, lalu ingin meminta pujian, 'kan? Dengarkan aku, orang sepertimu ini yang membuat ilmu tradisional ditolak oleh orang-orang lokal!"Mereka malah mengaitkan hal ini dengan moralitas!Owen hendak mengatakan sesuatu, tetapi Theresa langsung menyelanya dan berkata dengan kesal, "Owen, nyawa kakekku sedang dalam bahaya dan Pak Ashton sedang menolongnya. Bisa nggak kamu jangan membuat onar?"Owen memang pernah menyelamatkan hidupnya semalam, te

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 17

    “Konyol sekali! Bahkan Pak Ashton, dokter terunggul di dalam negeri juga nggak bisa sembuhin penyakit aneh Pak Jerremy! Kamu kira kamu itu siapa? Kamu punya cara apa? Memangnya keterampilan medismu lebih tinggi dari Pak Ashton! Kamu benar-benar sudah gila karena pengin terkenal, ya!” sindir asisten Ashton.Ashton mengerutkan keningnya, lalu bertanya, “Apa kamu juga seorang dokter?”“Aku bukan seorang dokter ....” Owen menggeleng.“Bukan dokter masih berani asal bicara! Biarpun kamu itu dokter pengobatan tradisional, kamu masih terlalu muda untuk bisa mengobati orang. Kamu itu cuman orang picik yang mau cari sensasi!” Lukas langsung mengamuk dan memelototi Owen dengan sengit.Owen terdiam. Dia sudah menduga reaksi seperti ini. Alhasil, dia yang ingin membantu malah ditolak mentah-mentah.“Belum tentu! Dari pertama ketemu sama Kakek, Owen sudah bilang kalau raut wajah Kakek nggak bagus dan dia berada dalam bahaya! Lagian, waktu Pak Ashton memberikan pengobatan akupunktur untuk Kakek, dia

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 18

    Setelah selesai memberikan pengobatan akupunktur, wajah Owen terlihat pucat dan dahinya juga dibasahi keringat. Dia langsung terduduk di lantai, hampir pingsan karena kelelahan.Saat ini, dia masih merupakan seorang amatir yang belum bisa menggunakan energi untuk mengendalikan jarum. Dia sepenuhnya mengandalkan kekuatan tak diketahui di dalam tubuhnya itu untuk memberikan pengobatan akupunktur ini.“Pfft! Pfft!”Tepat pada saat ini, Jerremy tiba-tiba bereaksi. Kedua matanya tiba-tiba terbuka, lalu dia memuntahkan lumayan banyak darah. Dalam sekejap, pakaian dan lantai di depannya pun dilumuri darah.Selanjutnya, matanya kembali tertutup dan dia tidak bergerak lagi. Bahkan napasnya juga berhenti, dia sudah meninggal!“Kakek ....”“Ayah ....”Theresa dan Lukas langsung tercengang. Mereka langsung berseru sedih dan menghampiri Jerremy.“Sudah kubilang kalau anak ini cuman berlagak hebat dan mau merebut jasa orang lain! Dia nggak tahu kalau tindakannya ini sangat sembrono! Ini nyawa orang,

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 19

    “Ada apa ini sebenarnya?”Jerremy sangat kebingungan. Dia baru sadar dari koma, jadi tidak tahu apa yang sudah terjadi.“Begini ....”Theresa menghampirinya, lalu menceritakan semua kejadiannya kepada Jerremy.Jerremy sangat terkejut, lalu menampar Lukas dan berteriak, “Bajingan! Lihat apa yang sudah kamu perbuat! Owen sudah bermaksud baik untuk menolongku. Biarpun nggak berhasil, dia tetap sudah berusaha. Mana boleh kamu membalas air susu dengan air tuba! Cepat minta maaf pada Owen!”Lukas kurang menyukai Owen karena peristiwa vila. Namun, karena ancaman ayahnya, dia akhirnya menghampiri Owen dengan ekspresi enggan. “Owen, aku yang salah soal tadi. Maaf ....”“Paman Lukas, nggak perlu sungkan. Cuman sedikit salah paham kok, nggak masalah,” ucap Owen dengan buru-buru.Pada saat ini, Ashton berjalan mendekat, lalu memberi hormat pada Owen. “Sobat, aku minta maaf atas ketidaksopananku tadi! Keterampilan medismu sangat tinggi! Kamu itu benar-benar mukjizat dunia medis! Aku benar-benar sal

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 20

    “Benar.” Owen mengangguk dengan serius.Dia tidak berpendidikan tinggi, kemampuan kerjanya juga biasa-biasa saja. Ingin mendapatkan pekerjaan dalam waktu singkat bukanlah hal yang mudah baginya.Jika Jerremy bisa mengatur pekerjaan yang stabil untuknya, ini sudah merupakan bantuan yang sangat besar.“Owen, maafkan kejujuranku. Keterampilan medismu toh begitu tinggi. Jangankan pekerjaan biasa, bahkan kalau kamu mau jadi dokter terkenal kayak Pak Ashton, itu juga bukan hal sulit, ‘kan?” ujar Jerremy dengan heran.Dengan keterampilan medis yang ditunjukkan Owen tadi, pasti ada banyak keluarga kaya dan berkuasa yang bersedia berteman dengannya.Tidak peduli apa itu uang, kekuasaan, reputasi, atau kedudukan, Owen bisa dengan mudah mendapatkannya. Apa dia masih perlu bekerja?“Umm .... Pak Jerremy, sejujurnya aku nggak pernah belajar keterampilan medis. Aku juga nggak punya sertifikat praktik dokter. Teknik akupunktur yang kupakai untuk mengobatimu tadi adalah warisan leluhurku, aku cuman bi

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 21

    “Theresa, belajarlah dari kesalahan. Nggak aman banget kalau kamu tinggal sendirian di luar. Sebaiknya kamu pindah balik ke rumah!” ucap Lukas dengan khawatir. Dia tanpa sadar melirik Owen yang ada di samping.Dia ingin putrinya pindah kembali ke rumah karena memikirkan keamanan putrinya. Selain itu, dia juga ingin memisahkan putrinya dengan Owen.Berdasarkan informasi yang dikumpulkannya sekarang, Lukas merasa Owen berani mencoba menyelamatkan Jerremy karena ingin mengejar Theresa. Alhasil, Owen benar-benar beruntung dan berhasil menyembuhkan Jerremy.Namun, pria biasa seperti Owen sama sekali tidak pantas menjadi pendamping putrinya!“Nggak mungkin! Aku nggak mau pindah balik ke rumah! Tempat tinggalku itu di kawasan vila elite dan dijaga penjaga keamanan profesional 24 jam! Lagian, Kakek sudah mengatur enam pengawal baru untukku. Dengan perlindungan mereka kelak, nggak bakal ada masalah soal keamanan lagi!” Theresa menolak sambil menggeleng.Semalam, dia diculik pada saat perjalanan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 22

    Seusai makan malam.Owen dan Theresa meninggalkan Kediaman Keluarga Lestari dan mengemudi pulang ke Vila Bagya.Saat ini, pembantu yang bernama Bibi Tanti sudah selesai membereskan satu kamar tamu untuk ditempati.Saat berbaring di atas tempat tidur, Owen akhirnya sudah bisa menenangkan hatinya. Dia berencana untuk mempelajari warisan Leluhur Guswadi dengan baik.Dia pun memejamkan matanya, lalu satu per satu memori warisan itu masuk ke dalam pikirannya, di antaranya, termasuk berbagai macam catatan metode rahasia.Ada catatan medis yang berharga, jurus rahasia berkultivasi, dan lain sebagainya.Tiba-tiba, Owen tersentak! Masih ada acara berkultivasi ganda dengan wanita?Owen berdeham beberapa kali dan langsung melihat maksud dari berkultivasi tersebut.Orang yang belajar bela diri akan mengejar ilmu tentang seni bela diri. Yang dilatih dalam ilmu ini adalah energi sejati dan kekuatan dalam.Sebaliknya, seorang praktisi kultivasi mengejar tentang ajaran alam semesta, jadi yang dilatih

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 23

    Theresa tertegun, lalu berkata, "Kamu nggak punya SIM? Ini memang sedikit merepotkan."Kemudian, Theresa bergumam sendiri seolah-olah teringat sesuatu. Dia lalu berujar, "Apa kamu bisa mengendarai motor?""Aku bisa mengendarai motor, juga punya SIM C," ujar Owen sambil mengangguk. Sebelumnya, hidup Owen di Kediaman Keluarga Bastian sangat buruk, bahkan lebih buruk dari seekor anjing. Jadi, mana mungkin dia bisa mengemudi mobil?Akan tetapi, Keluarga Bastian sering memintanya untuk melakukan sesuatu. Demi mempermudahnya, mereka secara khusus menyediakan motor bekas untuk Owen."Baguslah kalau begitu. Aku punya satu motor balap di sini, itu hadiah ulang tahun dari Bibi untukku. Lagian, aku biasanya juga nggak pakai, jadi ambil saja untuk dijadikan kendaraanmu."Theresa menarik Owen ke sebuah sudut. Terlihat, ada sebuah motor balap berwarna merah muda yang sangat keren diparkir di sana."Kamu jangan meremehkan motor balap ini. Harganya itu sekitar satu miliar.""Apa? Satu miliar?" Owen t

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3120

    “Semua ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral, segera bertindak! Tangkap Danu dan Jordan! Kalau ada anggota Keluarga Chandika yang berani menghalangi, mereka juga akan dihukum sesuai kesalahan mereka!” perintah Graham dengan tegas.Para anggota Keluarga Chandika seharusnya memang tidak terlibat dalam kejahatan Danu. Namun, apabila mereka bersikeras melindungi Danu, itu setara dengan berkomplot dengan penjahat di Daftar Hitam. Dengan begitu, Organisasi Dragmar Tonham Sentral tentu saja tidak akan mengampuni mereka.“Baik!”Seiring dengan perintah Graham, para ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral segera membentuk formasi untuk mengepung Danu dan Jordan.“Semua anggota Keluarga Chandika, bersiap untuk sambut serangan!” perintah Setiawan tanpa ragu sambil melambaikan tangannya kepada para anggota Keluarga Chandika.Kali ini, Organisasi Dragmar Tonham Sentral yang tidak memiliki bukti malah ingin menangkap Danu hanya berdasarkan kata-kata sepihak mereka. Hal ini benar-benar keterlaluan. K

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3119

    “Mau bukti? Gampang kok. Pak tua, setelah menangkapmu, kami akan menggeledah tempat tinggalmu. Dengan begitu, kami sudah bisa temukan buktinya!” cibir Owen.“Emm ... benar juga! Pak Danu, kalau kamu memang nggak bersalah, menyerahlah dan biarkan kami geledah tempat tinggalmu. Kalau memang nggak temukan bukti apa pun, kami pasti akan membersihkan nama baikmu!” tambah Graham sambil mengangguk.Graham tahu jelas bahwa selama ini, Wajah Seribu selalu bersembunyi sambil diam-diam melakukan kejahatan atau memberi perintah kepada para penjahat di Daftar Hitam untuk melakukan kejahatan. Tujuannya tidak lain adalah merebut harta karun orang lain, lalu membunuhnya.Jika Danu memang adalah Wajah Seribu, harta karun yang direbutnya itu pasti tertinggal di tempat tinggalnya. Selama Keluarga Chandika membiarkan Organisasi Dragmar Tonham Sentral menggeledahnya, kenyataannya akan terbukti.“Sebelum menuduh orang, tunjukkan dulu buktinya! Pak Graham, kalian mau aku menyerah dengan patuh tanpa bukti apa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3118

    “Ini ....”Begitu mendengar ucapan Graham, Setiawan terlihat serbasalah dan terdiam untuk sesaat. Danu merupakan adik bungsu ayahnya yang masih hidup, juga merupakan keluarganya. Hanya dengan mendengar ucapan sepihak Graham, dia tentu saja tidak percaya bahwa Danu adalah Wajah Seribu.Namun, Organisasi Dragmar merupakan departemen khusus negara yang selalu menegakkan hukum dengan adil. Berhubung Organisasi Dragmar Tonham Sentral berani beraliansi dengan Keluarga Jinanda dan Keluarga Sutana untuk datang menangkap orang secara terang-terangan, itu berarti Organisasi Dragmar Tonham Sentral sudah yakin bahwa Danu adalah Wajah Seribu.Organisasi Dragmar Tonham Sentral sangatlah kuat. Selain itu, mereka juga memiliki bantuan Keluarga Jinanda dan Keluarga Sutana. Keluarga Chandika tentu saja bukan tandingan ketiga kekuatan itu. Jika Setiawan memimpin para ahli Keluarga Chandika untuk melawan Organisasi Dragmar Tonham Sentral, Keluarga Jinanda, dan Keluarga Sutana, hal ini malah akan mendatan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3117

    Di kediaman Keluarga Chandika.Sebagai pemimpin Tiga Keluarga Besar di Tonham Sentral, Keluarga Chandika juga bukanlah sosok yang bodoh dan tidak kompeten. Saat ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral, Keluarga Jinanda, dan Keluarga Sutana bersiap-siap datang ke kediaman Keluarga Chandika, Setiawan sudah menerima kabarnya.Meskipun tidak tahu kenapa ketiga kekuatan itu tiba-tiba berniat menyerang Keluarga Chandika, Setiawan segera melakukan segala persiapan dan mengumpulkan para ahli Keluarga Chandika untuk menghadapi hal ini.Saat orang-orang dari Organisasi Dragmar Tonham Sentral, Keluarga Jinanda, dan Keluarga Sutana tiba, Setiawan sudah memimpin para ahli Keluarga Chandika untuk menunggu di luar rumah. Dengan begitu, kedua belah pihak pun berdiri berhadapan dengan jarak 5-6 meter dari satu sama lain.“Pak Graham, Juskitar, Surya, apa maksud kalian? Keluarga kami nggak punya dendam apa-apa dengan kalian! Kenapa kalian beraliansi untuk menyerang kami?” seru Setiawan dengan ekspresi su

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3116

    Syut! Setelah mendirikan Formasi Pengumpul Energi dan Formasi Pengumpul Surya, Owen mengeluarkan Mutiara Spiritual Sejati dan mengaktifkannya. Mutiara Spiritual Sejati pun melayang di udara. Kemudian, Owen duduk di tengah-tengah formasi dan mulai memusatkan seluruh perhatiannya dalam berkultivasi.Kali ini, Owen berkultivasi dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Saat berkultivasi dulu, dia biasanya menyerap energi spiritual di alam melalui Formasi Pengumpul Energi, lalu mengubahnya secara perlahan untuk digunakan tubuhnya.Sekarang, Owen bukan hanya menyerap energi spiritual di alam melalui Formasi Pengumpul Energi, juga sekaligus menyerap energi spiritual dari semua batu giok yang digunakannya untuk mendirikan Formasi Pengumpul Energi dan Formasi Pengumpul Surya.Giok-giok ini pada dasarnya mengandung energi spiritual yang kental dan sangat murni, juga bermanfaat besar bagi kultivasi Owen. Jadi, dia juga bisa menyerapnya dan menggunakannya untuk berkultivasi. Cara berkultivasi se

DMCA.com Protection Status