Share

Bab 13

Namun, Owen tahu bahwa semua uang ini bukan miliknya dan dia juga tidak bisa mengambilnya.

"Uang dan uang lagi! Apa punya uang itu sangat hebat? Aku sudah bilang, aku menyukai Owen! Aku hanya akan menikah dengannya seumur hidupku ini! Kamu jangan berpikir untuk memisahkan kami, kecuali aku mati!" ujar Theresa dengan emosi.

Sejak ibunya meninggal, dia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang seorang ayah dari kecil hingga dewasa. Setiap kali dia membutuhkan ayahnya, ayahnya selalu mengusirnya dengan memberi uang. Jadi, dia sejak awal sudah muak dengan hal itu.

"Kamu ... oke, bagus sekali! Aku akan pergi mencari kakekmu sekarang," ujar Lukas dengan wajah yang sangat suram. Kemudian, dia pun berbalik dan pergi.

Selama beberapa tahun ini, kesenjangan antara dia dan putrinya sangat dalam. Hubungan mereka juga menjadi makin menegangkan.

Ditambah lagi, sekarang putrinya sudah dewasa. Putrinya memiliki perusahaan dan bisnis sendiri sehingga dia juga tidak mampu mengatur putrinya lagi.

Di rumah, satu-satunya orang yang bisa memengaruhi putrinya untuk mengubah keputusannya mungkin hanya tersisa Kakek Jerremy sendiri.

Setelah menatap punggung Lukas dan Sherly yang perlahan menjauh, Theresa langsung terduduk di sofa dan raut wajahnya menjadi sangat muram.

Owen bermaksud untuk menghibur Theresa dan hendak berbicara, tetapi dia selama ini tidak pandai dalam bertutur kata. Dia juga tidak tahu apa yang harus dia katakan.

Setelah beberapa saat, suasana hati Theresa mulai tenang. Dia pun berkata dengan ekspresi bersalah, "Owen, maaf sekali, ya. Barusan aku sengaja bicara begitu karena ingin membuat emosi ayah dan juga Sherly. Aku nggak bermaksud menjadikanmu sebagai tameng. Kuharap, kamu nggak keberatan."

"Aku tahu, aku nggak keberatan," ujar Owen dengan pelan.

Theresa adalah nona besar dari Keluarga Lestari. Ditambah dengan parasnya yang cantik, dia disebut sebagai wanita kebanggaan yang memiliki posisi tinggi.

Sebaliknya, Owen hanya seorang pria yang pernah bercerai dan juga pecundang yang terkenal. Dia tidak punya orang tua dan tidak punya kemampuan apa pun.

Kesenjangan antara mereka berdua bagaikan langit dan bumi.

Bagaimana mungkin Owen berani berharap Theresa akan benar-benar menyukainya? Dia bahkan lebih tidak berani berharap apa pun kepada Theresa.

"Aku pergi mandi dulu."

Owen terdiam sejenak, lalu bergegas meninggalkan ruang tamu.

Seusai mandi.

Owen mengenakan pakaian berkelas yang dibelikan Theresa untuknya. Dia seketika merasa jauh lebih segar dan karismanya menjadi meningkat, setidaknya meningkat beberapa level.

Theresa mengamati Owen sekali lagi dan matanya seketika berbinar.

Seperti kata pepatah, nilai diri terletak di mulut, tetapi nilai fisik terletak pada pakaian.

Owen memiliki paras yang tampan. Setelah mengenakan jas, dia terlihat lebih elegan dan sopan. Dia memiliki penampilan seperti elite profesional dan gaya seperti seorang CEO yang sombong.

Intinya, Owen termasuk tipe yang enak dipandang. Saat pertama kali dilihat, dia mungkin tidak begitu menonjol. Akan tetapi, makin dilihat, dia makin tampan dan seperti memiliki karisma pria yang unik.

Saat ini, pembantu yang bernama Bibi Tanti sudah kembali dari berbelanja sayuran dan sedang mempersiapkan makan siang di dapur.

Sejak Theresa lulus dari universitas, dia sudah pindah dari rumah dan tinggal sendirian.

Selain dia yang tinggal di vila, dia juga mempekerjakan seorang pembantu yang bernama Bibi Tanti yang khusus mengurus kehidupan sehari-harinya.

Selesai makan siang.

"Owen, kakekku sudah tahu masalah kamu menyelamatkanku semalam. Dia ingin bertemu denganmu, apa kamu ada waktu sekarang?" tanya Theresa.

"Ada." Owen mengangguk, lalu pergi bersama Theresa.

Kediaman Keluarga Lestari.

Lokasinya berada di tengah sebuah taman, areanya sangat luas, dan merupakan kediaman mewah bergaya kuno yang khas.

Di aula utama.

Owen bersama dengan Theresa menemui kepala keluarga dari Keluarga Lestari, Jerremy Lestari.

Kakek Jerremy berusia sekitar 70 tahun. Saat ini, dia duduk di bangku utama yang ada di aula utama. Dia memang memiliki paras yang terlihat baik hati dan penuh kasih, tetapi ada aura berpangkat pada dirinya sehingga tampak sangat berwibawa.

Mungkin karena faktor usia, belakangan ini, kondisi tubuh Kakek Jerremy terus memburuk hari demi hari.

Jadi, dia pun memilih untuk beristirahat dan menyerahkan urusan perusahaan untuk dikelola oleh putranya, Lukas. Sementara itu, biasanya dia akan bermain catur dan berolahraga silat untuk memelihara tubuhnya yang sudah menua.

Meskipun Kakek Jerremy sudah berhenti bekerja, dia tetap merupakan kepala keluarga di Keluarga Lestari. Bersamaan dengan itu, dia juga merupakan sosok penting di Keluarga Lestari.

Selama ada dirinya, maka bisnis Keluarga Lestari akan tetap stabil dan tidak akan jatuh!
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ferdinan Dinata
kata2 nya keren banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status