Share

Bab 6

Author: Jurang
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
“Nona Theresa, apa Nona datang untuk cari aku?” Fredi langsung berjalan menghampiri Theresa, dan berbicara dengan nada yang sangat lembut.

Theresa malah tidak melirik Fredi sekilas pun, tatapannya langsung tertuju pada diri Owen. Saat ini, dapat terlihat sedikit senyuman di wajah dingin Theresa.

Semalam Theresa sudah mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari jasad Owen, tapi mereka tidak dapat menemukannya. Jadi, dia yakin Owen pasti masih belum mati!

Si Berengsek itu sudah mengambil keuntungan darinya. Bagaimana mungkin dia boleh mati dengan segampang itu?

Pagi harinya, Theresa yang keras kepala itu menggunakan semua relasi dari Keluarga Lestari untuk menyelidiki latar belakang dari Owen. Dia juga sudah mendengar kabar bahwa hari ini Owen berencana bercerai dengan Lucy.

Itulah sebabnya Theresa bisa berada di Kantor Catatan Sipil saat ini. Theresa sendiri juga tidak yakin apakah dia bisa bertemu dengan Owen atau tidak. Hanya saja, Theresa ingin menguji keberuntungannya.

Siapa sangka, Theresa malah menemukan bayangan tubuh yang mirip dengan Owen. Hanya saja, lelaki itu sedang meringkuk sambil menutupi kepalanya dengan kedua tangan. Theresa tidak bisa melihat wajah lelaki itu dengan jelas. Dia juga tidak bisa memastikan lelaki itu adalah lelaki yang sedang dicarinya!

Saat ini, berhubung dengan kedatangan Theresa, kedua pengawal yang menghajar Owen pun sudah menghentikan aksinya.

Owen merasa ada yang aneh. Dia pun mengangkat kepalanya untuk melihat kondisi sekitar. Kemudian, tatapannya tidak sengaja berpapasan dengan tatapan Theresa.

“Theresa? Kamu?” Owen terlihat sangat kaget hingga spontan berdiri. Dia tidak menyangka dirinya akan bertemu Theresa dalam waktu secepat ini.

Entah kenapa perasaan Theresa sangatlah kacau saat ini. Jelas-jelas dia merasa sangat antusias, tapi dia malah berusaha untuk menyembunyikannya. Jelas-jelas dia ingin memaki si Berengsek ini, tapi dia tidak tega lantaran Owen sudah menyelamatkan nyawanya.

Pada akhirnya, tubuh Theresa tampak sedikit gemetar, dan dia tidak bisa mengontrol air matanya lagi. Theresa juga tidak lagi menyembunyikan rasa gembiranya lagi. Dia langsung pergi untuk memeluk Owen.

“Eh ….” Owen terbengong.

Fredi, Lucy, dan Sarah juga terbengong.

Begitu pula dengan semua orang di tempat!

Mereka tidak pernah menyangka Theresa, cewek idaman semua orang dan juga salah satu dari empat cewek tercantik di Jenggala, malah akan memeluk Owen yang berpakaian koyak itu!

Mengejutkan sekali!

Bukan hanya begitu saja.

Lelaki yang mereka anggap sebagai pecundang itu malah dipeluk oleh wanita idaman mereka! Pecundang itu dipeluk oleh Theresa!

Saat ini, semua orang menatap Owen dengan tatapan penuh kebencian, dan bahkan ada yang berniat untuk menghabisinya!

Jika tatapan bisa membunuh, sepertinya Owen sudah mati berkali-kali!

Setelah tersadar dari bengongnya, Owen langsung melepaskan tangan yang memeluknya. “The … Theresa, kenapa kamu bisa ke sini?”

“Aku datang ke sini khusus untuk cari kamu ….” Wajah Theresa spontan merona.

Tiba-tiba Theresa menemukan bekas darah di ujung bibir Owen, dia spontan mengelus ujung bibirnya. “Owen, kenapa wajahmu bisa terluka? Siapa yang sudah pukulin kamu?”

“Aku ….” Owen refleks menatap Fredi sekilas.

“Pak Fredi, ternyata ini kerjaanmu!” Theresa langsung memarahi Fredi, dan menatapnya dengan galak.

Sebelumnya Theresa sudah menyelidiki identitas Owen. Dia juga sudah mendengar kabar perselingkuhan istrinya Owen dengan Fredi.

Sekarang Fredi bukan hanya merebut istri Owen, dia bahkan memukul Owen!

Fredi sungguh keterlaluan!

Tiba-tiba Fredi merinding hingga semua bulu kuduknya berdiri. Belum sempat Fredi bersuara, Lucy malah sudah berjalan maju.

“Siapa kamu? Kenapa kamu berani berbicara kasar sama suamiku? Apa kamu nggak tahu suamiku itu siapa? Dia itu tuan muda dari Grup Leonard!” marah Lucy sambil menunjuk ke sisi Theresa.

Lucy tidak pernah bertemu dengan Theresa. Dia juga tidak jelas dengan identitas Theresa. Dia hanya tahu bahwa Theresa lebih cantik daripada dirinya. Jadi, Lucy merasa tersaingi!

“Jadi, kamu itu Lucy, istrinya Owen?” Theresa tersenyum. Sepertinya dia bisa menebak identitas cewek itu.

“Benar! Tapi, sekarang kami sudah bercerai! Dia itu cowok nggak berguna. Aku nggak sangka kamu bahkan bersedia untuk peluk dia. Sepertinya kamu juga sama kayak dia, sama-sama nggak berguna!”

Baru saja Lucy selesai berbicara, malah terdengar suara pukulan yang sangat keras.

“Plak!”

Lucy ditampar!
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Abdul Nasir
terlsalu memandang rendah orang lain.
goodnovel comment avatar
Amsor Zuki
gini aja ceritany mmbosnkn
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 7

    Plak!Suara nyaring terdengar. Theresa menampar wajah Lucy dengan kuat.“Dasar wanita jalan! Berani-beraninya kamu pukul aku! Aku habisi kamu ….” Lucy memegang pipinya, lalu berjalan ke sisi Theresa.Siapa sangka respons Theresa sangat cepat, dia langsung menampar Lucy lagi. Mana mungkin Lucy bisa menerima penghinaan ini. Dia langsung menangis di hadapan Fredi. “Sayang, wanita jalang itu pukul aku! Cepat balas dia!”“Balas kepalamu!” Fredi sungguh marah. Saking marahnya, dia langsung menampar Lucy.Lucy ditampar hingga terbengong. Kemudian, dia menatap suaminya dengan kebingungan. “Sayang, aku suruh kamu pukul dia, kenapa kamu malah pukul aku?”“Aku nggak salah pukul! Apa kamu tahu siapa dia? Dia itu Theresa, anak dari Keluarga Lestari! Kamu ingin celakai Keluarga Leonard, ya?” jerit Fredi.Kali ini, Lucy langsung terbengong. Akhirnya dia sadar kalau dia sudah melakukan kesalahan fatal.Keluarga Leonard memang adalah keluarga cukup berkuasa di Jenggala. Hanya saja, Keluarga Leonard bu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 8

    Semakin dipikir-pikir, Lucy semakin emosi.Saat ini, Fredi berdiri dengan wajah babak belur. Penampilannya kelihatan sangat menyedihkan.“Nggak mungkin! Theresa itu nona muda dari Keluarga Lestari! Statusnya sangat agung. Bahkan, anak dari keluarga kaya juga bukanlah seleranya! Sekarang kenapa dia bisa jadian sama pecundang itu?! Apa mungkin mereka berdua kebetulan saling kenal saja?” gumam Fredi sambil merintih kesakitan.Theresa adalah cewek idamannya, sedangkan Owen hanyalah seorang lelaki yang tidak memiliki apa-apa. Meski Fredi dipukul sampai mati, dia juga tidak percaya kalau Owen memiliki hubungan istimewa dengan Theresa!“Benar juga! Kecuali … Theresa sudah buta, makanya dia baru bisa suka sama dia! Nggak mungkin, meski Theresa benar-benar buta, dia juga nggak mungkin suka sama cowok seperti Owen!” Lucy juga tidak bisa menerima kenyataan itu.“Aku nggak peduli dengan hubungan mereka! Intinya, Owen sudah mencelakaiku! Aku nggak mungkin akan lepasin dia!” ucap Fredi dengan emosi.

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 9

    “Amanda, ada apa? Apa yang terjadi?” tanya David.“Kak, kebetulan kamu ke sini. Ada dua pengemis lagi bikin masalah di hotel. Mereka sudah merusak citra hotel kami ….” Si supervisor housekeeping menunjuk ke sisi Theresa dan Owen dengan ekspresi meremehkan.David melihat ke arah yang ditunjuk adik sepupunya, dan dia pun melihat keberadaan Theresa. Dalam sekilas mata, David pun dikejutkan oleh paras cantik dan wibawa Theresa. Namun setelah dilihat-lihat, David mulai berkeringat dingin!Biasanya Theresa jarang muncul di tempat umum. Jadi, tidak banyak orang yang mengenalinya. Sebenarnya David juga tidak berkualifikasi untuk mengenal Theresa. Hanya saja, bisnis Keluarga Lestari sangat besar. Biasanya Keluarga Lestari akan mengatur tamu-tamu pentingnya untuk menginap di Hotel Mandapa. David pernah bertemu Theresa sekali. Jadi, David pun langsung mengenalinya. Saat ini, David terkejut hingga kedua kakinya terasa lemas. Saking lemasnya, dia pun hampir berlutut di lantai.Mana mungkin David

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 10

    Setelah menebak-nebak selama beberapa saat, akhirnya Owen kembali tersadar dari lamunannya.Owen berjalan ke sisi Theresa, lalu menarik-narik lengannya dan berbisik, “The … Theresa, sudahlah, lagi pula aku juga sudah terbiasa ….”Hati Theresa terasa sakit. Dia bisa merasakan rasa pilu dan tidak berdaya dari ucapan Owen tadi. Selain itu, dia juga merasa merasakan rasa rendah diri Owen.“Nona Theresa, semua ini salah Amanda. Nanti saya pasti akan beri pelajaran kepadanya. Mohon maafkan dia, beri dia satu kesempatan untuk berubah,” ucap David dengan tulus.David berjanji mulai saat ini, dia tidak akan memanjakan Amanda lagi. Jika tidak, suatu hari nanti David pasti akan dicelakai oleh Amanda!“Berdirilah! Berhubung temanku sudah memaafkanmu, aku akan beri kamu satu kesempatan lagi. Aku harap kamu nggak ulangi kesalahanmu lagi!” kata Theresa dengan mendengus.Theresa bukanlah orang yang sudah menekan orang lain dengan identitasnya. Dia juga tidak suka mencari masalah dengan orang lain.“Te

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 11

    "Oh ya, Owen. Semalam, aku melihat penjahatnya menusukmu dengan belati. Gimana cederamu? Kamu baik-baik saja, 'kan? Apa perlu aku antar ke rumah sakit untuk diperiksa?" tanya Theresa dengan wajah yang prihatin.Semalam, dia melihat dengan sangat jelas bagian dada Owen ditusuk oleh penjahat itu menggunakan belati.Namun, anehnya saat ini Owen tampak sangat bersemangat, seolah-olah tidak ada apa pun yang terjadi.Hal ini membuat Theresa merasa curiga, apa mungkin dia salah melihat saat itu?"Nggak apa-apa. Lukaku nggak terlalu parah."Owen tanpa sadar menyentuh bagian dadanya. Alhasil, dia tidak sengaja menyentuh bagian yang terluka. Dia yang merasa kesakitan pun mengernyitkan alisnya dan mengerang."Ada apa? Apa sakit sekali? Ayo, kita ke rumah sakit sekarang!" Theresa sontak berdiri dan raut wajahnya tampak gugup."Nggak sakit sekali, hanya sedikit saja. Sekarang, nggak ada rasa lagi. Ini nggak perlu ke rumah sakit." Owen mengelus bagian yang terluka itu beberapa kali lagi dan rasa sak

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 12

    "Kalau aku nggak kemari, gimana aku bisa menangkapmu kamu yang lagi bermesraan sama seorang pria liar di sini?" bentak pria paruh baya itu dengan wajah yang suram."Pria liar apanya! Kenapa kamu bicara kasar sekali? Owen ini temanku, kami nggak ada apa-apa!" ujar Theresa dengan kesal."Kalian berdua sudah seperti itu, tapi masih bilang nggak ada apa-apa? Konyol sekali! Theresa, apa kamu nggak merasa malu siang bolong begini? Kenapa kalian nggak langsung ke halaman saja?" cibir wanita cantik itu."Apa urusannya denganmu? Aku bisa melakukan apa pun yang aku mau. Bukan hakmu untuk mengaturku melakukan sesuatu!" Theresa menatap wanita itu dengan emosi, suasana di antara keduanya pun memanas."Lukas, lihat dia! Dia kurang ajar sekali, nggak tahu sopan santun!" Wanita cantik itu menggoyang lengan pria paruh baya itu dengan wajah yang berpura-pura manja."Theresa, ada apa dengan sikapmu itu? Setidaknya, Sherly adalah ibumu. Apa begini sikapmu berbicara dengannya?" tegur Lukas."Dia bukan ibu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 13

    Namun, Owen tahu bahwa semua uang ini bukan miliknya dan dia juga tidak bisa mengambilnya."Uang dan uang lagi! Apa punya uang itu sangat hebat? Aku sudah bilang, aku menyukai Owen! Aku hanya akan menikah dengannya seumur hidupku ini! Kamu jangan berpikir untuk memisahkan kami, kecuali aku mati!" ujar Theresa dengan emosi.Sejak ibunya meninggal, dia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang seorang ayah dari kecil hingga dewasa. Setiap kali dia membutuhkan ayahnya, ayahnya selalu mengusirnya dengan memberi uang. Jadi, dia sejak awal sudah muak dengan hal itu."Kamu ... oke, bagus sekali! Aku akan pergi mencari kakekmu sekarang," ujar Lukas dengan wajah yang sangat suram. Kemudian, dia pun berbalik dan pergi.Selama beberapa tahun ini, kesenjangan antara dia dan putrinya sangat dalam. Hubungan mereka juga menjadi makin menegangkan.Ditambah lagi, sekarang putrinya sudah dewasa. Putrinya memiliki perusahaan dan bisnis sendiri sehingga dia juga tidak mampu mengatur putrinya lagi.

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 14

    Pada saat ini, selain Kakek Jerremy yang berada di aula utama, tampak Lukas dan Sherly juga duduk di sampingnya.Lukas terus menatap Owen dengan tatapan dingin. Dia memiliki kesan yang sangat buruk kepada Owen karena masalah di vila waktu itu.Sebaliknya, sikap Kakek Jerremy sangat ramah. Dia memerintahkan pelayan menuangkan teh untuk Owen. Dia sama sekali tidak meremehkan dan tidak memperlakukan Owen dengan tidak sopan."Kakek, aku kenalkan dulu. Dia adalah Owen. Semalam, dia yang sudah menolongku."Theresa pun menceritakan seluruh kejadian itu dengan lengkap."Owen, terima kasih kamu sudah menyelamatkan cucuku. Keluarga Lestari pasti akan mengingat budimu ini. Seperti kata peribahasa, ada ubi ada talas, ada budi ada balas. Katakanlah, apa yang kamu mau? Keluarga Lestari pasti akan berusaha untuk memuaskanmu," ujar Kakek Jerremy sambil tersenyum hangat."Nggak perlu, aku nggak mau apa pun," jawab Owen sambil menggelengkan kepalanya.Semalam, dia menolong Theresa hanya karena keinginan

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3120

    “Semua ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral, segera bertindak! Tangkap Danu dan Jordan! Kalau ada anggota Keluarga Chandika yang berani menghalangi, mereka juga akan dihukum sesuai kesalahan mereka!” perintah Graham dengan tegas.Para anggota Keluarga Chandika seharusnya memang tidak terlibat dalam kejahatan Danu. Namun, apabila mereka bersikeras melindungi Danu, itu setara dengan berkomplot dengan penjahat di Daftar Hitam. Dengan begitu, Organisasi Dragmar Tonham Sentral tentu saja tidak akan mengampuni mereka.“Baik!”Seiring dengan perintah Graham, para ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral segera membentuk formasi untuk mengepung Danu dan Jordan.“Semua anggota Keluarga Chandika, bersiap untuk sambut serangan!” perintah Setiawan tanpa ragu sambil melambaikan tangannya kepada para anggota Keluarga Chandika.Kali ini, Organisasi Dragmar Tonham Sentral yang tidak memiliki bukti malah ingin menangkap Danu hanya berdasarkan kata-kata sepihak mereka. Hal ini benar-benar keterlaluan. K

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3119

    “Mau bukti? Gampang kok. Pak tua, setelah menangkapmu, kami akan menggeledah tempat tinggalmu. Dengan begitu, kami sudah bisa temukan buktinya!” cibir Owen.“Emm ... benar juga! Pak Danu, kalau kamu memang nggak bersalah, menyerahlah dan biarkan kami geledah tempat tinggalmu. Kalau memang nggak temukan bukti apa pun, kami pasti akan membersihkan nama baikmu!” tambah Graham sambil mengangguk.Graham tahu jelas bahwa selama ini, Wajah Seribu selalu bersembunyi sambil diam-diam melakukan kejahatan atau memberi perintah kepada para penjahat di Daftar Hitam untuk melakukan kejahatan. Tujuannya tidak lain adalah merebut harta karun orang lain, lalu membunuhnya.Jika Danu memang adalah Wajah Seribu, harta karun yang direbutnya itu pasti tertinggal di tempat tinggalnya. Selama Keluarga Chandika membiarkan Organisasi Dragmar Tonham Sentral menggeledahnya, kenyataannya akan terbukti.“Sebelum menuduh orang, tunjukkan dulu buktinya! Pak Graham, kalian mau aku menyerah dengan patuh tanpa bukti apa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3118

    “Ini ....”Begitu mendengar ucapan Graham, Setiawan terlihat serbasalah dan terdiam untuk sesaat. Danu merupakan adik bungsu ayahnya yang masih hidup, juga merupakan keluarganya. Hanya dengan mendengar ucapan sepihak Graham, dia tentu saja tidak percaya bahwa Danu adalah Wajah Seribu.Namun, Organisasi Dragmar merupakan departemen khusus negara yang selalu menegakkan hukum dengan adil. Berhubung Organisasi Dragmar Tonham Sentral berani beraliansi dengan Keluarga Jinanda dan Keluarga Sutana untuk datang menangkap orang secara terang-terangan, itu berarti Organisasi Dragmar Tonham Sentral sudah yakin bahwa Danu adalah Wajah Seribu.Organisasi Dragmar Tonham Sentral sangatlah kuat. Selain itu, mereka juga memiliki bantuan Keluarga Jinanda dan Keluarga Sutana. Keluarga Chandika tentu saja bukan tandingan ketiga kekuatan itu. Jika Setiawan memimpin para ahli Keluarga Chandika untuk melawan Organisasi Dragmar Tonham Sentral, Keluarga Jinanda, dan Keluarga Sutana, hal ini malah akan mendatan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3117

    Di kediaman Keluarga Chandika.Sebagai pemimpin Tiga Keluarga Besar di Tonham Sentral, Keluarga Chandika juga bukanlah sosok yang bodoh dan tidak kompeten. Saat ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral, Keluarga Jinanda, dan Keluarga Sutana bersiap-siap datang ke kediaman Keluarga Chandika, Setiawan sudah menerima kabarnya.Meskipun tidak tahu kenapa ketiga kekuatan itu tiba-tiba berniat menyerang Keluarga Chandika, Setiawan segera melakukan segala persiapan dan mengumpulkan para ahli Keluarga Chandika untuk menghadapi hal ini.Saat orang-orang dari Organisasi Dragmar Tonham Sentral, Keluarga Jinanda, dan Keluarga Sutana tiba, Setiawan sudah memimpin para ahli Keluarga Chandika untuk menunggu di luar rumah. Dengan begitu, kedua belah pihak pun berdiri berhadapan dengan jarak 5-6 meter dari satu sama lain.“Pak Graham, Juskitar, Surya, apa maksud kalian? Keluarga kami nggak punya dendam apa-apa dengan kalian! Kenapa kalian beraliansi untuk menyerang kami?” seru Setiawan dengan ekspresi su

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3116

    Syut! Setelah mendirikan Formasi Pengumpul Energi dan Formasi Pengumpul Surya, Owen mengeluarkan Mutiara Spiritual Sejati dan mengaktifkannya. Mutiara Spiritual Sejati pun melayang di udara. Kemudian, Owen duduk di tengah-tengah formasi dan mulai memusatkan seluruh perhatiannya dalam berkultivasi.Kali ini, Owen berkultivasi dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Saat berkultivasi dulu, dia biasanya menyerap energi spiritual di alam melalui Formasi Pengumpul Energi, lalu mengubahnya secara perlahan untuk digunakan tubuhnya.Sekarang, Owen bukan hanya menyerap energi spiritual di alam melalui Formasi Pengumpul Energi, juga sekaligus menyerap energi spiritual dari semua batu giok yang digunakannya untuk mendirikan Formasi Pengumpul Energi dan Formasi Pengumpul Surya.Giok-giok ini pada dasarnya mengandung energi spiritual yang kental dan sangat murni, juga bermanfaat besar bagi kultivasi Owen. Jadi, dia juga bisa menyerapnya dan menggunakannya untuk berkultivasi. Cara berkultivasi se

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3115

    “Owen, kamu masih lemah dan butuh beristirahat dengan baik. Aku nggak ganggu kamu lagi, ya. Sekarang, aku mau pergi ke kediaman Keluarga Jinanda dan Keluarga Sutana untuk diskusikan perihal menghadapi Keluarga Chandika bersama. Kalau semuanya sudah ditetapkan, aku akan hubungi kamu. Nanti, kami juga butuh bantuanmu hadapi Keluarga Chandika,” ujar Graham.Graham tahu jelas bahwa masalah mengenai Keluarga Chandika ini sangat serius dan tidak bisa ditangani dengan terburu-buru. Baik Organisasi Dragmar Tonham Sentral maupun Keluarga Jinanda dan Keluarga Sutana pasti membutuhkan waktu untuk mempersiapkan semuanya sebelum bertindak.Selain itu, Owen pernah membunuh Raja Iblis dan Loran, juga mengalahkan Jordan 2 kali berturut-turut. Basis kultivasinya paling tidak pasti sudah mencapai Semi Alam Legana. Kekuatan seperti ini tidak boleh diremehkan.Jika ingin menghadapi Keluarga Chandika, Organisasi Dragmar Tonham Sentral pasti membutuhkan bantuan Owen. Graham tentu saja tidak akan mengesampin

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3114

    “Pak Graham, bagaimana rencanamu?” tanya Tristan.“Menurutku, kita harus susun rencana dengan baik dulu. Aku berencana pergi ke kediaman Keluarga Jinanda dan Keluarga Sutana, lalu coba yakinkan mereka untuk utus ahli membantu Organisasi Dragmar Tonham Sentral hadapi Keluarga Chandika bersama. Kalau mereka bersedia membantu, masalah ini akan jadi lebih mudah ditangani,” jawab Graham setelah berpikir sejenak.Keluarga Jinanda dan Keluarga Sutana merupakan salah satu dari Tiga Keluarga Besar seperti Keluarga Chandika. Kekuatan dan latar belakang mereka juga sangat mendalam. Selama kedua keluarga itu bersedia membantu Organisasi Dragmar Tonham Sentral menghadapi Keluarga Chandika bersama, situasinya akan berubah menjadi 3 lawan 1 dan segalanya akan lebih terjamin.“Emm, ini memang cara terbaik,” sahut Tristan sambil mengangguk. Dia merasa cara yang dicetuskan Graham lebih dapat diandalkan.“Owen, masih ada 1 hal yang ingin kubicarakan denganmu. Sebelumnya, kamu pernah minta tolong kami car

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3113

    “Owen, kamu bilang Wajah Seribu itu anggota Keluarga Chandika. Apa itu benar? Ka ... kamu nggak salah?” tanya Tristan yang berdiri di samping.Begitu mendengar pertanyaan Tristan, Graham dan para ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral lainnya juga menunjukkan ekspresi serius.“Aku nggak salah. Aku bisa menjaminnya,” jawab Owen sambil mengangguk.Saat menelepon Graham tadi, Owen tidak sempat menjelaskan semuanya secara mendetail. Berhubung kelompok Graham sudah tiba, Owen pun menceritakan tentang dirinya yang mengalahkan Jordan dan telah menemukan Wajah Seribu yang sebenarnya dengan jujur kepada mereka semua.“Ternyata Wajah Seribu itu Danu Chandika! Pantas saja Organisasi Dragmar Tonham Sentral nggak bisa temukan petunjuk berguna selama ini!” seru Graham dengan ekspresi yang sangat suram setelah mendengar cerita Owen.Danu merupakan tokoh sesepuh di Keluarga Chandika. Dia bahkan lebih tua satu generasi dari Setiawan Chandika, kepala Keluarga Chandika saat ini. Namun, menurut rumor, Dan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3112

    “Pak Danu, ada apa?”Pada saat ini, Jordan juga berjalan keluar dari rumah dengan ekspresi bingung. Dia tidak tahu apa yang sudah terjadi.“Nggak apa-apa, mungkin aku salah lihat ....,” jawab Danu dengan kening berkerut. Ekspresinya juga perlahan-lahan membaik.Tadi, Danu samar-samar merasakan ada seseorang yang sedang mengintip mereka. Namun, ternyata tidak ada siapa-siapa di tempat ini. Basis kultivasinya sudah mencapai Alam Legana. Jika benar-benar ada orang yang mengintip, orang itu tidak mungkin mampu menghindari serangan atau bersembunyi darinya.Berhubung tidak ada siapa pun di luar, Danu merasa dirinya mungkin terlalu paranoid akibat masalah Owen. Selain itu, dia tidak bisa memikirkan kemungkinan lain lagi.Mengenai Jordan, dia merasa dirinya telah berhasil melarikan diri dari cengkeraman Owen. Ditambah dengan tidak tahu Owen memiliki pil pelacak jiwa, dia tidak mungkin terpikirkan bahwa Owen sudah diam-diam mengikutinya ke tempat ini. Oleh karena itu, dia juga tidak menaruh ha

DMCA.com Protection Status