“Tuan, aku benar-benar sudah menyesal. Anggap saja aku mohon padamu. Aku mohon selamatkanlah kakekku! Aku bakal tanggung jawab atas semuanya. Nggak peduli kamu bisa menyembuhkannya atau nggak, aku nggak bakal menyalahkanmu ....”Johan membulatkan tekadnya, lalu berlutut di hadapan Owen.“Kamu lagi apa sih? Cepat berdiri.”Owen sangat terkejut dan buru-buru memapah Johan untuk berdiri.“Aku nggak bakal berdiri sampai kamu setuju,” ucap Johan dengan tegas.“Ini ....”Owen merasa kewalahan. Dia ingin menyetujuinya, tetapi sama sekali tidak yakin bisa melakukannya. Namun, dia juga tidak tega menolak karena sikap Johan yang begitu tulus dan berbakti.“Oke, oke. Aku bakal coba, deh ....”Owen berdesah, lalu terpaksa menyetujuinya.“Makasih, makasih ....”Johan sangat gembira dan buru-buru berterima kasih sebelum berdiri. Setelah itu, Owen mengikuti Johan kembali ke taman.Pada saat ini, kondisi Denny sudah lebih gawat lagi. Wajahnya sangat pucat, napasnya terputus-putus, dan dia juga terliha
Di sisi lain, Owen duduk bersila di lantai. Dia sedang menggunakan energinya untuk mengendalikan jarum. Energi spiritual yang tak kasat mata terus mengalir ke dalam tubuh Denny.Berhubung penyakit Denny terlalu serius, energi Owen juga sangat terkuras. Dalam sekejap, dia sudah berkeringat deras, wajahnya menjadi pucat, dan tubuhnya juga menjadi makin lemah. Dia bahkan sudah hampir pingsan.Saat melihat situasi ini, semua orang yang berkerumun mulai gugup. Meskipun tidak tahu apa yang sedang dilakukan Owen, mereka dapat melihat bahwa Owen sudah hampir tidak bisa bertahan.“Tuan Johan, lihatlah. Bocah itu sudah hampir pingsan. Dia nggak punya kemampuan untuk menolong Pak Denny! Kalau terus ditunda, Pak Denny pasti meninggal! Aku sarankan sebaiknya segera antar Pak Denny ke rumah sakit. Habis diperiksa dengan alat di rumah sakit, aku pasti bisa menyembuhkan Pak Denny dengan keterampilan medisku ....”Yohanes masih belum menyerah dan membujuk Johan lagi.“Ini ....”Johan sangat ragu. Owen
Semua orang yang berada di sekitar sontak memberi Owen tepuk tangan meriah. Mereka tidak hanya dibuat terkejut oleh keterampilan medis Owen yang luar biasa, tetapi juga tersentuh dengan Owen yang berusaha menyelamatkan nyawa orang tua itu."Ah, ini bukan apa-apa," ucap Owen sambil tersenyum canggung. Dia hanya melakukan yang terbaik. Tidak disangka, perbuatannya justru mendapat apresiasi tinggi oleh orang banyak."Anak ini pasti kelelahan. Apa ada orang yang membawa air minum?" tanya Denny kepada semua orang."Aku ada bawa!" seru seorang gadis muda di tengah kerumunan penonton. Dia mengeluarkan sebotol air mineral yang belum dibuka, lalu menyerahkannya.Johan tahu bahwa Owen sudah tidak punya tenaga lagi. Jadi, dia membukakan tutup botol itu dan memberikannya kepada Owen.Glek, glek! Owen minum lebih dari setengah botol hanya dengan satu tarikan napas. Setelah itu, dia memejamkan matanya dan mengedarkan energi spiritual yang tersisa di tubuhnya. Dia sedang diam-diam memusatkan perhatia
"Pak Denny, sebenarnya miokarditismu belum sembuh total sehingga meninggalkan beberapa gejala. Gejala sisa inilah yang mengganggumu selama ini dan yang menyebabkan serangan mendadak pada pembuluh darah jantungmu! Ini bukan penyakit jantung koroner!" ungkap Owen.Denny yang mendengar ini tiba-tiba mengerti dan berseru, "Ternyata begitu! Kalau begitu, bisakah kamu mengobatiku?""Bisa. Aku memberimu terapi akupunktur barusan dan sisa dari gejala miokarditis sudah hilang. Aku akan meresepkan obat untukmu. Minum seminggu berturut-turut dan kamu akan sembuh total!"Denny pun memberi isyarat kepada pengawalnya untuk mencari kertas dan pena. Setelah mendapatkannya, Owen segera menuliskan resep, lalu memberikannya kepada Denny."Dik Owen, terima kasih banyak. Aku nggak bisa membalas kebaikanmu," kata Denny dengan penuh syukur.Dia pun mengeluarkan cek dari saku, lalu menulis serangkaian angka di atasnya. Setelah itu, Denny menyerahkannya kepada Owen seraya berkata, "Cek ini adalah sedikit rasa
Tidak terkecuali Yohanes. Dia sebelumnya tidak yakin terhadap Owen, tetapi sekarang dia kagum terhadap keterampilan medis dan etika kedokteran Owen yang luar biasa.Setelah sedikit meragu, Yohanes pun mendekati Owen dan membungkuk dalam-dalam sambil berkata, "Tuan Owen, aku tadi sudah berkali-kali mempertanyakan keterampilan medismu. Aku minta maaf atas kekasaranku barusan!"Setelah itu, dia Kembali berkata, "Dulu, aku selalu menganggap remeh pengobatan tradisional dan merasa pengobatan tradisional nggak sebagus pengobatan barat. Sekarang, kamu sudah sudah memberiku pelajaran yang sangat penting. Aku sudah belajar banyak darimu! Terima kasih!""Pak Yohanes, pujianmu ini terlalu berlebihan. Kamu adalah dokter senior, juga dokter yang terkenal. Keterampilanku masih kurang jauh dirimu," kata Owen dengan buru-buru. Dia tidak menyimpan masalah sepele ini ke dalam hati."Dik Owen, ini adalah kartu namaku. Kalau kelak membutuhkan bantuanku, kamu bisa menghubungiku kapan saja," ujar Denny samb
Sepulang kerja, Owen mengendarai motor balapnya untuk pergi ke pasar barang antik terbesar di Jenggala. Berdasarkan warisan ingatan, ada sebuah metode untuk mengumpulkan Formasi Pengumpul Energi yang dapat mempercepat pengumpulan energi spiritual dan kultivasi. Dengan begitu, efek dari kultivasi dapat digandakan tanpa perlu banyak usaha.Energi spiritual di gunung belakang vila sangat melimpah. Jadi, Owen berencana membangun Formasi Pengumpul Energi di gunung untuk melihat apakah dirinya bisa meningkatkan kecepatan kultivasinya atau tidak. Namun, dia butuh batu giok untuk membangun Formasi Pengumpul Energi.Itu karena batu giok alami mengandung energi spiritual. Makin kuat energi spiritual di batu giok, makin kuat pula efek dari pengumpulan Formasi Pengumpul Energi yang dibangun. Oleh sebab itu, Owen pergi ke pasar barang antic hanya untuk membeli beberapa batu giok.Di luar Pasar Barang Antik Urban, Owen memarkir sepeda motornya dan melihat pintu sebuah mobil Porsche yang tidak jauh d
Fredi yang menerima tatapan dingin dari Owen langsung menghentikan gerakannya, tetapi kepalan tangannya masih belum turun."Owen, aku peringatkan kamu! Kalau kamu masih berani mengejarnya di masa depan, aku akan membunuhmu!" kata Fredi dengan ekspresi galak.Tinju Owen yang terkepal erat pun mengendur. Keluarga Leonard kaya dan mereka tidak mudah diprovokasi. Sebelum benar-benar menjadi kuat, Owen tidak ingin berkonflik dengan Fredi karena itu tidak baik untuk dirinya saat ini."Enyahlah!" perintah Fredi sambil mendengkus dingin, lalu melepaskan tangannya dari kerah Owen.Tanpa mengatakan apa pun, Owen berjalan ke pasar barang antik."Sayang, si pecundang Owen bukan pacarnya Theresa. Theresa sudah mencampakkannya! Kenapa kamu nggak memberinya pelajaran tadi? Kenapa kamu membiarkannya pergi?" tanya Lucy dengan ekspresi tidak senang.Dulu, Theresa menampar wajahnya saat di Kantor Catatan Sipil dan dia tahu bahwa dirinya tidak punya kemampuan untuk balas dendam kepada Theresa. Jadi, dia i
"Hoi, Owen, kamu lagi, ya. Kamu benar-benar selalu ada di mana-mana, ya. Aku baru saja mengingatkanmu nggak boleh mengganggu Lucy lagi. Kamu sudah bosan hidup, ya?" bentak Fredi dengan emosi sambil memelototi Owen dengan kejam."Aku sudah bilang, aku kemari untuk membeli barang. Siapa yang mau mengganggu dia? Dasar nggak jelas!" ujar Owen dengan dingin. Di Kota Barang Antik yang begitu besar ini, Owen tidak menyangka bahwa dia bisa begitu cepat bertemu dengan Fredi dan Lucy lagi. Mereka benar-benar musuh yang selalu bertemu!"Nggak perlu cari alasan! Kami baru saja masuk ke toko, kamu sudah ikutan masuk. Mana ada kebetulan seperti ini. Kenapa? Theresa nggak menyukai sampah sepertimu, lalu kamu mau menjeratku? Kenapa kamu begitu rendahan, sih?" cibir Lucy.Dia dan Fredi memang berharap bisa bertemu dengan Owen sekali lagi untuk bisa memberinya pelajaran.Akan tetapi, Owen membuntutinya jelas saja memiliki niat buruk kepadanya. Ini adalah dua hal yang berbeda!"Aku malas berurusan denga