Fredi yang menerima tatapan dingin dari Owen langsung menghentikan gerakannya, tetapi kepalan tangannya masih belum turun."Owen, aku peringatkan kamu! Kalau kamu masih berani mengejarnya di masa depan, aku akan membunuhmu!" kata Fredi dengan ekspresi galak.Tinju Owen yang terkepal erat pun mengendur. Keluarga Leonard kaya dan mereka tidak mudah diprovokasi. Sebelum benar-benar menjadi kuat, Owen tidak ingin berkonflik dengan Fredi karena itu tidak baik untuk dirinya saat ini."Enyahlah!" perintah Fredi sambil mendengkus dingin, lalu melepaskan tangannya dari kerah Owen.Tanpa mengatakan apa pun, Owen berjalan ke pasar barang antik."Sayang, si pecundang Owen bukan pacarnya Theresa. Theresa sudah mencampakkannya! Kenapa kamu nggak memberinya pelajaran tadi? Kenapa kamu membiarkannya pergi?" tanya Lucy dengan ekspresi tidak senang.Dulu, Theresa menampar wajahnya saat di Kantor Catatan Sipil dan dia tahu bahwa dirinya tidak punya kemampuan untuk balas dendam kepada Theresa. Jadi, dia i
"Hoi, Owen, kamu lagi, ya. Kamu benar-benar selalu ada di mana-mana, ya. Aku baru saja mengingatkanmu nggak boleh mengganggu Lucy lagi. Kamu sudah bosan hidup, ya?" bentak Fredi dengan emosi sambil memelototi Owen dengan kejam."Aku sudah bilang, aku kemari untuk membeli barang. Siapa yang mau mengganggu dia? Dasar nggak jelas!" ujar Owen dengan dingin. Di Kota Barang Antik yang begitu besar ini, Owen tidak menyangka bahwa dia bisa begitu cepat bertemu dengan Fredi dan Lucy lagi. Mereka benar-benar musuh yang selalu bertemu!"Nggak perlu cari alasan! Kami baru saja masuk ke toko, kamu sudah ikutan masuk. Mana ada kebetulan seperti ini. Kenapa? Theresa nggak menyukai sampah sepertimu, lalu kamu mau menjeratku? Kenapa kamu begitu rendahan, sih?" cibir Lucy.Dia dan Fredi memang berharap bisa bertemu dengan Owen sekali lagi untuk bisa memberinya pelajaran.Akan tetapi, Owen membuntutinya jelas saja memiliki niat buruk kepadanya. Ini adalah dua hal yang berbeda!"Aku malas berurusan denga
"Sayang, nggak ketemu yang cocok. Gimana kalau kita pergi melihat-lihat ke toko lain?" usul Lucy.Fredi menggeleng dan berkata, "Nggak perlu, toko ini adalah toko barang giok paling terkenal di Kota Barang Antik. Kalau di sini saja nggak ada benda jadi yang berkualitas tinggi, toko yang lain lebih nggak mungkin ada. Pergi ke sana juga sia-sia saja.""Kalau begitu, gimana?"Lucy merasa putus asa. Dua hari yang lalu, dia baru saja mengurus surat menikah dengan Fredi. Ini pertama kalinya Fredi membawa dia untuk bertemu senior dari keluarga Fredi. Ditambah lagi, ini adalah adalah acara ulang tahun yang begitu penting.Mereka pasti harus mempersiapkan sebuah hadiah yang bagus untuk menunjang penampilan. Mereka tidak bisa memberikan barang dengan kualitas terlalu rendah."Gimana kalau kita pergi melihat ke area batu mentah saja? Kalau bisa membeli batu giok mentah yang bagus, kita palingan hanya membutuhkan waktu dua hingga tiga hari untuk mencari tukang dan mengukirnya menjadi benda yang su
"Dua belas miliar!" Raut wajah Owen menjadi makin suram.Jika barusan persepsinya tidak salah, bagian dalam batu giok mentah ini mengandung sebuah energi spiritual yang murni dan sangat kuat. Ini sudah lebih dari cukup baginya untuk membuat formasi spiritual.Sebelumnya, dia sudah melewatkan sebuah batu giok mentah. Sekarang, Owen dengan tidak mudah menemukan yang cocok sehingga dia tidak akan menyerah dengan begitu saja!"Empat belas miliar!" Fredi terus menambah harganya."Enam belas miliar!" ujar Owen sambil menggertakkan giginya."Delapan belas miliar!" Fredi menatap Owen dengan ekspresi yang mempermainkan."Aku …." Raut wajah Owen sudah sangat cemberut. Total kekayaan yang dia miliki hanya sekitar 20 miliar. Jika dikurangi dengan biaya pengobatan Elisa yang sudah dibayar, ditambah 1 miliar yang dia berikan barusan, saat ini hanya tersisa 18.8 miliar di dalam rekeningnya.Bagaimana dia bisa bersaing dengan Owen?"Delapan belas miliar? Satu batu giok mentah yang kecil seperti ini b
Kali ini, Fredi sudah menipu Owen hingga dia mengalami kerugian lebih dari 14 juta! Bagi Owen, jumlah uang ini tidaklah kecil. Dia merasa sangat tidak rela.“Ternyata orang itu lagi pakai cara licik buat menipu lawannya, ya!”“Bocah itu kasihan banget! Bukan cuman harus nambah bayar 14 juta, tapi juga harus terlihat bagaikan orang bodoh!”“Kalau isi giok mentah ini bukan barang bagus, dia pasti marah besar!”Semua orang baru tersadar, lalu menatap Owen dengan tatapan kasihan. Ada juga orang yang merendahkannya dan merasa dia benar-benar bodoh.Owen menahan amarah dalam hatinya. Meskipun sudah tertipu Fredi kali ini, untungnya dia tetap mendapatkan batu giok mentah ini. Sekarang, dia hanya berharap batu giok mentah ini berisi benda yang dia inginkan tanpa kesalahan lain. Jika tidak, dia akan benar-benar menjadi orang bodoh di mata orang-orang.“Sayang, masa cuman begini saja? Kalau batu giok mentah itu dikasih begitu saja ke dia, dia untung banget dong!” ucap Lucy dengan sedikit tidak r
“Kenapa bisa begitu? Dari mana seorang pecundang mendapatkan kartu prioritas Bank Jenewis ....”Wajah Fredi dipenuhi dengan ketidakpercayaan. Dia tidak memercayai penglihatannya.“Jangan-jangan ... Theresa yang kasih?”Lucy memikirkannya sesaat, lalu tiba-tiba tersadar.“Bukannya dia sama sekali nggak punya hubungan sama Theresa? Kenapa Theresa bisa kasih kartu prioritas buat dia? Kecuali mereka berdua benar-benar pacaran ....”Setelah mengatakan itu, Fredi menggeleng dengan kuat. Dia tidak mampu menerima kenyataan yang kejam ini.Theresa adalah wanita pujaannya. Meskipun Owen sudah mengeluarkan kartu prioritas Bank Jenewis, Fredi masih tidak percaya Theresa adalah pacar Owen. Mana mungkin pecundang seperti Owen layak untuk Theresa yang luar biasa cantik dan anggun.“Mungkin dia pakai kata-kata manis buat menipu Theresa supaya dikasih kartu itu!”Lucy terlihat sangat cemburu. Setelah bercerai, dia awalnya mengira Owen pasti akan sangat terpuruk dan bahkan mungkin menjadi pengemis. Se
“Potong saja terus!” ucap Owen dengan tenang.Staf itu memotongnya lagi, tetapi isinya masih batu pasir.“Yang benar saja, gioknya masih belum keluar!”“Mana mungkin!”“Apa di dalamnya bahkan nggak ada giok nefrit maupun giok hijau muda?”Semua orang terkejut dan mulai mengasihani Owen.Batu giok mentah berwarna bagus dan berkualitas tinggi seperti ini biasanya bisa menghasilkan batu giok tingkat menengah ke atas atau giok tingkat menengah ke bawah. Namun, batu ini masih belum menghasilkan apa-apa sampai sekarang. Dalam situasi ini, masih lebih bagus apabila potongan ketiga menghasilkan giok nefrit.Selanjutnya, bahkan apabila batu itu menghasilkan giok kaca, Owen juga akan tetap rugi. Masalahnya hanya seberapa besar kerugian Owen.“Potong lagi!”Hati Owen sudah mulai tenggelam. Dia sudah tidak mampu bersikap setenang semula.Staf itu lanjut memotong. Namun, hasilnya masih adalah batu pasir, belum terlihat ada giok.Sekarang, batu giok mentah itu hanya sedikit lebih besar dari telapak
Owen terlihat gembira. Hanya saja, dia tidak menyangka kedua giok yang mengandung energi spiritual yang besar nan murni ini begitu tidak bernilai.Namun, energi spiritual yang terkandung di dalamnya sudah lebih dari cukup untuk mengaktifkan formasi spiritual.Hal yang membuatnya kesal adalah, Fredi sudah membuatnya menghabiskan tambahan pengeluaran sebesar 14 miliar. Dia sudah susah payah menghasilkan sedikit uang, tetapi malah kembali miskin lagi dalam sekejap.“Tunggu! Tuan Owen, apa aku boleh lihat kedua giokmu itu?”Mata Antonio berkedut sejenak, lalu dia buru-buru menghampiri Owen.“Oh, boleh.”Owen tidak peduli. Dia pun memberikan kedua giok itu kepada Antonio. Kemudian, Antonio mengamati kedua giok itu dengan saksama. Ekspresinya menjadi makin serius.“Itu toh cuman giok nefrit yang nggak bernilai. Apa yang perlu dilihat lagi!” cibir Fredi.Ekspresi Antonio langsung berubah. Dia menatap Fredi dengan dingin. “Dasar goblok! Siapa yang bilang kalau ini giok nefrit! Memang benar 90%