"Hoi, Owen, kamu lagi, ya. Kamu benar-benar selalu ada di mana-mana, ya. Aku baru saja mengingatkanmu nggak boleh mengganggu Lucy lagi. Kamu sudah bosan hidup, ya?" bentak Fredi dengan emosi sambil memelototi Owen dengan kejam."Aku sudah bilang, aku kemari untuk membeli barang. Siapa yang mau mengganggu dia? Dasar nggak jelas!" ujar Owen dengan dingin. Di Kota Barang Antik yang begitu besar ini, Owen tidak menyangka bahwa dia bisa begitu cepat bertemu dengan Fredi dan Lucy lagi. Mereka benar-benar musuh yang selalu bertemu!"Nggak perlu cari alasan! Kami baru saja masuk ke toko, kamu sudah ikutan masuk. Mana ada kebetulan seperti ini. Kenapa? Theresa nggak menyukai sampah sepertimu, lalu kamu mau menjeratku? Kenapa kamu begitu rendahan, sih?" cibir Lucy.Dia dan Fredi memang berharap bisa bertemu dengan Owen sekali lagi untuk bisa memberinya pelajaran.Akan tetapi, Owen membuntutinya jelas saja memiliki niat buruk kepadanya. Ini adalah dua hal yang berbeda!"Aku malas berurusan denga
"Sayang, nggak ketemu yang cocok. Gimana kalau kita pergi melihat-lihat ke toko lain?" usul Lucy.Fredi menggeleng dan berkata, "Nggak perlu, toko ini adalah toko barang giok paling terkenal di Kota Barang Antik. Kalau di sini saja nggak ada benda jadi yang berkualitas tinggi, toko yang lain lebih nggak mungkin ada. Pergi ke sana juga sia-sia saja.""Kalau begitu, gimana?"Lucy merasa putus asa. Dua hari yang lalu, dia baru saja mengurus surat menikah dengan Fredi. Ini pertama kalinya Fredi membawa dia untuk bertemu senior dari keluarga Fredi. Ditambah lagi, ini adalah adalah acara ulang tahun yang begitu penting.Mereka pasti harus mempersiapkan sebuah hadiah yang bagus untuk menunjang penampilan. Mereka tidak bisa memberikan barang dengan kualitas terlalu rendah."Gimana kalau kita pergi melihat ke area batu mentah saja? Kalau bisa membeli batu giok mentah yang bagus, kita palingan hanya membutuhkan waktu dua hingga tiga hari untuk mencari tukang dan mengukirnya menjadi benda yang su
"Dua belas miliar!" Raut wajah Owen menjadi makin suram.Jika barusan persepsinya tidak salah, bagian dalam batu giok mentah ini mengandung sebuah energi spiritual yang murni dan sangat kuat. Ini sudah lebih dari cukup baginya untuk membuat formasi spiritual.Sebelumnya, dia sudah melewatkan sebuah batu giok mentah. Sekarang, Owen dengan tidak mudah menemukan yang cocok sehingga dia tidak akan menyerah dengan begitu saja!"Empat belas miliar!" Fredi terus menambah harganya."Enam belas miliar!" ujar Owen sambil menggertakkan giginya."Delapan belas miliar!" Fredi menatap Owen dengan ekspresi yang mempermainkan."Aku …." Raut wajah Owen sudah sangat cemberut. Total kekayaan yang dia miliki hanya sekitar 20 miliar. Jika dikurangi dengan biaya pengobatan Elisa yang sudah dibayar, ditambah 1 miliar yang dia berikan barusan, saat ini hanya tersisa 18.8 miliar di dalam rekeningnya.Bagaimana dia bisa bersaing dengan Owen?"Delapan belas miliar? Satu batu giok mentah yang kecil seperti ini b
Kali ini, Fredi sudah menipu Owen hingga dia mengalami kerugian lebih dari 14 juta! Bagi Owen, jumlah uang ini tidaklah kecil. Dia merasa sangat tidak rela.“Ternyata orang itu lagi pakai cara licik buat menipu lawannya, ya!”“Bocah itu kasihan banget! Bukan cuman harus nambah bayar 14 juta, tapi juga harus terlihat bagaikan orang bodoh!”“Kalau isi giok mentah ini bukan barang bagus, dia pasti marah besar!”Semua orang baru tersadar, lalu menatap Owen dengan tatapan kasihan. Ada juga orang yang merendahkannya dan merasa dia benar-benar bodoh.Owen menahan amarah dalam hatinya. Meskipun sudah tertipu Fredi kali ini, untungnya dia tetap mendapatkan batu giok mentah ini. Sekarang, dia hanya berharap batu giok mentah ini berisi benda yang dia inginkan tanpa kesalahan lain. Jika tidak, dia akan benar-benar menjadi orang bodoh di mata orang-orang.“Sayang, masa cuman begini saja? Kalau batu giok mentah itu dikasih begitu saja ke dia, dia untung banget dong!” ucap Lucy dengan sedikit tidak r
“Kenapa bisa begitu? Dari mana seorang pecundang mendapatkan kartu prioritas Bank Jenewis ....”Wajah Fredi dipenuhi dengan ketidakpercayaan. Dia tidak memercayai penglihatannya.“Jangan-jangan ... Theresa yang kasih?”Lucy memikirkannya sesaat, lalu tiba-tiba tersadar.“Bukannya dia sama sekali nggak punya hubungan sama Theresa? Kenapa Theresa bisa kasih kartu prioritas buat dia? Kecuali mereka berdua benar-benar pacaran ....”Setelah mengatakan itu, Fredi menggeleng dengan kuat. Dia tidak mampu menerima kenyataan yang kejam ini.Theresa adalah wanita pujaannya. Meskipun Owen sudah mengeluarkan kartu prioritas Bank Jenewis, Fredi masih tidak percaya Theresa adalah pacar Owen. Mana mungkin pecundang seperti Owen layak untuk Theresa yang luar biasa cantik dan anggun.“Mungkin dia pakai kata-kata manis buat menipu Theresa supaya dikasih kartu itu!”Lucy terlihat sangat cemburu. Setelah bercerai, dia awalnya mengira Owen pasti akan sangat terpuruk dan bahkan mungkin menjadi pengemis. Se
“Potong saja terus!” ucap Owen dengan tenang.Staf itu memotongnya lagi, tetapi isinya masih batu pasir.“Yang benar saja, gioknya masih belum keluar!”“Mana mungkin!”“Apa di dalamnya bahkan nggak ada giok nefrit maupun giok hijau muda?”Semua orang terkejut dan mulai mengasihani Owen.Batu giok mentah berwarna bagus dan berkualitas tinggi seperti ini biasanya bisa menghasilkan batu giok tingkat menengah ke atas atau giok tingkat menengah ke bawah. Namun, batu ini masih belum menghasilkan apa-apa sampai sekarang. Dalam situasi ini, masih lebih bagus apabila potongan ketiga menghasilkan giok nefrit.Selanjutnya, bahkan apabila batu itu menghasilkan giok kaca, Owen juga akan tetap rugi. Masalahnya hanya seberapa besar kerugian Owen.“Potong lagi!”Hati Owen sudah mulai tenggelam. Dia sudah tidak mampu bersikap setenang semula.Staf itu lanjut memotong. Namun, hasilnya masih adalah batu pasir, belum terlihat ada giok.Sekarang, batu giok mentah itu hanya sedikit lebih besar dari telapak
Owen terlihat gembira. Hanya saja, dia tidak menyangka kedua giok yang mengandung energi spiritual yang besar nan murni ini begitu tidak bernilai.Namun, energi spiritual yang terkandung di dalamnya sudah lebih dari cukup untuk mengaktifkan formasi spiritual.Hal yang membuatnya kesal adalah, Fredi sudah membuatnya menghabiskan tambahan pengeluaran sebesar 14 miliar. Dia sudah susah payah menghasilkan sedikit uang, tetapi malah kembali miskin lagi dalam sekejap.“Tunggu! Tuan Owen, apa aku boleh lihat kedua giokmu itu?”Mata Antonio berkedut sejenak, lalu dia buru-buru menghampiri Owen.“Oh, boleh.”Owen tidak peduli. Dia pun memberikan kedua giok itu kepada Antonio. Kemudian, Antonio mengamati kedua giok itu dengan saksama. Ekspresinya menjadi makin serius.“Itu toh cuman giok nefrit yang nggak bernilai. Apa yang perlu dilihat lagi!” cibir Fredi.Ekspresi Antonio langsung berubah. Dia menatap Fredi dengan dingin. “Dasar goblok! Siapa yang bilang kalau ini giok nefrit! Memang benar 90%
“Tuan Owen, aku akan berterus terang. Kedua giok imperialmu ini sangat transparan dan murni. Aku nggak bisa bantuin kamu buat hitung harga pasar spesifiknya. Tapi kalau kamu memang mau jual, toko kami bersedia membelinya dengan harga 160 miliar!” ucap Antonio tanpa bisa menahan diri.Giok imperial dengan kualitas sebagus ini sangat sulit ditemukan. Jika toko mereka membelinya, giok ini bisa dipamerkan di dalam toko mereka.Satu-satunya kekurangan giok ini hanyalah ukurannya yang kecil. Selain itu, Owen sudah membelahnya menjadi dua. Jika tidak, giok ini pasti bernilai jauh lebih tinggi lagi.“Ini ....”Owen langsung tercengang. Dia tidak menyangka dua giok yang awalnya dikira giok nefrit ini ternyata adalah giok imperial yang langka dan berharga.Sebelum Owen sempat menjawab, terdengar suara seseorang yang berat dan rendah.“Aku akan membelinya dengan harga 200 miliar!”Setelah itu, seorang pria tua berumur sekitar 70 tahun berjalan masuk dari luar bersama dengan pengawalnya yang menge
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero