Share

Bab 71

Penulis: Jurang
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-21 18:00:01
“Tuan Owen, aku akan berterus terang. Kedua giok imperialmu ini sangat transparan dan murni. Aku nggak bisa bantuin kamu buat hitung harga pasar spesifiknya. Tapi kalau kamu memang mau jual, toko kami bersedia membelinya dengan harga 160 miliar!” ucap Antonio tanpa bisa menahan diri.

Giok imperial dengan kualitas sebagus ini sangat sulit ditemukan. Jika toko mereka membelinya, giok ini bisa dipamerkan di dalam toko mereka.

Satu-satunya kekurangan giok ini hanyalah ukurannya yang kecil. Selain itu, Owen sudah membelahnya menjadi dua. Jika tidak, giok ini pasti bernilai jauh lebih tinggi lagi.

“Ini ....”

Owen langsung tercengang. Dia tidak menyangka dua giok yang awalnya dikira giok nefrit ini ternyata adalah giok imperial yang langka dan berharga.

Sebelum Owen sempat menjawab, terdengar suara seseorang yang berat dan rendah.

“Aku akan membelinya dengan harga 200 miliar!”

Setelah itu, seorang pria tua berumur sekitar 70 tahun berjalan masuk dari luar bersama dengan pengawalnya yang menge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Terlir Atika
sangat bagus ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 72

    "Aku …." Owen tak bisa berkata-kata.Owen sangat bimbang. Dia belum pernah mendengar tentang Keluarga Suwanto, juga tidak tahu tentang empat keluarga besar. Namun, jika melihat reaksi semua orang, identitas orang tua di depannya ini pasti luar biasa.Sekarang, orang tua ini menawarkan harga 200 miliar. Harga ini sangat tinggi dan jauh melebihi harapannya. Owen memang sempat tergoda, hanya saja dia berencana menggunakan batu giok untuk membangun formasi spiritual. Jika menjual dua giok imperial ini ke pria tua itu, mungkin akan sangat sulit menemukan yang lebih cocok."Tuan, maaf. Dua giok imperial ini sangat berguna bagiku. Aku nggak bisa menjualkannya kepadamu," tolak Owen sambil menunjukkan senyum minta maaf.Tampak kekecewaan di wajah Indra, tetapi dia yang masih tidak terima bertanya, "Apa benar-benar nggak bisa menjualkannya kepadaku? Harganya masih bisa didiskusikan lagi, kok.""Kalau kamu benar-benar menginginkannya, aku bisa menjualkan satu, tapi aku harus menyimpan satunya lag

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-21
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 73

    Owen melambaikan tangannya dan menolak kebaikan Indra dengan sopan."Mana boleh begitu? Giok imperial ini memiliki kualitas terbaik dan sangat langka. Kalau dibuat jadi pernak-pernik untuk anak perempuan, mereka pasti akan sangat suka," kata Indra sambil tersenyum penuh arti dan menatap Owen seakan-akan dia sangat memahami Owen.Sebagai orang yang berpengalaman, Indra mengira Owen berniat membuat perhiasan dari giok ini, lalu memberikannya kepada pacar atau gadis yang dia suka. Namun, dia tidak pernah berpikir bahwa Owen memiliki tujuan lain.Owen masih ingin menolak, tetapi sebuah ide tiba-tiba melintas di benaknya. Dia menggaruk kepalanya dan berkata dengan tidak enak hati, "Tuan, kalau boleh, aku mau sebuah kalung.""Oke. Nggak masalah!" kata Indra dan dia langsung tertawa.Setelah dua giok imperial ini dibuat menjadi sepasang gelang, bahan sisa di tengahnya pasti harus dikeluarkan. Ini cukup untuk membuat dua liontin, beberapa anting-anting, dan lainnya. Namun, permintaan Owen tida

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 74

    "Dua puluh miliar!" seru orang kaya pertama."Dua puluh dua miliar!" sahut orang kaya lainnya yang tidak dapat menahan diri. Dia pun ikut bergabung dalam perebutan batu ini.Fredi menjadi sangat marah. Dia mau membeli batu, mengapa malah menjadi seperti acara lelang? Awalnya Fredi berencana untuk tidak menyerah. Sekarang, beberapa orang kaya lain ikut memperebutkan batu ini. Hal inilah yang membuatnya merasa yakin bahwa batu giok mentah ini pasti barang bagus.Jadi, Fredi tidak ragu lagi dan dia segera berkata, "Dua puluh empat miliar!""Dua puluh enam miliar!" lanjut Owen.Melihat Owen yang begitu bertekad, beberapa orang kaya yang ikut menawar makin percaya diri."Dua puluh delapan miliar!""Tiga puluh miliar!"Orang-orang terus menaikkan harga.Fredi dibuat menjadi sangat marah. Dia yang kehilangan akal sehat pun berkata, "Tiga puluh dua miliar!""Tiga puluh empat miliar!" kata Owen dengan santai."Tiga puluh lima miliar!""Tiga puluh lima miliar enam ratus juta!""Tiga puluh enam

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 75

    "Aku akan potong sendiri!"Fredi menggertakkan giginya. Dia meniru perbuatan Owen barusan, lalu melangkah mendekat. Sisa batu ini hanya bisa dipotong beberapa kali lagi, tetapi dia telah kehilangan kesabarannya. Jadi, Fredi langsung mengambil mesin di tangan staf dan langsung mengarahkannya ke tengah, lalu membelahnya.Setelah itu, tampak cahaya hijau yang berkilau!"Muncul, muncul warna hijau!""Astaga, apa itu giok imperial?""Bocah itu barusan bilang nggak ada apa-apa di dalamnya, apa dia salah?"Semua orang sangat kaget sehingga mulut mereka ternganga lebar. Tidak ada seorang pun yang menyangka akan muncul giok imperial lagi."Sayang, benar-benar ada. Itu giok imperial! Selain itu, potongan kita jauh lebih besar. Kita akan kaya!" seru Lucy yang menjadi sangat bersemangat. Dia segera pergi memeluk leher Fredi dan menciumnya beberapa kali."Haha! Owen, bukannya kamu barusan bilang nggak ada apa-apa di dalam batu ini? Lihat baik-baik, apa ini?" kata Fredi sambil tertawa dan raut wajah

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 76

    "Tuan Fredi, selamat, kamu menghabiskan banyak uang untuk membeli batu jenis hijau kering. Kamu benar-benar kaya, ya. Kami bukan orang sepertimu," kata Owen sambil tersenyum dengan sorot mata yang sinis. Dia seperti sedang memandang orang bodoh."Kamu!" seru Fredi dengan sangat emosi. Dia sekarang mengerti bahwa dirinya telah terjerat dalam tipuan Owen. Fredi pun menatap Owen dengan penuh kemarahan,"Memangnya kenapa kalau aku membuatmu rugi? "Memangnya hanya kamu yang boleh membuatku rugi dan aku nggak boleh membuatmu rugi?" ucap Owen sambil tersenyum dingin. Kali ini, dia hanya membalas dengan cara yang Fredi gunakan tadi.Namun, Owen tidak menyangka keberuntungan Fredi sangat buruk, bisa-bisanya dia mendapat giok jenis hijau tua yang sangat tidak berharga. Inilah yang membuat Fredi sangat kecewa dan menyalahkan Owen!"Owen, kamu sudah membuatku kehilangan banyak uang. Aku akan membunuhmu!" teriak Fredi yang sangat marah dan dia bergegas menuju ke arah Owen."Lancang sekali kamu! Ini

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 77

    Persyaratan batu giok biasa seperti ini tidak serumit inti formasi. Owen hanya perlu mendapatkan giok nefrit yang harganya sekitar 20 juta saja.Namun, Owen tidak kekurangan uang saat ini. Pada akhirnya, dia menghabiskan uang sebanyak 16 miliar untuk membeli 18 produk jadi dengan bahan dasar giok es, lalu dikemas bersama untuk dibawa pulang.…Setelah meninggalkan toko giok, Owen langsung pergi ke tempat dia memarkir motornya.Tidak lama setelah dia keluar, terlihat Fredi dan Lucy berjalan ke arahnya dari arah depan dengan membawa dua orang pengawal. Mereka pun mengepungnya sambil tersenyum dingin."Owen, akhirnya kamu keluar, ya. Aku sudah lama menunggumu." Fredi menunjukkan ekspresi yang garang di wajahnya sembari tersenyum dengan licik."Fredi, kamu mau apa?" Raut wajah Owen sontak menjadi suram. Dia samar-samar merasakan firasat buruk dalam hatinya."Menurutmu? Masalah di Kantor Catatan Sipil waktu itu, ditambah kejadian di toko giok barusan. Sudah saatnya kita menyelesaikan dendam

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-23
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 78

    Bugh!Seiring terdengarnya suara Lucy, Owen langsung melayangkan tendangannya ke bagian dada pengawal yang ada di hadapannya dengan kejam.Krak!Suara retakan tulang yang nyaring terdengar. Pengawal itu langsung muntah darah, lalu tubuhnya terempas sejauh tiga hingga empat meter dan jatuh ke tanah dengan keras.Setidaknya, ada lima hingga enam tulang rusuk pada bagian dadanya yang patah. Dia terungkap di tanah sampai tidak bisa bangkit kembali.Pada saat ini, serangan pengawal yang lain sudah mendarat dan meninju ke bagian kepala Owen.Owen berbalik, lalu langsung menarik lengan lawan dan memelintirnya dengan sekuat tenaga. Kemudian, terdengar suara retakan dan lawannya langsung menjerit dengan histeris. Lengan lawannya langsung dipatahkan oleh Owen dengan begitu mudah.Gedebuk!Owen menggenggam bahu lawannya, lalu menggunakan kesempatan untuk membalikkan tubuh lawannya dan menjatuhkannya ke tanah dengan keras.Setelah itu, Owen langsung menginjak bagian dada pengawal itu. Gayanya yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-23
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 79

    "Lucy, aku menjadi menantu matrilokal di Keluarga Bastian selama tiga tahun. Sekalipun aku nggak berjasa, aku sudah melakukan banyak hal. Tapi, kamu malah memperlakukanku seperti itu. Apa hati nuranimu sudah nggak ada? Tamparanku ini adalah utangmu kepadaku! Aku juga sudah melunasi utangku. Mulai sekarang, kita nggak punya hubungan apa pun lagi." Sorot mata Owen menjadi dingin, selain amarah, ada lebih banyak ketidakpedulian di matanya.Saat ini, Owen sudah menarik garis yang sangat jelas dengan Lucy dalam hatinya. Kelak, mereka hanyalah orang asing yang tidak punya hubungan apa pun!"Kamu …." Lucy yang telah ditampar seketika tertegun. Dia menutup wajahnya yang kesakitan dan menatap Owen dengan ekspresi tidak percaya.Dulunya, Owen selalu menerima ketika dipukul dan dimarahi di Keluarga Bastian. Hidupnya bahkan lebih buruk dari seekor anjing.Akan tetapi, sekarang Lucy mengerti bahwa kesabaran Owen bukan karena dirinya seorang pecundang. Begitu Owen bersikap kejam, Owen bahkan mampu m

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-23

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3129

    “Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3128

    “Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3127

    “Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3126

    “Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3125

    Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

DMCA.com Protection Status