“Maksudmu, dia waktu itu sengaja membunuh penculik itu?” Lukas mengerti maksud dari perkataan istrinya dan ekspresinya berubah drastis.Pada saat itu juga, Jerremy yang biasanya selalu tenang itu tampak gelisah. Setelah memikirkan hal ini untuk beberapa saat, dia berkata dengan ekspresi wajah yang mengerikan, “Sherly, maksudmu penculikan Theresa waktu itu kemungkinan besar didalangi Owen?”“Aku nggak tahu. Aku hanya merasa kalau Owen sangat mencurigakan. Tapi aku nggak bisa memastikan dia dalang dari penculikan Theresa waktu itu atau bukan,” ucap Sherly ambigu.“Ayah, semua ini sudah menunjukkan kalau masalah ini pasti ada hubungannya dengan Owen. Mungkin saja dia pelaku utama penculikan ini!” kata Lukas dengan marah.“Sepertinya nggak mungkin. Dia pernah menyelamatkan nyawaku. Kalau dia benar-benar pelakunya dan berniat melakukan hal jahat terhadap keluarga kita, buat apa dia menyelamatkan nyawaku waktu itu?” jelas Jerremy yang tampak kebingungan.Dia menjadi lebih tenang ketika mengi
Grup Ratu Kosmetik.Setelah kembali ke perusahaan, Owen langsung pergi ke kantor Theresa dan mendapati Theresa sedang mengemasi dokumen. Melihat Theresa yang sepertinya hendak pergi, Owen pun bertanya dengan bingung, “Theresa, sekarang bukan jam pulang kerja, kenapa kamu berkemas?”“Oh, kakekku menelepon dan bilang ada sesuatu yang sangat penting untuk dibicarakan denganku. Jadi, dia menyuruhku pulang sekarang,” jawab Theresa dengan singkat.“Ada masalah penting apa? Kenapa sangat terburu-buru?” tanya Owen lagi.“Menurutmu? Sudah pasti masalah kita berdua pacaran, memangnya bisa ada masalah apa lagi?” ucap Theresa dengan wajah yang tersipu dan dia mengerlingkan matanya kepada Owen.Saat menghadiri acara pembukaan Grup Ora, ayahnya melihat kedekatan dirinya dengan Owen. Jadi, Theresa menduga bahwa Lukas sudah tahu dirinya berpacaran dengan Owen dan memberitahukan hal ini kepada kakeknya. Maka dari itu kakeknya menyuruh Theresa segera pulang.“Oh, ternyata begitu!” Owen akhirnya mengerti
“Ya, apa yang kamu katakan benar! Nggak peduli dia dalang penculikan Theresa atau bukan, niatnya saja sudah buruk. Theresa nggak boleh bersamanya,” kata Jerremy dengan suara yang dalam dan seberkas cahaya dingin melintas di matanya.Dia awalnya ingin memberi Owen kesempatan demi Theresa. Namun sekarang, dia telah berubah pikiran.Di sisi lain, Owen dan Theresa telah tiba di kediaman Keluarga Lestari. Owen belum pernah ke kediaman Keluarga Lestari dan ini baru pertama kalinya dia bertemu dengan Jerremy dan Lukas sebagai pacarnya Theresa. Jadi, Owen merasa agak gugup.Di ruang tamu, Jerremy dan Lukas agak terkejut karena tidak menyangka bahwa Theresa akan membawa Owen ke kediaman mereka. Namun, ini juga hal yang mereka inginkan. Kedua belah pihak dapat mengungkapkan kebenarannya saat ini agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di masa depan.“Halo Kakek Jerremy, halo Om Lukas. Aku secara khusus menyiapkan 400 butir pil peningkat energi sejati tingkat pertama sebagai buah tangan
Jerremy berkata dengan datar, lalu mengisyaratkan Lukas untuk mengembalikan pil peningkat energi sejati itu kepada Owen."Ini …." Owen sontak tertegun.Dia tahu bahwa Keluarga Lestari sangat membutuhkan pil peningkat energi sejati, jadi dia sengaja menyiapkan hadiah ini. Namun, Owen sama sekali tidak menyangka Jerremy akan menolaknya!"Kakek, ini adalah niat baik Owen. Kenapa kamu menolaknya?" Theresa sedikit tidak bisa menahan perasaannya."Theresa, aku sudah mendengar hubunganmu dengan Owen dari ayahmu. Jawab yang jujur, apa kamu sedang menjalin hubungan dengan Owen?" tanya Jerremy dengan suara berat.Wajah cantik Theresa seketika memerah, lalu dia mengakuinya dengan lugas, "Ya, benar. Owen sekarang adalah pacarku.""Nggak bisa, aku dan kakekmu nggak akan setuju!" bentak Lukas yang langsung melangkah maju."Kakek, apa kamu juga nggak setuju?" Theresa terkejut, lalu menatap Jerremy dengan ekspresi memohon.Theresa tahu bahwa Jerremy sangat menyayanginya. Dengan hubungan mereka, Jerrem
"Aku …." Owen tertegun. Dia sama sekali tidak menyangka Lukas bisa menyimpulkan bahwa dia adalah dalang di balik semua ini. Dalam sekejap, Owen kehabisan kata-kata dan tidak tahu bagaimana menjelaskannya."Benar! Owen, waktu itu kamu mempertaruhkan nyawamu melawan penjahat itu demi menolongku. Kamu punya keterampilan bela diri begitu hebat, kenapa kamu bisa berakhir seperti itu?" tanya Theresa yang tampak tertegun dan akhirnya menyadari keanehan tersebut.Dia pernah melihat keterampilan bela diri Owen dan tahu bahwa Owen bisa melawan puluhan penjahat sekaligus. Dengan kekuatan seperti itu, melawan kedua penjahat adalah hal yang sangat mudah. Owen sama sekali tidak perlu mengorbankan diri seperti itu untuk menyelamatkannya, kecuali Owen sengaja berpura-pura.Saat memikirkan hal itu, Theresa yang awalnya sangat memercayai Owen pun mulai goyah."Theresa, sebenarnya saat itu aku sama sekali nggak bisa bela diri," jawab Owen dengan tidak berdaya. Owen ingin menjelaskan, tetapi dia tidak ta
Semua hal ini cukup untuk membuktikan bahwa Owen memang bermasalah!"Theresa, aku nggak melakukannya, aku benar-benar tulus kepadamu. Aku bisa bersumpah, aku dulu nggak pernah berniat untuk mengincar kekuasaan Keluarga Lestari, apalagi sampai menaikkan statusku dengan mengandalkan Keluarga Lestari," ucap Owen dengan sangat tulus."Oh, ya? Saat kamu menolong aku waktu itu, kenapa kamu nggak menangkap penjahatnya dan malah sengaja membungkam mereka?" tanya Theresa sambil menggigit bibirnya. Saat ini hatinya sangat kacau, Theresa tidak tahu apakah dia harus memercayai Owen atau tidak."Barusan aku sudah bilang kalau saat itu aku nggak bisa keterampilan bela diri. Aku sudah sangat beruntung bisa tetap hidup setelah melawan mereka, gimana mungkin aku mampu menangkap mereka?" ucap Owen dengan ekspresi yang sedih."Oke, aku akan percaya kamu nggak punya keterampilan bela diri waktu itu. Tapi, kenapa keterampilan bela dirimu bisa mendadak berubah menjadi sehebat ini dalam waktu singkat yang ha
Pufft!Owen memuntahkan darah segar, tubuhnya langsung terpental keluar dan terjatuh ke lantai dengan keras. Beberapa pil peningkat energi sejati yang ada di tangannya juga ikut terlempar."Ayah, kamu …," teriak Theresa.Saat melihat Owen dipukul hingga muntah darah oleh Lukas, Theresa merasa sangat sedih. Pada saat itu, dia hampir tidak menahan diri dan ingin memeriksa cedera Owen. Namun, begitu teringat Owen adalah seorang penipu yang terus-menerus membohongi dan memperalat dirinya, Theresa akhirnya menekan rasa sedih dalam hatinya. Dia pun memalingkan wajahnya dan tidak menggubris Owen lagi.Owen merasa sangat kecewa. Dia sama sekali tidak masalah menerima pukulan dari Lukas barusan, tetapi sikap acuh tak acuh Theresa benar-benar membuat Owen merasa sangat terluka."Owen, aku sudah berbelas kasihan karena mengingat kamu pernah menolong ayahku. Tapi, kalau kamu masih menjerat Theresa lagi kelak, jangan salahkan aku benar-benar bertindak kejam!" ucap Lukas yang memperingatkan dengan s
Selama ini, Owen selalu bekerja keras dan memang tidak terlihat seperti memiliki niat buruk apa pun. Namun, Theresa mendadak teringat dengan perkataan yang pernah Darius katakan di hadapannya itu.Waktu itu, saat Owen dan Keluarga Suwanto mencapai kesepakatan untuk urusan bahan baku obat, Darius pernah menyatakan bahwa Owen memiliki ambisi yang besar dan mungkin telah bersekongkol dengan Keluarga Suwanto untuk mengambil alih perusahaan.Hal ini sejalan dengan kekhawatiran kakek dan ayahnya.Bukan hanya itu saja, saat berada di tempat tinggal Fendi, Yura juga sengaja melemparkan tatapan memprovokasi kepada Theresa dan tampak sangat memusuhinya.Semua hal ini cukup untuk membuktikan bahwa Owen tidak sesederhana seperti yang terlihat. Dalam sekejap, Theresa terpengaruh oleh fitnah yang dilontarkan Darius dan menjadi semakin curiga dengan motif Owen."Owen, aku sangat berterima kasih untuk kontribusi yang kamu berikan kepada perusahaan selama beberapa waktu ini, tapi itu nggak mengartikan
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero