Owen merasa hatinya sangat sakit. Meskipun saat ini dia sangat sedih, dia tidak ingin menunjukkan sisi lemahnya di hadapan Theresa dan yang lainnya. Dia tetap mempertahankan sedikit martabatnya yang tersisa dan berjalan keluar dengan penuh wibawa.Setelah melihat kepergian Owen, hati Theresa sangat kacau. Dia merasa sedih, seolah-olah sudah kehilangan sesuatu yang paling penting baginya.“Ayah, nggak peduli Owen berniat buruk atau nggak, dia sudah berkorban begitu banyak demi perusahaan selama ini. Biarpun nggak berjasa, dia sudah bekerja keras. Aku bisa mengerti kamu menyuruhnya pindah dari rumahku. Tapi, buat apa kamu mengusirnya dari Grup Ratu Kosmetik?” tanya Theresa dengan ekspresi tidak senang.Meskipun Theresa merasa sangat kesal karena “tertipu” oleh Owen, dia tidak pernah berpikir untuk mengusir Owen dari perusahaan karena memikirkan pengorbanan Owen untuk perusahaan selama ini.“Theresa, mau membasmi sesuatu ya harus dari akarnya! Masalahnya sudah mencapai titik ini, sekarang
Rendy langsung terkejut dan tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.“Nggak apa-apa ....” Owen juga tidak mungkin membicarakan masalah asmara kepada pria paruh baya seperti Rendy. Jadi, dia pun menuangkan alkohol untuk dirinya sendiri dan langsung menenggaknya lagi.“Tuan Owen, alkohol ini lumayan keras. Kalau kamu terus minum seperti ini, kamu bakal cepat mabuk,” nasihat Rendy. Dia bisa melihat bahwa Owen memiliki masalah, tetapi tidak bersedia menceritakannya. Jadi, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.“Mau mabuk, ya mabuk saja. Kalau sudah mabuk, aku bisa melupakan semuanya! Bukannya itu sangat bagus?” tanya Owen sambil tersenyum masam. Kemudian, dia lanjut menenggak alkoholnya.“Pelan-pelan minumnya .... Sudahlah, sebaiknya kutemani kamu minum!” Rendy merasa sangat tidak berdaya. Dia juga menuangkan alkohol untuk dirinya, lalu menemani Owen minum bersama.Kring!Tepat pada saat ini, ponsel Owen berdering. Suasana hatinya sedang sangat buruk. Dia tidak tahu siapa yang menelepon
Owen biasanya kuat minum, tetapi dia sudah menghabiskan begitu banyak alkohol tanpa jeda. Jadi, dia sudah lumayan mabuk saat ini.Untungnya, Rendy bisa membaca situasinya dan menukar alkohol impor dengan bir yang kadar alkoholnya lebih rendah di waktu yang tepat. Jika tidak, saat ini Owen mungkin sudah mabuk berat.Krek!Saat ini, pintu ruang privat dibuka seseorang. Yura akhirnya sampai juga.“Nona Yura, akhirnya kamu datang juga.” Rendy diam-diam menghela napas lega. Dia tahu orang yang menelepon Owen tadi adalah Yura. Dia juga tahu bahwa hubungan Owen dan Keluarga Suwanto sangat dekat. Oleh karena itu, dia buru-buru berdiri untuk menyambut Yura.Yura melirik keadaan di dalam ruang privat itu dan menyadari sekelilingnya sangat berantakan. Setelah melihat Owen yang terkapar mabuk di atas meja, dia pun terkejut dan bertanya, “Rendy, ada apa ini? Owen kenapa?”“Aku juga nggak tahu apa masalah spesifiknya. Aku cuma tahu suasana hati Tuan Owen lagi nggak bagus. Begitu sampai di sini, dia
Owen pun tertegun dan menatap Yura dengan ekspresi tidak percaya. Mungkin karena sudah mabuk, reaksinya menjadi agak lambat. Untuk sesaat, dia tidak mengerti apa maksud Yura.“Mak ... maksudku bukan begitu ....” Yura langsung tersipu dan menyadari ucapannya kurang pantas. Kemudian, dia buru-buru mengubah topik pembicaraan dengan bertanya, “Owen, kenapa kamu bisa tiba-tiba putus sama Theresa?”“Begini ....” Owen berdesah. Saat ini, dia merasa sangat gundah dan memang ingin menceritakan apa yang dirasakannya kepada seseorang. Jadi, dia pun menceritakan semua yang sudah terjadi pada Yura.“Jerremy dan Lukas keterlaluan banget! Kamu sudah berulang kali membantu Keluarga Lestari, tapi mereka bukan cuma nggak tahu berterima kasih, juga membalas air susu dengan air tuba! Theresa juga sama saja. Bahkan aku yang merupakan orang luar juga tahu kalau kamu itu orang yang baik dan nggak mungkin melakukan perbuatan tercela seperti itu.”“Sebagai pacarmu, dia malah begitu nggak memercayaimu. Dia bahk
Untuk sesaat, Owen tidak tahu apa yang harus diperbuatnya.“Kenapa nggak bisa? Aku dan Theresa sama-sama merupakan salah satu dari empat wanita tercantik di Jenggala. Biarpun reputasinya lebih baik dariku, baik dalam segi penampilan maupun latar belakang keluarga, aku sama sekali nggak kalah darinya! Kalau kamu bisa menerimanya, kenapa kamu nggak bisa menerimaku?”Yura tidak menyangka Owen akan langsung menolak. Dia merasa sangat sedih dan sudah hampir menangis. Dengan kecantikan dan latar belakang keluarganya, ada banyak keturunan keluarga terhormat dan pemuda berbakat lain di Jenggala yang mengejarnya. Mereka semua sangat berharap bisa mendapatkan hatinya.Sekarang, Yura sudah memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya kepada seorang pria. Namun, dia malah ditolak mentah-mentah. Dapat dibayangkan bagaimana perasaannya saat ini.“Umm ....” Owen masih belum sepenuhnya pulih dari keterkejutannya. Hatinya bergejolak hebat dan tidak bisa tenang untuk beberapa saat.Yura menduduki p
Owen akan memikirkan lagi masalahnya dengan Theresa setelah dia memiliki kemampuan untuk membersihkan nama baiknya. Sebab, memikirkannya saat ini juga masih terlalu cepat.“Oh iya, Owen, kamu tinggal di mana? Kamu sudah kebanyakan minum dan pasti sudah mabuk. Sebaiknya aku antar kamu pulang, deh!” ujar Yura dengan penuh perhatian.“A ... aku nggak punya tempat tinggal untuk sementara. Antar saja aku ke sebuah hotel terdekat di sekitar sini,” jawab Owen sambil tersenyum malu. Dia berencana untuk tinggal semalam di hotel, lalu membeli rumah baru keesokan harinya.“Ngapain pergi ke hotel? Kalau nggak, kamu tinggal saja dulu di rumahku selama beberapa hari.” Yura tersenyum manis, lalu merangkul lengan Owen dengan mesra, seolah-olah dirinya sudah menjadi pacar Owen.Saat merasakan kehangatan dan kelembutan Yura yang merangkulnya, tubuh Owen langsung menegang dan menjadi canggung. Hanya saja, sebelum dia sempat menolak, Yura sudah menariknya dengan paksa untuk meninggalkan bar ini....Di au
Yura memang sangat pemberani. Jadi, dia juga tidak menyembunyikan apa pun dari Indra dan langsung menyatakan pemikirannya dengan jujur.“Ternyata begitu!” Meskipun Indra sudah bisa menebak maksud cucunya, dia tetap lumayan terkejut setelah mendengar pengakuan langsung dari Yura.“Kakek, kamu seharusnya nggak bakal menentang hubunganku dengan Owen, ‘kan?” tanya Yura dengan khawatir. Dia tahu Owen hanyalah seorang anak yatim yang tidak mempunyai latar belakang apa pun. Alasan kenapa Owen dan Theresa berpisah juga sebenarnya karena status mereka yang tidak setara.Di sisi lain, Keluarga Suwanto juga merupakan salah satu dari empat keluarga besar di Jenggala, sama seperti Keluarga Lestari. Yura sangat khawatir Indra juga merasa Owen tidak sepadan untuk mendampinginya. Dia tidak ingin menapaki jejak Theresa.“Menentang? Kenapa aku harus menentang?” tanya Indra dengan bingung.“Owen itu anak yatim yang latar belakangnya nggak begitu bagus. Memangnya Kakek nggak keberatan soal statusnya?” ta
Hal ini terlalu tidak masuk akal.“Kami sudah putus!” jawab Theresa. Dia memang terlihat tenang, tetapi hatinya malah terasa sangat berat dan tertekan.“Sudah putus? Kok ... kok bisa?” Rachel langsung tercengang. Setelah itu, dia seolah-olah mengerti alasannya dan memukul meja sambil berdiri, lalu berkata dengan marah, “Kak, apa dia sudah melakukan sesuatu untuk melukaimu atau menindasmu? Jangan khawatir, aku bakal langsung pergi mencarinya dan meminta pertanggungjawaban!”“Nggak, masalahnya bukan begitu ...,” ujar Theresa dengan ragu.“Jadi, ada apa ini sebenarnya?” tanya Rachel dengan agak panik. Dia tidak bisa menebak apa yang sudah terjadi di antara Owen dan Theresa.“Sudahlah, masalah ini nggak ada hubungannya sama kamu. Sebaiknya kamu jangan ikut campur,” jawab Theresa sambil berdesah. Dia tahu sifat Rachel yang unik dan suka mencari masalah. Saat ini, perasaannya sudah cukup kacau. Dia tidak ingin Rachel menambah masalah untuknya lagi.“Mana bisa begitu! Kalau kamu nggak mau kas
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero