Yura memang sangat pemberani. Jadi, dia juga tidak menyembunyikan apa pun dari Indra dan langsung menyatakan pemikirannya dengan jujur.“Ternyata begitu!” Meskipun Indra sudah bisa menebak maksud cucunya, dia tetap lumayan terkejut setelah mendengar pengakuan langsung dari Yura.“Kakek, kamu seharusnya nggak bakal menentang hubunganku dengan Owen, ‘kan?” tanya Yura dengan khawatir. Dia tahu Owen hanyalah seorang anak yatim yang tidak mempunyai latar belakang apa pun. Alasan kenapa Owen dan Theresa berpisah juga sebenarnya karena status mereka yang tidak setara.Di sisi lain, Keluarga Suwanto juga merupakan salah satu dari empat keluarga besar di Jenggala, sama seperti Keluarga Lestari. Yura sangat khawatir Indra juga merasa Owen tidak sepadan untuk mendampinginya. Dia tidak ingin menapaki jejak Theresa.“Menentang? Kenapa aku harus menentang?” tanya Indra dengan bingung.“Owen itu anak yatim yang latar belakangnya nggak begitu bagus. Memangnya Kakek nggak keberatan soal statusnya?” ta
Hal ini terlalu tidak masuk akal.“Kami sudah putus!” jawab Theresa. Dia memang terlihat tenang, tetapi hatinya malah terasa sangat berat dan tertekan.“Sudah putus? Kok ... kok bisa?” Rachel langsung tercengang. Setelah itu, dia seolah-olah mengerti alasannya dan memukul meja sambil berdiri, lalu berkata dengan marah, “Kak, apa dia sudah melakukan sesuatu untuk melukaimu atau menindasmu? Jangan khawatir, aku bakal langsung pergi mencarinya dan meminta pertanggungjawaban!”“Nggak, masalahnya bukan begitu ...,” ujar Theresa dengan ragu.“Jadi, ada apa ini sebenarnya?” tanya Rachel dengan agak panik. Dia tidak bisa menebak apa yang sudah terjadi di antara Owen dan Theresa.“Sudahlah, masalah ini nggak ada hubungannya sama kamu. Sebaiknya kamu jangan ikut campur,” jawab Theresa sambil berdesah. Dia tahu sifat Rachel yang unik dan suka mencari masalah. Saat ini, perasaannya sudah cukup kacau. Dia tidak ingin Rachel menambah masalah untuknya lagi.“Mana bisa begitu! Kalau kamu nggak mau kas
Sebenarnya, Theresa merasa apa yang dikatakan Rachel memang masuk akal. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa Owen sudah berniat jahat dan membunuh orang. Apabila Owen tidak bisa menjelaskan masalah ini, dia tidak akan memercayai Owen.Bagaimanapun juga, hal ini berhubungan dengan bisnis dan nasib Keluarga Lestari. Theresa tidak mungkin bercanda tentang hal sebesar ini. Selain itu, ayah dan kakeknya juga tidak akan mengizinkannya berbuat seperti itu.“Aku juga nggak tahu kenapa dia nggak bersedia menjelaskannya, mungkin saja dia punya kesulitan tersendiri yang nggak diketahui orang,” jawab Rachel dengan santai.“Aku nggak merasa dia punya kesulitan apa pun. Dia pasti berniat jahat dan punya motif tersembunyi!” ucap Theresa dengan dingin.“Kak, bisa nggak kamu jangan mempermasalahkan hal-hal yang nggak penting? Kamu nggak bisa berpikiran objektif, tapi aku bisa. Kalian sudah kenal begitu lama, masa kamu masih nggak bisa bedakan dia itu orang baik atau orang jahat? Buat apa kamu masih memp
“Tapi, bukankah dia pacarmu? Dengan kemampuannya, dia harusnya tetap berada di perusahaan dan membantumu. Kenapa harus berhenti?” tanya Angelina yang masih tidak terima.Jika orang lain yang berhenti dari perusahaan, dia pasti tidak akan peduli. Namun, Owen berbeda dan Angelina sejak awal telah tanpa sadar menyukai Owen. Meskipun sekarang Owen berpacaran dengan Theresa, dia tetap peduli terhadap Owen. Setidaknya, dia harus mencari tahu apa yang sedang terjadi.“Aku sudah putus dengannya!” ungkap Theresa dengan dingin.“Kalian sudah putus? Bagaimana bisa?” Angelina tercengang begitu mendengar pengakuan Theresa.Setahunya, Theresa dan Owen baru mengumumkan hubungan mereka beberapa hari yang lalu. Jadi, Angelina tidak pernah menyangka keduanya akan putus secepat ini. Ini tidak masuk akal baginya.“Hahaha! Baguslah kalau sudah putus. Bu Theresa, aku sudah pernah bilang kan kalau Owen nggak bisa diandalkan. Memutuskannya adalah pilihan yang bijak,” ucap Darius yang sangat gembira. Dia bahka
“Oh, oke,” sahut Owen sambil tersenyum. Kemudian, dia teringat pada pernyataan cinta Yura kemarin malam, suasana hatinya pun bercampur aduk.“Owen, kamu kan sudah berhenti dari Grup Ratu Kosmetik. Kamu sudah bisa balik ke perusahaan kita, ‘kan?” tanya Yura sambil tersenyum.“Ya. Aku bakal ikut kamu ke perusahaan nanti,” ucap Owen sambil mengangguk.Sebelumnya, Owen menyerahkan semua urusan Grup Ora kepada Yura demi bisa tetap bersama Theresa. Namun sekarang, dia telah putus dengan Theresa dan meninggalkan Grup Ratu Kosmetik. Owen tentu tidak akan terus melemparkan tanggung jawabnya kepada Yura.“Oh iya, kemarin malam kamu kelihatannya buru-buru datang ke bar untuk mencariku. Apa ada masalah penting?” tanya Owen yang teringat apa yang terjadi kemarin malam.“Begini, pil peningkat energi sejati di Jenggala kekurangan stok dan masih ada banyak keluarga besar yang menunggu untuk membeli pil kelompok kedua. Keluargaku sudah mendapat sejumlah bahan obat beberapa hari ini. Jadi, aku mau tanya
“Siapa orang itu? Apakah dia pacarnya Bu Yura?”“Nggak mungkin? Bu Yura adalah salah satu wanita tercantik di Jenggala dan dia adalah anak kesayangan Keluarga Suwanto. Dengan statusnya yang terhormat ini, berita tentang dia punya pacar pasti akan tersebar ke seluruh Jenggala.”“Benar. Aku rasa bocah itu asisten atau sekretaris Bu Yura yang baru direkrut.”Melihat sosok Owen dan Yura yang berangsur-angsur menghilang, banyak orang yang tidak dapat menahan diri untuk membahas identitas Owen. Pada akhirnya, mereka merasa lega setelah mengambil kesimpulan bahwa Owen adalah asisten atau sekretaris baru Yura.Ruang presiden direktur.Yura memerintahkan beberapa karyawan untuk menyiapkan meja untuk Owen di sebelah meja kerjanya. Dia sengaja mengatur meja yang bersebelahan agar mempermudah pekerjaan mereka berdua.Setelah beberapa karyawan meninggalkan kantor dan hanya mereka berdua yang tersisa, Owen pun bertanya dengan bingung, “Yura, siapkan saja satu ruangan untukku. Kenapa harus menempatka
“Yura, terima kasih!” ucap Owen sambil memandang Yura dengan penuh syukur.Owen bukanlah pria yang berhati keras. Jadi, dia merasa terharu karena Yura sangat peduli terhadap dirinya.“Ayo pergi. Aku akan membawamu ke ruang produksi,” ajak Yura sambil tersenyum manis. Setelah itu, dia menarik lengan Owen dan keduanya pun pergi meninggalkan kantor.Owen merasa agak canggung karena gerakan Yura terlalu mesra. Namun, memikirkan kepribadian Yura yang tulus, lugas, dan selalu membantu, Owen akhirnya membiarkan Yura berbuat demikian.Grup Ora adalah perusahaan farmasi yang fokus pada bidang obat-obatan biasa. Jadi, semua yang diproduksi di ruang produksi adalah produk obat biasa dan Owen-lah yang menyiapkan beberapa resep obat eksklusif. Semua resep eksklusif ini ditulis berdasarkan kitab medis yang ada di benaknya, lalu diserahkan kepada perusahan untuk diproduksi.Dengan adanya beberapa obat eksklusif ini dan ditambah dengan pil peningkat energi sejati yang membuat perusahaan terkenal, pros
Hati Owen berdebar kencang dan telapak tangannya langsung berkeringat dingin. Dia adalah pria normal juga anak muda yang bergairah. Mana mungkin mampu menahan godaan seperti ini?Untuk sesaat, Owen sangat ingin menyentuh kaki Yura yang halus itu dan membelainya. Untung saja dia berhasil menahan diri.“Apanya yang nggak pantas? Kamu sendiri yang bilang mau memberiku imbalan. Apa kamu mau menarik kembali perkataanmu?” tanya Yura dengan wajah yang merona.Sebenarnya bukan hanya Owen yang gugup, Yura bahkan lebih gugup. Selain itu, dia merasa sangat malu dan rasanya ingin menyerah saja. Namun, Yura pada akhirnya menetapkan hati dan bertahan demi bisa masuk ke dalam hati Owen.‘Waduh ….’ Owen mengerang di dalam hati. Dia memang ingin membalas Yura yang telah bekerja keras mengurus perusahaan. Namun, memberikan imbalan semacam ini terlalu berlebihan. Bagaimanapun menilainya, rasanya itu tidak seperti sebuah imbalan. Sebaliknya, itu lebih seperti mendapatkan hadiah!“Yura, harus ada batasan a