Sebenarnya, Theresa merasa apa yang dikatakan Rachel memang masuk akal. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa Owen sudah berniat jahat dan membunuh orang. Apabila Owen tidak bisa menjelaskan masalah ini, dia tidak akan memercayai Owen.Bagaimanapun juga, hal ini berhubungan dengan bisnis dan nasib Keluarga Lestari. Theresa tidak mungkin bercanda tentang hal sebesar ini. Selain itu, ayah dan kakeknya juga tidak akan mengizinkannya berbuat seperti itu.“Aku juga nggak tahu kenapa dia nggak bersedia menjelaskannya, mungkin saja dia punya kesulitan tersendiri yang nggak diketahui orang,” jawab Rachel dengan santai.“Aku nggak merasa dia punya kesulitan apa pun. Dia pasti berniat jahat dan punya motif tersembunyi!” ucap Theresa dengan dingin.“Kak, bisa nggak kamu jangan mempermasalahkan hal-hal yang nggak penting? Kamu nggak bisa berpikiran objektif, tapi aku bisa. Kalian sudah kenal begitu lama, masa kamu masih nggak bisa bedakan dia itu orang baik atau orang jahat? Buat apa kamu masih memp
“Tapi, bukankah dia pacarmu? Dengan kemampuannya, dia harusnya tetap berada di perusahaan dan membantumu. Kenapa harus berhenti?” tanya Angelina yang masih tidak terima.Jika orang lain yang berhenti dari perusahaan, dia pasti tidak akan peduli. Namun, Owen berbeda dan Angelina sejak awal telah tanpa sadar menyukai Owen. Meskipun sekarang Owen berpacaran dengan Theresa, dia tetap peduli terhadap Owen. Setidaknya, dia harus mencari tahu apa yang sedang terjadi.“Aku sudah putus dengannya!” ungkap Theresa dengan dingin.“Kalian sudah putus? Bagaimana bisa?” Angelina tercengang begitu mendengar pengakuan Theresa.Setahunya, Theresa dan Owen baru mengumumkan hubungan mereka beberapa hari yang lalu. Jadi, Angelina tidak pernah menyangka keduanya akan putus secepat ini. Ini tidak masuk akal baginya.“Hahaha! Baguslah kalau sudah putus. Bu Theresa, aku sudah pernah bilang kan kalau Owen nggak bisa diandalkan. Memutuskannya adalah pilihan yang bijak,” ucap Darius yang sangat gembira. Dia bahka
“Oh, oke,” sahut Owen sambil tersenyum. Kemudian, dia teringat pada pernyataan cinta Yura kemarin malam, suasana hatinya pun bercampur aduk.“Owen, kamu kan sudah berhenti dari Grup Ratu Kosmetik. Kamu sudah bisa balik ke perusahaan kita, ‘kan?” tanya Yura sambil tersenyum.“Ya. Aku bakal ikut kamu ke perusahaan nanti,” ucap Owen sambil mengangguk.Sebelumnya, Owen menyerahkan semua urusan Grup Ora kepada Yura demi bisa tetap bersama Theresa. Namun sekarang, dia telah putus dengan Theresa dan meninggalkan Grup Ratu Kosmetik. Owen tentu tidak akan terus melemparkan tanggung jawabnya kepada Yura.“Oh iya, kemarin malam kamu kelihatannya buru-buru datang ke bar untuk mencariku. Apa ada masalah penting?” tanya Owen yang teringat apa yang terjadi kemarin malam.“Begini, pil peningkat energi sejati di Jenggala kekurangan stok dan masih ada banyak keluarga besar yang menunggu untuk membeli pil kelompok kedua. Keluargaku sudah mendapat sejumlah bahan obat beberapa hari ini. Jadi, aku mau tanya
“Siapa orang itu? Apakah dia pacarnya Bu Yura?”“Nggak mungkin? Bu Yura adalah salah satu wanita tercantik di Jenggala dan dia adalah anak kesayangan Keluarga Suwanto. Dengan statusnya yang terhormat ini, berita tentang dia punya pacar pasti akan tersebar ke seluruh Jenggala.”“Benar. Aku rasa bocah itu asisten atau sekretaris Bu Yura yang baru direkrut.”Melihat sosok Owen dan Yura yang berangsur-angsur menghilang, banyak orang yang tidak dapat menahan diri untuk membahas identitas Owen. Pada akhirnya, mereka merasa lega setelah mengambil kesimpulan bahwa Owen adalah asisten atau sekretaris baru Yura.Ruang presiden direktur.Yura memerintahkan beberapa karyawan untuk menyiapkan meja untuk Owen di sebelah meja kerjanya. Dia sengaja mengatur meja yang bersebelahan agar mempermudah pekerjaan mereka berdua.Setelah beberapa karyawan meninggalkan kantor dan hanya mereka berdua yang tersisa, Owen pun bertanya dengan bingung, “Yura, siapkan saja satu ruangan untukku. Kenapa harus menempatka
“Yura, terima kasih!” ucap Owen sambil memandang Yura dengan penuh syukur.Owen bukanlah pria yang berhati keras. Jadi, dia merasa terharu karena Yura sangat peduli terhadap dirinya.“Ayo pergi. Aku akan membawamu ke ruang produksi,” ajak Yura sambil tersenyum manis. Setelah itu, dia menarik lengan Owen dan keduanya pun pergi meninggalkan kantor.Owen merasa agak canggung karena gerakan Yura terlalu mesra. Namun, memikirkan kepribadian Yura yang tulus, lugas, dan selalu membantu, Owen akhirnya membiarkan Yura berbuat demikian.Grup Ora adalah perusahaan farmasi yang fokus pada bidang obat-obatan biasa. Jadi, semua yang diproduksi di ruang produksi adalah produk obat biasa dan Owen-lah yang menyiapkan beberapa resep obat eksklusif. Semua resep eksklusif ini ditulis berdasarkan kitab medis yang ada di benaknya, lalu diserahkan kepada perusahan untuk diproduksi.Dengan adanya beberapa obat eksklusif ini dan ditambah dengan pil peningkat energi sejati yang membuat perusahaan terkenal, pros
Hati Owen berdebar kencang dan telapak tangannya langsung berkeringat dingin. Dia adalah pria normal juga anak muda yang bergairah. Mana mungkin mampu menahan godaan seperti ini?Untuk sesaat, Owen sangat ingin menyentuh kaki Yura yang halus itu dan membelainya. Untung saja dia berhasil menahan diri.“Apanya yang nggak pantas? Kamu sendiri yang bilang mau memberiku imbalan. Apa kamu mau menarik kembali perkataanmu?” tanya Yura dengan wajah yang merona.Sebenarnya bukan hanya Owen yang gugup, Yura bahkan lebih gugup. Selain itu, dia merasa sangat malu dan rasanya ingin menyerah saja. Namun, Yura pada akhirnya menetapkan hati dan bertahan demi bisa masuk ke dalam hati Owen.‘Waduh ….’ Owen mengerang di dalam hati. Dia memang ingin membalas Yura yang telah bekerja keras mengurus perusahaan. Namun, memberikan imbalan semacam ini terlalu berlebihan. Bagaimanapun menilainya, rasanya itu tidak seperti sebuah imbalan. Sebaliknya, itu lebih seperti mendapatkan hadiah!“Yura, harus ada batasan a
Yura pun mengeluarkan suara mendesah.Baam!Kepala Owen seketika berdengung, dia merasa dirinya hampir gila. Dia mendengar suara desahan Yura yang merdu dan tangannya merasakan sentuhan kaki lembut yang dibalut dengan stoking. Godaan yang berlipat ganda ini sepenuhnya merangsang jiwa Owen yang lemah. Dalam sekejap, perasaan gairah yang belum pernah ada sebelumnya seketika mengalir dalam dirinya.Kring! Kring! Kring!Pada saat ini, sebuah suara dering telepon mendadak terdengar sehingga langsung mengembalikan akal sehat Owen.Untung saja, telepon ini datang tepat pada waktunya!Owen merasa lega dan segera menaruh kedua kaki Yura ke lantai. Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya dan mengangkatnya.Setelah Owen selesai mengangkat teleponnya, Yura lalu bertanya dengan penasaran, "Owen, siapa yang menelepon?""Oh, Markus. Dia mau meminta bantuanku." Owen menjelaskan dengan sederhana, lalu berkata, "Yura, aku pergi ke sana sebentar, lihat ada urusan apa dia mencariku. Aku serahkan urusan perus
Pertempuran ini dengan sendirinya menjadi urusan Markus dan Calvin. Kali ini, Markus membutuhkan bantuan Owen untuk melawan Calvin."Rupanya begitu," jawab Owen yang mendadak mengerti. Dia lalu mengalihkan pandangannya ke arah Markus dan bertanya dengan kebingungan, "Markus, apa yang bisa aku bantu?"Markus pun menjelaskan situasinya dengan sederhana, "Begini, aku dan Calvin sudah membuat kesepakatan. Untuk menghindari memperbesar masalah ini, kami berencana untuk mengadakan sebuah pertandingan yang khusus untuk menyelesaikan perseturuan kali ini. Taruhannya adalah wilayah milik Fendy itu. Siapa yang bisa menang dalam pertandingan kali ini, wilayah itu akan menjadi miliknya."Selama Markus menang, wilayah itu akan menjadi milik Rendy. Sebaliknya, jika Calvin yang menang, wilayah milik Fendy itu harus dikembalikan kepada Raja Utaram."Maaf kalau ucapanku sedikit blak-blakkan. Raja Naldo punya banyak anak buah yang merupakan ahli hebat. Kamu memintanya sekadar mengatur beberapa ahli untu