"Tuan Owen, pertandingannya akan dilaksanakan sore hari ini. Selama ada kamu, kita pasti bisa memenangkan pertandingan kali ini," ucap Markus dengan sangat bahagia dan penuh semangat.Setelah itu, Markus dan Owen membahas tentang masalah pertandingan. Saat waktunya sudah hampir tiba, mereka langsung menuju lokasi kompetisi dengan mengemudi mobil.Di sebuah resor pinggiran kota, itu merupakan salah satu aset milik Raja Naldo. Demi pertandingan kali ini, Markus sudah lebih dulu mengatur anak buahnya untuk mengosongkan tempat tersebut dan menutupnya untuk umum sementara waktu.Setelah Markus dan yang lainnya tiba, tempat parkir sudah dipenuhi dengan berbagai jenis mobil mewah dan mobil balap, seperti Maybach, Porsche, Jaguar, dan yang lainnya. Semua mobil itu tampak sangat mencolok.Sekitarannya sudah dipadati oleh orang-orang, sebagian besar adalah anak dari keluarga kaya dan juga para elite sosial di Jenggala. Di antara mereka, bahkan ada banyak anak dari keluarga bangsawan. Beberapa da
Orang yang datang adalah seorang wanita cantik berumur 28 tahun. Dia memiliki postur tubuh yang tinggi dan seksi serta mengenakan kaca mata hitam yang modis di wajahnya yang cantik. Wanita itu mengenakan pakaian hitam yang menonjolkan pinggangnya yang ramping dan lekukan tubuh yang sempurna.Dia tidak lain adalah kakak dari Markus, Rosa Filani.Rosa merupakan salah satu dari empat wanita cantik di Jenggala dan menempati peringkat ketiga di antara empat wanita cantik tersebut. Keanggunannya yang sensual dan pesonanya yang alami membuat banyak pria memujanya sebagai wanita idola dalam hati mereka. Kehadirannya seketika menarik perhatian banyak orang, terutama para lelaki.Mereka langsung melemparkan pandangan yang penuh gairah dan terpesona. Mereka sangat berharap untuk bisa mendapatkan wanita cantik dan seksi ini!Bahkan, Owen yang sudah terbiasa melihat wanita cantik juga tidak bisa menahan perasaan kagum dalam hatinya. Dia tanpa sadar mendeskripsikan Rosa sebagai wanita cantik yang di
Hal ini membuat Owen dan Markus merasa sedikit canggung."Kak, jangan asal bicara. Tuan Owen adalah seorang petarung Alam Mugana! Dia hanya sedikit rendah hati, jadi nggak banyak orang yang pernah mendengar reputasinya di lingkaran kita," jelas Markus dengan buru-buru."Apa? Dia seorang petarung Alam Mugana? Nggak mungkin!" Rosa sangat terkejut, lalu matanya yang indah kembali mengamati Owen sekali lagi. Dalam hatinya, dia menjadi semakin yakin bahwa Owen adalah penipu!Lingkaran praktisi seni bela diri Jenggala tidak termasuk besar dan juga tidak terbilang kecil. Di antara para generasi muda, dua orang yang paling luar biasa adalah Heri dan Ricardo. Dengan umur Owen yang masih begitu muda, jika dia benar-benar seorang petarung Alam Mugana, namanya seharusnya akan lebih terkenal dibandingkan Ricardo dan Heri. Dia tidak mungkin hanya seseorang yang tidak terkenal sama sekali!"Benar, ini nggak mungkin!" Welly dan yang lainnya juga sangat terkejut.Welly memiliki pemikiran yang sama den
Rosa memberi perintah dengan dingin. Setelah mendengar perintahnya, Welly yang memang sudah ingin bertindak langsung memberi isyarat kepada beberapa bawahannya untuk mengusir orang.“Tunggu! Tuan Owen itu teman yang kuundang! Coba saja kalau ada yang berani bersikap nggak sopan padanya!” bentak Markus dengan ekspresi tidak senang.“Markus, kamu ....” Ekspresi Rosa langsung menjadi dingin. Sebelum dia sempat berbicara, tiba-tiba terdengar suara keributan. Kemudian, sekelompok orang pun berjalan mendekat.“Calvin sudah datang!”Dalam sekejap, semua orang menoleh ke arah kelompok itu. Bahkan raut wajah Rosa dan Markus juga tanpa sadar berubah menjadi serius.Calvin masih bersikap sombong seperti biasanya. Dia berjalan sambil membusungkan dadanya dan dikelilingi sekelompok bawahan. Tidak lama kemudian, dia pun berhenti setelah sampai di depan.“Wah! Kukira siapa, ternyata Nona Rosa, ya!” Calvin terlebih dahulu melihat Rosa yang anggun. Dia mengamati wajah Rosa yang cantik dan tubuhnya yang
“Aku juga punya niat yang sama. Jangan khawatir, aku pasti akan menemanimu sampai akhir!” jawab Calvin sambil tersenyum sinis.Setelah itu, mereka kembali ke tenda masing-masing dan mulai mengatur hal-hal yang berkaitan dengan kompetisi.Aturan kompetisi sangat sederhana. Kedua belah pihak hanya perlu mengutus lima orang untuk bertarung satu per satu. Sang pemenang lanjut bertarung, sedangkan orang yang kalah harus turun dari arena pertarungan. Kompetisi akan berlanjut hingga kelima anggota dari salah satu pihak sudah kalah semua.Markus mengumpulkan semua orang, lalu berkata, “Aku atur dulu kelima orang yang bakal bertarung ....”“Nggak perlu, mulai sekarang, aku saja yang tangani masalah ini!” ucap Rosa dengan mendominasi. Kemudian, dia langsung mengatur semuanya dengan cepat.Orang pertama dan kedua yang akan maju adalah kedua pengawal Markus. Orang ketiga yang maju adalah Rendy, sedangkan yang keempat adalah Hans. Berhubung basis kultivasi Rosa paling tinggi, dia akan maju terakhir
Biarpun bisa merasakan tatapan meremehkan dan kesal yang ditujukan Rosa kepadanya, Owen sama sekali tidak peduli. Dari pertama bertemu dengan Rosa, Rosa sudah bersikap sangat tidak bersahabat terhadapnya dan bahkan tidak berhenti mencari masalah.Jika bukan karena persahabatannya dengan Markus, dan juga sudah menyetujui permintaan Markus sebelumnya, Owen mungkin sudah pergi dari awal. Mana mungkin dia mau tetap tinggal untuk menghadapi Rosa. Namun, tidak ada gunanya dia bertengkar dengan seorang wanita. Jadi, dia pun mengabaikan tatapan tajam Rosa.“Tuan Markus, ayo kemari dan makan buah bersama!” Owen mengambil sebuah buah dan melemparkannya ke arah Markus.“Oke! Lagian, aku juga nggak ada kerjaan ...,” jawab Markus sambil tersenyum. Kemudian, dia menghampiri Owen dan duduk di seberangnya. Kedua orang itu pun menikmati hidangan sambil mengobrol dengan gembira.Rosa merasa bahwa Owen pasti sengaja memprovokasinya. Dia pun menjadi sangat murka. Hanya saja, dia tidak boleh mempermalukan
Sekarang, Ramly sudah berangsur-angsur melemah dalam menghadapi serangan Hans yang sengit. Meskipun begitu, dia tetap bertahan selama yang dia bisa. Pada akhirnya, dia pun kalah karena kehabisan tenaga.“Akhirnya menang juga!” Rosa diam-diam menghela napas lega dan tersenyum. Welly dan yang lainnya juga sama. Semangat tempur mereka sudah agak pulih.Namun, situasi itu tidak bertahan lama. Tadi, Hans sudah mengerahkan seluruh tenaganya untuk bertarung dengan Ramly. Saat ini, kekuatannya sudah terkuras dan berada di ujung tanduk. Pada babak berikutnya, dia pun dengan cepat dikalahkan oleh seorang pengawal Calvin.“Sial! Kok bisa begitu!” Ekspresi Rosa langsung berubah. Dia sudah tidak bisa tetap bersikap tenang. Dalam beberapa babak sebelumnya, mereka sudah menggunakan tiga orang hanya untuk mengalahkan satu lawan. Sekarang selain Owen, hanya tersisa Rosa sebagai kekuatan utama.Sementara itu, pihak lawan masih memiliki empat kekuatan utama. Di antaranya, Calvin juga termasuk tokoh yang
“Kenapa? Apa karena usia kakakku lebih besar darimu? Nggak masalah, kok. Di zaman sekarang, perbedaan umur bukanlah masalah. Lagian, kakakku paling banyak juga cuma lebih tua 3-4 tahun darimu. Kalian terlihat sangat serasi!” ujar Markus dengan pantang menyerah.“Tuan Markus, maafkan kejujuranku. Kakakmu begitu cantik, latar belakang keluarganya juga bagus. Dia seharusnya nggak kekurangan pemuja, dan nggak bakal kesulitan dalam mencari pacar yang cocok. Kayaknya kamu nggak perlu khawatir soal masalah ini, deh!” ujar Owen dengan heran.“Ada yang nggak kamu ketahui. Dulu, kakakku sudah pernah terluka dalam hubungan asmara. Sejak saat itu, dia jadi benci banget sama pria, terutama pria yang suka membual dan nggak bisa diandalkan. Pokoknya, aku dan ayahku berharap dia bisa cepat-cepat terlepas dari trauma itu dan menemukan pria yang bisa menjadi pendamping hidupnya,” jelas Markus sambil berdesah.“Ternyata begitu!” Owen akhirnya mengerti kenapa Rosa begitu membencinya. Mungkin saja dulu Ros
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero