“Kenapa harus membuat mereka putus?” tanya Jerremy sambil menatap Lukas dengan datar.Lukas yang bingung dengan perkataan ayahnya pun berkata, “Ayah, Owen itu anak yatim piatu yang nggak punya apa-apa. Selain itu, dia juga pernah bercerai. Dia sama sekali nggak pantas untuk Theresa. Kita nggak boleh membiarkan mereka bersama!”“Jangan menilai orang dari masa lalunya! Dia punya kemampuan, memangnya kenapa kalau dia anak yatim piatu? Mengenai perceraian, bukannya zaman sekarang ini sudah menjadi hal yang lumrah? Itu bukan masalah besar!” celetuk Jerremy dengan datar dan kedua tangannya berada di belakang punggung.“Tapi ….” Lukas tercengang. Dia tidak pernah menyangka bahwa ayahnya tidak akan keberatan mengenai masalah ini.“Nggak ada tapi-tapian. Kamu barusan bilang mungkin nggak ada generasi muda di Jenggala yang bisa menandinginya. Karena dia sehebat itu, nggak masalah kalau kita memberinya kesempatan ….” Ucapan Jerremy tiba-tiba terhenti.Dia segera menjadi waspada dan tatapan matany
“Maksudmu, dia waktu itu sengaja membunuh penculik itu?” Lukas mengerti maksud dari perkataan istrinya dan ekspresinya berubah drastis.Pada saat itu juga, Jerremy yang biasanya selalu tenang itu tampak gelisah. Setelah memikirkan hal ini untuk beberapa saat, dia berkata dengan ekspresi wajah yang mengerikan, “Sherly, maksudmu penculikan Theresa waktu itu kemungkinan besar didalangi Owen?”“Aku nggak tahu. Aku hanya merasa kalau Owen sangat mencurigakan. Tapi aku nggak bisa memastikan dia dalang dari penculikan Theresa waktu itu atau bukan,” ucap Sherly ambigu.“Ayah, semua ini sudah menunjukkan kalau masalah ini pasti ada hubungannya dengan Owen. Mungkin saja dia pelaku utama penculikan ini!” kata Lukas dengan marah.“Sepertinya nggak mungkin. Dia pernah menyelamatkan nyawaku. Kalau dia benar-benar pelakunya dan berniat melakukan hal jahat terhadap keluarga kita, buat apa dia menyelamatkan nyawaku waktu itu?” jelas Jerremy yang tampak kebingungan.Dia menjadi lebih tenang ketika mengi
Grup Ratu Kosmetik.Setelah kembali ke perusahaan, Owen langsung pergi ke kantor Theresa dan mendapati Theresa sedang mengemasi dokumen. Melihat Theresa yang sepertinya hendak pergi, Owen pun bertanya dengan bingung, “Theresa, sekarang bukan jam pulang kerja, kenapa kamu berkemas?”“Oh, kakekku menelepon dan bilang ada sesuatu yang sangat penting untuk dibicarakan denganku. Jadi, dia menyuruhku pulang sekarang,” jawab Theresa dengan singkat.“Ada masalah penting apa? Kenapa sangat terburu-buru?” tanya Owen lagi.“Menurutmu? Sudah pasti masalah kita berdua pacaran, memangnya bisa ada masalah apa lagi?” ucap Theresa dengan wajah yang tersipu dan dia mengerlingkan matanya kepada Owen.Saat menghadiri acara pembukaan Grup Ora, ayahnya melihat kedekatan dirinya dengan Owen. Jadi, Theresa menduga bahwa Lukas sudah tahu dirinya berpacaran dengan Owen dan memberitahukan hal ini kepada kakeknya. Maka dari itu kakeknya menyuruh Theresa segera pulang.“Oh, ternyata begitu!” Owen akhirnya mengerti
“Ya, apa yang kamu katakan benar! Nggak peduli dia dalang penculikan Theresa atau bukan, niatnya saja sudah buruk. Theresa nggak boleh bersamanya,” kata Jerremy dengan suara yang dalam dan seberkas cahaya dingin melintas di matanya.Dia awalnya ingin memberi Owen kesempatan demi Theresa. Namun sekarang, dia telah berubah pikiran.Di sisi lain, Owen dan Theresa telah tiba di kediaman Keluarga Lestari. Owen belum pernah ke kediaman Keluarga Lestari dan ini baru pertama kalinya dia bertemu dengan Jerremy dan Lukas sebagai pacarnya Theresa. Jadi, Owen merasa agak gugup.Di ruang tamu, Jerremy dan Lukas agak terkejut karena tidak menyangka bahwa Theresa akan membawa Owen ke kediaman mereka. Namun, ini juga hal yang mereka inginkan. Kedua belah pihak dapat mengungkapkan kebenarannya saat ini agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di masa depan.“Halo Kakek Jerremy, halo Om Lukas. Aku secara khusus menyiapkan 400 butir pil peningkat energi sejati tingkat pertama sebagai buah tangan
Jerremy berkata dengan datar, lalu mengisyaratkan Lukas untuk mengembalikan pil peningkat energi sejati itu kepada Owen."Ini …." Owen sontak tertegun.Dia tahu bahwa Keluarga Lestari sangat membutuhkan pil peningkat energi sejati, jadi dia sengaja menyiapkan hadiah ini. Namun, Owen sama sekali tidak menyangka Jerremy akan menolaknya!"Kakek, ini adalah niat baik Owen. Kenapa kamu menolaknya?" Theresa sedikit tidak bisa menahan perasaannya."Theresa, aku sudah mendengar hubunganmu dengan Owen dari ayahmu. Jawab yang jujur, apa kamu sedang menjalin hubungan dengan Owen?" tanya Jerremy dengan suara berat.Wajah cantik Theresa seketika memerah, lalu dia mengakuinya dengan lugas, "Ya, benar. Owen sekarang adalah pacarku.""Nggak bisa, aku dan kakekmu nggak akan setuju!" bentak Lukas yang langsung melangkah maju."Kakek, apa kamu juga nggak setuju?" Theresa terkejut, lalu menatap Jerremy dengan ekspresi memohon.Theresa tahu bahwa Jerremy sangat menyayanginya. Dengan hubungan mereka, Jerrem
"Aku …." Owen tertegun. Dia sama sekali tidak menyangka Lukas bisa menyimpulkan bahwa dia adalah dalang di balik semua ini. Dalam sekejap, Owen kehabisan kata-kata dan tidak tahu bagaimana menjelaskannya."Benar! Owen, waktu itu kamu mempertaruhkan nyawamu melawan penjahat itu demi menolongku. Kamu punya keterampilan bela diri begitu hebat, kenapa kamu bisa berakhir seperti itu?" tanya Theresa yang tampak tertegun dan akhirnya menyadari keanehan tersebut.Dia pernah melihat keterampilan bela diri Owen dan tahu bahwa Owen bisa melawan puluhan penjahat sekaligus. Dengan kekuatan seperti itu, melawan kedua penjahat adalah hal yang sangat mudah. Owen sama sekali tidak perlu mengorbankan diri seperti itu untuk menyelamatkannya, kecuali Owen sengaja berpura-pura.Saat memikirkan hal itu, Theresa yang awalnya sangat memercayai Owen pun mulai goyah."Theresa, sebenarnya saat itu aku sama sekali nggak bisa bela diri," jawab Owen dengan tidak berdaya. Owen ingin menjelaskan, tetapi dia tidak ta
Semua hal ini cukup untuk membuktikan bahwa Owen memang bermasalah!"Theresa, aku nggak melakukannya, aku benar-benar tulus kepadamu. Aku bisa bersumpah, aku dulu nggak pernah berniat untuk mengincar kekuasaan Keluarga Lestari, apalagi sampai menaikkan statusku dengan mengandalkan Keluarga Lestari," ucap Owen dengan sangat tulus."Oh, ya? Saat kamu menolong aku waktu itu, kenapa kamu nggak menangkap penjahatnya dan malah sengaja membungkam mereka?" tanya Theresa sambil menggigit bibirnya. Saat ini hatinya sangat kacau, Theresa tidak tahu apakah dia harus memercayai Owen atau tidak."Barusan aku sudah bilang kalau saat itu aku nggak bisa keterampilan bela diri. Aku sudah sangat beruntung bisa tetap hidup setelah melawan mereka, gimana mungkin aku mampu menangkap mereka?" ucap Owen dengan ekspresi yang sedih."Oke, aku akan percaya kamu nggak punya keterampilan bela diri waktu itu. Tapi, kenapa keterampilan bela dirimu bisa mendadak berubah menjadi sehebat ini dalam waktu singkat yang ha
Pufft!Owen memuntahkan darah segar, tubuhnya langsung terpental keluar dan terjatuh ke lantai dengan keras. Beberapa pil peningkat energi sejati yang ada di tangannya juga ikut terlempar."Ayah, kamu …," teriak Theresa.Saat melihat Owen dipukul hingga muntah darah oleh Lukas, Theresa merasa sangat sedih. Pada saat itu, dia hampir tidak menahan diri dan ingin memeriksa cedera Owen. Namun, begitu teringat Owen adalah seorang penipu yang terus-menerus membohongi dan memperalat dirinya, Theresa akhirnya menekan rasa sedih dalam hatinya. Dia pun memalingkan wajahnya dan tidak menggubris Owen lagi.Owen merasa sangat kecewa. Dia sama sekali tidak masalah menerima pukulan dari Lukas barusan, tetapi sikap acuh tak acuh Theresa benar-benar membuat Owen merasa sangat terluka."Owen, aku sudah berbelas kasihan karena mengingat kamu pernah menolong ayahku. Tapi, kalau kamu masih menjerat Theresa lagi kelak, jangan salahkan aku benar-benar bertindak kejam!" ucap Lukas yang memperingatkan dengan s