"Iya! Tuan Gustari, Keluarga Miramar itu salah satu dari empat kekuatan utama di Tonham Sentral. Keluarga mereka punya banyak ahli Alam Tigana! Di antaranya, ada beberapa ahli tahap puncak dan tahap akhir Alam Tigana yang sangat kuat!”“Kalau kamu melawan Keluarga Morika secara langsung, itu sama saja dengan melawan Keluarga Miramar. Hasilnya pasti akan berujung pada kematian. Lebih baik kamu segera bersembunyi dan tidak menarik perhatian. Itu adalah strategi terbaik ...."Melihat ekspresi terkejut Owen, Jocelyn mengira bahwa Owen takut pada Jordan dan Keluarga Miramar. Dia pun berusaha meyakinkan Owen lebih lanjut dengan harapan Owen bisa membatalkan niatnya untuk melawan Keluarga Morika secara langsung. Namun, sebelum harapannya tercapai, sesuatu yang sangat mengejutkan segera terjadi!"Bagus! Aku memang lagi cari waktu untuk ketemu sama Jordan dan Keluarga Miramar. Nggak disangka. mereka malah datang dengan sendirinya. Ini benar-benar bantuan dari langit!"Setelah kembali sadar, Owe
"Nak, mulutmu bisa membawa bencana! Jordan itu salah satu tokoh paling berpengaruh di Tonham Sentral dan hampir nggak ada yang berani mengganggunya! Lebih baik kamu hati-hati sama ucapanmu mengenainya. Kalau kata-kata ini tersebar sampai ke telinga para ahli dari Keluarga Miramar, itu hanya akan mendatangkan masalah bagimu ...."Dua tetua dari Keluarga Hanata segera memperingatkan Owen dengan serius agar Owen tidak terjerumus dalam masalah besar akibat terlalu sombong."Lihat tampang ketakutan kalian! Jordan itu cuma seorang tokoh biasa. Apa yang perlu ditakuti? Kalian mungkin takut, tapi Gustari nggak takut!"Melihat Jocelyn dan dua tetua Keluarga Hanata yang terus-menerus meragukan kemampuan Owen, Yura dan Renata pun membela Owen. Mereka berdua tahu jelas kemampuan Owen.Beberapa waktu lalu, bahkan Wajah Seribu juga berhasil dikalahkan oleh Owen dan terpaksa harus melarikan diri setelah terluka parah. Selain itu, Rusli dan Keluarga Yukari yang didirikannya, serta Tirta dan Keluarga P
Di luar kediaman Keluarga Hanata.Ketika kepala Keluarga Morika, Gory Morika dan para ahli Keluarga Morika tiba, Arifin serta para ahli Keluarga Hanata sudah bersiap-siap di luar dan membentuk barisan untuk menunggu kedatangan mereka. Kedua belah pihak berdiri berhadapan dengan jarak sekitar 10 meter dari satu sama lain.Di sisi lain, kali ini Gory datang dengan tujuan untuk menyerang Keluarga Hanata. Dia tidak hanya membawa lebih dari 30 ahli elite Keluarga Morika, tetapi juga membawa Dimas bersamanya.Di Himpunan Permata sebelumnya, Dimas mengalami luka parah akibat serangan Owen. Saat ini, Dimas duduk di kursi roda dengan lengan patah yang dibalut perban dan digantung di lehernya. Selain itu, ada juga beberapa perban yang melilit tulang rusuknya yang patah. Penampilannya ini sangat menyedihkan!“Gory, negara punya hukum dan aturan! Keluarga Hanata dan Keluarga Morika hanya bersaing dalam bisnis. Apa pun konflik di antara kita bisa diselesaikan dengan cara bisnis! Sekarang, kamu ngga
"Dengan mengandalkan kekuatan kalian? Konyol banget! Gory, kekuatan Keluarga Morika paling-paling setara dengan Keluarga Hanata. Kayaknya kalian masih nggak mampu macam-macam!" balas Arifin dengan nada meremehkan. Dia menatap Gory dengan penuh ejekan dan sama sekali tidak takut pada ancaman Gory."Belum tentu! Kalau dulu, Keluarga Morika mungkin nggak bisa melakukan apa-apa terhadap Keluarga Hanata. Tapi, Keluarga Morika sudah berbeda dari sebelumnya," kata Gory."Apa maksudmu?" tanya Arifin dengan bingung. Dia mengerutkan kening dengan penuh kebingungan. Dia tidak bisa menebak maksud Gory."Ferdi, majulah! Tunjukkan kekuatanmu pada Arifin!" perintah Gory.Gory tidak menjawab pertanyaan Arifin, malah menoleh ke arah seorang pria tua berbaju hitam di belakangnya dan memberi perintah kepadanya. Pria tua berbaju hitam itu tidak lain adalah adiknya Gory yang bernama Ferdi."Oke," jawab Ferdi dengan suara tegas. Kemudian, dia melangkah maju dengan langkah besar dan memancarkan auranya. Aura
"Arifin, kamu sudah tahu seberapa hebat kekuatan Keluarga Morika, ‘kan? Jocelyn memang sudah bersekongkol dengan bocah bernama Gustari itu dan melukai Dimas. Tapi, karena Keluarga Morika dan Keluarga Hanata sama-sama adalah keluarga besar di dunia seni bela diri kuno, aku bisa maafkan Jocelyn.”“Intinya, selama kalian serahkan Gustari pada kami dan sedikit mengalah dalam urusan bisnis, masalah ini bisa kita anggap selesai! Kalau nggak, tanggung sendiri akibatnya!" ancam Gory dengan nada dingin.Gory menatap Arifin dengan tatapan arogan, seolah-olah dia sudah menang. Kenyataannya memang begitu. Sekarang, Keluarga Morika punya dua ahli Semi Alam Tigana. Keluarga Hanata tentu saja tidak akan bisa menang dengan melawan mereka secara langsung. Meskipun Keluarga Hanata menang, korban yang jatuh juga akan sangat banyak. Jocelyn adalah satu-satunya penerus utama Keluarga Hanata. Jika Keluarga Morika terus menekan Jocelyn, Keluarga Hanata pasti akan membalas dendam secara mati-matian. Hal itu
“Keluarga Morika, dengarkan perintah! Bersiaplah untuk menyerang! Tangkap Arifin atau anggota inti Keluarga Hanata! Aku mau tahu mereka mau bungkam sampai kapan!”Setelah membuat keputusan, Gory melambaikan tangannya dan langsung memberi perintah kepada para ahli Keluarga Morika bersiap-siap untuk menyerang. Dengan satu aba-aba dari Gory, para ahli Keluarga Morika segera maju dan membentuk formasi setengah lingkaran untuk mengepung Arifin serta para ahli Keluarga Hanata. Mereka sudah siap untuk menyerang kapan saja."Keluarga Hanata, dengarkan perintah! Bersiap untuk bertahan!" Arifin juga bereaksi sangat cepat. Dia melambaikan tangannya dan segera memberi isyarat kepada para ahli Keluarga Hanata untuk membentuk barisan pertahanan supaya bisa menghadapi serangan dari Keluarga Morika. Situasi langsung memanas. Pertarungan ini bisa pecah kapan saja."Tunggu!"Tepat saat pertarungan hampir pecah, tiba-tiba terdengar seruan seseorang. Kemudian, dua mobil mewah berwarna hitam meluncur de
Di sisi lain. Saat Owen dan Jocelyn muncul, Dimas yang duduk di kursi roda dengan wajah lesu tiba-tiba bersemangat dan langsung mengenali Owen."Kakek, pemuda di sebelah Jocelyn itu si berengsek Gustari yang melukaiku di toko giok! Cepat suruh orang menangkapnya dan balaskan dendamku!" seru Dimas dengan wajah penuh kebencian sambil menunjuk ke arah Owen. Matanya dipenuhi dendam yang membara, seolah-olah ingin mencabik-cabik Owen agar hatinya puas."Apa? Dia orangnya?" gumam Gory dengan terkejut ketika mendengar ucapan Dimas.Awalnya, Gory mengira Keluarga Hanata telah menyembunyikan Owen di tempat yang aman. Tak disangka, Owen malah muncul di tempat ini. Hal ini sungguh sesuai dengan keinginannya."Heh! Siapa suruh kamu cari mati! Berhubung kamu sudah datang, siap-siap saja untuk mati!" ucap Gory sambil tertawa lebar.Gory segera mengubah rencana dan mengarahkan targetnya langsung pada Owen. Dia berencana untuk menangkap Owen terlebih dahulu, lalu baru menangani Keluarga Hanata. Begit
"Baik!" Begitu mendapat perintah dari Gory, empat ahli Keluarga Morika yang berada di paling depan langsung melangkah maju dan mencengkeram ke arah Owen tanpa ragu. Sementara itu, ahli Keluarga Morika yang lain diam-diam mengumpulkan energi mereka dan bersiap untuk mencegah Keluarga Hanata membantu Owen."Rendy, tangani para pecundang ini!" perintah Owen dengan tenang.Kedatangan Owen ke kediaman Keluarga Hanata memang untuk menyelesaikan masalah dengan Keluarga Morika. Selain itu, dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk melihat para ahli Keluarga Miramar dan Jordan. Berhubung saat ini para ahli dari Keluarga Miramar belum muncul, Owen yang merupakan petarung Semi Alam Legana tidak ingin membuang waktu menghadapi orang-orang lemah ini. Jadi, dia menyerahkan urusan ini pada Rendy."Siap!" balas Rendy. Dia menerima perintah dan melangkah maju, lalu melambaikan kedua lengannya. Gelombang energi besar langsung muncul dan memelesat ke arah empat ahli Keluarga Morika yang sedang menyer