"Dengan mengandalkan kekuatan kalian? Konyol banget! Gory, kekuatan Keluarga Morika paling-paling setara dengan Keluarga Hanata. Kayaknya kalian masih nggak mampu macam-macam!" balas Arifin dengan nada meremehkan. Dia menatap Gory dengan penuh ejekan dan sama sekali tidak takut pada ancaman Gory."Belum tentu! Kalau dulu, Keluarga Morika mungkin nggak bisa melakukan apa-apa terhadap Keluarga Hanata. Tapi, Keluarga Morika sudah berbeda dari sebelumnya," kata Gory."Apa maksudmu?" tanya Arifin dengan bingung. Dia mengerutkan kening dengan penuh kebingungan. Dia tidak bisa menebak maksud Gory."Ferdi, majulah! Tunjukkan kekuatanmu pada Arifin!" perintah Gory.Gory tidak menjawab pertanyaan Arifin, malah menoleh ke arah seorang pria tua berbaju hitam di belakangnya dan memberi perintah kepadanya. Pria tua berbaju hitam itu tidak lain adalah adiknya Gory yang bernama Ferdi."Oke," jawab Ferdi dengan suara tegas. Kemudian, dia melangkah maju dengan langkah besar dan memancarkan auranya. Aura
"Arifin, kamu sudah tahu seberapa hebat kekuatan Keluarga Morika, ‘kan? Jocelyn memang sudah bersekongkol dengan bocah bernama Gustari itu dan melukai Dimas. Tapi, karena Keluarga Morika dan Keluarga Hanata sama-sama adalah keluarga besar di dunia seni bela diri kuno, aku bisa maafkan Jocelyn.”“Intinya, selama kalian serahkan Gustari pada kami dan sedikit mengalah dalam urusan bisnis, masalah ini bisa kita anggap selesai! Kalau nggak, tanggung sendiri akibatnya!" ancam Gory dengan nada dingin.Gory menatap Arifin dengan tatapan arogan, seolah-olah dia sudah menang. Kenyataannya memang begitu. Sekarang, Keluarga Morika punya dua ahli Semi Alam Tigana. Keluarga Hanata tentu saja tidak akan bisa menang dengan melawan mereka secara langsung. Meskipun Keluarga Hanata menang, korban yang jatuh juga akan sangat banyak. Jocelyn adalah satu-satunya penerus utama Keluarga Hanata. Jika Keluarga Morika terus menekan Jocelyn, Keluarga Hanata pasti akan membalas dendam secara mati-matian. Hal itu
“Keluarga Morika, dengarkan perintah! Bersiaplah untuk menyerang! Tangkap Arifin atau anggota inti Keluarga Hanata! Aku mau tahu mereka mau bungkam sampai kapan!”Setelah membuat keputusan, Gory melambaikan tangannya dan langsung memberi perintah kepada para ahli Keluarga Morika bersiap-siap untuk menyerang. Dengan satu aba-aba dari Gory, para ahli Keluarga Morika segera maju dan membentuk formasi setengah lingkaran untuk mengepung Arifin serta para ahli Keluarga Hanata. Mereka sudah siap untuk menyerang kapan saja."Keluarga Hanata, dengarkan perintah! Bersiap untuk bertahan!" Arifin juga bereaksi sangat cepat. Dia melambaikan tangannya dan segera memberi isyarat kepada para ahli Keluarga Hanata untuk membentuk barisan pertahanan supaya bisa menghadapi serangan dari Keluarga Morika. Situasi langsung memanas. Pertarungan ini bisa pecah kapan saja."Tunggu!"Tepat saat pertarungan hampir pecah, tiba-tiba terdengar seruan seseorang. Kemudian, dua mobil mewah berwarna hitam meluncur de
Di sisi lain. Saat Owen dan Jocelyn muncul, Dimas yang duduk di kursi roda dengan wajah lesu tiba-tiba bersemangat dan langsung mengenali Owen."Kakek, pemuda di sebelah Jocelyn itu si berengsek Gustari yang melukaiku di toko giok! Cepat suruh orang menangkapnya dan balaskan dendamku!" seru Dimas dengan wajah penuh kebencian sambil menunjuk ke arah Owen. Matanya dipenuhi dendam yang membara, seolah-olah ingin mencabik-cabik Owen agar hatinya puas."Apa? Dia orangnya?" gumam Gory dengan terkejut ketika mendengar ucapan Dimas.Awalnya, Gory mengira Keluarga Hanata telah menyembunyikan Owen di tempat yang aman. Tak disangka, Owen malah muncul di tempat ini. Hal ini sungguh sesuai dengan keinginannya."Heh! Siapa suruh kamu cari mati! Berhubung kamu sudah datang, siap-siap saja untuk mati!" ucap Gory sambil tertawa lebar.Gory segera mengubah rencana dan mengarahkan targetnya langsung pada Owen. Dia berencana untuk menangkap Owen terlebih dahulu, lalu baru menangani Keluarga Hanata. Begit
"Baik!" Begitu mendapat perintah dari Gory, empat ahli Keluarga Morika yang berada di paling depan langsung melangkah maju dan mencengkeram ke arah Owen tanpa ragu. Sementara itu, ahli Keluarga Morika yang lain diam-diam mengumpulkan energi mereka dan bersiap untuk mencegah Keluarga Hanata membantu Owen."Rendy, tangani para pecundang ini!" perintah Owen dengan tenang.Kedatangan Owen ke kediaman Keluarga Hanata memang untuk menyelesaikan masalah dengan Keluarga Morika. Selain itu, dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk melihat para ahli Keluarga Miramar dan Jordan. Berhubung saat ini para ahli dari Keluarga Miramar belum muncul, Owen yang merupakan petarung Semi Alam Legana tidak ingin membuang waktu menghadapi orang-orang lemah ini. Jadi, dia menyerahkan urusan ini pada Rendy."Siap!" balas Rendy. Dia menerima perintah dan melangkah maju, lalu melambaikan kedua lengannya. Gelombang energi besar langsung muncul dan memelesat ke arah empat ahli Keluarga Morika yang sedang menyer
"Petarung Alam Tigana? Siapa bawahan yang statusnya rendah itu? Kenapa basis kultivasinya sudah mencapai Alam Tigana? Ini mustahil ...."Setelah menyadari kekuatan Rendy yang luar biasa, Arifin, Gory, dan orang lainnya merasa sangat terkejut. Terutama Gory dan para ahli dari Keluarga Morika yang sebelumnya mengira Owen hanyalah seorang anak bau kencur. Mereka mengira diri mereka bisa menangkap atau membalas dendam kepada Owen dengan sangat mudah. Tak disangka, bawahan Owen ternyata adalah seorang petarung Alam Tigana.Bukan hanya begitu. Usia Rendy sepertinya baru 40-an tahun, yang mana biasanya hanya dianggap sebagai keturunan generasi kedua! Namun, pada usia ini, basis kultivasinya sudah mencapai Alam Tigana. Ini benar-benar adalah sebuah keajaiban! Mereka benar-benar tidak mengerti bagaimana Rendy bisa mencapai tingkatan itu, juga tidak dapat menerima kenyataan pahit ini."Nggak ada yang mustahil! Cuma sekelompok pecundang juga berani berpikir untuk menindas Tuan Gustari! Dasar ng
"Keluarga Morika, ya? Kalian benar-benar nggak tahu diri! Beraninya kalian menyinggung Tuan Gustari! Kalian semua pantas mati! Sekarang aku akan habisi kalian semua supaya kalian tahu apa akibat melawannya! Siap-siaplah untuk mati!" ujar Rendy dengan nada dingin dan tatapan membunuh. Seusai berbicara, Rendy langsung menyerang para ahli dari Keluarga Morika dengan kekuatan yang luar biasa besar."Gawat! Dia terlalu kuat! Kita harus cepat kabur!" Para ahli Keluarga Morika yang tersisa langsung kaget setengah mati. Mereka tahu selain Gory dan Ferdi yang ada di barisan belakang, basis kultivasi mereka rata-rata masih berada di tahap akhir atau tahap puncak Alam Augana. Perbedaan kekuatan mereka dengan Rendy jelas bagaikan langit dan bumi.Mereka tidak mungkin mampu menahan serangan Rendy. Jadi, semua orang buru-buru mundur dan kabur secepat mungkin untuk mencoba menghindari serangan Rendy. Formasi setengah lingkaran yang tadinya mereka gunakan untuk mengepung Keluarga Hanata pun langsung
"Kak, kami akan membantumu!" Melihat Gory dan Ferdi terjebak dalam situasi berbahaya, 20-an ahli Keluarga Morika yang sebelumnya mundur berkumpul kembali dengan isyarat Jowen, tetua pertama Keluarga Morika. Mereka menggabungkan kekuatan supaya bisa menghasilkan serangan yang jauh lebih kuat, lalu meluncurkan serangan tersebut ke arah Rendy untuk membantu Gory dan Ferdi."Gawat!" Rendy merasa terkejut saat merasakan gabungan kekuatan dari para ahli Keluarga Morika itu. Meskipun kemampuan mereka tidak sebanding dengannya, gabungan kekuatan mereka tidak bisa dianggap remeh. Rendy pun tidak berani lanjut menyerang dan segera menghindari serangan itu. Dengan begitu, Gory dan Ferdi yang sebelumnya tertekan akhirnya mendapat kesempatan untuk beristirahat."Bagus! Jowen, ayo kita bersatu melawan musuh!" Melihat gabungan kekuatan mereka cukup efektif, Gory dan Ferdi segera memberi isyarat kepada Jowen dan para ahli Morika lainnya untuk lanjut menyerang dengan cara yang sama. Kemudian, mere
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero