"Kak, kami akan membantumu!" Melihat Gory dan Ferdi terjebak dalam situasi berbahaya, 20-an ahli Keluarga Morika yang sebelumnya mundur berkumpul kembali dengan isyarat Jowen, tetua pertama Keluarga Morika. Mereka menggabungkan kekuatan supaya bisa menghasilkan serangan yang jauh lebih kuat, lalu meluncurkan serangan tersebut ke arah Rendy untuk membantu Gory dan Ferdi."Gawat!" Rendy merasa terkejut saat merasakan gabungan kekuatan dari para ahli Keluarga Morika itu. Meskipun kemampuan mereka tidak sebanding dengannya, gabungan kekuatan mereka tidak bisa dianggap remeh. Rendy pun tidak berani lanjut menyerang dan segera menghindari serangan itu. Dengan begitu, Gory dan Ferdi yang sebelumnya tertekan akhirnya mendapat kesempatan untuk beristirahat."Bagus! Jowen, ayo kita bersatu melawan musuh!" Melihat gabungan kekuatan mereka cukup efektif, Gory dan Ferdi segera memberi isyarat kepada Jowen dan para ahli Morika lainnya untuk lanjut menyerang dengan cara yang sama. Kemudian, mere
"Jurus bela dirinya kuat sekali!"Begitu merasakan kekuatan serangan Teknik Duel Naga, Gory dan Ferdi pun tercengang. Tanpa buang waktu, mereka cepat-cepat melarikan diri dan berusaha menghindari serangan itu.Sayangnya, kemampuan Rendy jauh di atas mereka. Ditambah dengan jurus bela diri dapat meningkatkan kekuatan serangan, meskipun sudah berusaha sekuat tenaga untuk mundur, mereka tetap tidak bisa melepaskan diri dari ruang lingkup Teknik Duel Naga.Namun, mereka juga tidak akan menyerah begitu saja. Dalam keadaan terdesak, Gory dan Ferdi terpaksa memaksakan diri untuk menyerang dan berusaha menangkis serangan Rendy.Bum! Bum! Dua serangan itu saling berhantaman dengan kuat. Dalam seketika, kekuatan Teknik Duel Naga Rendy berhasil membobol pertahanan mereka. Kemudian, sisa kekuatannya menghantam Gory dan Ferdi dengan kekuatan yang luar biasa kuat. Keduanya melayang sejauh 2-3 meter dan jatuh ke lantai dengan kuat. Pfft! Pfft! Pfft! Darah menyembur dari mulut Gory dan Ferdi. Mereka
"Ini kekuatan seorang ahli Alam Tigana? Mengesankan sekali ...."Melihat Rendy mampu mengalahkan banyak ahli Keluarga Morika sendirian, Arifin dan anggota Keluarga Hanata lainnya pun terkesima. Mereka menatap Rendy dengan kagum dan penuh antusiasme. Di dunia seni bela diri, kekuatan adalah sesuatu yang selalu dihormati. Jadi, mereka merasa terkesan dengan kemampuan Rendy, juga menganggapnya sebagai sosok yang layak dipuja."Rendy, musnahkan basis kultivasi mereka semua sebagai hukuman!" perintah Owen dengan nada dingin.Meskipun orang-orang Keluarga Morika sangat angkuh, Owen merasa mereka tidak perlu dihukum sampai mati. Dia pada dasarnya tidak suka membunuh orang. Jadi, dia hanya ingin Rendy memusnahkan basis kultivasi mereka dan membiarkan mereka hidup dalam kesengsaraan."Siap!" jawab Rendy sambil melangkah maju untuk melaksanakan perintah. Namun, sebelum Rendy melakukannya, Arifin tiba-tiba melangkah maju."Tuan Gustari, jangan lakukan itu!" kata Arifin dengan cepat.Kemudian, Jo
Saat Arifin dan yang lainnya masih terkejut, tiba-tiba terdengar seruan dingin yang memecahkan keheningan. "Siapa yang berani meremehkan Keluarga Miramar? Bernyali banget!"Seiring dengan terdengarnya suara itu, terlihat dua mobil mewah melaju kencang dari kejauhan dan berhenti di dekat semua orang. Begitu pintu mobil terbuka, seorang pemuda berusia sekitar 26-27 tahun muncul dengan ekspresi dingin. Di belakangnya, terdapat dua pria tua yang memancarkan aura mengesankan dan tiga pria paruh baya yang terlihat berwibawa."Itu putra Keluarga Miramar!"Melihat kedatangan pemuda itu, Arifin dan anggota Keluarga Hanata pun terkejut. Mereka langsung mengenali bahwa pemuda itu adalah Winson Miramar, putra Jordan."Syukurlah! Tuan Winson, akhirnya kamu datang juga! Tolong selamatkan Keluarga Morika ...."Di sisi lain, kedatangan Winson membuat anggota Keluarga Morika sangat gembira. Mereka segera meminta pertolongan padanya. Terutama Gory yang merasa seolah melihat secercah harapan, dia pun a
"Wirman, pergi lumpuhkan orang nggak tahu diri itu! Biarkan dia rasakan apa akibat dari berlawanan dengan Keluarga Miramar!"Winson dengan dingin memberi perintah kepada seorang pria tua berpakaian hitam di belakangnya. Pria tua itu adalah salah satu dari Enam Pelindung Suci bernama Wirman yang merupakan bawahan Jordan. Kekuatannya sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana. Ini jelas sudah cukup untuk menangani Rendy yang hanya seorang ahli tahap awal Alam Tigana."Baik!" balas Wirman. Kemudian, dia melangkah maju ke arah Rendy dengan aura dingin dan membunuh."Gawat!" Ekspresi Rendy langsung berubah menjadi serius. Meskipun belum bertarung dengan Wirman, dia dapat merasakan aura berbahaya yang mengancam dari arah lawan. Ini jelas bukanlah sesuatu yang bisa dihadapinya.Tentu saja, bukan hanya Rendy yang berpikir seperti itu, Owen juga merasakannya. Dia tahu bahwa Keluarga Miramar adalah salah satu dari empat kekuatan terkuat di Tonham Sentral. Saat ini, Rendy belum cukup kuat untuk meng
"Tuan Berto, Tuan Gustari dan bawahannya membuat Winson marah karena sudah membantu Keluarga Hanata. Sekarang, Winson mau musnahkan basis kultivasi Rendy, aku harap kamu bisa menyelamatkannya ...."Arifin memikirkan situasi Rendy dan dengan tulus meminta Berto untuk melindungi Owen serta Rendy dari Winson."Oke, aku mengerti! Aku akan lindungi mereka!" jawab Berto.Keluarga Hanata adalah kekuatan afiliasi Keluarga Jinanda. Berhubung Owen dan Rendy telah membantu Keluarga Hanata mengalahkan orang-orang Keluarga Morika, mereka bisa dianggap sebagai teman, bukan musuh. Dia tentu saja harus memastikan keamanan Owen dan Rendy."Winson, masih ada aturan di dunia ini! Kali ini, Keluarga Morika yang secara tiba-tiba datang menyerang Keluarga Hanata. Itu adalah kesalahan mereka sendiri! Sekarang, mereka terluka karena hasil dari perbuatan mereka sendiri! Menurutku, kita akhiri saja masalah ini sampai di sini. Bawalah anggota Keluarga Morika pergi!" ujar Berto sambil memandang Winson."Jangan mi
"Siap!"Begitu Berto memberi aba-aba, Rowen dan Reynald melangkah mendekati Rendy, lalu berdiri berhadapan dengan Wirman. Mereka langsung memancarkan energi mereka dan aura berkekuatan tahap akhir Alam Tigana langsung melesat ke arah Wirman.Huh!Ekspresi Wirman agak berubah. Dia tidak berani lengah dan segera memancarkan energinya yang berkekuatan tahap akhir Alam Tigana untuk melawan tekanan dari Rowen dan Reynald. Namun, meskipun memiliki kekuatan yang setara, dia sendiri agak kewalahan menghadapi dua orang itu sekaligus dan mulai sedikit tertekan."Winson, kali ini kamu cuma bawa seorang Pelindung Suci tahap akhir Alam Tigana. Sementara di pihak kami ada dua petarung tahap akhir Alam Tigana. Aku mau tahu apa yang bisa kamu lakukan hari ini!" cibir Berto."Berto, nggak usah terlalu cepat senang! Kamu mau adu kekuatan denganku? Oke, aku akan melayanimu!" sahut Winson. Kemudian, dia menoleh ke arah seorang lelaki tua berpakaian abu-abu di belakangnya dan berkata, "Tetua Yoran, tunjukk
"Siapa sebenarnya pria tua berpakaian abu-abu itu? Apa aku pernah bertemu dengannya sebelumnya?" gumam Owen. Dia tenggelam dalam pikirannya untuk sejenak.Meskipun ada sesuatu yang terasa familier dari energi yang dipancarkan pria itu, wajahnya tampak asing. Owen pun tidak yakin siapa sebenarnya orang itu dan apakah mereka pernah bertemu sebelumnya. Pada saat Owen sedang berpikir, suara arogan Winson tiba-tiba terdengar kembali."Berto, kamu sudah lihat sendiri kekuatan Yoran, kan? Berhubung kita sama-sama berasal dari keluarga besar terkemuka di Tonham Sentral, aku akan beri kamu satu kesempatan terakhir. Sebaiknya kamu segera tarik pasukanmu dan serahkan bocah tak tahu diri itu padaku! Kalau nggak, tanggung sendiri akibatnya!" ancam Winson dengan penuh keangkuhan."Aku ...."Berto terlihat kesal dan ekspresinya seketika berubah. Rencana semulanya adalah membiarkan Rowen dan Reynald menggertak Winson agar Winson mundur. Sekarang, kenyataannya tidak berjalan sesuai harapan. Di pihak Wi
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero