“Owen, saat ini, perusahaan cabang ini sudah berjalan sesuai dengan keinginan kita. Tapi, masih ada banyak urusan yang harus ditangani di perusahaan cabang Grup Ratu Kosmetik. Kita harus selesaikan semua urusan itu secepatnya supaya perusahaan cabang Grup Ora bisa beroperasi dengan stabil. Kalau nggak, rencanamu ke Tonham Sentral mungkin akan tertunda,” ujar Theresa.Seperti perusahaan cabang Grup Ora, perusahaan cabang Grup Ratu Kosmetik juga diakuisisi Keluarga Meriya secara mendadak untuk Owen. Selain itu, waktu pengakuisisian perusahaan ini jauh lebih lambat daripada pengakuisisian perusahaan cabang Grup Ora. Biasanya, pengelolaan, bagian produksi, dan aspek lain dari perusahaan yang diakuisisi seperti ini harus dirombak ulang agar bisa berjalan secara resmi.Di sisi lain, berhubung Owen dan Theresa berada di Tonham Selatan selama beberapa hari terakhir, tidak ada orang yang sempat mengurus perusahaan cabang Grup Ratu Kosmetik di Tonham Barat. Saat ini, segala urusan perusahaan ma
“Owen, bagaimana kalau aku ikut kamu pergi ke Tonham Sentral?” tanya Yura.“Kamu ikut aku? Umm ....”Owen merasa agak terkejut dan ragu. Kali ini, tujuannya pergi ke Tonham Sentral adalah demi menemukan lokasi persembunyian Wajah Seribu, juga mengembangkan Grup Ora di Tonham Sentral. Situasinya agak berbeda dari pertama kalinya dia datang ke Tonham Barat.Dulu, Owen datang sendiri ke Tonham Barat karena sudah mencapai kesepakatan awal kerja sama dengan Hugo. Setelahnya, dengan bantuan Hugo dan Yunita, dia baru bisa mendirikan perusahaan cabang Grup Ora dan mengadakan acara penjualan dengan lancar. Namun, situasi di Tonham Sentral berbeda. Owen tidak mengetahui apa-apa mengenai situasi Tonham Sentral, juga tidak memiliki koneksi maupun teman di sana. Demi amannya, dia merasa sebaiknya dirinya terlebih dahulu mencari tahu keadaan Tonham Sentral sendirian.Namun, salah satu tujuan Owen pergi ke Tonham Sentral adalah membuka pasar di sana. Sementara itu, Yura adalah presiden direktur Grup
“Oke, kita putuskan begini saja!” seru Yura dengan gembira.“Owen, untung kamu masih punya hati nurani,” tambah Renata yang juga sama gembiranya.Setelah menghabiskan waktu yang begitu lama bersama Owen, Renata sudah terbiasa hidup di sisi Owen. Sekarang, Owen berencana membawanya dan Yura pergi ke Tonham Sentral, dia tentu saja juga merasa sangat gembira dan langsung memeluk Owen sebagai bentuk penghargaan. Hal ini membuat Owen kewalahan. Kemudian, dia buru-buru melepaskan diri dari pelukan Renata dengan ekspresi muram.“Yura, kamu dan Renata persiapkan dulu semuanya dengan baik selama 2 hari ini. Setelah menyelesaikan urusan perusahaan dan melakukan serah terima pekerjaan dengan baik, kita langsung berangkat,” pesan Owen.“Oke,” jawab Yura.“Theresa, aku rasa Grup Ratu Kosmetik juga boleh pakai cara memperluas pasar ke Tonham Timur dan Tonham Utara seperti Grup Ora. Kalau sudah selesai tangani urusan perusahaan cabang Grup Ratu Kosmetik di Tonham Barat, kamu boleh pertimbangkan hal
Setelah mencapai kesepakatan dengan Efendi, Owen membawa Philmont ke kediaman Keluarga Meriya untuk bertemu dengan Malik dan para tetua Keluarga Meriya. Kali ini, dia berkunjung ke kediaman Keluarga Meriya karena 2 tujuan.Pertama, Owen ingin memperdalam kerja samanya dengan Keluarga Meriya agar Keluarga Meriya bisa membantu perusahaan cabang Grup Ora membuka pasar di Tonham Utara. Kedua, Owen ingin mengenalkan Philmont kepada Malik dan yang lain supaya Keluarga Meriya bisa membantu Philmont mengendalikan kekacauan di dunia mafia Tonham Barat.Dengan kata lain, Owen ingin mengulang apa yang dilakukannya di Tonham Selatan sebelumnya. Dengan begitu, setelah meninggalkan Tonham Barat, dia tidak perlu mengkhawatirkan Philmont lagi.Malik dan para tetua Keluarga Meriya tentu saja tidak akan menolak kedua permintaan Owen ini. Bagaimanapun juga, membuka pasar di Tonham Utara akan menguntungkan kedua belah pihak. Keuntungan yang akan diperoleh Keluarga Meriya juga pasti bertambah sangat banyak
“Gawat!”Saat melihat mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi itu, Rendy pun terkejut dan buru-buru mengerem untuk menghindarinya. Namun, laju mobil itu terlalu cepat sehingga Rendy sudah tidak sempat menghindar.Pada saat-saat kritis, Rendy hanya bisa membanting setir dengan kuat. Namun, bagian depan mobil mereka tetap tertabrak. Kedua mobil langsung menabrak pagar pembatas jalan dan naik ke trotoar sebelum berhenti.Di dalam mobil, begitu kedua mobil bertabrakan, Owen yang duduk di belakang mobil bereaksi sangat cepat. Dia segera merentangkan kedua tangannya dan menggunakan tubuhnya untuk melindungi Yura serta Renata. Dia juga mengubah energi spiritualnya menjadi perisai yang tak kasatmata untuk melindungi dirinya dan kedua wanita itu.Duk! Untungnya, mobil yang menabrak mobil Owen sempat mengerem di saat-saat terakhir sehingga dampak tabrakannya tidak terlalu serius. Pada akhirnya, mobil Owen yang hampir terbalik pun kembali ke posisi semula dan hanya bagian depan mobil yang hancu
“Bagaimana kalian mau selesaikan masalah ini? Kalau kalian punya permintaan, katakan saja. Selama permintaan itu nggak keterlaluan, aku pasti akan menyetujuinya,” ujar wanita itu dengan kening berkerut karena Rendy tidak puas dengan cara penyelesaian yang diusulkannya. Namun, memang pihaknya yang bersalah. Jadi, dia tetap bersikap bersahabat.“Ini ....” Rendy pun terdiam, lalu menatap Owen.“Ya sudahlah. Kalau mobilnya perlu direparasi, ya direparasi. Yang perlu ganti rugi, ya ganti rugi. Kita selesaikan saja masalah ini seperti biasa,” kata Owen sambil menghela napas.Kecelakaan yang mendadak ini sudah menimbulkan kerepotan yang cukup besar bagi Owen. Namun, berhubung sikap pihak lain sangat tulus, Owen juga tidak mungkin sengaja mempersulitnya. Oleh karena itu, dia hanya bisa menganggap dirinya sial dan berencana untuk menerima kompensasi untuk menyelesaikan masalah ini.“Tuan, terima kasih atas pengertianmu,” jawab wanita itu dengan agak terkejut. Kecelakaan ini terjadi akibat kesal
Mobil wanita itu adalah sebuah limusin yang memiliki desain interior mewah dan luas. Hanya bagian belakang mobil juga cukup untuk menampung sekitar 5-6 orang.Setelah Owen, Yura, dan Renata naik ke mobil, wanita itu juga hendak mengikuti mereka naik ke mobil. Namun, lengannya tiba-tiba ditahan oleh seorang pemuda di sisinya. Pemuda itu berusia sekitar 28 tahun, juga terlihat tampan dan berkelas. Dia tidak terlihat seperti pengawal wanita itu.“Jocelyn, kita nggak tahu asal-usul ketiga orang itu, juga nggak tahu mereka itu orang baik atau jahat. Kenapa kamu biarkan mereka mengikuti kita pergi ke Tonham Sentral? Tindakanmu ini terlalu berisiko!” bisik pemuda itu dengan tampang agak waspada.“Kak, kita yang menabrak mobil mereka. Lagian, kita juga memang mau ke Tonham Sentral. Bukannya sudah seharusnya kita kasih mereka tumpangan?” tanya Jocelyn dengan bingung.“Apanya yang seharusnya? Kita sudah berjanji untuk kasih mereka kompensasi. Memangnya itu masih belum cukup?” ucap pemuda itu den
“Kak, kamu berpikir kejauhan! Mereka nggak mungkin orang utusan Keluarga Morika, juga nggak seburuk yang kamu bilang. Lagian, kamu yang diam-diam merendahkan orang tanpa bukti sangat nggak sopan! Aku harap kamu perhatikan ucapanmu,” ujar Jocelyn dengan agak tidak senang. Dia tahu kakak sepupunya sedang merendahkan Owen.Kali ini, Jocelyn memimpin sekelompok orang untuk membuka jalur bisnis baru di Tonham Utara demi melindungi diri. Ini tidak ada kaitannya dengan kepentingan Keluarga Morika sehingga Keluarga Morika tidak perlu mengutus orang untuk mencelakainya.Meskipun Keluarga Morika benar-benar ingin mencelakainya, mereka seharusnya mengutus ahli untuk menyerang Jocelyn atau yang sejenisnya. Mana mungkin mereka mengutus seorang anak bau kencur seperti Owen dan 2 wanita cantik seperti Yura dan Renata untuk menghadapinya. Hal itu sama sekali tidak masuk akal.Intinya, baik dari aspek mana pun, Jocelyn sangat yakin kelompok Owen bukanlah orang utusan Keluarga Morika. Hanya saja, memang