“Kak, kamu berpikir kejauhan! Mereka nggak mungkin orang utusan Keluarga Morika, juga nggak seburuk yang kamu bilang. Lagian, kamu yang diam-diam merendahkan orang tanpa bukti sangat nggak sopan! Aku harap kamu perhatikan ucapanmu,” ujar Jocelyn dengan agak tidak senang. Dia tahu kakak sepupunya sedang merendahkan Owen.Kali ini, Jocelyn memimpin sekelompok orang untuk membuka jalur bisnis baru di Tonham Utara demi melindungi diri. Ini tidak ada kaitannya dengan kepentingan Keluarga Morika sehingga Keluarga Morika tidak perlu mengutus orang untuk mencelakainya.Meskipun Keluarga Morika benar-benar ingin mencelakainya, mereka seharusnya mengutus ahli untuk menyerang Jocelyn atau yang sejenisnya. Mana mungkin mereka mengutus seorang anak bau kencur seperti Owen dan 2 wanita cantik seperti Yura dan Renata untuk menghadapinya. Hal itu sama sekali tidak masuk akal.Intinya, baik dari aspek mana pun, Jocelyn sangat yakin kelompok Owen bukanlah orang utusan Keluarga Morika. Hanya saja, memang
“Nona Jocelyn, kami datang dari Tonham Barat dan berencana untuk mengembangkan bisnis farmasi di Tonham Sentral. Ini pertama kalinya kami datang ke Tonham Sentral dan kurang paham situasi di sini. Apa kamu boleh kasih tahu kami keadaan di tempat ini?”Melihat tampang canggung Jocelyn, Owen segera menjawab pertanyaan Jocelyn dengan ramah, juga sekalian melanjutkan obrolan ini. Dia sama sekali tidak mengetahui situasi Tonham Sentral. Berhubung Jocelyn yang sudah memulai percakapan, Owen kebetulan bisa mencari tahu situasi di tempat ini dari Jocelyn. Dengan begitu, dia dapat mendirikan fondasinya dengan lebih stabil di Tonham Sentral.“Emm, oke ...,” jawab Jocelyn sambil mengangguk. Kemudian, dia pun menjelaskan situasi Tonham Sentral secara singkat kepada Owen.Dari percakapan ini, Owen mengetahui bahwa ada banyak keluarga seni bela diri kuno di Tonham Sentral. Di antaranya, yang kekuatannya paling kuat adalah Tiga Keluarga Besar dan Jordan. Tiga Keluarga Besar adalah keluarga besar te
“Nona Jocelyn, keluarga kalian punya bisnis batu giok? Kebetulan aku juga berencana membeli batu giok. Apa kamu bisa kasih aku nomor kontakmu? Kalau perlu, aku akan membelinya dari kalian,” ucap Owen.Baik untuk mendirikan Formasi Pengumpul Energi dan Formasi Pemandu Energi, Owen membutuhkan batu giok untuk mendirikan formasi. Semua batu giok yang dibelinya dulu ditinggalkannya di Tonham Selatan dan Tonham Barat. Jadi, dia tentu saja harus membeli batu giok baru karena sudah memutuskan untuk berkembang di Tonham Sentral.Berhubung Keluarga Hanata berkecimpung dalam bisnis batu giok, Owen kebetulan bisa membeli batu gioknya dari mereka.“Oke,” jawab Jocelyn. Dia menganggap Owen hanyalah orang biasa dan seharusnya hanya ingin membeli batu giok berkualitas rendah. Dia pun tidak terlalu peduli pada masalah sepele ini. Setelah itu, dia dan Owen bertukar nomor kontak.“Nona, kita sudah hampir tiba. Selanjutnya, kita mau pergi ke mana?” tanya seorang pengawal yang bertugas untuk menyetir.Kel
“Tuan Gustari, properti di Tonham Sentral sangat jarang ada yang siap huni, apalagi yang model vila di lingkungan indah. Kemungkinan untuk dapat rumah baru yang siap huni sangatlah rendah,” kata Jocelyn dengan jujur.Meskipun tidak tahu apakah Owen benar-benar mampu membeli vila yang harganya begitu mahal, Jocelyn tahu jelas mengenai cara pengelolaan properti di Tonham Sentral. Biasanya, perusahaan agen properti akan terlebih dahulu menjual sebuah rumah untuk mengumpulkan dana membangun rumah baru. Jadi, sangat jarang ada properti baru yang siap huni, apalagi model vila yang harus menghabiskan modal besar. Owen tidak mungkin bisa menemukan vila baru yang siap huni dan terletak di lingkungan yang indah dalam waktu singkat.“Hmm ....”Owen pun terdiam. Sebenarnya, dia tahu ingin membeli vila yang sesuai keinginannya di Tonham Sentral tidaklah mudah. Dulu, dia bisa langsung menemukan vila yang sesuai di Tonham Selatan juga karena beruntung.Tonham Sentral jauh lebih maju daripada Tonham
“Umm ....”Begitu mendengar ucapan Levin, Jocelyn pun tertegun sejenak. Dia baru teringat bahwa dirinya memang memiliki sebuah vila kosong yang sesuai dengan permintaan Owen. Namun, harga vila itu cukup mahal. Dia merasa Owen tidak mungkin mampu membelinya.“Nona Jocelyn, kamu punya vila kosong yang mau dijual? Di mana lokasinya? Apa kamu bisa bawa aku pergi lihat-lihat?” tanya Owen.Owen tidak begitu menyukai rumah bekas karena khawatir rumahnya bermasalah yang mana akan menimbulkan kerepotan tidak diperlukan baginya. Akan sangat bagus apabila Jocelyn memiliki vila kosong yang mau dijual. Setelah mengobrol bersama Jocelyn tadi, Owen sudah lumayan memahami karakter Jocelyn. Lebih baik dia membeli vila Jocelyn daripada mencari rumah bekas dari perusahaan agen properti. Namun, itu dengan catatan vila yang dimiliki Jocelyn sesuai dengan persyaratan yang diinginkan oleh Owen.“Emm ... oke. Kalau begitu, aku bawa kamu pergi lihat-lihat dulu,” jawab Jocelyn setelah memikirkannya sejenak.Vi
“Tuan Gustari, jujur saja. Harga pasar vila ini paling nggak 160 miliar. Tapi, berhubung kita begitu berjodoh dan kamu juga ingin membeli vila ini, aku akan kasih diskon 20%. Anggap saja ini tanda pertemanan kita,” jawab Jocelyn setelah berpikir sejenak.Dari percakapannya dengan Owen tadi, Jocelyn memiliki kesan yang baik terhadap Owen. Ditambah dengan Owen juga sangat murah hati dan tidak mempermasalahkan bawahannya yang sudah menabrak mobil Owen, dia juga ingin menunjukkan kebaikan yang sama dengan memberikan Owen harga teman. Namun, itu juga dengan catatan Owen mampu membeli vila ini.“Apa? Jocelyn, mana ada orang yang kasih diskon waktu jual rumah. Apa kamu gila?” seru Levin dengan terkejut.Tadi, Levin mengusulkan Jocelyn menjual vila ini kepada Owen karena ingin mempermalukan Owen. Tak disangka, Jocelyn malah memberikan diskon sebesar 20% kepada Owen. Dengan begitu, nilai vila ini akan lebih rendah 30-an miliar dari harga pasar. Itu bukanlah jumlah yang kecil.“Aku nggak gila! A
“Nak, nggak usah berlagak hebat! Harga vila ini begitu mahal, memangnya kamu mampu membelinya?” cibir Levin.“Cuma seratusan miliar kok. Kamu akan segera tahu aku mampu membelinya atau nggak,” jawab Owen dengan acuh tak acuh.Setelah menghabiskan sedikit waktu dengan Levin, Owen bisa merasakan bahwa sikap Levin terhadapnya kurang bersahabat. Namun, dengan kekuatan dan statusnya, Levin hanyalah seorang tokoh tidak penting baginya. Jadi, dia sama sekali tidak menanggapi Levin, juga malas mempermasalahkan hal sepele seperti ini dengan Levin.Selanjutnya, Owen menatap Jocelyn dan berkata, “Nona Jocelyn, coba kamu hitung dulu berapa harga spesifik vila ini, lalu beri aku nomor rekeningmu. Aku akan transferkan uangnya padamu.”“Oh, oke ...,” jawab Jocelyn dengan ekspresi yang masih agak bingung. Dia tidak tahu apakah Owen benar-benar mau membeli vila ini atau hanya sedang berlagak hebat. Namun, dia akan segera mengetahuinya. Jadi, dia pun menghitungkan harga spesifik vila ini, lalu memberi t
“Tuan Gustari, aku sudah terima uangnya. Mengenai pengalihan hak milik rumah ini, kalau kamu percaya padaku, berikanlah KTP-mu padaku. Nanti, aku akan suruh orang untuk mengurus prosedurnya biar kamu nggak usah repot-repot lagi,” ujar Jocelyn setelah tersadar dari keterkejutannya.“Oke,” jawab Owen sambil mengangguk.Sekarang, Owen sudah membeli vila ini. Selanjutnya, dia, Yura, dan Renata masih perlu membeli beberapa perlengkapan, merapikan kamar, dan sebagainya. Hal ini pasti membutuhkan waktu yang cukup lama. Berhubung Jocelyn bisa membantunya mengurus prosedur pengalihan hak milik rumah, dia tentu saja merasa senang.“Yura, berikanlah KTP-mu kepada Nona Jocelyn biar dia bisa alihkan hak milik rumah ini kepadamu,” kata Owen.Berhubung harus menyembunyikan identitasnya, Owen sudah menggunakan nama Gustari saat berkenalan dengan Jocelyn tadi. Jika dia memberikan KTP-nya kepada Jocelyn, identitas aslinya akan terungkap. Oleh karena itu, dia berencana untuk mengalihkan hak milik rumah i
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero