“Gawat!”Saat melihat mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi itu, Rendy pun terkejut dan buru-buru mengerem untuk menghindarinya. Namun, laju mobil itu terlalu cepat sehingga Rendy sudah tidak sempat menghindar.Pada saat-saat kritis, Rendy hanya bisa membanting setir dengan kuat. Namun, bagian depan mobil mereka tetap tertabrak. Kedua mobil langsung menabrak pagar pembatas jalan dan naik ke trotoar sebelum berhenti.Di dalam mobil, begitu kedua mobil bertabrakan, Owen yang duduk di belakang mobil bereaksi sangat cepat. Dia segera merentangkan kedua tangannya dan menggunakan tubuhnya untuk melindungi Yura serta Renata. Dia juga mengubah energi spiritualnya menjadi perisai yang tak kasatmata untuk melindungi dirinya dan kedua wanita itu.Duk! Untungnya, mobil yang menabrak mobil Owen sempat mengerem di saat-saat terakhir sehingga dampak tabrakannya tidak terlalu serius. Pada akhirnya, mobil Owen yang hampir terbalik pun kembali ke posisi semula dan hanya bagian depan mobil yang hancu
“Bagaimana kalian mau selesaikan masalah ini? Kalau kalian punya permintaan, katakan saja. Selama permintaan itu nggak keterlaluan, aku pasti akan menyetujuinya,” ujar wanita itu dengan kening berkerut karena Rendy tidak puas dengan cara penyelesaian yang diusulkannya. Namun, memang pihaknya yang bersalah. Jadi, dia tetap bersikap bersahabat.“Ini ....” Rendy pun terdiam, lalu menatap Owen.“Ya sudahlah. Kalau mobilnya perlu direparasi, ya direparasi. Yang perlu ganti rugi, ya ganti rugi. Kita selesaikan saja masalah ini seperti biasa,” kata Owen sambil menghela napas.Kecelakaan yang mendadak ini sudah menimbulkan kerepotan yang cukup besar bagi Owen. Namun, berhubung sikap pihak lain sangat tulus, Owen juga tidak mungkin sengaja mempersulitnya. Oleh karena itu, dia hanya bisa menganggap dirinya sial dan berencana untuk menerima kompensasi untuk menyelesaikan masalah ini.“Tuan, terima kasih atas pengertianmu,” jawab wanita itu dengan agak terkejut. Kecelakaan ini terjadi akibat kesal
Mobil wanita itu adalah sebuah limusin yang memiliki desain interior mewah dan luas. Hanya bagian belakang mobil juga cukup untuk menampung sekitar 5-6 orang.Setelah Owen, Yura, dan Renata naik ke mobil, wanita itu juga hendak mengikuti mereka naik ke mobil. Namun, lengannya tiba-tiba ditahan oleh seorang pemuda di sisinya. Pemuda itu berusia sekitar 28 tahun, juga terlihat tampan dan berkelas. Dia tidak terlihat seperti pengawal wanita itu.“Jocelyn, kita nggak tahu asal-usul ketiga orang itu, juga nggak tahu mereka itu orang baik atau jahat. Kenapa kamu biarkan mereka mengikuti kita pergi ke Tonham Sentral? Tindakanmu ini terlalu berisiko!” bisik pemuda itu dengan tampang agak waspada.“Kak, kita yang menabrak mobil mereka. Lagian, kita juga memang mau ke Tonham Sentral. Bukannya sudah seharusnya kita kasih mereka tumpangan?” tanya Jocelyn dengan bingung.“Apanya yang seharusnya? Kita sudah berjanji untuk kasih mereka kompensasi. Memangnya itu masih belum cukup?” ucap pemuda itu den
“Kak, kamu berpikir kejauhan! Mereka nggak mungkin orang utusan Keluarga Morika, juga nggak seburuk yang kamu bilang. Lagian, kamu yang diam-diam merendahkan orang tanpa bukti sangat nggak sopan! Aku harap kamu perhatikan ucapanmu,” ujar Jocelyn dengan agak tidak senang. Dia tahu kakak sepupunya sedang merendahkan Owen.Kali ini, Jocelyn memimpin sekelompok orang untuk membuka jalur bisnis baru di Tonham Utara demi melindungi diri. Ini tidak ada kaitannya dengan kepentingan Keluarga Morika sehingga Keluarga Morika tidak perlu mengutus orang untuk mencelakainya.Meskipun Keluarga Morika benar-benar ingin mencelakainya, mereka seharusnya mengutus ahli untuk menyerang Jocelyn atau yang sejenisnya. Mana mungkin mereka mengutus seorang anak bau kencur seperti Owen dan 2 wanita cantik seperti Yura dan Renata untuk menghadapinya. Hal itu sama sekali tidak masuk akal.Intinya, baik dari aspek mana pun, Jocelyn sangat yakin kelompok Owen bukanlah orang utusan Keluarga Morika. Hanya saja, memang
“Nona Jocelyn, kami datang dari Tonham Barat dan berencana untuk mengembangkan bisnis farmasi di Tonham Sentral. Ini pertama kalinya kami datang ke Tonham Sentral dan kurang paham situasi di sini. Apa kamu boleh kasih tahu kami keadaan di tempat ini?”Melihat tampang canggung Jocelyn, Owen segera menjawab pertanyaan Jocelyn dengan ramah, juga sekalian melanjutkan obrolan ini. Dia sama sekali tidak mengetahui situasi Tonham Sentral. Berhubung Jocelyn yang sudah memulai percakapan, Owen kebetulan bisa mencari tahu situasi di tempat ini dari Jocelyn. Dengan begitu, dia dapat mendirikan fondasinya dengan lebih stabil di Tonham Sentral.“Emm, oke ...,” jawab Jocelyn sambil mengangguk. Kemudian, dia pun menjelaskan situasi Tonham Sentral secara singkat kepada Owen.Dari percakapan ini, Owen mengetahui bahwa ada banyak keluarga seni bela diri kuno di Tonham Sentral. Di antaranya, yang kekuatannya paling kuat adalah Tiga Keluarga Besar dan Jordan. Tiga Keluarga Besar adalah keluarga besar te
“Nona Jocelyn, keluarga kalian punya bisnis batu giok? Kebetulan aku juga berencana membeli batu giok. Apa kamu bisa kasih aku nomor kontakmu? Kalau perlu, aku akan membelinya dari kalian,” ucap Owen.Baik untuk mendirikan Formasi Pengumpul Energi dan Formasi Pemandu Energi, Owen membutuhkan batu giok untuk mendirikan formasi. Semua batu giok yang dibelinya dulu ditinggalkannya di Tonham Selatan dan Tonham Barat. Jadi, dia tentu saja harus membeli batu giok baru karena sudah memutuskan untuk berkembang di Tonham Sentral.Berhubung Keluarga Hanata berkecimpung dalam bisnis batu giok, Owen kebetulan bisa membeli batu gioknya dari mereka.“Oke,” jawab Jocelyn. Dia menganggap Owen hanyalah orang biasa dan seharusnya hanya ingin membeli batu giok berkualitas rendah. Dia pun tidak terlalu peduli pada masalah sepele ini. Setelah itu, dia dan Owen bertukar nomor kontak.“Nona, kita sudah hampir tiba. Selanjutnya, kita mau pergi ke mana?” tanya seorang pengawal yang bertugas untuk menyetir.Kel
“Tuan Gustari, properti di Tonham Sentral sangat jarang ada yang siap huni, apalagi yang model vila di lingkungan indah. Kemungkinan untuk dapat rumah baru yang siap huni sangatlah rendah,” kata Jocelyn dengan jujur.Meskipun tidak tahu apakah Owen benar-benar mampu membeli vila yang harganya begitu mahal, Jocelyn tahu jelas mengenai cara pengelolaan properti di Tonham Sentral. Biasanya, perusahaan agen properti akan terlebih dahulu menjual sebuah rumah untuk mengumpulkan dana membangun rumah baru. Jadi, sangat jarang ada properti baru yang siap huni, apalagi model vila yang harus menghabiskan modal besar. Owen tidak mungkin bisa menemukan vila baru yang siap huni dan terletak di lingkungan yang indah dalam waktu singkat.“Hmm ....”Owen pun terdiam. Sebenarnya, dia tahu ingin membeli vila yang sesuai keinginannya di Tonham Sentral tidaklah mudah. Dulu, dia bisa langsung menemukan vila yang sesuai di Tonham Selatan juga karena beruntung.Tonham Sentral jauh lebih maju daripada Tonham
“Umm ....”Begitu mendengar ucapan Levin, Jocelyn pun tertegun sejenak. Dia baru teringat bahwa dirinya memang memiliki sebuah vila kosong yang sesuai dengan permintaan Owen. Namun, harga vila itu cukup mahal. Dia merasa Owen tidak mungkin mampu membelinya.“Nona Jocelyn, kamu punya vila kosong yang mau dijual? Di mana lokasinya? Apa kamu bisa bawa aku pergi lihat-lihat?” tanya Owen.Owen tidak begitu menyukai rumah bekas karena khawatir rumahnya bermasalah yang mana akan menimbulkan kerepotan tidak diperlukan baginya. Akan sangat bagus apabila Jocelyn memiliki vila kosong yang mau dijual. Setelah mengobrol bersama Jocelyn tadi, Owen sudah lumayan memahami karakter Jocelyn. Lebih baik dia membeli vila Jocelyn daripada mencari rumah bekas dari perusahaan agen properti. Namun, itu dengan catatan vila yang dimiliki Jocelyn sesuai dengan persyaratan yang diinginkan oleh Owen.“Emm ... oke. Kalau begitu, aku bawa kamu pergi lihat-lihat dulu,” jawab Jocelyn setelah memikirkannya sejenak.Vi