“Ini ....”Begitu mendengar penjelasan Simon, hati Malik dan yang lainnya langsung tenggelam. Mereka juga baru menyadari bahwa sikap Yunita kali ini memang agak berbeda.“Apa ... benar-benar sudah terjadi sesuatu pada Yunita?” tanya Malik dan yang lain dengan ekspresi yang muram. Mereka saling memandang dengan khawatir.“Nggak tahu. Sepertinya, kita cuma bisa tunggu sampai Pak Owen tiba untuk mengetahui keadaan Yunita,” jawab Simon dengan ekspresi serius. Saat ini, dia hanya bisa diam-diam berdoa semoga tidak terjadi hal serius pada Yunita.Ckit! Tepat pada saat semua orang sedang mengkhawatirkan keselamatan Yunita, tiba-tiba terdengar deru mesin mobil. Kemudian, terlihat 2 mobil mewah melaju mendekat dan berhenti di depan gerbang kediaman Keluarga Meriya. Begitu pintu mobil dibuka, Owen, Theresa, dan yang lain pun turun dari mobil.“Pak Owen, akhirnya kamu tiba juga!”Begitu melihat kemunculan Owen, Malik, Simon, dan orang lainnya buru-buru menghampirinya.“Pak Owen, di mana Yunita?”
“Nggak? Pak Owen, apa Yunita masih hidup?” tanya Malik dan Simon dengan terkejut. Kesedihan mereka juga segera berkurang sedikit. Kemudian, mereka menatap Owen dengan ekspresi penuh harap.“Benar. Yunita memang terluka parah akibat serangan Rusli. Tapi, aku sudah menstabilkan lukanya dan keadaannya juga berangsur-angsur membaik. Masalahnya, berhubung lukanya terlalu parah, dia masih belum sadar sampai sekarang,” jelas Owen secara singkat.“Ternyata begitu!”Setelah mendengar penjelasan Owen, Malik, Simon, dan orang lainnya langsung merasa lega. Meskipun Yunita masih belum sadarkan diri, setidaknya itu lebih baik daripada Yunita langsung tewas akibat serangan Rusli.“Pak Owen, di mana Yunita sekarang?” tanya Simon dengan buru-buru. Dia sangat ingin melihat keadaan Yunita saat ini.“Oh, dia ada di kursi belakang mobil,” jawab Owen sambil menunjuk ke arah mobilnya.Itu adalah limusin yang biasanya digunakan Grup Ora untuk menjemput tamu penting. Berhubung perjalanan dari Tonham Selatan ke
“Oh iya, Pak Simon, bukannya Tonham Barat kaya akan bahan obat. Apa ada bunga inti langit di sini?” tanya Owen.Meskipun Owen sudah meminta anggota Organisasi Dragmar Tonham Sentral untuk mencari bunga inti langit, Tonham Barat kaya akan segala jenis bahan obat. Jika Keluarga Meriya bisa menemukan bunga inti langit dalam waktu singkat, dia bisa lebih cepat membuat Yunita sadar kembali.“Bunga inti langit? Aku nggak pernah dengar tentang bahan obat itu, juga nggak tahu apa itu ada di Tonham Barat atau nggak. Tapi, aku akan aturkan orang untuk mencarinya,” jawab Simon dengan jujur.Berhubung ada berbagai jenis bahan obat di Tonham Barat dan Keluarga Meriya juga tidak berkecimpung dalam dunia medis, Simon tidak begitu paham tentang bahan obat. Wajar saja dia tidak pernah mendengar tentang bunga inti langit.Selain itu, baik di Tonham Barat maupun wilayah lain, bahan obat spiritual berkualitas tinggi sangat langka. Jika itu bahan obat spiritual yang beratribut panas atau dingin dan bisa me
“Ini resep obat untuk menyembuhkan luka dalam Yunita. Kelak, kalian harus kasih dia minum obat tepat waktu setiap harinya. Sekitar 1 bulan lagi, luka dalamnya akan sepenuhnya sembuh,” tambah Owen sambil menyerahkan selembar resep kepada Simon.Setelah memberikan pengobatan akupunktur kepada Yunita selama beberapa hari terakhir, luka di bagian jantung dan organnya sudah stabil juga menjadi jauh lebih baik. Saat ini, Yunita sudah tidak perlu menerima pengobatan akupunktur. Jika semuanya berjalan lancar, seluruh luka di bagian jantung dan organ Yunita akan pulih total setelah minum obat tepat waktu setiap hari.“Oke,” jawab Simon sambil menerima resep obat itu.Kemudian, Simon dan Malik mengangkat Yunita bersama dengan kasur itu turun dari mobil Owen. Setelah menangani semuanya, Owen pun berpamitan dengan anggota Keluarga Meriya dan membawa kelompok Theresa melaju ke perusahaan cabang Grup Ora....Di kantor presiden direktur perusahaan cabang Grup Ora di Tonham Barat.Saat ini, Yura seda
“Owen, saat ini, perusahaan cabang ini sudah berjalan sesuai dengan keinginan kita. Tapi, masih ada banyak urusan yang harus ditangani di perusahaan cabang Grup Ratu Kosmetik. Kita harus selesaikan semua urusan itu secepatnya supaya perusahaan cabang Grup Ora bisa beroperasi dengan stabil. Kalau nggak, rencanamu ke Tonham Sentral mungkin akan tertunda,” ujar Theresa.Seperti perusahaan cabang Grup Ora, perusahaan cabang Grup Ratu Kosmetik juga diakuisisi Keluarga Meriya secara mendadak untuk Owen. Selain itu, waktu pengakuisisian perusahaan ini jauh lebih lambat daripada pengakuisisian perusahaan cabang Grup Ora. Biasanya, pengelolaan, bagian produksi, dan aspek lain dari perusahaan yang diakuisisi seperti ini harus dirombak ulang agar bisa berjalan secara resmi.Di sisi lain, berhubung Owen dan Theresa berada di Tonham Selatan selama beberapa hari terakhir, tidak ada orang yang sempat mengurus perusahaan cabang Grup Ratu Kosmetik di Tonham Barat. Saat ini, segala urusan perusahaan ma
“Owen, bagaimana kalau aku ikut kamu pergi ke Tonham Sentral?” tanya Yura.“Kamu ikut aku? Umm ....”Owen merasa agak terkejut dan ragu. Kali ini, tujuannya pergi ke Tonham Sentral adalah demi menemukan lokasi persembunyian Wajah Seribu, juga mengembangkan Grup Ora di Tonham Sentral. Situasinya agak berbeda dari pertama kalinya dia datang ke Tonham Barat.Dulu, Owen datang sendiri ke Tonham Barat karena sudah mencapai kesepakatan awal kerja sama dengan Hugo. Setelahnya, dengan bantuan Hugo dan Yunita, dia baru bisa mendirikan perusahaan cabang Grup Ora dan mengadakan acara penjualan dengan lancar. Namun, situasi di Tonham Sentral berbeda. Owen tidak mengetahui apa-apa mengenai situasi Tonham Sentral, juga tidak memiliki koneksi maupun teman di sana. Demi amannya, dia merasa sebaiknya dirinya terlebih dahulu mencari tahu keadaan Tonham Sentral sendirian.Namun, salah satu tujuan Owen pergi ke Tonham Sentral adalah membuka pasar di sana. Sementara itu, Yura adalah presiden direktur Grup
“Oke, kita putuskan begini saja!” seru Yura dengan gembira.“Owen, untung kamu masih punya hati nurani,” tambah Renata yang juga sama gembiranya.Setelah menghabiskan waktu yang begitu lama bersama Owen, Renata sudah terbiasa hidup di sisi Owen. Sekarang, Owen berencana membawanya dan Yura pergi ke Tonham Sentral, dia tentu saja juga merasa sangat gembira dan langsung memeluk Owen sebagai bentuk penghargaan. Hal ini membuat Owen kewalahan. Kemudian, dia buru-buru melepaskan diri dari pelukan Renata dengan ekspresi muram.“Yura, kamu dan Renata persiapkan dulu semuanya dengan baik selama 2 hari ini. Setelah menyelesaikan urusan perusahaan dan melakukan serah terima pekerjaan dengan baik, kita langsung berangkat,” pesan Owen.“Oke,” jawab Yura.“Theresa, aku rasa Grup Ratu Kosmetik juga boleh pakai cara memperluas pasar ke Tonham Timur dan Tonham Utara seperti Grup Ora. Kalau sudah selesai tangani urusan perusahaan cabang Grup Ratu Kosmetik di Tonham Barat, kamu boleh pertimbangkan hal
Setelah mencapai kesepakatan dengan Efendi, Owen membawa Philmont ke kediaman Keluarga Meriya untuk bertemu dengan Malik dan para tetua Keluarga Meriya. Kali ini, dia berkunjung ke kediaman Keluarga Meriya karena 2 tujuan.Pertama, Owen ingin memperdalam kerja samanya dengan Keluarga Meriya agar Keluarga Meriya bisa membantu perusahaan cabang Grup Ora membuka pasar di Tonham Utara. Kedua, Owen ingin mengenalkan Philmont kepada Malik dan yang lain supaya Keluarga Meriya bisa membantu Philmont mengendalikan kekacauan di dunia mafia Tonham Barat.Dengan kata lain, Owen ingin mengulang apa yang dilakukannya di Tonham Selatan sebelumnya. Dengan begitu, setelah meninggalkan Tonham Barat, dia tidak perlu mengkhawatirkan Philmont lagi.Malik dan para tetua Keluarga Meriya tentu saja tidak akan menolak kedua permintaan Owen ini. Bagaimanapun juga, membuka pasar di Tonham Utara akan menguntungkan kedua belah pihak. Keuntungan yang akan diperoleh Keluarga Meriya juga pasti bertambah sangat banyak
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero