“Hanya dengan mengandalkan kekuatanmu? Konyol banget!” cibir Owen. Dia menatap Setya dengan penuh peremehan.Saat Setya menyerangnya tadi, Owen telah mengetahui bahwa basis kultivasi Setya baru mencapai sekitar Semi Alam Tigana. Dengan kekuatan keseluruhannya yang telah mencapai tahap akhir Alam Tigana, dia tentu saja tidak takut pada seorang petarung Semi Alam Tigana.“Arogan banget kamu, Nak! Kamu sudah bosan hidup, ya?” seru Setya dengan marah. Dia tentu saja tidak terima direndahkan oleh seorang anak bau kencur seperti Owen.“Setya, nggak usah banyak omong kosong dengannya! Kecepatan anak ini agak aneh. Kita bertiga langsung serang bersama saja. Dengan begitu, kita bisa menyelesaikan misi ini dengan lebih cepat!” ujar Mario dengan ekspresi dingin. Saat Owen menghindari serangan Setya tadi, Mario bisa merasakan bahwa kecepatan Owen sangat aneh. Demi menghindari terjadinya kesalahan, dia hendak langsung beraliansi bersama Setya dan Zavier untuk menghadapi Owen.“Nggak usah! Aku suda
“Dasar nggak tahu diri!” dengus Owen setelah merasakan serangan Setya. Dia juga menyambut serangan itu dengan kekuatannya yang luar biasa kuat.“Nak, mati sana!”Melihat Owen yang menyambut serangannya, ada kilatan dingin yang melintasi mata Setya. Berhubung mendapatkan informasi menyesatkan dari Max, dia mengira basis kultivasi Owen baru mencapai tahap akhir Alam Augana.Kenyataannya memang begitu. Meskipun kekuatan keseluruhan Owen telah mencapai tahap akhir Alam Tigana, tanpa mengonsumsi pil pemicu potensi dan menggunakan berbagai macam cara melindungi dirinya, kekuatan Owen yang sebenarnya memang baru mencapai sekitar tahap akhir Alam Augana.Dari kecepatan serangan dan kekuatan ledakan Owen, Setya juga tahu bahwa basis kultivasi Owen masih kalah jauh dari kekuatannya yang telah mencapai Semi Alam Tigana. Jadi, dia tentu saja tidak takut pada Owen. Selanjutnya, dia segera menambah kekuatannya dan menggunakan kekuatan penuh untuk melumpuhkan Owen dengan satu serangan ini. “Dasar ng
Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, tubuh Setya terhantam energi sejati Owen dan melayang jauh sebelum menabrak meja kopi di belakangnya. Meja kopi itu juga langsung hancur berkeping-keping.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lantai, Setya memuntahkan banyak darah dan tergeletak di lantai dengan wajah pucat. Sangat jelas bahwa luka yang dialaminya cukup parah.Untungnya, basis kultivasi ilmu bela diri Owen masih rendah sehingga Setya tidak terluka terlalu parah. Jika tidak, Setya mungkin sudah sekarat setelah menerima serangan Owen secara langsung seperti itu.“Setya berhasil dikalahkan anak itu? Mu ... mustahil!”Begitu menyaksikan kejadian ini, Zavier dan Mario langsung tercengang. Mereka juga mengusap mata mereka dengan ekspresi tidak percaya.Basis kultivasi Setya telah mencapai Semi Alam Tigana, yang mana jauh lebih tinggi daripada tahap akhir Alam Augana. Awalnya, mereka mengira serangan berkekuatan penuh Setya pasti dapat melumpuhkan Owen dengan mudah. Tak disangka, Se
“Sekarang, giliran kalian berdua. Sebaiknya kalian serang bersama supaya nggak buang-buang waktuku,” ujar Owen sambil menunjuk ke arah Zavier dan Mario.“Nak, nggak usah arogan! Memangnya kenapa meski basis kultivasimu sudah mencapai Semi Alam Tigana? Perbedaan kekuatan Semi Alam Tigana dengan Alam Tigana masih sangat jauh. Di hadapanku, kamu masih bukan apa-apa!” dengus Zavier. Kemudian, Zavier segera mengerahkan auranya yang berkekuatan tahap awal Alam Tigana untuk mengintimidasi Owen. Sangat jelas bahwa dia juga merasa basis kultivasi Owen baru mencapai Semi Alam Tigana.Hambatan kultivasi dari Semi Alam Tigana menuju Alam Tigana sangatlah sulit dilewati. Selain itu, keduanya juga merupakan tingkatan yang sepenuhnya berbeda. Di dunia bela diri, baik itu orang dari generasi kedua maupun generasi tua, mereka yang bakat bela dirinya kurang unggul sangat sulit untuk menerobos mencapai Alam Tigana meskipun menghabiskan seluruh hidup mereka untuk berkultivasi.Dengan usia Owen yang masih
“Siapa takut!” ujar Owen dengan acuh tak acuh. Kemudian, dia juga segera menyambut serangan Zavier itu.“Nak, mati sana!” Begitu menyaksikan hal ini, ekspresi Zavier langsung semakin dingin. Dia sangat yakin bahwa basis kultivasi Owen baru mencapai Semi Alam Tigana sehingga Owen tidak mungkin mampu mengalahkannya. Jika Owen menghindar atau mencari kesempatan untuk kabur, dia mungkin akan sedikit kesulitan untuk menjatuhkan Owen.Namun, Owen malah begitu arogan dan berani melawannya secara langsung seperti saat melawan Zavier sebelumnya. Ini tidak ada bedanya dengan mencari mati. Dia tentu saja tidak akan melewatkan kesempatan bagus ini.Begitu memikirkan hal ini, Zavier langsung menambah kekuatannya dan berencana untuk langsung melumpuhkan Owen agar bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin. Namun, sebelum Zavier sempat bertindak, Setya tiba-tiba berseru, “Tetua Zavier, anak ini sangat aneh! Waktu kekuatannya sudah habis, dia masih bisa mengerahkan serangan gelombang kedua. Kam
“Dasar orang nggak tahu diri!”Di sisi lain, Setya dan Mario juga tersenyum sinis. Mereka menatap Owen dengan penuh peremehan. Terutama Setya. Tadi, dia telah bertarung dengan Owen dan menyadari keanehan trik Owen. Namun, kekuatan Zavier jauh lebih tinggi daripada Owen. Selain itu, Zavier juga mengerahkan jurus bela diri yang sangat kuat. Dia merasa trik Owen itu tidak mungkin mampu menandingi jurus bela diri Zavier. Apalagi, Owen hanya menggunakan sebuah jari.Jika tebakannya tidak meleset, jurus bela diri Zavier pasti bisa mematahkan jari Owen dan bahkan lengan Owen itu. Selain itu, dia tidak bisa memikirkan kemungkinan lain lagi.Namun, sebelum sempat bergembira, apa yang terjadi selanjutnya langsung membuat Setya, Mario, dan Zavier tercengang.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi berhantaman dengan Tapak Emas Penghancur dengan kuat.Meskipun basis kultivasi asli Owen tidak tinggi, Jari Bencana Bumi adalah jurus spiritual tingkat tinggi kelas menengah.
Syut! Tepat pada saat ini, Mario yang terlebih dahulu tersadar dari keterkejutannya. Kemudian, dia melirik Owen yang masih berdiri tegak bagaikan dewa perang, lalu melirik Zavier dan Setya yang telah dikalahkan. Setelah itu, dia segera membuat keputusan dan muncul di belakang Owen hanya dalam waktu sekejap.“Nak, mati sana!” seru Mario sambil tersenyum bengis. Kemudian, dia segera menyerang punggung Owen dengan kekuatan besar saat Owen sedang lengah.Mario tidak tahu cara apa yang digunakan Owen untuk mengalahkan Zavier. Namun, dia tahu jelas bahwa jika Zavier yang paling kuat di antara mereka juga berhasil dikalahkan Owen, dia tidak mungkin dapat mengalahkan Owen dengan melawan Owen secara langsung, apalagi menangkap Owen hidup-hidup sesuai perintah Tirta.Oleh karena itu, Mario pun memberanikan diri untuk menyerang Owen secara diam-diam saat Owen lengah. Dengan begitu, mungkin saja dia bisa membuat Owen terluka parah dan membalikkan situasinya. Setidaknya, ini lebih baik daripada han
“Nak, mati sana!” Melihat Owen yang hendak menggunakan dadanya untuk menahan serangannya, Mario merasa sangat gembira. Awalnya, dia masih khawatir serangannya akan gagal atau dia tidak bisa melukai Owen. Tak disangka, Zavier dan Setya membentuk formasi pengepungan berbentuk segitiga bersamanya tepat waktu.Hal yang terpenting adalah, entah karena Owen tahu dirinya tidak bisa menghindar atau otaknya bermasalah, Owen malah mengekspos bagian vital dadanya kepada Mario. Apa bedanya itu dengan mencari mati? Jadi, dia tentu saja tidak lagi merasa sungkan dan segera menyerang bagian dada Owen dengan kuat.“Baguslah!”Melihat bagian vital dada Owen terkena serangan Mario, Zavier dan Setya juga merasa kegirangan. Meskipun tidak tahu kenapa Owen tidak melindungi bagian vital dadanya, mereka tahu jelas bahwa Owen hanyalah manusia biasa. Berhubung bagian vital di dada Owen telah terkena serangan Mario, Owen pasti akan terluka parah dan kehilangan semangat tempur.Hanya saja, hayalan selalu terasa
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero