Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, tubuh Setya terhantam energi sejati Owen dan melayang jauh sebelum menabrak meja kopi di belakangnya. Meja kopi itu juga langsung hancur berkeping-keping.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lantai, Setya memuntahkan banyak darah dan tergeletak di lantai dengan wajah pucat. Sangat jelas bahwa luka yang dialaminya cukup parah.Untungnya, basis kultivasi ilmu bela diri Owen masih rendah sehingga Setya tidak terluka terlalu parah. Jika tidak, Setya mungkin sudah sekarat setelah menerima serangan Owen secara langsung seperti itu.“Setya berhasil dikalahkan anak itu? Mu ... mustahil!”Begitu menyaksikan kejadian ini, Zavier dan Mario langsung tercengang. Mereka juga mengusap mata mereka dengan ekspresi tidak percaya.Basis kultivasi Setya telah mencapai Semi Alam Tigana, yang mana jauh lebih tinggi daripada tahap akhir Alam Augana. Awalnya, mereka mengira serangan berkekuatan penuh Setya pasti dapat melumpuhkan Owen dengan mudah. Tak disangka, Se
“Sekarang, giliran kalian berdua. Sebaiknya kalian serang bersama supaya nggak buang-buang waktuku,” ujar Owen sambil menunjuk ke arah Zavier dan Mario.“Nak, nggak usah arogan! Memangnya kenapa meski basis kultivasimu sudah mencapai Semi Alam Tigana? Perbedaan kekuatan Semi Alam Tigana dengan Alam Tigana masih sangat jauh. Di hadapanku, kamu masih bukan apa-apa!” dengus Zavier. Kemudian, Zavier segera mengerahkan auranya yang berkekuatan tahap awal Alam Tigana untuk mengintimidasi Owen. Sangat jelas bahwa dia juga merasa basis kultivasi Owen baru mencapai Semi Alam Tigana.Hambatan kultivasi dari Semi Alam Tigana menuju Alam Tigana sangatlah sulit dilewati. Selain itu, keduanya juga merupakan tingkatan yang sepenuhnya berbeda. Di dunia bela diri, baik itu orang dari generasi kedua maupun generasi tua, mereka yang bakat bela dirinya kurang unggul sangat sulit untuk menerobos mencapai Alam Tigana meskipun menghabiskan seluruh hidup mereka untuk berkultivasi.Dengan usia Owen yang masih
“Siapa takut!” ujar Owen dengan acuh tak acuh. Kemudian, dia juga segera menyambut serangan Zavier itu.“Nak, mati sana!” Begitu menyaksikan hal ini, ekspresi Zavier langsung semakin dingin. Dia sangat yakin bahwa basis kultivasi Owen baru mencapai Semi Alam Tigana sehingga Owen tidak mungkin mampu mengalahkannya. Jika Owen menghindar atau mencari kesempatan untuk kabur, dia mungkin akan sedikit kesulitan untuk menjatuhkan Owen.Namun, Owen malah begitu arogan dan berani melawannya secara langsung seperti saat melawan Zavier sebelumnya. Ini tidak ada bedanya dengan mencari mati. Dia tentu saja tidak akan melewatkan kesempatan bagus ini.Begitu memikirkan hal ini, Zavier langsung menambah kekuatannya dan berencana untuk langsung melumpuhkan Owen agar bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin. Namun, sebelum Zavier sempat bertindak, Setya tiba-tiba berseru, “Tetua Zavier, anak ini sangat aneh! Waktu kekuatannya sudah habis, dia masih bisa mengerahkan serangan gelombang kedua. Kam
“Dasar orang nggak tahu diri!”Di sisi lain, Setya dan Mario juga tersenyum sinis. Mereka menatap Owen dengan penuh peremehan. Terutama Setya. Tadi, dia telah bertarung dengan Owen dan menyadari keanehan trik Owen. Namun, kekuatan Zavier jauh lebih tinggi daripada Owen. Selain itu, Zavier juga mengerahkan jurus bela diri yang sangat kuat. Dia merasa trik Owen itu tidak mungkin mampu menandingi jurus bela diri Zavier. Apalagi, Owen hanya menggunakan sebuah jari.Jika tebakannya tidak meleset, jurus bela diri Zavier pasti bisa mematahkan jari Owen dan bahkan lengan Owen itu. Selain itu, dia tidak bisa memikirkan kemungkinan lain lagi.Namun, sebelum sempat bergembira, apa yang terjadi selanjutnya langsung membuat Setya, Mario, dan Zavier tercengang.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi berhantaman dengan Tapak Emas Penghancur dengan kuat.Meskipun basis kultivasi asli Owen tidak tinggi, Jari Bencana Bumi adalah jurus spiritual tingkat tinggi kelas menengah.
Syut! Tepat pada saat ini, Mario yang terlebih dahulu tersadar dari keterkejutannya. Kemudian, dia melirik Owen yang masih berdiri tegak bagaikan dewa perang, lalu melirik Zavier dan Setya yang telah dikalahkan. Setelah itu, dia segera membuat keputusan dan muncul di belakang Owen hanya dalam waktu sekejap.“Nak, mati sana!” seru Mario sambil tersenyum bengis. Kemudian, dia segera menyerang punggung Owen dengan kekuatan besar saat Owen sedang lengah.Mario tidak tahu cara apa yang digunakan Owen untuk mengalahkan Zavier. Namun, dia tahu jelas bahwa jika Zavier yang paling kuat di antara mereka juga berhasil dikalahkan Owen, dia tidak mungkin dapat mengalahkan Owen dengan melawan Owen secara langsung, apalagi menangkap Owen hidup-hidup sesuai perintah Tirta.Oleh karena itu, Mario pun memberanikan diri untuk menyerang Owen secara diam-diam saat Owen lengah. Dengan begitu, mungkin saja dia bisa membuat Owen terluka parah dan membalikkan situasinya. Setidaknya, ini lebih baik daripada han
“Nak, mati sana!” Melihat Owen yang hendak menggunakan dadanya untuk menahan serangannya, Mario merasa sangat gembira. Awalnya, dia masih khawatir serangannya akan gagal atau dia tidak bisa melukai Owen. Tak disangka, Zavier dan Setya membentuk formasi pengepungan berbentuk segitiga bersamanya tepat waktu.Hal yang terpenting adalah, entah karena Owen tahu dirinya tidak bisa menghindar atau otaknya bermasalah, Owen malah mengekspos bagian vital dadanya kepada Mario. Apa bedanya itu dengan mencari mati? Jadi, dia tentu saja tidak lagi merasa sungkan dan segera menyerang bagian dada Owen dengan kuat.“Baguslah!”Melihat bagian vital dada Owen terkena serangan Mario, Zavier dan Setya juga merasa kegirangan. Meskipun tidak tahu kenapa Owen tidak melindungi bagian vital dadanya, mereka tahu jelas bahwa Owen hanyalah manusia biasa. Berhubung bagian vital di dada Owen telah terkena serangan Mario, Owen pasti akan terluka parah dan kehilangan semangat tempur.Hanya saja, hayalan selalu terasa
Duk! Serangan Owen pun menghantam bahu Mario dengan kuat.Kretek! Terdengar suara tulang patah yang nyaring. Tulang belikat Mario langsung patah akibat serangan Owen itu. Kemudian, tubuhnya juga melayang jauh sebelum jatuh ke lantai.Pfft! Pfft! Mario memuntahkan darah dan merasakan rasa sakit yang luar biasa dari bahunya. Lengannya itu juga terkulai dengan posisi aneh. Saat ini, wajahnya terlihat sangat pucat. Dia hanya bisa meringkuk di atas lantai dan sudah kehilangan seluruh semangat tempurnya.“Sial! Kenapa jadi begini ....”Begitu menyaksikan situasi ini, hati Zavier dan Setya langsung tenggelam. Awalnya, mereka mengira serangan Mario secara diam-diam ini setidaknya pasti bisa membuat Owen terdesak mundur atau memaksa Owen menghindar. Dengan begitu, mereka bisa memanfaatkan situasi untuk menyerang Owen dan mengalahkannya.Tak disangka, Owen tidak menghindar ataupun terdesak mundur, melainkan menggunakan dadanya untuk menahan serangan kuat Mario. Hal ini benar-benar berada di luar
“Hmm ... Setya, aku akan tahan anak ini, kamu pergi saja dulu. Setelah berhasil kabur, kamu harus laporkan semua situasi ini pada Bos, lalu suruh dia utus orang untuk datang menyelamatkan aku dan Mario ...,” ujar Zavier.Saat ini, mereka bertiga sudah tidak mungkin mampu menangkap Owen hidup-hidup. Oleh karena itu, Zavier pun berpikiran untuk mundur. Namun, Owen terlalu kuat dan mereka bertiga tidak mungkin bisa melarikan diri dari cengkeraman Owen. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk terlebih dahulu menahan Owen agar Setya memiliki kesempatan untuk melarikan diri.Di sisi lain, berhubung terluka sangat parah, Mario lebih tidak mungkin bisa melarikan diri. Jadi, Zavier hanya bisa menaruh seluruh harapan pada Setya. Asalkan berhasil melarikan diri, Setya bisa melaporkan semua ini pada Tirta dan Max.Dengan begitu, Tirta dan Max bisa meningkatkan kewaspadaan mereka, juga tidak lanjut meremehkan Owen sehingga dirugikan oleh Owen. Selain itu, Keluarga Pangadi memiliki banyak ahli, juga t