“Ide bagus!” seru Tirta sambil memukul meja dengan gembira. Dengan pengalamannya, dia tentu saja tahu betapa besar nilai Grup Ora. Jika bisa mendapatkan Grup Ora, Keluarga Pangadi pasti bisa menguasai seluruh Tonham Barat. Ini adalah impian terbesar Tirta selama ini. Mengenai hal melanggar peraturan, dia tidak peduli reputasinya tercoreng selama bisa menguasai seluruh Tonham Barat.Melihat Tirta dan Max yang tiba-tiba mengincar Grup Ora, Rusli pun hendak mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya mengurungkan niatnya. Sebelumnya, dia juga pernah memiliki pemikiran yang sama dengan mereka. Alhasil, selain gagal merebut Grup Ora, Keluarga Yukari malah hancur dan dia juga berhasil dikalahkan Owen. Sekarang, Tirta dan Max ternyata juga menapaki jejak yang sama dengannya dulu. Itu setara saja dengan menggali lubang kubur sendiri. Namun, setelah ragu sejenak, Rusli akhirnya tidak mencegah Tirta dan Max. Bagaimanapun juga, dia memang ingin memanfaatkan kekuatan Tirta untuk menghadapi Owen dan Kelua
Begitu mendengar pengaturan Tirta, Rusli pun mencibir dalam hati, ‘Seorang petarung Alam Tigana dan dua petarung Semi Alam Tigana? Apa gunanya!’Rusli tahu jelas kemampuan Owen. Bahkan Tirta juga belum tentu mampu melukai Owen meskipun turun tangan sendiri, apalagi hanya pasukan selemah itu. Jadi, Tirta tidak mungkin mampu menangkap Owen.Namun, Rusli tidak memperingati atau menghalangi Tirta, juga tidak memberi tahu Tirta mengenai kemampuan Owen yang sebenarnya. Jika mengetahui kemampuan mengerikan Owen, mungkin saja Tirta akan mengurungkan niatnya untuk menghadapi Owen. Itu tidak akan menguntungkannya.Daripada begitu, lebih baik Rusli membiarkan Tirta dirugikan oleh Owen. Setelah dendam kedua belah pihak makin mendalam, sudah terlambat meskipun Tirta berubah pikiran. Pada saat itu, dia bisa beraliansi dengan Tirta dan Keluarga Pangadi untuk menghadapi Owen bersama. Dengan begitu, mungkin saja Owen bisa dikalahkan.“Max, waktunya sudah larut dan kamu juga terluka. Cepat istirahat san
“Ayah, awalnya aku mau beli bunga lima warna itu untukmu. Tapi, Owen juga ingin membelinya dan bahkan menawar setinggi 10 triliun. Kita harus dapatkan bunga lima warna itu sebelum dia ...,” tambah Max. Kemudian, dia juga menceritakan secara singkat mengenai insiden dia dan Owen yang berebut untuk membeli bunga lima warna.“Emm, aku mengerti. Besok, aku akan pergi ke kediaman Keluarga Wulianto dan berdiskusi dengan Wahab! Aku yakin dia pasti akan membuat keputusan yang bijak,” ujar Tirta dengan yakin. Bunga lima warna bukan hanya bisa memperdalam kekuatannya, juga bisa meningkatkan peluangnya untuk menerobos mencapai tahap puncak Alam Tigana. Jadi, dia harus mendapatkan bunga lima warna.Meskipun Owen kaya dan bersedia membeli bunga lima warna dengan harga 10 triliun, Owen tetap hanyalah seorang pendatang dari luar kota yang tidak memiliki fondasi atau pengaruh apa pun. Asalkan Tirta menggertak Keluarga Wulianto, Wahab pasti akan menjual bunga lima warna itu kepadanya. Jadi, dia tidak m
Keesokan harinya, di sebuah hotel bintang 5.Owen sengaja bangun pagi-pagi karena masih memikirkan tentang bunga lima warna. Semalam, Spencer sudah berjanji akan membawanya pergi menemui Wahab. Jadi, dia pun melaju ke vila Spencer sesuai janji.Setelah memarkirkan mobilnya di luar vila, Owen pun berjalan masuk ke vila.“Bau apa ini?” Baru saja Owen tiba di gerbang, tercium bau darah yang samar. Firasat buruk mulai melanda hatinya dan dia buru-buru berlari masuk ke vila.Keadaan di dalam vila sangat berantakan dengan tanda pertarungan di mana-mana. Di tengah halaman, ada 5-6 pengawal Keluarga Wulianto yang tergeletak di atas genangan darah. Darah di sekitar mereka sudah kering dan keadaan mereka terlihat sangat mengenaskan.“A ... ada apa ini?” seru Owen dengan terkejut. Kemudian, dia buru-buru menghampiri mereka dan memeriksa napas serta nadi mereka. Alhasil, mereka semua sudah tewas.“Sial! Kenapa jadi begini .... Apa ada orang yang mengincar bunga lima warna, lalu menyelinap kemari
“Pelakunya benar-benar kejam dan nggak bisa diampuni!” seru Owen dengan marah.Owen tahu bahwa orang yang lemah akan selalu menjadi mangsa. Namun, merampas barang orang dan tindak pembunuhan adalah hal yang berbeda. Jika pelakunya hanya merampas bunga lima warna, Owen masih tidak akan begitu marah. Masalahnya, pelaku itu juga tega membunuh orang tak berdosa. Hal ini benar-benar tidak bisa diampuni.Tindakan ini tidak ada bedanya dengan tindak kejahatan yang dilakukan para penjahat dalam Daftar Hitam. Sebagai salah satu anggota Organisasi Dragmar, Owen tentu saja harus menegakkan keadilan. Apalagi, hal ini juga berkaitan dengan bunga lima warna. Intinya, Owen tidak mungkin membiarkan pelakunya tetap bebas berkeliaran di luar setelah melakukan tindak kejahatan sekejam ini.Begitu memikirkan hal ini, Owen menahan amarahnya, lalu berjongkok di samping Spencer untuk memeriksa lukanya. Dia ingin melihat apakah ada petunjuk yang ditinggalkan pelaku atau tidak.“Eh? Ini sepertinya adalah sebua
“A ... ada apa ini?”Begitu melihat mayat pengawal Keluarga Wulianto yang tergeletak di depan halaman, Wahab dan yang lain pun tercengang.Semalam, Spencer sudah melaporkan tentang Owen yang ingin menggunakan 3 butir pil kusuma untuk menukarnya dengan bunga lima warna kepada Wahab dan Yakob, ayahnya. Selain itu, Spencer juga mengatakan bahwa dia akan membawa Owen pergi menemui mereka hari ini.Berhubung pil kusuma dapat membantu petarung Semi Alam Tigana menerobos mencapai Alam Tigana, hal itu sangat bermanfaat bagi keluarga besar kelas menengah seperti Keluarga Wulianto. Wahab pun tidak sabar untuk bertemu Owen dan menyaksikan sendiri apakah pil kusuma benar-benar sehebat itu. Oleh karena itu, Wahab dan Yakob sudah sengaja menunggu kedatangan Spencer dan Owen di rumah dari pagi. Namun, setelah menunggu begitu lama, orang-orang yang mereka tunggu masih belum tiba. Selain itu, ponsel Spencer juga tidak bisa dihubungi. Jadi, mereka pun merasa agak panik dan langsung datang ke vila Spenc
“Nak, siapa kamu? Berhubung kamu bilang bukan kamu pelakunya, kenapa cucuku bisa meninggal dan kenapa kamu ada di sini?” tanya Wahab sambil menekan amarah dan kesedihannya. Dia menatap Owen dengan tatapan tajam, juga mengamati ekspresi Owen untuk menilai apakah Owen berbohong atau tidak.“Kamu Pak Wahab, kakeknya Pak Spencer, ‘kan? Aku ini Gustari. Semalam, Pak Spencer sudah berjanji akan membawaku menemui kalian. Aku datang untuk memenuhi janji itu,” jelas Owen dengan singkat.“Ternyata kamu itu Pak Gustari dari Grup Ora! Kalau bukan kamu pelakunya, siapa pelakunya?” tanya Wahab dengan tatapan membara.Wahab tahu mengenai perjanjian itu. Setelah mengetahui orang di hadapannya adalah Gustari, dia pun mulai memercayai ucapan Owen. Namun, berhubung hanya ada Owen sendiri di lokasi kejadian, dia juga tidak bisa hanya percaya pada kata-kata sepihak Owen. Sebelum menyelidiki dengan jelas siapa sebenarnya pembunuhnya, Owen tetap adalah tersangka utama.“Nggak tahu. Begitu aku tiba tadi, Pak
“Emm, yang dikatakan Yakob benar! Manfaat pil kusuma terlalu luar biasa dan ini semua memang mungkin hanyalah tipu muslihatmu!”Setelah mendengar analisis Yakob, kedua tetua Keluarga Wulianto itu juga menangguk dengan tampang serius. Pemikiran mereka kurang lebih sama dengan Yakob. Berhubung Spencer dan para pengawal Keluarga Wulianto telah tewas, mereka makin meragukan manfaat pil kusuma. Mereka tentu saja mempertimbangkan pelakunya adalah orang lain. Namun, orang-orang yang menghadiri acara bisnis semalam rata-rata adalah keturunan keluarga besar yang memiliki bisnis besar di Tonham Barat. Mereka tidak mungkin melakukan hal sekeji ini hanya demi mendapatkan bunga lima warna. Apalagi, hal ini berisiko membuat mereka ditangkap oleh Organisasi Dragmar dan menyusahkan keluarga mereka.Sebaliknya, situasi Owen berbeda. Mereka tidak mengetahui latar belakang Owen dengan jelas dan hanya tahu bahwa Owen adalah pendatang dari luar kota yang tidak memiliki fondasi apa-apa di Tonham Barat. Den
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero