“Nak, siapa kamu? Berhubung kamu bilang bukan kamu pelakunya, kenapa cucuku bisa meninggal dan kenapa kamu ada di sini?” tanya Wahab sambil menekan amarah dan kesedihannya. Dia menatap Owen dengan tatapan tajam, juga mengamati ekspresi Owen untuk menilai apakah Owen berbohong atau tidak.“Kamu Pak Wahab, kakeknya Pak Spencer, ‘kan? Aku ini Gustari. Semalam, Pak Spencer sudah berjanji akan membawaku menemui kalian. Aku datang untuk memenuhi janji itu,” jelas Owen dengan singkat.“Ternyata kamu itu Pak Gustari dari Grup Ora! Kalau bukan kamu pelakunya, siapa pelakunya?” tanya Wahab dengan tatapan membara.Wahab tahu mengenai perjanjian itu. Setelah mengetahui orang di hadapannya adalah Gustari, dia pun mulai memercayai ucapan Owen. Namun, berhubung hanya ada Owen sendiri di lokasi kejadian, dia juga tidak bisa hanya percaya pada kata-kata sepihak Owen. Sebelum menyelidiki dengan jelas siapa sebenarnya pembunuhnya, Owen tetap adalah tersangka utama.“Nggak tahu. Begitu aku tiba tadi, Pak
“Emm, yang dikatakan Yakob benar! Manfaat pil kusuma terlalu luar biasa dan ini semua memang mungkin hanyalah tipu muslihatmu!”Setelah mendengar analisis Yakob, kedua tetua Keluarga Wulianto itu juga menangguk dengan tampang serius. Pemikiran mereka kurang lebih sama dengan Yakob. Berhubung Spencer dan para pengawal Keluarga Wulianto telah tewas, mereka makin meragukan manfaat pil kusuma. Mereka tentu saja mempertimbangkan pelakunya adalah orang lain. Namun, orang-orang yang menghadiri acara bisnis semalam rata-rata adalah keturunan keluarga besar yang memiliki bisnis besar di Tonham Barat. Mereka tidak mungkin melakukan hal sekeji ini hanya demi mendapatkan bunga lima warna. Apalagi, hal ini berisiko membuat mereka ditangkap oleh Organisasi Dragmar dan menyusahkan keluarga mereka.Sebaliknya, situasi Owen berbeda. Mereka tidak mengetahui latar belakang Owen dengan jelas dan hanya tahu bahwa Owen adalah pendatang dari luar kota yang tidak memiliki fondasi apa-apa di Tonham Barat. Den
“Dasar nggak tahu diri!” Melihat Owen yang menyambut serangan Yakob, Wahab dan dua tetua Keluarga Wulianto juga menunjukkan ekspresi penuh peremehan. Pemikiran mereka kurang lebih sama dengan Yakob. Berhubung tidak merasakan fluktuasi energi sejati dari tubuh Owen, mereka juga tidak tahu seberapa tinggi basis kultivasi Owen.Namun, jika dinilai dari umur Owen yang masih muda, mereka bisa menebak bahwa basis kultivasi Owen pasti masih berada di bawah Alam Augana. Sementara itu, Yakob adalah tokoh terhebat dari generasi kedua Keluarga Wulianto. Basis kultivasinya telah mencapai tahap menengah Alam Augana dari dulu.Kekuatan Yakob mungkin masih termasuk lemah di antara kalangan generasi kedua, tetapi selain Hugo dan Max yang merupakan orang terkuat dari generasi muda, dia sudah tidak terkalahkan di antara generasi muda Tonham Barat. Jadi, mereka merasa Yakob sudah mampu menghadapi seorang anak bau kencur seperti Owen. Bagi mereka, Owen tidak mungkin memiliki kemampuan untuk melawan Yako
“Yakob, anak itu terlalu hebat. Kamu bukanlah tandingannya. Kembalilah kemari, biarkan aku saja yang menghadapinya!” ujar Wahab sambil melangkah keluar dengan tampang dingin.Pemikirannya kurang lebih sama dengan Yakob. Setelah menyaksikan kehebatan Owen, dia makin yakin bahwa Owen adalah pelaku pembunuh Spencer. Bagaimanapun juga, jika dinilai dari motif dan kekuatan, Owen memang adalah tersangka utama.“Pak Wahab, kukatakan sekali lagi, aku bukan pelakunya! Lagian, kalau aku ini memang pelakunya, aku pasti sudah langsung kabur begitu membunuh orang. Untuk apa aku tunggu sampai kalian tiba!” ujar Owen dengan kesal.Kali ini, tindakan Keluarga Wulianto yang bersikeras menuduhnya tanpa terlebih dahulu menyelidiki masalahnya dengan jelas sudah sepenuhnya membuat Owen murka. Namun, saat mempertimbangkan semua ini hanyalah sebuah kesalahpahaman, dia akhirnya menahan amarahnya dan mencoba untuk mengklarifikasinya lagi.“Ini ....” Wahab pun tidak bisa membantah. Setelah mendengar ucapan Owen
Owen mengangguk dan menjawab, “Tentu saja! Tapi, luka Pak Spencer terlalu serius dan dia lagi dalam keadaan kritis. Sekarang, aku harus segera mengobatinya.”“Baguslah! Cepat serahkan Spencer pada kami! Kami akan langsung membawanya ke rumah sakit terdekat!”Setelah tersadar dari keterkejutan masing-masing, Wahab dan yang lain pun tersenyum gembira. Berhubung keadaan Spencer sedang kritis, mereka hendak langsung membawanya ke rumah sakit. Untuk sementara, mereka tidak sempat lagi mempermasalahkan apakah Owen itu pelakunya atau bukan.“Nak, berhubung kamu bilang kamu itu bukan pelakunya, ikutlah kami ke rumah sakit. Setelah keadaan Spencer membaik atau dia sudah sadar, kami akan melepaskanmu selama kamu terbukti bukan pelakunya,” tambah Wahab sambil menatap ke arah Owen dengan tatapan tajam.Meskipun Spencer masih hidup, itu tidak berarti bahwa Owen pasti bukanlah pelakunya. Sebelum ada bukti yang jelas, Wahab tidak akan membiarkan Owen pergi dengan begitu saja. Dia berencana untuk memb
“Jangan sembarangan! Spencer itu keluarga kami, mana mungkin kami mencelakainya! Sebaliknya, kamu malah berulang kali mencegah kami membawanya ke rumah sakit. Apa sebenarnya niatmu!” bentak Yakob.Pemikiran Yakob kurang lebih sama dengan Wahab. Dia juga tidak percaya pada keterampilan medis Owen. Ditambah dengan merasa sangat yakin Owen adalah pelakunya, dia tidak mungkin membiarkan Owen mengobati Spencer.“Benar! Nak, kalau mau buktikan kamu itu bukan pelakunya, ikutlah kami pergi ke rumah sakit. Setelah Spencer sadar, kita semua akan tahu apa kamu itu pelakunya atau bukan,” tambah kedua tetua Keluarga Wulianto.“Kalian ....”Melihat sekelompok orang yang keras kepala itu, Owen merasa sangat marah. Selain menuduhnya sebagai pelaku pembunuh Spencer dan para pengawal Keluarga Wulianto, mereka juga menyalahartikan niatnya dan mencegahnya mengobati Spencer. Tidak peduli seberapa sabar pun dia, dia sudah sepenuhnya murka akibat kebodohan mereka.Pemikiran untuk menyerahkan Spencer kepada k
“Pak Wahab, berhubung kamu begitu keras kepala, jangan salahkan aku!” ujar Owen dengan tatapan dingin.Setelah itu, Owen melangkah maju dan menggunakan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan besar untuk menyambut serangan Wahab.“Arogan banget kamu! Dasar nggak tahu diri!” seru Wahab dengan marah. Setelah pertarungan Owen dengan Yakob tadi, dia bisa menebak bahwa basis kultivasi Owen baru mencapai sekitar tahap akhir Alam Augana, yang mana masih kalah jauh dari kekuatannya.Sebagai kepala Keluarga Wulianto, basis kultivasi Wahab telah mencapai Semi Alam Tigana dan berjarak tidak jauh lagi dari Alam Tigana. Dia merasa Owen tidak mungkin mampu melawannya. Namun, Owen malah begitu arogan dan berencana untuk melawannya secara langsung, apalagi hanya menggunakan sebuah jari. Itu tidak ada bedanya dengan menggali lubang kubur sendiri.Setelah mempertimbangkan Owen berkemungkinan besar adalah pelaku pembunuh pengawal Keluarga Wulianto, ditambah dengan Owen juga berulang kali mencegah mereka menga
“Terima seranganku lagi!”Pada saat yang sama, Owen segera mengerahkan Jari Bumi Bencana lagi dengan menggunakan tangannya yang lain untuk menyerang Wahab.“Apa? Mu ... mustahil!”Saat merasakan serangan kuat Owen, Wahab pun tercengang. Awalnya, dia mengira serangannya ini pasti bisa menjatuhkan Owen. Oleh karena itu, dia mengerahkan kekuatan penuh dan tidak menyisakan kekuatan sedikit pun.Tak disangka, serangannya rupanya sama sekali tidak dapat melukai Owen. Selain mampu menahan serangannya, Owen juga masih bisa meluncurkan serangan balik. Hal ini benar-benar berada di luar dugaannya dan membuatnya kewalahan. Meskipun ingin menahan serangan Owen, dia sama sekali tidak mampu melakukannya.Syut! Pada saat-saat genting, Wahab hanya bisa menggunakan sedikit energi sejati yang tersisa dalam tubuhnya untuk melangkah mundur dengan cepat. Dia ingin mencoba memanfaatkan keuntungannya dalam kecepatan untuk menghindari serangan Owen.“Mau kabur? Memangnya bisa?” dengus Owen. Dia dapat langsung