“Jangan sembarangan! Spencer itu keluarga kami, mana mungkin kami mencelakainya! Sebaliknya, kamu malah berulang kali mencegah kami membawanya ke rumah sakit. Apa sebenarnya niatmu!” bentak Yakob.Pemikiran Yakob kurang lebih sama dengan Wahab. Dia juga tidak percaya pada keterampilan medis Owen. Ditambah dengan merasa sangat yakin Owen adalah pelakunya, dia tidak mungkin membiarkan Owen mengobati Spencer.“Benar! Nak, kalau mau buktikan kamu itu bukan pelakunya, ikutlah kami pergi ke rumah sakit. Setelah Spencer sadar, kita semua akan tahu apa kamu itu pelakunya atau bukan,” tambah kedua tetua Keluarga Wulianto.“Kalian ....”Melihat sekelompok orang yang keras kepala itu, Owen merasa sangat marah. Selain menuduhnya sebagai pelaku pembunuh Spencer dan para pengawal Keluarga Wulianto, mereka juga menyalahartikan niatnya dan mencegahnya mengobati Spencer. Tidak peduli seberapa sabar pun dia, dia sudah sepenuhnya murka akibat kebodohan mereka.Pemikiran untuk menyerahkan Spencer kepada k
“Pak Wahab, berhubung kamu begitu keras kepala, jangan salahkan aku!” ujar Owen dengan tatapan dingin.Setelah itu, Owen melangkah maju dan menggunakan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan besar untuk menyambut serangan Wahab.“Arogan banget kamu! Dasar nggak tahu diri!” seru Wahab dengan marah. Setelah pertarungan Owen dengan Yakob tadi, dia bisa menebak bahwa basis kultivasi Owen baru mencapai sekitar tahap akhir Alam Augana, yang mana masih kalah jauh dari kekuatannya.Sebagai kepala Keluarga Wulianto, basis kultivasi Wahab telah mencapai Semi Alam Tigana dan berjarak tidak jauh lagi dari Alam Tigana. Dia merasa Owen tidak mungkin mampu melawannya. Namun, Owen malah begitu arogan dan berencana untuk melawannya secara langsung, apalagi hanya menggunakan sebuah jari. Itu tidak ada bedanya dengan menggali lubang kubur sendiri.Setelah mempertimbangkan Owen berkemungkinan besar adalah pelaku pembunuh pengawal Keluarga Wulianto, ditambah dengan Owen juga berulang kali mencegah mereka menga
“Terima seranganku lagi!”Pada saat yang sama, Owen segera mengerahkan Jari Bumi Bencana lagi dengan menggunakan tangannya yang lain untuk menyerang Wahab.“Apa? Mu ... mustahil!”Saat merasakan serangan kuat Owen, Wahab pun tercengang. Awalnya, dia mengira serangannya ini pasti bisa menjatuhkan Owen. Oleh karena itu, dia mengerahkan kekuatan penuh dan tidak menyisakan kekuatan sedikit pun.Tak disangka, serangannya rupanya sama sekali tidak dapat melukai Owen. Selain mampu menahan serangannya, Owen juga masih bisa meluncurkan serangan balik. Hal ini benar-benar berada di luar dugaannya dan membuatnya kewalahan. Meskipun ingin menahan serangan Owen, dia sama sekali tidak mampu melakukannya.Syut! Pada saat-saat genting, Wahab hanya bisa menggunakan sedikit energi sejati yang tersisa dalam tubuhnya untuk melangkah mundur dengan cepat. Dia ingin mencoba memanfaatkan keuntungannya dalam kecepatan untuk menghindari serangan Owen.“Mau kabur? Memangnya bisa?” dengus Owen. Dia dapat langsung
“Pak Wahab, kamu itu bukan tandinganku. Sekarang, kunasihati kamu sekali lagi. Pak Spencer sedang sekarat, kalian nggak akan sempat membawanya ke rumah sakit. Hanya aku yang bisa menolongnya! Aku harap kalian berhenti mengacau, juga berhenti mempermalukan diri kalian sendiri,” ujar Owen dengan ekspresi tenang.Owen tahu ini semua hanya sebatas salah paham. Jadi, dia masih menunjukkan belas kasihan dan tidak menyerang Wahab dengan kekuatan penuh. Jika tidak, Wahab tidak mungkin hanya terluka ringan setelah menerima serangan Jari Bencana Bumi-nya.Namun, jika mereka semua masih tetap begitu keras kepala, Owen tidak mungkin menunjukkan belas kasihan lagi supaya tidak melewatkan waktu terbaik untuk mengobati Spencer.“Kamu .... Nak, nggak usah sombong! Tadi, kamu bisa mengalahkanku hanya karena mengandalkan kekuatan senjata magis tipe pelindung. Itu bukan kemampuan asli!” dengus Wahab.Saat bertarung dengan Owen tadi, Wahab bisa merasakan bahwa energi sejatinya jelas-jelas sudah menembus s
“Kalian benar-benar keras kepala!” umpat Owen dengan marah.Tadi, Owen sudah berulang kali menunjukkan belas kasihan terhadap Wahab dan Yakob karena berharap mereka berhenti mempersulitnya. Namun, Wahab malah makin menjadi-jadi dan berencana untuk beraliansi dengan dua tetua Keluarga Wulianto untuk menghadapinya. Saat ini, kesabaran Owen sudah habis.“Nak, jangan omong kosong lagi! Sekarang, kuberi kamu satu kesempatan terakhir. Asalkan kamu serahkan Spencer kepada kami, lalu ikut kami ke rumah sakit, kami nggak akan mempersulitmu lagi. Kalau nggak, tanggung sendiri akibatnya!” ancam Wahab.“Aku nggak mungkin serahkan Pak Spencer kepada kalian dan membuatnya celaka gara-gara kebodohan kalian! Sebaiknya kalian urungkan niat itu!” jawab Owen dengan dingin dan tegas.“Oke! Nak, berhubung kamu begitu ingin mati, akan kami kabulkan permintaanmu itu!” ujar Wahab dengan marah.Wahab yang beraliansi dengan Suhendra dan Suryanto dalam menghadapi seorang junior seperti Owen sebenarnya memang ter
Duk! Duk! Duk!Seiring dengan beberapa suara benturan yang nyaring, Wahab, Yakob, dan dua tetua Keluarga Wulianto pun melayang keluar dan jatuh ke lantai dengan kuat karena tidak mampu menahan serangan kuat Badai Penghancur.Pfft! Pfft! Mereka langsung memuntahkan darah dan wajah mereka juga terlihat pucat pasi. Kemudian, mereka pun tergeletak di lantai dan kehilangan semangat tempur karena terluka cukup parah.“Akhirnya para tua bangka itu nggak bisa mengacau lagi!” gumam Owen sambil menghela napas berat. Badai Penghancur merupakan jurus andalan dan terkuat Owen, tetapi sangat menguras energi spiritual. Ditambah dengan sudah mengerahkan Jari Bencana Bumi dan Langkah Bayangan Spiritual beberapa kali dalam menghadapi Wahab dan Yakob sebelumnya, energi spiritual dalam tubuhnya sudah terkuras cukup banyak. Untungnya, Badai Penghancur telah menjatuhkan mereka semua. Dia akhirnya merasa tenang karena mereka tidak bisa mengganggunya lagi.“Kenapa jadi begini .... Apa anak itu masih bisa dis
“Aku mau segel basis kultivasi kalian!” jawab Owen dengan acuh tak acuh. Dia tahu bahwa kelompok Wahab yang keras kepala menganggapnya sebagai pembunuh pengawal Keluarga Wulianto. Demi mencegah mereka lanjut mengganggunya, dia pun berencana untuk menyegel basis kultivasi mereka. Jadi, dia berjalan menghampiri mereka dan menotok beberapa titik akupunktur di tubuh mereka.“Ka ... kamu bukan mau bunuh kami?” tanya Wahab dan yang lain dengan terkejut karena Owen sama sekali tidak berniat untuk membunuh mereka.“Ngapain aku bunuh kalian?” tanya Owen dengan agak lucu. Kemudian, dia lanjut berkata, “Aku dari tadi sudah bilang aku bukan pelakunya. Terserah kalian mau percaya atau nggak. Pokoknya, semuanya akan terbukti begitu aku menyelamatkan Pak Spencer.”“Ini ....”Wahab pun terdiam, lalu saling memandang dengan anggota Keluarga Wulianto yang lain dengan terkejut. Berhubung sudah terlebih dahulu menarik kesimpulan dan merasa yakin Owen adalah pelakunya, mereka mengira Owen juga akan langsun
“Aku juga nggak tahu harus bagaimana .... Dia terlalu kuat dan kita bukanlah tandingannya. Kalau dia memang punya niat buruk, kita juga nggak bisa berbuat apa-apa,” jawab Wahab sambil menghela napas berat. Dia juga merasa sangat bingung karena tidak bisa menebak apa yang diinginkan Owen.“Belum tentu! Kak Wahab, kita memang nggak bisa hadapi anak itu, tapi Organisasi Dragmar Tonham Barat punya banyak ahli. Sehebat apa pun dia, dia nggak mungkin mampu melawan Organisasi Dragmar Tonham Barat. Menurutku, sebaiknya kita pergi minta bantuan Organisasi Dragmar Tonham Barat untuk menghadapinya daripada hanya duduk menunggu seperti ini,” ujar Suryanto setelah berpikir sejenak.“Yang dikatakan Suryanto benar. Kak, nggak ada salahnya kita melibatkan ahli Organisasi Dragmar Tonham Barat dalam hal ini! Kalau anak itu nggak mampu selamatkan Spencer, dia sangat mungkin adalah pelakunya dan lagi bersandiwara. Jadi, kita bisa langsung minta ahli Organisasi Dragmar untuk menghukumnya!” tambah Suhendra.