“Terima seranganku lagi!”Pada saat yang sama, Owen segera mengerahkan Jari Bumi Bencana lagi dengan menggunakan tangannya yang lain untuk menyerang Wahab.“Apa? Mu ... mustahil!”Saat merasakan serangan kuat Owen, Wahab pun tercengang. Awalnya, dia mengira serangannya ini pasti bisa menjatuhkan Owen. Oleh karena itu, dia mengerahkan kekuatan penuh dan tidak menyisakan kekuatan sedikit pun.Tak disangka, serangannya rupanya sama sekali tidak dapat melukai Owen. Selain mampu menahan serangannya, Owen juga masih bisa meluncurkan serangan balik. Hal ini benar-benar berada di luar dugaannya dan membuatnya kewalahan. Meskipun ingin menahan serangan Owen, dia sama sekali tidak mampu melakukannya.Syut! Pada saat-saat genting, Wahab hanya bisa menggunakan sedikit energi sejati yang tersisa dalam tubuhnya untuk melangkah mundur dengan cepat. Dia ingin mencoba memanfaatkan keuntungannya dalam kecepatan untuk menghindari serangan Owen.“Mau kabur? Memangnya bisa?” dengus Owen. Dia dapat langsung
“Pak Wahab, kamu itu bukan tandinganku. Sekarang, kunasihati kamu sekali lagi. Pak Spencer sedang sekarat, kalian nggak akan sempat membawanya ke rumah sakit. Hanya aku yang bisa menolongnya! Aku harap kalian berhenti mengacau, juga berhenti mempermalukan diri kalian sendiri,” ujar Owen dengan ekspresi tenang.Owen tahu ini semua hanya sebatas salah paham. Jadi, dia masih menunjukkan belas kasihan dan tidak menyerang Wahab dengan kekuatan penuh. Jika tidak, Wahab tidak mungkin hanya terluka ringan setelah menerima serangan Jari Bencana Bumi-nya.Namun, jika mereka semua masih tetap begitu keras kepala, Owen tidak mungkin menunjukkan belas kasihan lagi supaya tidak melewatkan waktu terbaik untuk mengobati Spencer.“Kamu .... Nak, nggak usah sombong! Tadi, kamu bisa mengalahkanku hanya karena mengandalkan kekuatan senjata magis tipe pelindung. Itu bukan kemampuan asli!” dengus Wahab.Saat bertarung dengan Owen tadi, Wahab bisa merasakan bahwa energi sejatinya jelas-jelas sudah menembus s
“Kalian benar-benar keras kepala!” umpat Owen dengan marah.Tadi, Owen sudah berulang kali menunjukkan belas kasihan terhadap Wahab dan Yakob karena berharap mereka berhenti mempersulitnya. Namun, Wahab malah makin menjadi-jadi dan berencana untuk beraliansi dengan dua tetua Keluarga Wulianto untuk menghadapinya. Saat ini, kesabaran Owen sudah habis.“Nak, jangan omong kosong lagi! Sekarang, kuberi kamu satu kesempatan terakhir. Asalkan kamu serahkan Spencer kepada kami, lalu ikut kami ke rumah sakit, kami nggak akan mempersulitmu lagi. Kalau nggak, tanggung sendiri akibatnya!” ancam Wahab.“Aku nggak mungkin serahkan Pak Spencer kepada kalian dan membuatnya celaka gara-gara kebodohan kalian! Sebaiknya kalian urungkan niat itu!” jawab Owen dengan dingin dan tegas.“Oke! Nak, berhubung kamu begitu ingin mati, akan kami kabulkan permintaanmu itu!” ujar Wahab dengan marah.Wahab yang beraliansi dengan Suhendra dan Suryanto dalam menghadapi seorang junior seperti Owen sebenarnya memang ter
Duk! Duk! Duk!Seiring dengan beberapa suara benturan yang nyaring, Wahab, Yakob, dan dua tetua Keluarga Wulianto pun melayang keluar dan jatuh ke lantai dengan kuat karena tidak mampu menahan serangan kuat Badai Penghancur.Pfft! Pfft! Mereka langsung memuntahkan darah dan wajah mereka juga terlihat pucat pasi. Kemudian, mereka pun tergeletak di lantai dan kehilangan semangat tempur karena terluka cukup parah.“Akhirnya para tua bangka itu nggak bisa mengacau lagi!” gumam Owen sambil menghela napas berat. Badai Penghancur merupakan jurus andalan dan terkuat Owen, tetapi sangat menguras energi spiritual. Ditambah dengan sudah mengerahkan Jari Bencana Bumi dan Langkah Bayangan Spiritual beberapa kali dalam menghadapi Wahab dan Yakob sebelumnya, energi spiritual dalam tubuhnya sudah terkuras cukup banyak. Untungnya, Badai Penghancur telah menjatuhkan mereka semua. Dia akhirnya merasa tenang karena mereka tidak bisa mengganggunya lagi.“Kenapa jadi begini .... Apa anak itu masih bisa dis
“Aku mau segel basis kultivasi kalian!” jawab Owen dengan acuh tak acuh. Dia tahu bahwa kelompok Wahab yang keras kepala menganggapnya sebagai pembunuh pengawal Keluarga Wulianto. Demi mencegah mereka lanjut mengganggunya, dia pun berencana untuk menyegel basis kultivasi mereka. Jadi, dia berjalan menghampiri mereka dan menotok beberapa titik akupunktur di tubuh mereka.“Ka ... kamu bukan mau bunuh kami?” tanya Wahab dan yang lain dengan terkejut karena Owen sama sekali tidak berniat untuk membunuh mereka.“Ngapain aku bunuh kalian?” tanya Owen dengan agak lucu. Kemudian, dia lanjut berkata, “Aku dari tadi sudah bilang aku bukan pelakunya. Terserah kalian mau percaya atau nggak. Pokoknya, semuanya akan terbukti begitu aku menyelamatkan Pak Spencer.”“Ini ....”Wahab pun terdiam, lalu saling memandang dengan anggota Keluarga Wulianto yang lain dengan terkejut. Berhubung sudah terlebih dahulu menarik kesimpulan dan merasa yakin Owen adalah pelakunya, mereka mengira Owen juga akan langsun
“Aku juga nggak tahu harus bagaimana .... Dia terlalu kuat dan kita bukanlah tandingannya. Kalau dia memang punya niat buruk, kita juga nggak bisa berbuat apa-apa,” jawab Wahab sambil menghela napas berat. Dia juga merasa sangat bingung karena tidak bisa menebak apa yang diinginkan Owen.“Belum tentu! Kak Wahab, kita memang nggak bisa hadapi anak itu, tapi Organisasi Dragmar Tonham Barat punya banyak ahli. Sehebat apa pun dia, dia nggak mungkin mampu melawan Organisasi Dragmar Tonham Barat. Menurutku, sebaiknya kita pergi minta bantuan Organisasi Dragmar Tonham Barat untuk menghadapinya daripada hanya duduk menunggu seperti ini,” ujar Suryanto setelah berpikir sejenak.“Yang dikatakan Suryanto benar. Kak, nggak ada salahnya kita melibatkan ahli Organisasi Dragmar Tonham Barat dalam hal ini! Kalau anak itu nggak mampu selamatkan Spencer, dia sangat mungkin adalah pelakunya dan lagi bersandiwara. Jadi, kita bisa langsung minta ahli Organisasi Dragmar untuk menghukumnya!” tambah Suhendra.
Setelah mengamati puncak gunung yang rindang, Owen pun segera membawa Spencer ke sana. Berhubung waktunya sangat mendesak, Owen tidak lagi sempat memasak bahan-bahan obat itu sehingga manfaatnya akan berkurang. Demi menebus kekurangan ini, dia pun berencana untuk mengobati Spencer di puncak gunung.Energi spiritual yang terkandung di puncak gunung sangat kaya sehingga Owen bisa lebih mudah mengobati Spencer. Selain itu, dia tidak boleh diganggu saat mengobati Spencer. Dengan membawa Spencer ke puncak gunung, dia juga bisa menghindari kelompok Wahab lanjut mengganggunya.Berhubung Owen sudah menyegel basis kultivasi kelompok Wahab, mereka yang sudah tua seharusnya tidak mampu memanjat sampai ke puncak gunung tanpa bantuan basis kultivasi. Jika tidak, mereka pasti akan mati kelelahan..Di puncak gunung, terdapat banyak pepohonan rindang yang dipenuhi dengan vitalitas. Owen mencari sebuah lahan kosong yang lebih bersih, lalu meletakkan Spencer di atas rerumputan.“Entah bagaimana situasi
“Sial! Ternyata Rusli sama sekali nggak berniat untuk bertobat! Dia harus dihukum mati akibat tindakannya kali ini!” seru Owen dengan tatapan membunuh.Sejak Owen membuat Rusli terluka parah dan menjatuhkan Keluarga Yukari, Rusli sudah kehilangan kekuasaannya. Awalnya, dia mengira Rusli akan bertobat atau setidaknya memperhatikan tindakannya setelah mengalami hal sebesar ini. Dengan begitu, dia mungkin akan mempertimbangkan untuk mengampuni nyawa Rusli. Namun, Rusli bukan hanya tidak bertobat, malah menjadi makin menjadi-jadi dan berani melakukan pembunuhan secara terang-terangan. Tindakan ini tidak ada bedanya dengan perbuatan para penjahat dari Daftar Hitam. Jika tidak dibunuh, Rusli mungkin akan melakukan lebih banyak tindak kejahatan lagi kelak.Begitu memikirkan hal ini, Owen pun makin yakin bahwa dirinya harus membunuh Rusli demi menjaga ketenteraman masyarakat. Hanya saja, Rusli sudah melarikan diri entah kemana setelah menjalankan aksinya ini. Ditambah dengan Spencer yang seka
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero