“Yakob, anak itu terlalu hebat. Kamu bukanlah tandingannya. Kembalilah kemari, biarkan aku saja yang menghadapinya!” ujar Wahab sambil melangkah keluar dengan tampang dingin.Pemikirannya kurang lebih sama dengan Yakob. Setelah menyaksikan kehebatan Owen, dia makin yakin bahwa Owen adalah pelaku pembunuh Spencer. Bagaimanapun juga, jika dinilai dari motif dan kekuatan, Owen memang adalah tersangka utama.“Pak Wahab, kukatakan sekali lagi, aku bukan pelakunya! Lagian, kalau aku ini memang pelakunya, aku pasti sudah langsung kabur begitu membunuh orang. Untuk apa aku tunggu sampai kalian tiba!” ujar Owen dengan kesal.Kali ini, tindakan Keluarga Wulianto yang bersikeras menuduhnya tanpa terlebih dahulu menyelidiki masalahnya dengan jelas sudah sepenuhnya membuat Owen murka. Namun, saat mempertimbangkan semua ini hanyalah sebuah kesalahpahaman, dia akhirnya menahan amarahnya dan mencoba untuk mengklarifikasinya lagi.“Ini ....” Wahab pun tidak bisa membantah. Setelah mendengar ucapan Owen
Owen mengangguk dan menjawab, “Tentu saja! Tapi, luka Pak Spencer terlalu serius dan dia lagi dalam keadaan kritis. Sekarang, aku harus segera mengobatinya.”“Baguslah! Cepat serahkan Spencer pada kami! Kami akan langsung membawanya ke rumah sakit terdekat!”Setelah tersadar dari keterkejutan masing-masing, Wahab dan yang lain pun tersenyum gembira. Berhubung keadaan Spencer sedang kritis, mereka hendak langsung membawanya ke rumah sakit. Untuk sementara, mereka tidak sempat lagi mempermasalahkan apakah Owen itu pelakunya atau bukan.“Nak, berhubung kamu bilang kamu itu bukan pelakunya, ikutlah kami ke rumah sakit. Setelah keadaan Spencer membaik atau dia sudah sadar, kami akan melepaskanmu selama kamu terbukti bukan pelakunya,” tambah Wahab sambil menatap ke arah Owen dengan tatapan tajam.Meskipun Spencer masih hidup, itu tidak berarti bahwa Owen pasti bukanlah pelakunya. Sebelum ada bukti yang jelas, Wahab tidak akan membiarkan Owen pergi dengan begitu saja. Dia berencana untuk memb
“Jangan sembarangan! Spencer itu keluarga kami, mana mungkin kami mencelakainya! Sebaliknya, kamu malah berulang kali mencegah kami membawanya ke rumah sakit. Apa sebenarnya niatmu!” bentak Yakob.Pemikiran Yakob kurang lebih sama dengan Wahab. Dia juga tidak percaya pada keterampilan medis Owen. Ditambah dengan merasa sangat yakin Owen adalah pelakunya, dia tidak mungkin membiarkan Owen mengobati Spencer.“Benar! Nak, kalau mau buktikan kamu itu bukan pelakunya, ikutlah kami pergi ke rumah sakit. Setelah Spencer sadar, kita semua akan tahu apa kamu itu pelakunya atau bukan,” tambah kedua tetua Keluarga Wulianto.“Kalian ....”Melihat sekelompok orang yang keras kepala itu, Owen merasa sangat marah. Selain menuduhnya sebagai pelaku pembunuh Spencer dan para pengawal Keluarga Wulianto, mereka juga menyalahartikan niatnya dan mencegahnya mengobati Spencer. Tidak peduli seberapa sabar pun dia, dia sudah sepenuhnya murka akibat kebodohan mereka.Pemikiran untuk menyerahkan Spencer kepada k
“Pak Wahab, berhubung kamu begitu keras kepala, jangan salahkan aku!” ujar Owen dengan tatapan dingin.Setelah itu, Owen melangkah maju dan menggunakan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan besar untuk menyambut serangan Wahab.“Arogan banget kamu! Dasar nggak tahu diri!” seru Wahab dengan marah. Setelah pertarungan Owen dengan Yakob tadi, dia bisa menebak bahwa basis kultivasi Owen baru mencapai sekitar tahap akhir Alam Augana, yang mana masih kalah jauh dari kekuatannya.Sebagai kepala Keluarga Wulianto, basis kultivasi Wahab telah mencapai Semi Alam Tigana dan berjarak tidak jauh lagi dari Alam Tigana. Dia merasa Owen tidak mungkin mampu melawannya. Namun, Owen malah begitu arogan dan berencana untuk melawannya secara langsung, apalagi hanya menggunakan sebuah jari. Itu tidak ada bedanya dengan menggali lubang kubur sendiri.Setelah mempertimbangkan Owen berkemungkinan besar adalah pelaku pembunuh pengawal Keluarga Wulianto, ditambah dengan Owen juga berulang kali mencegah mereka menga
“Terima seranganku lagi!”Pada saat yang sama, Owen segera mengerahkan Jari Bumi Bencana lagi dengan menggunakan tangannya yang lain untuk menyerang Wahab.“Apa? Mu ... mustahil!”Saat merasakan serangan kuat Owen, Wahab pun tercengang. Awalnya, dia mengira serangannya ini pasti bisa menjatuhkan Owen. Oleh karena itu, dia mengerahkan kekuatan penuh dan tidak menyisakan kekuatan sedikit pun.Tak disangka, serangannya rupanya sama sekali tidak dapat melukai Owen. Selain mampu menahan serangannya, Owen juga masih bisa meluncurkan serangan balik. Hal ini benar-benar berada di luar dugaannya dan membuatnya kewalahan. Meskipun ingin menahan serangan Owen, dia sama sekali tidak mampu melakukannya.Syut! Pada saat-saat genting, Wahab hanya bisa menggunakan sedikit energi sejati yang tersisa dalam tubuhnya untuk melangkah mundur dengan cepat. Dia ingin mencoba memanfaatkan keuntungannya dalam kecepatan untuk menghindari serangan Owen.“Mau kabur? Memangnya bisa?” dengus Owen. Dia dapat langsung
“Pak Wahab, kamu itu bukan tandinganku. Sekarang, kunasihati kamu sekali lagi. Pak Spencer sedang sekarat, kalian nggak akan sempat membawanya ke rumah sakit. Hanya aku yang bisa menolongnya! Aku harap kalian berhenti mengacau, juga berhenti mempermalukan diri kalian sendiri,” ujar Owen dengan ekspresi tenang.Owen tahu ini semua hanya sebatas salah paham. Jadi, dia masih menunjukkan belas kasihan dan tidak menyerang Wahab dengan kekuatan penuh. Jika tidak, Wahab tidak mungkin hanya terluka ringan setelah menerima serangan Jari Bencana Bumi-nya.Namun, jika mereka semua masih tetap begitu keras kepala, Owen tidak mungkin menunjukkan belas kasihan lagi supaya tidak melewatkan waktu terbaik untuk mengobati Spencer.“Kamu .... Nak, nggak usah sombong! Tadi, kamu bisa mengalahkanku hanya karena mengandalkan kekuatan senjata magis tipe pelindung. Itu bukan kemampuan asli!” dengus Wahab.Saat bertarung dengan Owen tadi, Wahab bisa merasakan bahwa energi sejatinya jelas-jelas sudah menembus s
“Kalian benar-benar keras kepala!” umpat Owen dengan marah.Tadi, Owen sudah berulang kali menunjukkan belas kasihan terhadap Wahab dan Yakob karena berharap mereka berhenti mempersulitnya. Namun, Wahab malah makin menjadi-jadi dan berencana untuk beraliansi dengan dua tetua Keluarga Wulianto untuk menghadapinya. Saat ini, kesabaran Owen sudah habis.“Nak, jangan omong kosong lagi! Sekarang, kuberi kamu satu kesempatan terakhir. Asalkan kamu serahkan Spencer kepada kami, lalu ikut kami ke rumah sakit, kami nggak akan mempersulitmu lagi. Kalau nggak, tanggung sendiri akibatnya!” ancam Wahab.“Aku nggak mungkin serahkan Pak Spencer kepada kalian dan membuatnya celaka gara-gara kebodohan kalian! Sebaiknya kalian urungkan niat itu!” jawab Owen dengan dingin dan tegas.“Oke! Nak, berhubung kamu begitu ingin mati, akan kami kabulkan permintaanmu itu!” ujar Wahab dengan marah.Wahab yang beraliansi dengan Suhendra dan Suryanto dalam menghadapi seorang junior seperti Owen sebenarnya memang ter
Duk! Duk! Duk!Seiring dengan beberapa suara benturan yang nyaring, Wahab, Yakob, dan dua tetua Keluarga Wulianto pun melayang keluar dan jatuh ke lantai dengan kuat karena tidak mampu menahan serangan kuat Badai Penghancur.Pfft! Pfft! Mereka langsung memuntahkan darah dan wajah mereka juga terlihat pucat pasi. Kemudian, mereka pun tergeletak di lantai dan kehilangan semangat tempur karena terluka cukup parah.“Akhirnya para tua bangka itu nggak bisa mengacau lagi!” gumam Owen sambil menghela napas berat. Badai Penghancur merupakan jurus andalan dan terkuat Owen, tetapi sangat menguras energi spiritual. Ditambah dengan sudah mengerahkan Jari Bencana Bumi dan Langkah Bayangan Spiritual beberapa kali dalam menghadapi Wahab dan Yakob sebelumnya, energi spiritual dalam tubuhnya sudah terkuras cukup banyak. Untungnya, Badai Penghancur telah menjatuhkan mereka semua. Dia akhirnya merasa tenang karena mereka tidak bisa mengganggunya lagi.“Kenapa jadi begini .... Apa anak itu masih bisa dis