“Archie, bagaimana keadaanmu? Kamu nggak apa-apa, ‘kan?” tanya Sasa sambil memapah Archie untuk berdiri dengan terburu-buru.“Ba ... bajingan! Beraninya kamu mematahkan lenganku! Tunggu saja! Keluarga Lisano pasti nggak akan mengampunimu!” seru Archie dengan marah sambil menahan rasa sakit lengannya. Dia menatap Owen dengan penuh amarah dan kebencian. Pada saat ini, dia sangat ingin langsung mencabik-cabik Owen untuk melampiaskan seluruh kebenciannya.“Dasar nggak tahu diri! Archie, kalau kamu berani bersikap arogan lagi, aku akan mematahkan lenganmu yang satu lagi atau membuatmu menjadi bisu!” ancam Owen dengan dingin. Tatapannya juga dipenuhi dengan niat membunuh.“Kamu ....” Archie langsung ketakutan dan tidak berani berbicara lagi.Selama ini, tidak ada orang yang berani melukai Archie karena takut pada kekuasaan Keluarga Lisano. Namun, Owen berbeda. Dia menyadari bahwa Owen sama sekali tidak takut pada Keluarga Lisano dan tidak peduli pada statusnya yang merupakan keluarga inti Ke
“Ini .... Tuan Owen, terima kasih atas kemurahan hatimu ...,” kata Julian dengan penuh terima kasih. Dia juga diam-diam berdesah dalam hati. Alangkah baiknya apabila Archie memiliki sedikit kemurahan hati Owen. Sayangnya, Archie masih kalah jauh dari Owen baik dalam aspek mana pun. Jika tidak, Archie tidak mungkin melakukan tindakan sebodoh ini.“Haih ....” Saat teringat kebodohan Archie, Julian pun menghela napas berat.“Senior Julian, ada apa? Apa masih ada yang mau kamu katakan?” tanya Owen setelah menyadari keanehan Julian.“Tuan Owen, hati Tuan Archie sangat sempit. Berhubung kamu sudah mematahkan sebelah lengannya, dia pasti akan membalaskan dendam itu,” jawab Julian sambil tersenyum getir. Ekspresinya juga terlihat agak khawatir.Julian tahu bahwa meskipun masih muda, basis kultivasi dan kekuatan Owen sangatlah mendalam. Selain itu, bahkan Ketua Mafia Tonham Selatan juga belum tentu mampu mengalahkan Owen, apalagi Archie. Jadi, dia tidak khawatir Archie akan melukai Owen. Namun
Setelah meninggalkan Grup Ratu Kosmetik, Archie membawa Sasa, Nelson, dan Johnny pulang ke vila pribadinya. Vila mewah ini terletak di kawasan elite yang tidak jauh dari kediaman Keluarga Lisano dan juga merupakan tempat berkumpul para keturunan keluarga kaya dan berkuasa.Berhubung Archie adalah seorang playboy yang kehidupan pribadinya sangat kacau, Kartha tentu saja tidak akan mengizinkannya membawa pulang wanita-wanita yang asal usulnya tidak jelas itu ke rumah. Oleh karena itu, dia pun membeli sebuah vila di kawasan elite ini agar bisa bersenang-senang sesuka hatinya.Kartha tentu saja sangat memahami bagaimana sifat cucunya. Asalkan Archie tidak melakukan tindak kejahatan yang keterlaluan, dia biasanya hanya akan menutup sebelah mata dan tidak ikut campur dalam urusan Archie.Kenyataannya juga begitu. Selain memiliki sifat yang sombong, Archie memang tidak pernah melakukan kejahatan apa pun selama ini. Sayangnya, kali ini dia sudah masuk ke jebakan Aaron dan Austin. Oleh karena i
Di kamar tidur.Setelah memapah Archie untuk berbaring di tempat tidur, Sasa pun menyelimutinya, lalu memberinya segelas air. Dia menjaga Archie dengan penuh perhatian.‘Nikmatnya ....’ Saat menatap sosok Sasa yang sibuk mengurusnya, hati Archie pun terasa hangat. Dia pada dasarnya memang sudah terpikat pada Sasa. Setelah melihat tampang Sasa yang lembut dan perhatian, dia pun semakin terpikat lagi.Namun, Archie tidak tahu bahwa di balik kelembutan Sasa, dia sebenarnya sudah diam-diam melaporkan semua yang terjadi hari ini kepada Aaron. Seiring dengan waktu yang berlalu, Archie pun mulai mengantuk.Drap! Drap! Drap!Tepat pada saat Archie hampir tertidur, terdengar derap langkah kaki yang makin mendekat.“Sasa, apa Johnny dan Nelson sudah pulang?” tanya Archie. Dia mengira Johnny dan Nelson sudah kembali bersama dokter. Oleh karena itu, dia pun bangkit dan duduk di tempat tidur.“Emm, mungkin saja,” jawab Sasa tanpa berani menatap mata Archie.Krek! Tepat pada saat ini, pintu kamar d
“Archie, untung kamu nggak terlalu bodoh. Tebakanmu benar, Sasa juga sekomplot dengan kami!” aku Aaron sambil tersenyum mengejek.Tap! Tap! Tap!Berhubung Aaron sudah mengekspos semuanya, Sasa tahu tugasnya kali ini sudah selesai. Oleh karena itu, dia tidak lagi bersandiwara dan berjalan ke hadapan Aaron dengan cepat.“Hormat, Tuan Aaron ...,” sapa Sasa dengan lembut setelah tiba di hadapan Aaron.“Kalian ....” Begitu melihat situasi ini, Archie langsung tercengang. Dia memang bukanlah orang yang luar biasa pintar. Namun, masalahnya sudah mencapai titik ini. Tidak peduli seberapa bodoh pun dia, dia bisa menebak bahwa insiden semalam adalah sandiwara yang direncanakan Austin, Aaron, dan Sasa.“Ternyata kalian bertiga berkomplot untuk mempermainkanku!” seru Archie dengan marah.“Memangnya kenapa kalau iya? Salahkan saja dirimu yang terlalu bodoh!” ejek Aaron.“Kamu ....” Ekspresi Archie sangat suram, tetapi dia tidak bisa membantah. Bagaimanapun juga, yang dikatakan Aaron memang kenyataa
“Menjalankan tugas?” Archie pun tertawa saking marahnya, tetapi juga tidak berdaya.“Archie, apa omong kosongmu sudah selesai? Kalau masih ada kata-kata terakhir yang mau kamu sampaikan, sampaikanlah sekarang juga. Kalau nggak, kamu nggak akan punya kesempatan lagi!” ejek Aaron.“Aaron, apa mau kalian sebenarnya?” tanya Archie sambil menekan amarahnya. Dia tidak bisa menebak alasan kenapa Aaron dan Austin membongkar kedok mereka di hadapannya.“Sasa bilang, kamu sudah dilukai Owen. Aku sengaja datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepadamu ...,” jawab Aaron sambil tersenyum sinis.“Mengucapkan selamat tinggal padaku? Apa maksudnya itu?” tanya Archie dengan heran“Maksud Tuan Aaron adalah kami akan segera mengirimmu ke neraka!” tambah Austin dengan ekspresi mengejek.“Apa?” Begitu mendengar ucapan Austin, Archie langsung tercengang. Selanjutnya, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan segera kembali tenang.“Aaron, Austin, kalian nggak usah menakut-nakuti aku. Aku ini keluarga inti Keluar
“Apa? Ternyata kalian mau memfitnah Owen!” seru Archie dengan terkejut setelah mendengar rencana Aaron.Sekarang, Archie akhirnya sadar bahwa Aaron dan Austin bukan hanya sekadar menakut-nakutinya, tetapi memang serius ingin membunuhnya. Selain itu, mereka juga telah memikirkan cara untuk melepaskan diri dari tindakan mereka ini dengan memfitnah Owen. Harus diakui bahwa rencana mereka ini memang sangat sempurna. Begitu memikirkan hal ini, Archie langsung panik.“Archie, meskipun aku memberitahumu tentang rencanaku, kamu juga nggak akan bisa mengeksposnya setelah mati. Sekarang, kamu sudah bisa pergi ke alam baka dengan tenang,” ujar Aaron sambil tersenyum licik. Matanya juga dipenuhi dengan niat membunuh yang kental.Sekarang, Aaron telah puas mempermainkan Archie. Selanjutnya, dia pun berencana untuk langsung menghabisi Archie agar bisa menghindari masalah yang tak diinginkan.“Jangan .... Pengawal! Cepat tolong aku!” teriak Archie. Ini adalah pertama kalinya dia merasa begitu takut p
“Tuan Aaron, Archie sudah mati!” kata Nolan setelah memeriksa detak jantung Archie untuk memastikan Archie sudah benar-benar tewas.“Bagus! Nolan, kamu nggak meninggalkan jejak apa pun, ‘kan?” tanya Aaron.“Nggak! Tuan Aaron, jangan khawatir. Tadi, aku menggunakan tenaga dalam untuk memutuskan pembuluh darah jantungnya. Meskipun Keluarga Lisano mencari dokter spesialis untuk melakukan autopsi, mereka juga nggak akan menemukan kejanggalan apa pun!” jawab Nolan dengan yakin.“Baguslah kalau begitu. Kali ini, yang mati adalah Archie. Selanjutnya adalah giliran Owen!” seru Aaron sambil tertawa gembira.Selain Aaron, Austin juga merasa sangat gembira. Mereka berdua memiliki dendam yang mendalam dengan Owen dan sangat ingin menghabisi Owen. Sekarang, kesempatan mereka akhirnya tiba juga.Begitu mengetahui bahwa Owen yang telah “membunuh” Archie, Keluarga Lisano pasti akan membunuh Owen untuk membalaskan dendam Archie. Dengan begitu, Keluarga Yukari dan Keluarga Stewart bukan hanya tidak perl