“Senior Julian, apa kamu bersikeras mau melawanku?” tanya Owen dengan ekspresi dingin. Dia sudah sepenuhnya marah akibat tindakan bodoh Julian.“Tuan Owen, bukan begitu maksudku. Aku hanya berharap bisa mengakhiri masalah ini sampai di sini supaya persahabatanmu dengan Keluarga Lisano nggak rusak ...,” jawab Julian. Setelah berhenti sejenak, dia menatap Archie yang berada di belakangnya dan berkata, “Tuan Archie, aku akan membantumu menahan Tuan Owen. Kamu pergi saja dulu!”Julian tahu bahwa Owen sedang emosi dan tidak mungkin bersedia mengakhiri masalah ini dengan begitu saja. Oleh karena itu, dia hanya bisa menghalangi Owen sebisa mungkin dan membiarkan Archie melarikan diri. Setelah Archie pergi dengan selamat, dia akan menyuruh Dirga untuk menengahi masalah ini. Pada saat itu, semua masalah ini akan mendapatkan penyelesaian yang sesuai.Pada saat ini, Archie menahan lukanya dan berdiri dengan terhuyung-huyung dengan bantuan Sasa. Kekuatan jurus spiritual Owen tadi sangat luar biasa
“Pak Vince, bantu aku halangi Senior Julian!” perintah Owen kepada Vince.“Baik!” jawab Vince. Dia adalah bawahan Owen. Sebelumnya, dia tidak berani bertindak gegabah tanpa perintah dari Owen. Sekarang, Owen sudah memberinya perintah. Dia pun tidak lagi ragu dan mulai bertindak. Dengan satu lambaian tangannya, kekuatan yang luar biasa besar segera memelesat ke arah Julian untuk menangkis serangannya itu.“Alam Tigana?” Begitu merasakan energi sejati Vince yang kuat, Julian langsung terkejut.Julian tahu bahwa beberapa hari yang lalu, Owen sudah merekrut Boris yang merupakan seorang petarung Alam Tigana. Namun, berhubung Vince baru mendukung Owen dan masih belum sempat berkenalan dengannya, Julian sama sekali tidak mengetahui basis kultivasi dan latar belakang Vince. Sekarang, Julian baru tahu bahwa Vince juga merupakan seorang petarung Alam Tigana. Hal ini benar-benar berada di luar dugaannya.“Gawat ....” Melihat ada seorang petarung Alam Tigana yang tiba-tiba muncul di sisi Owen dan
“Archie, bagaimana keadaanmu? Kamu nggak apa-apa, ‘kan?” tanya Sasa sambil memapah Archie untuk berdiri dengan terburu-buru.“Ba ... bajingan! Beraninya kamu mematahkan lenganku! Tunggu saja! Keluarga Lisano pasti nggak akan mengampunimu!” seru Archie dengan marah sambil menahan rasa sakit lengannya. Dia menatap Owen dengan penuh amarah dan kebencian. Pada saat ini, dia sangat ingin langsung mencabik-cabik Owen untuk melampiaskan seluruh kebenciannya.“Dasar nggak tahu diri! Archie, kalau kamu berani bersikap arogan lagi, aku akan mematahkan lenganmu yang satu lagi atau membuatmu menjadi bisu!” ancam Owen dengan dingin. Tatapannya juga dipenuhi dengan niat membunuh.“Kamu ....” Archie langsung ketakutan dan tidak berani berbicara lagi.Selama ini, tidak ada orang yang berani melukai Archie karena takut pada kekuasaan Keluarga Lisano. Namun, Owen berbeda. Dia menyadari bahwa Owen sama sekali tidak takut pada Keluarga Lisano dan tidak peduli pada statusnya yang merupakan keluarga inti Ke
“Ini .... Tuan Owen, terima kasih atas kemurahan hatimu ...,” kata Julian dengan penuh terima kasih. Dia juga diam-diam berdesah dalam hati. Alangkah baiknya apabila Archie memiliki sedikit kemurahan hati Owen. Sayangnya, Archie masih kalah jauh dari Owen baik dalam aspek mana pun. Jika tidak, Archie tidak mungkin melakukan tindakan sebodoh ini.“Haih ....” Saat teringat kebodohan Archie, Julian pun menghela napas berat.“Senior Julian, ada apa? Apa masih ada yang mau kamu katakan?” tanya Owen setelah menyadari keanehan Julian.“Tuan Owen, hati Tuan Archie sangat sempit. Berhubung kamu sudah mematahkan sebelah lengannya, dia pasti akan membalaskan dendam itu,” jawab Julian sambil tersenyum getir. Ekspresinya juga terlihat agak khawatir.Julian tahu bahwa meskipun masih muda, basis kultivasi dan kekuatan Owen sangatlah mendalam. Selain itu, bahkan Ketua Mafia Tonham Selatan juga belum tentu mampu mengalahkan Owen, apalagi Archie. Jadi, dia tidak khawatir Archie akan melukai Owen. Namun
Setelah meninggalkan Grup Ratu Kosmetik, Archie membawa Sasa, Nelson, dan Johnny pulang ke vila pribadinya. Vila mewah ini terletak di kawasan elite yang tidak jauh dari kediaman Keluarga Lisano dan juga merupakan tempat berkumpul para keturunan keluarga kaya dan berkuasa.Berhubung Archie adalah seorang playboy yang kehidupan pribadinya sangat kacau, Kartha tentu saja tidak akan mengizinkannya membawa pulang wanita-wanita yang asal usulnya tidak jelas itu ke rumah. Oleh karena itu, dia pun membeli sebuah vila di kawasan elite ini agar bisa bersenang-senang sesuka hatinya.Kartha tentu saja sangat memahami bagaimana sifat cucunya. Asalkan Archie tidak melakukan tindak kejahatan yang keterlaluan, dia biasanya hanya akan menutup sebelah mata dan tidak ikut campur dalam urusan Archie.Kenyataannya juga begitu. Selain memiliki sifat yang sombong, Archie memang tidak pernah melakukan kejahatan apa pun selama ini. Sayangnya, kali ini dia sudah masuk ke jebakan Aaron dan Austin. Oleh karena i
Di kamar tidur.Setelah memapah Archie untuk berbaring di tempat tidur, Sasa pun menyelimutinya, lalu memberinya segelas air. Dia menjaga Archie dengan penuh perhatian.‘Nikmatnya ....’ Saat menatap sosok Sasa yang sibuk mengurusnya, hati Archie pun terasa hangat. Dia pada dasarnya memang sudah terpikat pada Sasa. Setelah melihat tampang Sasa yang lembut dan perhatian, dia pun semakin terpikat lagi.Namun, Archie tidak tahu bahwa di balik kelembutan Sasa, dia sebenarnya sudah diam-diam melaporkan semua yang terjadi hari ini kepada Aaron. Seiring dengan waktu yang berlalu, Archie pun mulai mengantuk.Drap! Drap! Drap!Tepat pada saat Archie hampir tertidur, terdengar derap langkah kaki yang makin mendekat.“Sasa, apa Johnny dan Nelson sudah pulang?” tanya Archie. Dia mengira Johnny dan Nelson sudah kembali bersama dokter. Oleh karena itu, dia pun bangkit dan duduk di tempat tidur.“Emm, mungkin saja,” jawab Sasa tanpa berani menatap mata Archie.Krek! Tepat pada saat ini, pintu kamar d
“Archie, untung kamu nggak terlalu bodoh. Tebakanmu benar, Sasa juga sekomplot dengan kami!” aku Aaron sambil tersenyum mengejek.Tap! Tap! Tap!Berhubung Aaron sudah mengekspos semuanya, Sasa tahu tugasnya kali ini sudah selesai. Oleh karena itu, dia tidak lagi bersandiwara dan berjalan ke hadapan Aaron dengan cepat.“Hormat, Tuan Aaron ...,” sapa Sasa dengan lembut setelah tiba di hadapan Aaron.“Kalian ....” Begitu melihat situasi ini, Archie langsung tercengang. Dia memang bukanlah orang yang luar biasa pintar. Namun, masalahnya sudah mencapai titik ini. Tidak peduli seberapa bodoh pun dia, dia bisa menebak bahwa insiden semalam adalah sandiwara yang direncanakan Austin, Aaron, dan Sasa.“Ternyata kalian bertiga berkomplot untuk mempermainkanku!” seru Archie dengan marah.“Memangnya kenapa kalau iya? Salahkan saja dirimu yang terlalu bodoh!” ejek Aaron.“Kamu ....” Ekspresi Archie sangat suram, tetapi dia tidak bisa membantah. Bagaimanapun juga, yang dikatakan Aaron memang kenyataa
“Menjalankan tugas?” Archie pun tertawa saking marahnya, tetapi juga tidak berdaya.“Archie, apa omong kosongmu sudah selesai? Kalau masih ada kata-kata terakhir yang mau kamu sampaikan, sampaikanlah sekarang juga. Kalau nggak, kamu nggak akan punya kesempatan lagi!” ejek Aaron.“Aaron, apa mau kalian sebenarnya?” tanya Archie sambil menekan amarahnya. Dia tidak bisa menebak alasan kenapa Aaron dan Austin membongkar kedok mereka di hadapannya.“Sasa bilang, kamu sudah dilukai Owen. Aku sengaja datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepadamu ...,” jawab Aaron sambil tersenyum sinis.“Mengucapkan selamat tinggal padaku? Apa maksudnya itu?” tanya Archie dengan heran“Maksud Tuan Aaron adalah kami akan segera mengirimmu ke neraka!” tambah Austin dengan ekspresi mengejek.“Apa?” Begitu mendengar ucapan Austin, Archie langsung tercengang. Selanjutnya, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan segera kembali tenang.“Aaron, Austin, kalian nggak usah menakut-nakuti aku. Aku ini keluarga inti Keluar
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero