Share

Bab 118

Penulis: Jurang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Theresa merasa sangat khawatir. Setelah mengetahui bahwa keempat pemuda itu tidak berniat baik, Theresa segera menarik tangan Owen dan berlari ke puncak gunung.

Karena terlalu tergesa-gesa, dia terpeleset dan tidak menjaga kestabilannya. Kemudian, dia langsung tersungkur ke tangga batu.

"Theresa, hati-hati!" Owen sangat terkejut. Untung saja, Owen bergerak dengan gesit, lalu langsung mengulurkan tangannya untuk merangkul pinggang Theresa yang ramping dan menarik Theresa ke pelukannya.

"Sakit sekali." Theresa meringis kesakitan. Kakinya sepertinya telah terkilir karena terpeleset barusan. Rasa sakit yang luar biasa besar seketika datang dari bagian kakinya hingga membuat Theresa hampir menangis di tempat.

"Theresa, gimana keadaanmu? Apa ada yang terluka?" Raut wajah Owen sontak berubah. Dia segera mendorong Theresa dari pelukannya, lalu memeriksa kondisi Theresa dengan gugup dan perhatian.

"Kakiku sepertinya terkilir." Wajah cantik Theresa tampak pucat, dia menggigit bibirnya untuk ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 119

    Theresa melihat ponselnya dengan saksama, ternyata tidak ada internet maupun sinyal. Saat ini, dia sudah sepenuhnya tercengang.Awalnya, Theresa berharap bisa menggunakan polisi untuk mengancam mereka. Namun, dia tidak menyangka tempat ini tidak ada internet maupun sinyal. Bagaimana bisa dia melapor polisi?“Ka ... kalian sebenarnya mau apa? Kalau mau uang, aku bisa kasih. Kalian cuma perlu sebutkan jumlahnya. Aku bakal berusaha mendapatkannya.”Theresa menarik napas dalam-dalam, lalu berusaha untuk tetap tenang.“Memangnya seberapa banyak uang yang kamu punya? Kami nggak perlu sedikit uangmu itu!” jawab pria bertindik sambil tersenyum meremehkan. Tadi, dia sudah melihat sendiri sepeda motor yang dikendarai Owen dan Theresa. Kedua orang ini sangat miskin hingga tidak sanggup membeli mobil. Mereka mungkin hanya bisa menggadaikan rumah yang harganya puluhan juta. Dia tidak menginginkan sedikit uang itu.“Tapi kalau kamu mau menjamin keselamatan cowok ini, bisa saja sih. Kamu cuma perlu m

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 120

    “Bisa nggak jangan begitu bodoh!” Theresa memelototi Owen, lalu lanjut berbisik, “Coba pikir baik-baik. Asal kamu berhasil kabur, kamu bisa langsung lapor polisi atau cari anggota Keluarga Lestari. Mereka pasti nggak berani berbuat apa-apa terhadapku!”Bagaimanapun juga, Theresa sudah pernah menghadapi banyak hal dalam hidup. Bahkan dalam keadaan sebahaya apa pun, dia tetap bisa bersikap tenang dan berpikiran jernih.Dia tahu lingkungan di sini tidak menguntungkan dirinya dan Owen. Namun, asalkan Owen bisa melarikan diri, para preman ini pasti tidak berani menyentuhnya. Kecuali, mereka benar-benar ingin mati.“Oke, aku bakal turuti kamu. Lepaskan aku dulu ....”Setelah mendengar teguran Theresa, Owen juga perlahan-lahan menjadi tenang. Namun, dia menjadi tenang bukan karena berpikir cara untuk kabur, melainkan berharap Theresa bisa lebih cepat melepaskannya.Theresa pun memercayai Owen. Sebelah tangannya menopang pohon di sampingnya, sebelahnya lagi melepaskan lengan Owen. Tadi, sebela

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 121

    Seluruh tubuhnya terasa sangat sakit. Setidaknya ada 5-6 tulang rusuknya yang patah.Untungnya, Owen masih menahan diri. Jika tidak, keempat orang ini pasti sudah mati.“Ini ... mana mungkin ....”Setelah melihat situasi ini, Theresa langsung tercengang. Dia mengusap matanya karena tidak memercayai apa yang dilihatnya.Awalnya, Theresa mengira Owen pasti akan mati. Namun, dia tidak menyangka Owen bisa mengalahkan empat orang penjahat bersenjata hanya dalam waktu kurang dari satu menit. Hal ini sangat mengejutkannya.Sekarang, dia baru mengerti bahwa Owen memang tidak membual. Dia yang terlalu memandang rendah kemampuan Owen.“Owen, ka ... kamu hebat banget! Sejak kapan kemampuanmu jadi begitu luar biasa?”Theresa sangat terkejut. Dia mengamati Owen sekali lagi dengan tatapan tidak percaya. Pada saat yang sama, dia juga sangat bingung. Jika kemampuan Owen begitu hebat, kenapa dia hampir mati di tangan dua penculik waktu itu? Selain itu, dua pengawal Fredi juga bisa menahannya dan mengge

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 122

    Saat melihat Owen yang masih diam, para preman ini merasa sangat putus asa. Mereka melirik Theresa yang ada di belakang, lalu buru-buru mendekatinya.Owen pun terkejut. Dia takut mereka akan melukai Theresa. Jadi, dia buru-buru melindungi Theresa di belakangnya dan menatap keempat preman itu dengan tatapan yang lebih dingin lagi.“Nona cantik, maafkan kami yang sudah menyinggungmu tadi. Aku mohon padamu untuk bermurah hati dan melepaskan kami ....”Keempat preman itu buru-buru bersujud dan meminta mohon pada Theresa.Bagaimanapun juga, Theresa adalah seorang wanita. Meskipun tahu mereka adalah penjahat, dia tetap merasa kasihan.“Owen, sudahlah. Kita maafkan dan lepaskan saja mereka ...,” bujuk Theresa.“Theresa, kita nggak boleh ampuni mereka segampang itu! Orang-orang ini adalah sampah masyarakat. Kalau kita lepasin mereka kali ini, nggak ada jaminan mereka nggak bakal melakukan kejahatan yang lebih keji lagi! Sampai saatnya, kita bakal jadi komplotan mereka secara nggak langsung!” j

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 123

    Tadi, Owen sudah terlalu khawatir soal cedera Elena sehingga lupa bahwa dirinya menguasai keterampilan medis. Hal ini membuatnya menjadi sedikit malu.Setelah itu, Owen memandang ke sekeliling dan menemukan sebuah batu besar yang bersih di dekat mereka. Dia pun memapah Theresa ke sana dan menyuruhnya duduk di atas batu itu.“Theresa, buka dulu sepatumu. Aku mau periksa cederamu,” ucap Owen sambil tersenyum.Theresa mengangguk, lalu membuka bot yang dikenakannya. Kakinya yang indah dan masih dibalut stoking berwarna kulit pun terpampang.Setelah melihatnya, jantung Owen berdegup kencang. Dia juga tidak bisa mengalihkan perhatiannya. Kaki Theresa sangat indah dan ramping. Bahkan kelima jarinya juga sangat sempurna.Sebuah dorongan aneh tiba-tiba muncul di hati Owen. Dia ingin langsung memegang kaki ramping Theresa dan mengelusnya.“Owen, bukannya kamu mau periksa kakiku? Kenapa masih bengong?” tanya Theresa dengan heran.“Oh! Oke, segera ....”Owen pun tersadar dan berkata sambil terseny

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 124

    "Theresa, bagaimana perasaanmu sekarang? Apa masih sakit?" tanya Owen dengan perhatian.Theresa menggerakkan pergelangan kakinya dan wajah cantiknya tampak terkejut. Dia berkata, "Sepertinya nggak terlalu sakit lagi.""Syukurlah kalau begitu. Sendimu sudah kembali ke posisi semula, tapi kamu harus beristirahat beberapa hari supaya cederamu pulih sepenuhnya," kata Owen."Harus beristirahat beberapa hari? Kenapa begitu? Apa cedera kakiku belum sembuh total?" tanya Theresa sambil memakai sepatunya dan ekspresinya tampak heran."Sudah sembuh, tapi untuk sementara nggak bisa menahan tekanan yang besar. Usahakan untuk nggak berolahraga supaya nggak menimbulkan ketegangan pada ligamen. Selain itu, kamu sebaiknya nggak berjalan kaki dalam 24 jam ini." Owen menjelaskan dengan sederhana."Ha? Kalau begitu, gimana aku turun gunung?" seru Theresa kaget.Dia tidak mungkin tinggal di atas gunung selama 24 jam, 'kan? Ini sama sekali tidak realistis."Sangat mudah. Aku bisa menggendongmu turun gunung,

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 125

    Owen tidak ingin Theresa berada dalam bahaya, tetapi tidak tahan melihat Theresa kecewa."Nggak apa-apa. Kita sudah sampai di sini, nggak ada alasan untuk menyerah di tengah jalan! Ayo pergi. Hari ini, aku harus membawamu ke puncak gunung untuk melihat pemandangan yang indah!" kata Owen sambil menggertakkan giginya dan dia sudah membuat keputusan.Basis kultivasi Owen telah mencapai Tingkat Pembentukan Energi menengah, kekuatan serta kelincahannya jauh lebih lebih baik dari orang biasa. Selain itu, Gunung Milburga bukan jenis puncak berbahaya yang memiliki jurang. Selama Owen berhati-hati, masalah keamanan tidak akan menjadi masalah."Tapi ...," kata Theresa yang masih tampak khawatir."Tenang saja, ada aku di sini. Aku nggak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu!" kata Owen dengan tegas dan ketegasannya ini membuat Theresa merasa aman."Oke. Aku percaya padamu." Theresa yang terhasut akhirnya mengangguk.Setelah itu, Owen menurunkan Theresa yang berada di punggungnya, lalu menggendon

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 126

    Setelah itu, keduanya mengitari puncak gunung dan menemukan tempat yang cukup bersih untuk duduk.Tidak lama kemudian, matahari berangsur-angsur terbenam di barat. Berkas-berkas cahayanya yang keemasan menembus awan dan menghiasi dunia. Di bawah sinar matahari terbenam, gumpalan awan yang masih tertinggal mengedipkan cahaya yang indah.Langit yang memantulkan cahaya merah nan megah dan fantastis itu pun membuat Owen dan Theresa sangat terpikat sehingga tidak dapat melepaskan diri. Saat matahari terbenam sepenuhnya, mereka berdua baru tersadar dari rasa takjub ini."Owen, sudah larut. Ayo pulang," kata Theresa sambil tersenyum.Meskipun terjadi beberapa hal tidak menyenangkan hari ini, Theresa yang ditemani Owen bisa bersenang-senang dan merasa sangat puas.Owen pun mengangguk, lalu menggendong Theresa di punggungnya. Setelah itu, keduanya turun gunung. Perjalanan turun gunung jauh lebih mudah daripada mendaki gunung. Owen berjalan dengan sangat cepat dan dia terus menggendong Theresa h

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3128

    “Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3127

    “Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3126

    “Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3125

    Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3120

    “Semua ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral, segera bertindak! Tangkap Danu dan Jordan! Kalau ada anggota Keluarga Chandika yang berani menghalangi, mereka juga akan dihukum sesuai kesalahan mereka!” perintah Graham dengan tegas.Para anggota Keluarga Chandika seharusnya memang tidak terlibat dalam kejahatan Danu. Namun, apabila mereka bersikeras melindungi Danu, itu setara dengan berkomplot dengan penjahat di Daftar Hitam. Dengan begitu, Organisasi Dragmar Tonham Sentral tentu saja tidak akan mengampuni mereka.“Baik!”Seiring dengan perintah Graham, para ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral segera membentuk formasi untuk mengepung Danu dan Jordan.“Semua anggota Keluarga Chandika, bersiap untuk sambut serangan!” perintah Setiawan tanpa ragu sambil melambaikan tangannya kepada para anggota Keluarga Chandika.Kali ini, Organisasi Dragmar Tonham Sentral yang tidak memiliki bukti malah ingin menangkap Danu hanya berdasarkan kata-kata sepihak mereka. Hal ini benar-benar keterlaluan. K

DMCA.com Protection Status