“Keluarga Suwanto itu pemasok bahan obat terbesar di Jenggala. Selain Keluarga Suwanto, siapa lagi yang punya ginseng liar di atas 300 tahun? Apa bedanya ini dengan nggak mampu sembuhin Ayah?” cibir Lukas.Keluarga Suwanto mengendalikan sebagian besar bahan obat berharga di Jenggala. Keluarga terhormat lainnya mungkin mampu mendapatkan beberapa bahan obat biasa, tetapi sangat sulit untuk mendapatkan bahan obat langka dan berharga yang berusia ratusan tahun. Apalagi, Lukas sudah keluar dari Keluarga Lestari dan kehilangan semuanya. Di mana dia bisa mendapatkan ginseng liar di atas 300 tahun?“Benar, Keluarga Suwanto mungkin punya ginseng liar itu!” Mata Theresa langsung berbinar. Dia langsung berkata dengan gembira, “Owen, gimana kalau kamu pergi ke kediaman Keluarga Suwanto dan coba cari Yura untuk bantu mendapatkan ginseng liar di atas 300 tahun?”Sebelum Owen sempat menjawab, Lukas sudah terlebih dahulu bersuara, “Theresa, apa kamu gila? Semua keluarga terhormat di Jenggala juga tahu
“Tapi, hidung dan mata dari orang yang kamu gambar nggak kayak hidung ataupun mata. Kamu benar-benar nggak punya bakat menggambar ya,” ujar Owen sambil meringis.“Siapa suruh kamu ikut cam ....” Yura sedang marah dan baru hendak memaki orang itu, tetapi dia tiba-tiba merasa ada yang aneh. Dia pun langsung terkejut hingga berdiri, lalu menatap Owen dengan ekspresi tidak percaya sambil bertanya, “Owen? Apa aku lagi mimpi?”“Kamu nggak lagi mimpi kok,” jawab Owen sambil tersenyum.“Benar-benar kamu! Baguslah!” Yura sangat gembira dan langsung melemparkan diri ke pelukan Owen. Dia tidak menyangka Owen akan benar-benar muncul di hadapannya pada saat dia merindukan Owen. Hal ini membuatnya sangat bersemangat dan gembira!“Aku ....” Owen ingin mengatakan sesuatu, tetapi terlihat agak canggung. Meskipun Theresa sudah memberikan izin kepadanya dan Yura, wanita yang paling dicintainya masih adalah Theresa. Jadi, dia tidak terlalu terbiasa dengan tindakan Yura yang mesra ini.Namun, Owen juga buk
“Hmm ....” Yura pun tidak bisa berkata-kata. Dia tahu apa yang dikatakan Owen memang masuk akal. Meskipun Theresa sudah memberi izin, hubungan cinta segitiga ini sudah terlalu aneh. Keluarga Suwanto pasti tidak akan bisa menerimanya. Sekarang, dia hanya bisa berbaikan dengan Owen secara diam-diam. Namun, Owen masih tetap adalah musuh Keluarga Suwanto. Tidak ada gunanya Indra mengetahui situasinya dengan Owen sekarang.“Yura, jangan khawatir. Ini adalah dendam di antara aku dan Utaram. Aku akan cari cara sendiri untuk menyelesaikannya. Sebenarnya, selain datang untuk menjengukmu, aku juga mau minta bantuanmu,” kata Owen setelah terdiam sejenak.“Ada apa?” tanya Yura dengan heran.“Begini, aku butuh sebuah ginseng liar di atas 300 tahun untuk menyembuhkan Pak Jerremy ....” Owen menjelaskan situasinya secara singkat. Namun, dia tidak menyadari ekspresi Yura yang berangsur-angsur kelam.“Owen, kamu datang mencariku untuk meminta ginseng liar di atas 300 tahun?” Setelah mendengar maksud ked
Owen memegang tangan Yura, lalu berkata tanpa malu, “Yura, berhubung kamu sudah memercayaiku, boleh kasih aku bahan obatnya nggak?”“Nggak! Pokoknya, aku nggak bakal kasih kamu bahan obatnya!” dengus Yura. Kemudian, dia menarik tangannya dari genggaman Owen.“Kenapa?” Owen langsung terkejut. Dia awalnya mengira bahwa Yura sudah tidak marah. Tak disangka, hati wanita memang tidak bisa ditebak. Pemikirannya terlalu sederhana.“Aku kesal karena kamu hanya memikirkan Theresa. Memangnya nggak boleh?” jawab Yura dengan cemberut.“Ini ....” Owen pun sepenuhnya tercengang dan bertanya, “Yura, buat apa kamu begini? Kamu seharusnya tahu jelas, orang yang kusukai itu Theresa. Kalau bisa, aku lebih berharap kita bisa berteman baik selamanya.”Owen berdesah, lalu mengungkapkan pemikirannya yang sebenarnya. Sebenarnya, perasaannya masih sangat kacau. Dia tidak tahu harus bagaimana menghadapi perasaan Yura yang mendalam ini. Meskipun Theresa sudah memberi izin dan dia juga memiliki fondasi perasaan d
“Yura, seingatku, aku pernah berjanji untuk memijatmu lagi. Apa sekarang kamu capek? Mau aku bantu pijat nggak?” tanya Owen sambil tersenyum. Dia langsung mengubah strateginya.“Kamu masih ingat soal itu? Untung kamu masih punya hati nurani!” dengus Yura. Kemudian, seulas senyum pun menghiasi wajahnya. Tentu saja, dia bukan merasa senang karena Owen menyanjungnya, melainkan karena Owen masih mengingat kenangan mereka dulu. Meskipun ini hanya sebuah hal kecil yang tidak penting, dia sudah cukup senang karena Owen mengingatnya.“Tentu saja aku ingat! Yura, kamu baring saja dulu. Aku akan memijatmu!” Owen langsung bersemangat karena merasa caranya ini pasti berhasil menyenangkan Yura.Setelah itu, Yura duduk di atas kursi kulit asli, lalu mengangkat kedua kakinya yang putih nan mulus dan meletakkannya di atas paha Owen. Selanjutnya, dia pun menikmati pijatan Owen.Saat Owen memijat Yura dengan teknik pijat oriental dulu, mereka hanyalah teman biasa. Jadi, dia sedikit banyaknya merasa sung
Theresa khawatir mungkin saja Owen tidak mendapatkan ginseng liar di atas 300 tahun dari Keluarga Suwanto dan harus mencari cara lain. Oleh karena itu, Owen menghabiskan begitu banyak waktu di luar.“Siapa suruh kalian nggak mau dengar nasihat orang tua? Aku sudah bilang dari awal, Owen nggak mungkin mampu mendapatkan bahan obat dari Keluarga Suwanto. Dengan dendam di antara dia dan Keluarga Suwanto, apa bedanya itu dengan menggali lubang kuburnya sendiri? Aku berbaik hati menasihati kalian, tapi kalian malah bandel. Sekarang, mau menyesal juga sudah terlambat,” cibir Lukas. Dia diam-diam merasa agak gembira.Bagaimanapun juga, Lukas sudah memperingati Owen, tetapi Owen bersikeras pergi ke kediaman Keluarga Suwanto. Meskipun Keluarga Suwanto benar-benar melumpuhkan Owen, itu adalah akibat dari perbuatan Owen sendiri.“Siapa bilang aku nggak dapat bahan obatnya?” Tepat pada saat ini, terdengar suara Owen. Dia terlihat tenang dan berjalan masuk ke kamar dengan santai.“Owen, ka ... kamu
“Theresa, aku pergi masak obatnya dulu ya. Kalau sudah minum obatnya, Pak Jerremy pasti sembuh,” ucap Owen.“Emm, oke! Ayo kutemani!” Theresa mengiakannya, lalu meninggalkan kamar bersama Owen.Hanya Lukas sendiri yang masih tersisa di kamar. Dia belum tersadar dari keterkejutannya.Di dalam dapur, Owen memotong seperlima ginseng itu, lalu memasaknya menjadi obat untuk Jerremy. Selesai memasak obat, dia dan Theresa kembali ke kamar Jerremy.Pada saat ini, Rachel dan Renata yang sudah mendengar kabar ini juga buru-buru masuk ke kamar Jerremy. Mereka mau melihat apakah Owen benar-benar bisa menyembuhkan Jerremy atau tidak.“Owen, kuserahkan Kakek padamu,” kata Theresa dengan penuh harap. Dia memutuskan untuk menaruh semua harapan pada Owen.“Emm, aku akan berusaha yang terbaik.” Owen mengangguk, lalu membawa semangkuk obat itu ke sisi ranjang.“Tunggu!” Tepat pada saat ini, Lukas tiba-tiba menghalangi Owen dan berkata dengan ekspresi muram, “Owen, apa kamu benar-benar yakin bisa mengobat
“Theresa, aku hanya khawatir Owen salah memberi pengobatan dan mencelakai kakekmu ....” Lukas pun tersenyum canggung. Dia tahu bahwa dirinya yang salah dan mulai mengalah.“Memangnya kenapa kalau begitu? Keadaan Kakek sekarang nggak ada bedanya dengan orang yang sudah mati. Bahkan Pak Ashton yang merupakan dokter terunggul di Jenggala juga nggak bisa mengobati Kakek. Nggak peduli apa Owen bisa menyembuhkan Kakek atau nggak, yang penting dia sudah berusaha yang terbaik. Biarpun benar-benar terjadi sesuatu pada Kakek, mungkin itu memang sudah takdir. Mana bisa kamu menyalahkan Owen?” ujar Theresa dengan dingin.“Ini ....” Lukas pun tidak bisa berkata-kata. Dia hendak membantah, tetapi tidak menemukan alasan yang tepat.“Om Lukas, sekarang kamu sudah bisa minggir, ‘kan?” tanya Owen dengan tenang. Dia tidak tahu apakah dirinya memang tidak cocok dengan Lukas atau apa. Dari pertama bertemu dengan Lukas, Lukas selalu merendahkannya. Bahkan setelah keadaan Lukas menjadi seperti sekarang, Luka