“Theresa, aku pergi masak obatnya dulu ya. Kalau sudah minum obatnya, Pak Jerremy pasti sembuh,” ucap Owen.“Emm, oke! Ayo kutemani!” Theresa mengiakannya, lalu meninggalkan kamar bersama Owen.Hanya Lukas sendiri yang masih tersisa di kamar. Dia belum tersadar dari keterkejutannya.Di dalam dapur, Owen memotong seperlima ginseng itu, lalu memasaknya menjadi obat untuk Jerremy. Selesai memasak obat, dia dan Theresa kembali ke kamar Jerremy.Pada saat ini, Rachel dan Renata yang sudah mendengar kabar ini juga buru-buru masuk ke kamar Jerremy. Mereka mau melihat apakah Owen benar-benar bisa menyembuhkan Jerremy atau tidak.“Owen, kuserahkan Kakek padamu,” kata Theresa dengan penuh harap. Dia memutuskan untuk menaruh semua harapan pada Owen.“Emm, aku akan berusaha yang terbaik.” Owen mengangguk, lalu membawa semangkuk obat itu ke sisi ranjang.“Tunggu!” Tepat pada saat ini, Lukas tiba-tiba menghalangi Owen dan berkata dengan ekspresi muram, “Owen, apa kamu benar-benar yakin bisa mengobat
“Theresa, aku hanya khawatir Owen salah memberi pengobatan dan mencelakai kakekmu ....” Lukas pun tersenyum canggung. Dia tahu bahwa dirinya yang salah dan mulai mengalah.“Memangnya kenapa kalau begitu? Keadaan Kakek sekarang nggak ada bedanya dengan orang yang sudah mati. Bahkan Pak Ashton yang merupakan dokter terunggul di Jenggala juga nggak bisa mengobati Kakek. Nggak peduli apa Owen bisa menyembuhkan Kakek atau nggak, yang penting dia sudah berusaha yang terbaik. Biarpun benar-benar terjadi sesuatu pada Kakek, mungkin itu memang sudah takdir. Mana bisa kamu menyalahkan Owen?” ujar Theresa dengan dingin.“Ini ....” Lukas pun tidak bisa berkata-kata. Dia hendak membantah, tetapi tidak menemukan alasan yang tepat.“Om Lukas, sekarang kamu sudah bisa minggir, ‘kan?” tanya Owen dengan tenang. Dia tidak tahu apakah dirinya memang tidak cocok dengan Lukas atau apa. Dari pertama bertemu dengan Lukas, Lukas selalu merendahkannya. Bahkan setelah keadaan Lukas menjadi seperti sekarang, Luka
“Owen, aku kira kamu benar-benar bisa menyadarkan ayahku. Ternyata, kamu cuma membual ya!” Begitu mengetahui Owen tidak bisa langsung menyadarkan Jerremy, Lukas langsung mengejeknya.“Ayah, mengobati orang nggak semudah itu. Lagian, keadaan Kakek sangat serius. Bukannya wajar Owen membutuhkan waktu beberapa hari?” ujar Theresa dengan tidak senang.“Belum tentu! Waktu itu, keadaanmu lebih parah dari Ayah, tapi dia bisa dengan cepat menyadarkanmu. Sekarang, dia bahkan nggak bisa menyadarkan Ayah. Kalau begitu, mana mungkin dia bisa menyembuhkan Ayah! Menurutku, dia pasti sudah melakukan kesalahan dalam diagnosis dan pengobatannya!” kata Lukas dengan dingin.Berhubung tidak percaya Jerremy dicelakai orang, Lukas masih merasa sangat curiga pada diagnosis Owen. Hanya saja, dia harus mengalah karena Theresa sangat membela Owen. Namun, kenyataan sudah membuktikan bahwa Owen tidak bisa menyadarkan Jerremy.Owen merasa sangat tidak senang karena keterampilan medisnya berulang kali diragukan Luk
“Lukanya sudah sembuh kok. Kalau semuanya lancar-lancar saja, Pak Jerremy seharusnya akan segera sadar!” jawab Owen sambil tersenyum.“Sadar? Mana?” Melihat Jerremy yang masih terbaring diam di tempat tidur, Lukas pun langsung marah. Dia melanjutkan, “Dasar dokter gadungan! Sebelumnya, aku sudah bilang diagnosismu itu pasti salah. Tapi kamu malah bersikeras memberi pengobatan ini.”Lukas menjadi semakin marah dan akhirnya tidak bisa menahan amarahnya lagi.“Ayah, tenang dulu! Owen sudah bilang Kakek akan segera sadar. Kita tunggu saja sebentar lagi!” Theresa buru-buru membujuk Lukas. Namun, nadanya terdengar semakin tidak yakin.Sebenarnya, Theresa lumayan memercayai keterampilan medis Owen. Namun, keadaan Jerremy masih belum membaik setelah diobati Owen selama beberapa hari. Jadi, dia pun diam-diam merasa panik dan mulai curiga bahwa apa yang dikatakan ayahnya memang benar. Owen mungkin melakukan kesalahan dalam diagnosis dan memberi pengobatan.“Tunggu? Aku sudah menunggu selama lima
Awalnya, Jerremy mengira Utaram pasti akan membunuhnya. Tak disangka, dia berhasil terlepas dari ambang kematian.“Benar! Kakek, kamu nggak apa-apa kok. Owen sudah menolongmu,” jawab Theresa dengan gembira.“Owen?” Jerremy langsung terkejut dan menoleh ke arah Owen yang ada di samping. Dia merasa luar biasa gembira. Sebelum kehilangan kesadaran, dia sudah menyadari bahwa satu-satunya orang yang bisa menolong Keluarga Lestari hanyalah Owen. Setelah melihat Owen berada di sini dan juga sudah menolongnya, reaksi pertamanya adalah Keluarga Lestari sudah terselamatkan berkat bantuan Owen.“Syukurlah! Sepertinya, Tuhan memang melindungi Keluarga Lestari!” Jerremy merasa sangat gembira dan tertawa terbahak-bahak.“Ayah, kamu kenapa?” tanya Lukas dengan heran. Dia buru-buru berjalan mendekati Jerremy.“Lukas, kamu benar-benar hebat! Apa kamu sudah lebih dulu menyadari rencana busuk Sherly dan Utaram, lalu beraliansi dengan Owen untuk menghadapi mereka?” tanya Jerremy dengan bersemangat. Nadany
Pada saat ini, Jerremy merasa sangat marah.“Lukas, kamu benar-benar bodoh! Lihat apa yang sudah kamu perbuat!” Jerremy langsung menampar Lukas dengan sekuat tenaga.Plak! Terdengar suara tamparan yang nyaring. Wajah Lukas terasa sangat sakit dan hampir mati rasa. Untungnya, Jerremy sudah kehilangan seluruh basis kultivasinya. Jika tidak, tamparan Jerremy ini mungkin sudah membunuhnya.“Ayah, ke ... kenapa kamu memukulku?” tanya Lukas sambil menutup wajahnya yang terasa sangat perih.“Dasar anak durhaka! Seluruh fondasi Keluarga Lestari selama ratusan tahun ini sudah hancur di tanganmu”! Jerremy sangat marah hingga seluruh tubuhnya bergetar. Dia pun menampar sebelah pipi Lukas lagi. Suasana hatinya yang awalnya sangat bagus langsung berubah menjadi sangat buruk.Sejujurnya, Jerremy sudah menyadari dari awal bahwa kemampuan dan kekuatan Lukas sangat biasa. Lukas sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan penerus ketiga keluarga besar lainnya. Namun, dia tidak menyangka kemampuan Lukas t
Meskipun merasa tidak rela, Lukas juga tidak berani membantah. Bagaimanapun juga, Jerremy adalah ayahnya dan sangat berwibawa. Jadi, dia mau tak mau harus berlutut di hadapan Jerremy.“Kenapa? Keberatan?” Jerremy tertawa saking marahnya. Dia dapat melihat bahwa Lukas merasa sangat keberatan.“Bukan begitu, aku hanya merasa sama saja nggak peduli aku atau Levi yang menjadi kepala Keluarga Lestari. Ayah seharusnya nggak perlu begitu emosi, ‘kan?” ujar Lukas.“Nggak perlu begitu emosi? Dasar goblok! Apa kamu tahu kalau Levi itu bukan putra kandungmu? Dia itu anak haram Sherly dan Utaram!” teriak Jerremy dengan marah. Dia pun membeberkan rahasia yang sudah disembunyikan Sherly dan Utaram selama ini.Begitu mendengar hal ini, Lukas, Theresa, dan yang lain langsung tercengang.“Apa? Ng ... nggak mungkin!” Lukas tidak berani memercayai pendengarannya.Bukan hanya Lukas, bahkan Theresa, Owen, dan yang lain juga sangat terkejut. Mereka tidak menyangka Levi ternyata adalah putra Utaram. Berita i
“Kamu ....” Mendengar ucapan Owen, ekspresi Lukas menjadi lebih suram lagi. Saat Owen menyandera Levi waktu itu, dia hampir berselisih dengan Owen. Sekarang, dia sudah menyadari kebodohannya. Meskipun Owen tidak bermaksud untuk mengejeknya dengan berkata seperti itu, dia tetap merasa Owen seperti sedang menabur garam di atas lukanya.“Ckck, skandal Keluarga Lestari ini benar-benar besar!” cibir Renata. Berhubung merasa sangat penasaran, selama beberapa hari terakhir, Renata selalu ikut memperhatikan dari samping pada saat Owen mengobati Jerremy. Awalnya, dia merasa agak bosan karena Jerremy masih tetap belum menunjukkan reaksi apa pun. Tak disangka, dia bukan hanya menyaksikan Owen menyadarkan Jerremy, tetapi juga pertunjukan yang menarik ini.Tentu saja, sebagai seorang perempuan, Renata sedikit banyaknya menaruh simpati pada Lukas yang mengalami hal tragis seperti ini. Namun, begitu mengingat tentang Lukas yang tidak berhenti mempersulit Owen selama beberapa hari terakhir dan bahkan