Share

Bab 16

Author: Emilia Sebastian
Kaisar berkata sambil tersenyum, “Tapi, Master Shanti sangat pemilih. Aku rasa Syakia akan pulang dengan kecewa.”

Ujian yang diberikan Kaisar pada Syakia memang terdengar mudah. Namun, orang yang pernah berinteraksi dengan Shanti tahu bahwa kepala biksuni Kuil Bulani itu adalah wanita tua yang sangat keras kepala. Jangankan Kaisar, meskipun mendiang Kaisar yang berdiri di hadapannya, dia juga tidak akan mengalah.

Jika Shanti menolak Syakia, Syakia tidak mungkin memiliki kesempatan ini. Jadi, Kaisar merasa yakin bahwa Syakia pasti akan bertemu kesulitan begitu tiba di Kuil Bulani. Akan lebih bagus lagi apabila niatnya untuk menjadi biksuni juga sirna. Bagaimanapun juga, Kaisar tidak begitu ingin putrinya Anggreni menjadi biksuni.

Di sisi lain, Adika teringat pada gadis yang hampir pingsan di hadapannya, tetapi bisa bangkit kembali dan berjalan pergi dengan tegar sambil menahan rasa sakit lukanya. Pendapatnya berbeda dengan Kaisar.

Saat ini, Syakia masih belum tahu bahwa harapannya untu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Geunaseh Hat
seru ceritanya
goodnovel comment avatar
Siti Masruroh
rumit ribet ribet
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 17

    “Master Shanti dan ayahku?” Begitu mendengar hal itu, Syakia pun terkejut.Danu terlihat seperti sedang membicarakan sebuah hal menarik. Dia menikmati pemandangan di samping sambil bercerita.“Masalah ini menarik juga. Dulu, Master Shanti nggak pernah turun gunung, juga jarang meninggalkan Kuil Bulani. Tapi waktu Nona Syakia lahir, Master Shanti suruh orang kirimkan hadiah ke Kediaman Adipati Pelindung Kerajaan. Orang luar baru tahu Master Shanti yang nggak peduli sama urusan orang lain ternyata kenal sama Keluarga Angkola.”“Semua orang kira itu karena Adipati Damar. Tapi, setelahnya, Master Shanti nggak pernah berhubungan lagi sama Keluarga Angkola. Sampai hari Nyonya Anggreni sekarat karena penyakitnya, Master Shanti baru buru-buru turun gunung supaya bisa menemuinya untuk yang terakhir kali.”“Setelah Nyonya Anggreni dimakamkan, Master Shanti memaki Adipati Danur habis-habisan di depan umum. Dia bilang Adipati Damar mengkhianati istrinya, juga bersumpah untuk nggak berhubungan deng

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 18

    Nama lengkap ibunya Syakia adalah Anggreni Kuncoro. Ternyata Shanti memang adalah kenalan lama ibunya.Syakia tahu bahwa Shanti sudah salah menganggapnya sebagai ibunya. Dia pun membungkuk dan memberi hormat, “Hormat, Master Shanti. Namaku Syakia Angkola.”Shanti tertegun sejenak. Ekspresinya sontak kembali menjadi dingin. Dia berbalik dan berjalan ke sisi lain rumah. Di atas rak kayu yang dipenuhi bunga anggrek, ada satu tempat yang masih kosong. Setelah menaruh pot anggrek di tangannya ke tempat kosong itu, Shanti baru berbicara dengan nada tanpa emosi.“Ini bukan aula utama. Kalau mau sembahyang, jalanlah keluar dari sini, lalu belok kanan.”Syakia berdecak dalam hati. Biksuni ini benar-benar memiliki prasangka yang sangat kuat terhadap Keluarga Angkola. Ucapannya memang terdengar seperti sedang memberi tahu arah, tetapi itu tidak ada bedanya dengan mengusir orang.“Master, hari ini, aku datang bukan untuk sembahyang. Ada yang mau aku ....”“Kalau bukan datang untuk sembahyang, sila

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 19

    Syakia pun tertegun. Melihat ekspresi marah Shanti, Syakia pun tersenyum tulus. Ulang tahunnya memang 2 bulan lagi. Jika bukan karena Ayu, upacara kedewasaannya seharusnya dilangsungkan 2 bulan kemudian.Namun, hanya karena Ayu yang berkata “ingin melangsungkan upacara kedewasaan bersama Kak Syakia”, ayah dan kakak-kakak mereka pun mengundur upacara kedewasaan Syakia tanpa peduli pada pendapatnya. Pada akhirnya, upacara kedewasaannya diundur sampai hari ulang tahun Ayu, yaitu kemarin. Ayah dan kakak-kakaknya benar-benar “baik”.Namun, hal seperti ini sudah tidak berpengaruh pada Syakia yang terlahir kembali. Dia hanya tidak menyangka Shanti ternyata mengingat jelas hari ulang tahunnya. Dari cerita Danu, Syakia tahu bahwa Shanti pernah mengirim hadiah ke Kediaman Adipati Pelindung Kerajaan di hari lahirnya. Namun, dia tidak menyangka Shanti masih mengingat hari ulang tahunnya sampai sekarang. Sepertinya, persahabatan ibunya dengan Shanti benar-benar kuat.“Master, kamu nggak perlu mara

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 20

    Sebab, dinilai dari ucapan Shanti, Syakia menyadari bahwa bunga anggrek ini merupakan satu-satunya bunga yang diterimanya dari upacara kedewasaan baik di kehidupan ini maupun kehidupan lalu.Syakia menatap bunga anggrek yang masih kecil sambil termenung. Bunga anggrek ini terawat dengan sangat baik. Dia juga menyadari bahwa bunga anggrek lain yang ada di halaman tidak terawat sebaik bunga anggrek ini.Namun, kenapa Shanti menanam begitu banyak bunga anggrek? Kenapa dia memberikan bunga anggrek yang dirawatnya dengan paling baik kepada Syakia? Apa karena dia menyukai bunga anggrek atau karena alasan lain?Bunga anggrek .... Anggreni Kuncoro .... Apa karena ibunya? Syakia langsung teringat tentang ibunya. Sebuah tebakan yang sangat mengejutkan pun muncul dalam benaknya. Apa sebenarnya hubungan Shanti dengan ibunya? Apa sebenarnya yang terjadi dulu?Saat ini, Syakia merasa sangat penasaran. Dia menggigit bibirnya, lalu berseru, “Kasim Danu, tolong hentikan keretanya!”Berhubung mereka me

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 21

    Begitu orang itu bersuara, ada banyak orang di sekitar yang juga setuju pada pendapatnya dan ikut berkomentar.“Pasti begitu! Kemarin, Panji baru batalkan pernikahan mereka. Hari ini, dia malah datang kemari dan berbuat seperti itu. Dia seharusnya tahu kita mau panjat gunung hari ini, makanya dia sengaja datang untuk sandiwara di depan kita!”Kebetulan, orang-orang yang berbicara itu adalah putra keluarga bangsawan yang berhubungan dekat dengan Panji. Awalnya, Panji juga seharusnya datang bersama mereka hari ini. Namun, karena Panji mempermalukan Keluarga Angkola dengan membatalkan pernikahan di depan umum kemarin, dia pun dilarang keluar oleh keluarganya.Pada akhirnya, hanya teman-teman Panji yang ada di tempat ini. Syakia tentu saja juga mengenali mereka, tetapi memilih untuk mengabaikan mereka. Jangankan mereka, meski yang datang hari ini adalah Panji, Panji juga tidak akan bisa menghalanginya.Teman-teman Panji itu akhirnya mengurungkan niat mereka untuk panjat gunung. Mereka ber

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 22

    Shanti melirik Danu dengan dingin, tetapi Danu tetap terlihat tenang.“Nona Syakia sudah pertaruhkan nyawanya. Aku yakin dia pasti juga sangat ingin tahu jawabanmu.”Shanti pun terdiam sejenak. Pada akhirnya, dia menjawab, “Berhubung tekadnya sudah bulat dan Yang Mulia Kaisar juga memilihnya, aku akan hormati keputusan mereka.”Setidaknya, selama di Kuil Bulani, tidak akan ada orang yang bisa menindas Syakia.Setelah itu, Danu baru tersenyum puas. “Kalau begitu, aku harap Master Shanti bisa jaga Nona Syakia dengan baik. Aku akan kembali ke istana untuk laporkan hal ini.”...Syakia baru sadarkan diri keesokan sorenya. Setelah mengamati lingkungan di sekitar, dia sepertinya masih berada di Kuil Bulani.Ketika Syakia hendak bangkit, terdengar teguran dingin dari arah pintu, “Jangan asal gerak! Berbaring yang baik!”Itu adalah suara Shanti. Begitu mendengarnya, Syakia langsung berbaring kembali dan tidak berani bergerak. Setelah masuk ke kamar, Shanti terlebih dahulu mengganti perban di

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 23

    “Jawab yang jujur! Apa 2 hari lalu, kamu pergi ke istana untuk temui Yang Mulia Kaisar?”Panji yang marah melompat turun dari kereta kuda dengan terburu-buru. Kemudian, dia berseru marah sambil berjalan cepat ke hadapan Syakia.Syakia mengerutkan keningnya. “Aku memang pergi ke istana. Tapi, apa hubungannya itu dengan ....”“Aku sudah tahu kamu pasti masih belum mau nyerah!” Begitu mendengar Syakia mengaku, Panji langsung menyela sebelum mendengar ucapan Syakia sampai selesai. Kemudian, Panji lanjut berkata dengan ekspresi merendahkan, “Kamu kira dengan kamu pergi mohon sama Yang Mulia Kaisar, aku akan tarik kembali pembatalan pernikahan kita? Asal kamu tahu, nggak mungkin! Aku sudah bilang dari awal, aku nggak akan pernah menikah sama wanita sejahat kamu! Meski Yang Mulia Kaisar sendiri yang turunkan perintah, aku juga nggak akan biarkan keinginanmu itu terwujud!”Hati Syakia terasa sangat dingin. Dia juga merasa Panji sangat konyol. “Aku memang pergi ke istana, tapi atas dasar apa k

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 24

    Yang disukai Ayu bukanlah Panji, melainkan statusnya. Di kehidupan sebelumnya, Syakia masih mengingat jelas semuanya. Berhubung Panji terlalu arogan dan menyinggung orang yang tidak seharusnya disinggungnya, kedua kakinya pun dipatahkan sehingga dia menjadi orang lumpuh. Setelah itu, Ayu juga mencampakkannya tanpa ragu.“Kak Syakia, jangan ngomong lagi. Maki saja aku, tapi jangan maki Kak Panji lagi.”Ayu merasa Syakia seperti sudah salah minum obat dan sangat aneh selama beberapa hari terakhir. Berhubung Syakia juga ingin membongkar kedoknya, dia segera berlagak kasihan. Sesuai dugaan, Panji tertipu lagi.“Syakia, kamu nggak usah coba untuk merusak hubungan kami!” Panji sama sekali tidak percaya pada ucapan Syakia. Dia mengadang di depan Ayu dan berseru marah, “Ayu nggak seperti kamu! Dia baik hati dan sangat polos. Dia jauh lebih baik dari kamu. Orang sejahat kamu nggak akan pernah bisa dibandingkan dengannya!”Syakia menangkap sesuatu dari ujung matanya. Pada detik berikutnya, dia

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 334

    “Kalian sudah dengar soal kejadian itu?”“Tentu saja! Siapa yang masih belum tahu kejadian itu!”“Jadi, Putri Suci benar-benar ditampar atau itu cuma rumor belaka?”“Putri Suci benar-benar ditampar. Kakek dari ipar dari menantu dari ibu mertua dari keponakan paman ketigaku yang menyaksikannya secara langsung. Waktu itu, dia segera berlari keluar dengan bertumpu pada tongkatnya untuk melindungi Putri Suci!”“Tapi, Adipati Pelindung Kerajaan malah langsung mendorongnya sampai dia jatuh dan tongkatnya hilang. Habis itu, Adipati langsung menampar Putri Suci. Dia sendiri yang kasih tahu kami apa yang dilihatnya. Ini hal yang dialaminya sendiri, mana mungkin itu palsu! Selain itu, katanya, Adipati melakukannya demi membela putri haramnya!”“Ya Tuhan! Adipati ternyata begitu pilih kasih? Keterlaluan sekali!”“Bukan cuma begitu! Adipati juga sengaja pilih waktu ketika Pangeran Pemangku Kaisar nggak ada untuk pergi cari Putri Suci. Katanya, dia juga mau bawa Putri Suci pergi. Untungnya, Putri S

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 333

    Kalimat penuh tuduhan dan luka ini telah disimpan Syakia selama dua kehidupan. Sekarang, dia akhirnya dapat mengucapkannya. Dulu, dia selalu menatap orang yang pernah dianggapnya agung itu dengan penuh kekaguman. Sekarang, seluruh kekaguman itu telah berubah menjadi benci.“Semuanya, lihat! Adipati Pelindung Kerajaan memukul orang ....”“Adipati Pelindung Kerajaan benar-benar memukul Putri Suci?”“Ya Tuhan! Putri Suci! Putri Suci baik-baik saja, ‘kan?”“Putri Suci, cepat bersembunyi di belakang kami!”Orang-orang di dalam toko obat tersadar kembali, lalu buru-buru melangkah maju dan melindungi Syakia di belakang mereka.Di sisi lain, pengelola toko obat menatap Damar dengan penuh waspada, “Adipati, toko kami nggak terima tamu hari ini. Silakan pergi! Kalau Adipati merasa nggak puas pada kami, silakan cari majikan kami. Majikan kami itu Bupati Nugraha dari Lukati.”Setelah mendengar ucapan tersebut, Damar akhirnya melirik pengelola toko obat itu.Nugraha merupakan seorang bupati di Luka

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 332

    “Dia itu Adipati Pelindung Kerajaan?”“Benar! Waktu Putri Suci adakan upacara doa di ibu kota sebelumnya, aku pernah melihatnya. Dia itu Adipati Pelindung Kerajaan yang mengusir Putri Suci dari rumah, lalu menghapus nama Putri Suci dari daftar silsilah keluarga demi melindungi putri haramnya.”“Hah? Kenapa yang kudengar itu, Putri Suci meninggalkan keluarganya karena diperlakukan dengan nggak adil oleh Adipati?”“Duh, sama saja kok! Intinya, orang dari Kediaman Adipati Pelindung Kerajaan sudah menindas Putri Suci kita! Kalian belum dengar apa yang terjadi sebelumnya? Salah satu putra Adipati pernah menerjang masuk ke Kuil Bulani, lalu menghajar Putri Suci di depan umum demi membela putri haram itu!”“Ya Tuhan! Orang macam apa itu? Demi seorang adik haram, dia malah menghajar adik kandungnya sendiri? Memang benar, buah nggak jatuh jauh dari pohonnya.”“Sekarang, dia mau tindas Putri Suci kita waktu Pangeran Adika nggak ada. Apa dia sudah dapat persetujuan kita!”Orang-orang yang mendeng

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 331

    Setelah mendengar ucapan itu, Damar pun menghentikan langkahnya. Dia menoleh dan menatap Syakia dengan tajam.“Penyakit Adika kambuh, ‘kan?” Damar berkata dengan nada tenang, “Makanya dia baru nggak ada di sini sekarang.”Syakia diam-diam bergumam dalam hati, ‘Ternyata Damar juga tahu soal penyakit Pangeran Adika. Makanya, dia baru begitu nggak sabar untuk datang mencariku.’Kemarin, Syakia meminta Adika bersandiwara dengannya untuk membuat Damar mengira telah terjadi sesuatu pada Ayu di Istana Damai. Sebenarnya, tujuannya memang karena ingin Damar berinisiatif datang mencarinya.Namun, begitu Syakia menyampaikan niatnya, Adika langsung mengusulkan cara “berlagak gila”.“Adipati Damar tahu soal penyakitku. Jadi, selama bisa buat dia mengira aku benar-benar menggila di Istana Damai, dia pasti merasa gelisah.”Syakia awalnya masih kurang setuju. Bagaimanapun juga, apabila masalah ini menjadi besar, kelak semua orang akan tahu tentang penyakit Adika.Namun, Adika malah berkata, “Kamu kira

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 330

    Bagaimanapun juga, ada banyak menteri kerajaan yang tahu bahwa Adika mengidap semacam penyakit. Setiap kali penyakitnya kambuh, dia akan menyerang orang-orang di sekitarnya seperti orang gila. Tabib istana mengatakan bahwa penyakit ini merupakan efek samping yang tertinggal akibat Adika membunuh terlalu banyak orang di medan perang. Kaisar juga sudah menurunkan perintah untuk melarang siapa pun mengungkit tentang hal ini. Siapa pun yang berani melanggar perintah ini akan langsung dibunuh. Oleh karena itu, selain para menteri, sangat sedikit orang luar yang tahu bahwa Pangeran Pemangku Kaisar itu sebenarnya merupakan orang gila.Damar merasa khawatir. Apabila penyakit Adika tiba-tiba kambuh di Istana Damai .... Tidak, meskipun penyakit Adika tidak kambuh, mungkin saja “putrinya yang baik” berkomplot dengan Adika dan menggunakan alasan ini untuk menyingkirkan Ayu.Makin memikirkannya, Damar merasa kemungkinan seperti ini makin besar. Bagaimanapun juga, dia tahu bahwa Syakia sangat membe

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 329

    “Nggak mungkin! Mana mungkin Syakia dan Adika berani berbuat begitu!”Damar terlihat ragu, lalu menatap Ike dan bertanya, “Kamu yakin kamu melihatnya secara langsung?”Ike tidak berhenti menangis dalam kereta kuda. Setelah mendengar pertanyaan Damar, dia tidak berani mengatakan bahwa dirinya terlalu takut dan langsung melarikan diri.Ike akhirnya hanya berkata dengan tidak jelas, “Tentu saja! Darahnya ... darahnya sangat banyak. Aku nggak berani pergi memeriksanya. Jadi, aku juga nggak tahu apa ... apa orangnya benar-benar sudah mati atau nggak.”“Kamu!” Damar sangat murka dan menunjuk Ike sambil berseru, “Itu keponakan kandungmu! Tapi, kamu malah langsung kabur dan meninggalkannya di sana?”“Aku kan juga takut Pangeran Adika membunuhku!” Ike menjawab dengan ragu, “Kalau dia juga membunuhku, bukannya kamu akan kehilangan seorang adik kandung lagi!”“Bunuh apa! Adika nggak akan berani membunuhmu! Kamu itu istrinya Joko, juga adik kandungku. Selama kamu nggak melakukan kesalahan besar, A

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 328

    Syakia tiba-tiba tertawa. Suara tawanya terdengar sangat dingin hingga Ike tidak tahu harus berbuat apa. Dalam sekejap, muncul kepanikan dalam hatinya. Dia terlalu ketakutan hingga tidak berani lanjut berbicara.“Sudahlah. Aku mau pergi jenguk Ayu dulu. Kalau kamu nggak mau pergi, aku bisa pergi sendiri. Kamu pergi saja.”Saat ini, Ike tidak lagi berani membawa Syakia pergi menjenguk Ayu. Jika bukan karena ucapan kakaknya, dia bahkan ingin langsung pergi sekarang juga.Syakia hanya menatap Ike dengan dingin tanpa mengatakan apa-apa.Tepat pada saat ini, tiba-tiba terdengar langkah kaki seseorang yang bertenaga dan stabil. Ike pun secara refleks mendongak dan hampir pingsan saking terkejutnya.“Ah! Darah! Darahnya banyak sekali!”Orang yang berjalan mendekat tidak lain adalah Adika yang menemani Syakia datang ke istana. Dari tadi, sosoknya tidak terlihat. Begitu muncul sekarang, wajah, tangan, dan pakaiannya malah berlumuran darah. Dia benar-benar terlihat bagaikan orang yang sedang ter

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 327

    “Plak!”Tepat ketika Ike menggeleng kuat untuk menyangkal dengan panik, Syakia langsung menamparnya tanpa ragu. Penampilan Ike langsung menjadi berantakan dan wajahnya juga memerah.Ike menutupi wajahnya, lalu menatap Syakia sambil berseru, “Syakia, sudah gila kamu! Ini istana! Kamu berani menamparku lagi?”“Jangankan di sini, meski di hadapan Ibu Suri dan Yang Mulia Kaisar, aku juga akan menamparmu hari ini.” Syakia menatap Ike dengan penuh kebencian, “Ike, kamu sudah jadi istri Joko sesuai harapanmu, juga melewati hari yang begitu nyaman dan bahagia selama belasan tahun. Apa kamu pernah hargai kebaikan dan jasa ibuku terhadapmu?”Ucapan itu sontak membuat Ike tertegun. Dia hendak membantah, tetapi tidak dapat mengucapkan apa-apa.Melihat tampang Ike yang seperti itu, Syakia makin mengasihani ibunya. “Sepertinya, waktu itu ibuku memang sudah buta dan salah menilai orang.”Syakia menatap Ike dengan tatapan seolah-olah sedang memaki Ike adalah orang yang tidak tahu berterima kasih.Ike

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 326

    Hanya saja, Adika mau membalaskan dendam Syakia dan baru sengaja bersandiwara bersama Kaisar. Berhubung Kaisar masih muda, dia juga baru menemani Adika bermain. Namun, berhubung anggota Keluarga Angkola malah mencari Syakia karena hal ini, Syakia juga harus menerima sedikit bunga, ‘kan?“Kamu nggak malu? Pasti kamu yang ngadu ke Yang Mulia Kaisar, makanya Ayu baru ditahan di istana sampai sekarang. Kamu ....”Ike sebenarnya sangat setuju Ayu masuk istana. Hanya saja, dia selalu memihak pada kakaknya. Berhubung kakaknya mengatakan Ayu tidak boleh masuk istana dan harus dibawa keluar secepat mungkin, dia mau tak mau hanya bisa mematuhi keinginan kakaknya.Masalahnya, hasil kerja Ike tidak bisa dibilang memuaskan. Dia malah menimbulkan lebih banyak kekacauan daripada berkontribusi. Contohnya, mulutnya yang selalu berbicara tanpa berpikir.“Sst.”Sebelum Ike menyelesaikan ucapannya, Syakia sudah menaruh sebuah jari di depan mulut dan mengisyaratkannya untuk diam.“Nyonya Ike, ada beberapa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status