Share

Mencoba Membatalkan Serangan Ketiga

Morgan membiarkan aura Dewa Perang-nya keluar, membuat Boni, si pria ber-hoodie itu, tak bisa bergerak.

Suhu dalam sekejap turun beberapa derajat. Lampu-lampu di depan minimarket berkedip-kedip.

“Kalian mengincarku, kan? Hadapi aku saja langsung! Tak usah libatkan orang-orang tak bersalah!” ucap Morgan, geram.

Saat dia melangkah, tekanan udara yang berat dirasakan oleh Boni. Pria tinggi itu tadinya hendak mengambil pistol tetapi kini dia bahkan sulit sekali menggerakkan jari-jari tangannya.

Bugh!

“Argh…”

Morgan meninju Boni tepat di perutnya, membuatnya muntah darah.

Boni jatuh berlutut. Morgan lantas mencengkeram tudung hoodie-nya dan memaksanya berdiri, lalu meninjunya lagi di titik yang sama.

“Ugh…”

Darah muncrat lagi dari mulutnya. Bola matanya seperti hampir mau terlempar dari tempatnya.

Belajar dari pengalaman, Morgan tak lagi menginterogasi anak buahnya Rudolf ini.

Satu-satunya cara untuk mengorek informasi tentang rencana busuk mereka adalah masuk ke pikiran mereka, menggaliny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Datuk Abd Azis
lanjutkan karya mu pak/bu saya suka karya ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status