Share

Rahasia Black D

Pagi itu, sinar matahari masuk melalui celah-celah jendela, tapi Ziva hanya merasa kehampaan. Suasana rumah terasa begitu sepi tanpa canda tawa Black D yang biasa mengisi setiap sudut ruangan. Setiap sudut rumah mengingatkan Ziva pada pamannya, dan itu membuat hatinya semakin berat.

Ziva duduk di meja makan, melihat piring kosong di depannya. Air matanya kembali mengalir, mengenang saat-saat Black D selalu membuatkan sarapan untuknya. "Om Bek..." bisiknya lirih, seolah berharap pamannya bisa mendengarnya dari alam sana.

Di tengah kesedihannya, Ziva teringat pada kunci yang ditemukan di tangan Black D. Ia yakin ada sesuatu yang disembunyikan Black D darinya. Ziva kemudian mulai mencari gembok atau tempat lain di rumah yang mungkin cocok dengan kunci tersebut. Ia memeriksa setiap lemari, pintu, dan tempat tersembunyi yang mungkin ada, tapi tidak satupun yang cocok.

Hari itu berlalu dengan Ziva yang terus berusaha mencocokkan kunci tersebut. Ia tidak menyerah, meskipun rasa frustasi mula
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status