Share

Penghianat Katanya...

Pagi hari di toko roti, Ziva sedang bersiap untuk memasak bersama Bu Kiki. Terdengar ketukan di pintu. Bu Kiki pergi membukanya dan ternyata itu adalah Raka.

"Ziva, ayo berangkat kuliah. Aku jemput kamu," kata Raka dengan senyum lebar.

Ziva mengangguk, menyadari bahwa ini adalah kesempatan untuk menjalankan rencananya. "Bu Kiki, aku pergi kuliah dulu ya," ucap Ziva sambil bersiap-siap.

"Lho, ambil jadwal pagi toh?"

"Iya Bu. Aku nyusul nanti malam ya, Bu. Ibu bisa kan sendiri?"

"Jangan khawatir, Ziva. Aku yang akan urus toko," jawab Bu Kiki sambil tersenyum.

Di kampus, Raka bersikap romantis, mencoba menarik perhatian Ziva. Namun, isu tentang keterlibatan Raka dalam kematian Sari telah tersebar luas. Banyak orang yang menghindarinya, namun tak ada yang berani menunjukkan kecurigaan mereka secara terang-terangan karena status Raka sebagai orang berpengaruh di kampus.

Ziva yang sadar akan suasana ini, memanfaatkan momen di perpustakaan untuk memancing Raka berbicara tentang hubungannya d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status