Share

Aib!

Bu Kiki akhirnya siuman di ruang rawat inap. Ziva dan anaknya segera menghampiri dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Bu Kiki, bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya Ziva dengan suara lembut.

Bu Kiki tersenyum lemah. "Aku sudah lebih baik, Ziva. Tadi, Ardi dan ibunya datang mencari-cari kamu. Mereka marah-marah dan mendorongku hingga terjatuh."

Ziva menggertakkan giginya, merasa amarah membara di dadanya. "Mereka tidak akan lolos begitu saja," gumamnya.

Raka yang mendengar percakapan itu ikut merasakan kemarahan, namun dia tidak ingin menunjukkannya terlalu jelas di depan Ziva. "Ziva, aku harus pulang sekarang. Jaga Bu Kiki baik-baik.

Ziva mengangguk, mencoba tersenyum meski hatinya penuh dengan kegelisahan. "Terima kasih, Raka."

Setelah keluar dari rumah sakit, Raka tidak langsung pulang. Dia merasa perlu memberi pelajaran kepada Ardi. Sambil mengemudi di jalanan sepi, dia menelepon manajer ayahnya yang setia, Pak Hendra.

"Halo, Pak Hendra. Saya butuh bantuan Anda," kata Raka dengan sua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status