Share

Dukungan

Pagi hari tiba dengan suasana yang suram di rumah Ziva. Matahari terbit, namun sinarnya terasa redup bagi Ziva. Dia duduk di sudut kamar, memandangi cermin dengan mata bengkak akibat menangis semalaman. Pikirannya penuh dengan kecemasan dan rasa malu yang menghantui.

Ziva tidak berselera makan, meskipun Bu Kiki sudah menyiapkan sarapan favoritnya. Bu Kiki, yang paham betul situasi Ziva, mencoba untuk mengajaknya bicara.

"Ziva, ayo makan sedikit. Kamu butuh tenaga," kata Bu Kiki dengan suara lembut.

Ziva hanya menggeleng lemah, tidak sanggup menatap Bu Kiki. "Maaf, Bu Kiki. Aku benar-benar tidak bisa makan. Rasanya semua sudah hancur."

Bu Kiki menghela napas, kemudian mendekati Ziva dan memeluknya erat. "Aku tahu ini berat, Ziva. Tapi kamu harus kuat. Kita akan mencari jalan keluar dari semua ini."

Ziva membalas pelukan Bu Kiki dengan air mata yang mengalir deras. "Aku takut, Bu. Aku takut keluar rumah. Semua orang pasti akan mencemoohku. Aku tidak tahu harus bagaimana."

Bu Kiki mengus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Meri
terlalu bertele" hampir kayak film infosiar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status