Share

46. Pria Penguasa

Author: VERARI
last update Last Updated: 2024-06-15 17:54:07
Dahulu, pria itu begitu misterius karena hanya namanya yang terdengar di setiap sudut kota. Tak ada yang tahu dengan penampilannya karena dia tak pernah menunjukkan diri di depan umum.

Ada yang bilang, orang itu pemalu di balik desas-desus bahwa dirinya merupakan pria yang kejam. Ada pula yang berkata bahwa pria itu mungkin tak pernah ada dan hanya sosok fiktif yang dibuat ayahnya.

Namun, setelah menikah dengan seorang wanita muda, pria itu akhirnya menampakkan dirinya. Lebih sering lagi menunjukkan wajahnya di tempat-tempat umum setiap ada kesempatan.

Kini, tak ada yang tidak mengenali pria itu lagi ....

“Kau ...” Yasmin menutup mulutnya ketika ingin menyebut nama pria itu.

Yasmin berulang kali memamerkan kepada teman-teman sosialitanya bahwa dia merupakan kerabat jauh pria itu. Tentunya, dia berani berkata demikian karena cukup mengenal Jordan Smith yang masih sering muncul di acara keluarga besar pria penguasa itu.

Jordan Smith pun sebenarnya masih kerabat jauh Yasm
VERARI

Special buat yang rinduuu Uncle Ash ❤️ Jariku pun merindukan Asher Smith 😆😆

| 7
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Azima
yg paling ditunggu2 akhirnya muncul.....merindukan sikap si mr. smith yg satu ini thank you author
goodnovel comment avatar
Mini
Laura nya Thor
goodnovel comment avatar
karz_1112
tambah bab, thor... penasaran sama ekspresi yg lain pas asher kenal nya sama mr john ajah... wkwkwkwkwkwk... pasti para tamu lgs terbengong-bengong sambil mangap mulut nya.... hihihihi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   47. Adikku

    Berbeda dari orang lain, Lyra telah memiliki jawabannya. “Mungkinkah ... bukan hanya Tuan Mark yang kau kenal, melainkan kau juga mengenal Tuan Asher?” bisik Lyra menerka-nerka. John tak menjawab karena fokus saling bertatapan dengan Asher yang kini sudah berdiri di hadapannya. Pria itu melepas tangan Lyra dari lengannya, lalu menyambut pelukan hangat dari sang mentor, pria yang sangat John hormati dan kagumi. Asher mengurai pelukan, kemudian memijat otot bahu John sambil menatap Lyra. “Selamat atas pernikahan kalian! Aku datang sesuai permintaanmu, John.” Semua orang yang ada di ruangan tersebut terkejut bukan main. Bahkan, orang tua Lyra dan John tidak pernah menyangka, Asher Smith yang selalu ketus dan dingin kepada semua orang itu bisa tersenyum hangat kepada John Foster! Pria yang mereka anggap tidak kompeten dan suka membuat masalah itu, bagaimana bisa terlihat sangat akrab hingga sanggup mengundang Asher Smith datang jauh-jauh di pesta pernikahannya?! “Aku sangat mengh

    Last Updated : 2024-06-15
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   48. Rahasia Mereka

    Di sisi lain ruangan, Max Foster tampak iri dan tak suka selagi memandangi John Foster. Bagaimana mungkin dirinya kalah dari si adik? Jelas-jelas namanya yang paling dikenal di kota itu. Kenapa bukan dirinya yang diperhatikan sang penguasa? “Sejak kapan John mengenal Asher Smith? Kenapa dia tidak pernah bilang padaku?” gerutu Max marah. John setidaknya harus melapor padanya. Perusahaan Foster bisa saja mendapatkan kerja sama besar dengan Smith Group, perusahaan nomor satu di negaranya, jika John mengatakan lebih awal bahwa dirinya mengenal Asher. Namun, sekarang John sudah tidak lagi bergabung di perusahaan Foster. Max tidak akan punya kesempatan mendekati Asher dan menggantikan posisi John sebagai adik angkat sang penguasa. Max ingin mendekati mereka. Tetapi, aura Asher Smith begitu mencekam sehingga dia tak berani mengganggu. Asher pun terlihat tak ingin berbincang ataupun mengenal orang lain. “Sayang, kenapa kau sejak tadi cemberut begini? Mari kita nikmati saja pestanya

    Last Updated : 2024-06-16
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   49. Hadiah Pernikahan

    “Berhenti tertawa, Papa! Kau tidak boleh menggoda Paman John begitu! Dia akan malu kalau Bibi Lyra sampai tahu kalau Paman John diam-diam sangat mencintainya,” imbuh Claus, membuat orang yang duduk mengelilingi meja itu terkejut. Tawa Asher semakin keras. Dia menepuk punggung Claus dengan bangga karena sang putra sangat peka situasi. Ayah dan anak itu tampak puas bisa menggoda John Foster. Sementara John hanya diam. Tak mungkin dia marah kepada pria yang berjasa besar padanya, juga Claus yang ternyata bermulut lemas. “Sungguh?” Satu kata pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut Lyra. Ketika mendengar bahwa John mencintai dirinya dari orang lain, dada sampai perut Lyra terasa berdesir. Kehangatan seolah menyelimuti raganya. Ditambah lagi, wajah John Foster menjadi merah padam seolah membenarkan kata-kata Claus dan Asher. “Aku tidak mengatakan perjanjian kita padanya. Claus juga masih kecil. Dia bahkan tidak tahu apa itu cinta,” bisik John selagi mengetatkan rahang. M

    Last Updated : 2024-06-16
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   50. Kejutan Lain

    “Perusahaan keluarga Lyra bekerja sama dengan Smith Group?” Max tercengang hingga membeku di tempat. Dia pikir, kehidupannya setelah membatalkan pernikahan secara resmi dengan Lyra akan kembali seperti dulu. Berkuasa atas Foster Corp dan bisa sesuka hati menjalin cinta dengan Sasha.Akan tetapi, John Foster-lah yang akan mendapat banyak perhatian setelah John & Smith milik Smith Group berdiri. Meski Max mempekerjakan para karyawan yang lebih kompeten dari John, Foster Corp tidak akan bisa menyaingi perusahaan yang menyandang nama besar Asher Smith.Apalagi, Asher Smith mengetahui segalanya bahwa John yang selama ini bekerja di balik layar. Asher bisa mengincar dirinya jika berani macam-macam kepada si adik.“Aku tidak percaya wanita miskin itu mendapat keberuntungan besar,” gumam Sasha ikut gelisah.Wanita miskin?Max menggeleng tak percaya setelah mendengar kekasihnya bicara. Lyra Bell, wanita yang seharusnya menjadi miliknya, akan menjadi wanita hebat di masa depan. Max kecewa bukan

    Last Updated : 2024-06-17
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   51. Mendadak Bulan Madu

    Sebelum berangkat secara mendadak, Lyra sudah akan meminta pelayan mengambil setidaknya beberapa pakaian ganti. Tetapi, para pengawal Asher dengan tegas melarang Lyra dan John membawa apa pun.‘Tuan Asher bisa membunuh kami jika kami melanggar perintahnya,’ kata salah seorang pengawal sebelumnya.Lyra terpaksa menyetujui perjalanan bulan madu dadakan tersebut. Namun, kini dia teramat kecewa karena tidak bersikeras seperti biasa, untuk setidaknya membawa baju ganti.“Bagaimana ini? Apa kau yakin, tidak ada pakaian yang bisa aku gunakan sehari-hari? Tidak bisakah kau menyuruh pengawal untuk membukakan jalan untuk kita?” keluh Lyra lemas.“Gunakan saja pakaian seadanya. Lagi pula, besok pagi mereka akan membawakan baju ganti yang baru,” jawab John acuh tak acuh.Saat ini, Lyra dan John sedang berada di tepi pantai pribadi milik Asher Smith. Hanya ada satu rumah sederhana di dekat pantai itu yang akan menjadi tempat tinggal mereka selama … entah berapa hari ….Lyra dan John tak diberi tahu

    Last Updated : 2024-06-17
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   52. Guling Bernyawa

    “Kenapa kau marah-marah?” John berdecak sebal sambil melangkah santai untuk mengambil celana pendek pemberian Asher.Pria itu tersenyum samar ketika melihat celana hitam di tangannya. Bagi John, meski hanya celana pendek untuk tidur, tetapi benda itu merupakan hadiah dari Asher dan begitu berharga baginya. John bahagia ketika memakainya.“Apa kau tidak punya malu?!” bentak Lyra sambil melirik tubuh bawah John sekilas.John mengangkat sebelah alis, lalu melihat ke bawah selagi Lyra mengentakkan kaki ketika menuju kamar mandi. Dia tak tahu kenapa Lyra tampak marah melihat handuk yang membelit di pinggangnya.“Wanita aneh,” gumam John Foster tak begitu peduli, lalu memakai celana istimewa tersebut.Di lain sisi, Lyra masih menyandarkan punggung di pintu. Dia mengurut dadanya yang hampir meledak karena melihat sesuatu yang membuatnya terkejut setengah mati.Handuk yang John kenakan sangat mini. Bahkan, hanya menutup sebagian kecil area pribadi pria itu. Lyra menyadari ada sesuatu di balikn

    Last Updated : 2024-06-18
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   53. Suami Melelahkan

    Di pertengahan malam, hanya terdengar gemuruh ombak dari kejauhan, serta embusan napas John Foster yang begitu tenang. Satu menit setelah mengatakan tidak ingin membuat istrinya mati membeku, John yang lelah dengan kesibukan hari ini langsung tertidur pulas. Wajah John begitu damai dan nyaman memeluk guling bernyawa itu. Dengkuran halus pun mulai terdengar sehingga si guling bernyawa tak bisa lagi membujuk John agar mau melepaskan dirinya. “Tangan dan kakimu berat, John,” rintih Lyra berusaha mengurai selimut yang membelit di tubuhnya. Akhirnya, salah satu tangan Lyra bisa keluar dari selimut. Dia lantas menyingkirkan tangan John yang melingkar di bagian lengan hingga depan dadanya. Namun, tangan John tetap kembali ke tempat semula. Sepertinya, John sungguh kedinginan hingga tak bisa melepaskan tubuh hangat sang istri. “John … kau benar-benar menyebalkan! Aku tidak bisa bergerak dengan leluasa!” Lyra yang sebelumnya kedinginan itu, kini sedikit berkeringat. Dia terus-menerus men

    Last Updated : 2024-06-18
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   54. Rencana Lyra

    ‘Rencana apa yang tidak boleh aku ketahui?’ Jantung Lyra berdebar sangat kencang dan seolah akan meledak karena rasa penasaran. Dia yang berdiri di belakang punggung tempat John duduk, segera mencari tempat persembunyian agar John tak tahu kehadirannya. Di samping tikungan luar rumah, Lyra menempelkan punggungnya di tembok. Dia memasang kedua telinga untuk mendengar kelanjutan percakapan John melalui telepon dengan seseorang yang mencurigakan. Sayang, John hanya tertawa kecil, lalu mematikan telepon. Meski terdengar seperti tawa bahagia, tetapi bulu kuduk di sekujur tubuh Lyra meremang. ‘Mungkinkah John menginginkan sesuatu dariku dan belum mengatakan semua di dalam surat perjanjian?’ Lyra bahkan telah mengetahui ambisi besar seorang John Foster. Tetapi, jika masih ada satu hal yang John sembunyikan darinya, bukankah hal tersebut akan sangat berbahaya? ‘Bagaimana kalau bukan hanya perusahaan Foster yang dia inginkan, melainkan juga perusahaan keluargaku?’ Walaupun John Foster te

    Last Updated : 2024-06-19

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   371. Hari Istimewa

    “Kak, aku ingin menyusul mama. Tapi, aku nanti akan menunggu sendirian di kantor.” Justin Foster merengek pada Jolie dengan mata berkaca-kaca akan menangis. Dia tiba-tiba merindukan ibunya dan ingin pergi ke alun-alun bersama orang tuanya dan Jolie. Seperti yang sudah-sudah, Jolie selalu memilih untuk menuruti keinginan sepupunya. Dia tak lagi bimbang dengan banyaknya pilihan yang menggiurkan. Justin akan selalu menjadi prioritas utama. “Aku akan menemanimu ke tempat kerja Bibi Selene, tapi kita harus minta izin dulu kepada mama dan papaku.” Jolie lantas memperhatikan ketiga lelaki yang lebih tua darinya. “Kalian bermain bertiga dulu, ya … aku akan pergi dengan adikku.” Setiap kali menemani Justin, Jolie tak mau mengajak mereka. Pernah satu kali, ketiga lelaki yang ingin lebih dekat dengan Jolie itu ikut mengantar Justin, namun mereka berakhir dimarahi Max Foster tanpa sebab yang jelas. Max tampaknya masih tak suka pada semua yang berhubungan dengan Asher dan Billy. Dia pun sel

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   370. Tiga Pilihan

    Suara anak perempuan berusia lima tahun terdengar di halaman belakang kediaman John Foster. Mata Jolie tertutup kain hitam, kedua tangannya bergerak tak tentu arah seperti sedang mencari pegangan, mulutnya tak bisa menutup saat memamerkan tawa yang tak kunjung menghilang. “Di mana kalian?!” seru Jolie. Saat ini, Jolie yang telah berusia lima tahun itu sedang berusaha menangkap teman-temannya. Dua anak kembar lelaki Asher Smith, putra angkat Billy Volker, serta bocah lelaki yang berumur satu tahun lebih muda darinya dan tak lain adalah sepupunya, putra pertama Max Foster. Jolie terlihat sangat bahagia. Sejak satu minggu yang lalu, keempat temannya menginap di kediaman. Dia jadi tidak kesepian dengan hadirnya bocah-bocah lelaki itu. Namun, kesenangan Jolie tak sejalan dari gerutuan ibunya. Lyra pusing melihat anak-anak itu tak mau berhenti bermain, bahkan Jolie pernah membantahnya hanya agar bisa terus bermain. “Rumah kita jadi seperti penampungan anak, Sayang. Maksudku, aku tidak

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   369. Menikah

    John telah berada di kota lain untuk melakukan operasi. Lyra tak bisa ikut menemani John karena tak bisa meninggalkan Jolie, serta ikut membantu persiapan pernikahan kakak iparnya.Penggabungan perusahaan Bell dan Foster pun sudah terlaksana atas bantuan Peter dan Thomas. Mereka akan menggantikan tugas John selama John masih memulihkan diri. Max masih ikut membantu di perusahaan, tetapi lebih sering meliburkan diri untuk menemani calon istrinya membeli perlengkapan hidup baru mereka. Perusahaan di gedung tingkat empat milik Max pun telah resmi dibuka, sehingga waktu berkumpul keluarga sangat sulit dilakukan dengan semua anggota keluarga yang lengkap.“Mama, John akan pulang hari ini. Di mana Dom? Dia harus menjemput suamiku.”Tanpa terasa, satu setengah bulan berlalu. John telah mengabari jika proses pemulihan luka bakarnya hampir berakhir, meski belum kembali sempurna seperti sediakala. Namun, John harus pulang hari ini, karena akan ada hari spesial keesokan paginya.“Dom sedang mem

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   368. Damai

    “Kau tidak perlu melihat istriku waktu mengatakan rencanamu itu. Lyra tidak akan sedih mendengar kau akan menikah.” John menangkap gelagat aneh kakaknya, namun sebenarnya hanya pikirannya sendiri.“Aku melihat semua orang dan kau menatapku waktu bola mataku berhenti searah dengan Lyra!” sanggah Max, tak mau dituduh karena memang itulah kenyataannya. Dia bukan sengaja ingin memandangi Lyra.Lyra menegur John dengan tepukan halus di lengan suaminya itu. Namun, tampaknya John masih teringat kejadian di taman yang membuatnya cemburu buta.“Apa kau mengharapkan pelukan istriku untuk memberimu selamat?”Max berdiri dengan mulut sedikit terbuka. Amarahnya terpancing karena John membahas masalah yang sama berulang kali.Benar, tak hanya sekali John mengungkit masalah itu. Max hanya diam mendengar kata-kata sinis adiknya, namun tidak untuk sekarang, di saat dia ingin membahas rencana pernikahannya.“Kau masih membicarakan itu, hah? Lalu kenapa kalau aku memeluk istrimu? Dia adik iparku! Pikira

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   367. Keluarga

    Jasad Ivanna baru berhasil diidentifikasi seluruhnya tiga hari lalu. Namun, karena masih perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, Alaric Parker tak bisa menguburkan jasad putrinya begitu saja.Satu minggu berlalu setelah kebakaran yang diakibatkan oleh Ivanna Parker. Saat ini, kediaman Parker sangat ramai oleh orang-orang yang hadir untuk berkabung.Selain para pengusaha, rekan-rekan bisnis Alaric maupun Ivanna, banyak pula wartawan yang meliput proses pemakaman Ivanna Parker. Namun, hanya sedikit awak media yang datang untuk berduka, sebab telah ditemukan bukti kuat yang menunjukkan bahwa Ivanna adalah pelaku kebakaran tersebut.Dari layar televisi berukuran besar, Lyra dan keluarganya sedang menyaksikan proses pemakaman Ivanna. Kamera lebih sering menyorot Sasha Parker yang saat ini sedang naik daun di dunia bisnis.“Wanita sialan itu pasti sedang berakting, aku sangat yakin itu!” geram Max saat melihat Sasha Parker sedang bicara di depan para wartawan sambil berlinang air mata, m

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   366. Kabur

    Lyra merasakan hangat di punggungnya. Udara dingin dari penyejuk ruangan mendadak tertutup oleh sesuatu. Namun, dia tetap terlelap dan tak menyadari keberadaan orang di belakangnya yang menghangatkan tubuhnya dengan dekapan penuh kerinduan.Pada dini hari, John baru sampai di kediaman. Dia langsung masuk ke kamar tanpa menimbulkan suara agar Lyra tak terbangun. Setelah membersihkan diri dengan cepat, dia ikut berbaring di dekat Lyra yang tidur meringkuk, tanpa melepaskan masker yang menutup sebagian wajahnya. Dari informasi para pengawal di kediaman, John akhirnya tahu jika Lyra tak pergi ke mana pun. Dia lega karena pikiran buruknya tak pernah terjadi. Awalnya John ingin langsung kembali ke rumah sakit, tetapi dia begitu merindukan pelukan hangat istrinya dan berniat mampir sebentar selagi Lyra tidur.“Aku sangat merindukanmu, Sayang,” bisik John.John terlalu nyaman mendekap Lyra hingga jatuh ketiduran dan lupa harus segera pergi sebelum Lyra bangun ….“Ugh …,” erang Lyra, merasak

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   365. Ingin Segera Bertemu

    John mondar-mandir di ruang pemeriksaan. Bukan gelisah menunggu dokter, tetapi resah membayangkan Lyra masih berduaan bersama Max.‘Apa saja yang mereka lakukan setelah aku meninggalkan mereka?’Sebelumnya saat masih di taman, John masih ingin mengikuti Lyra sampai kediaman. Namun, Peter menyeret John untuk segera ke rumah sakit.“John Foster! Berhentilah mondar-mandir!” sergah Peter, lelah melihat tingkah kekanakan anaknya. “Aku perlu mendapatkan riasan penuh seperti kekasih Max itu, dan segera bertemu Lyra. Max bisa saja menculik dan menyekap Lyra seperti dulu.”Saat mengamati Lyra, John melihat sosok mencurigakan Selene. Setelah menyuruh Dom mencari informasi sosok mencurigakan itu, dia akhirnya tahu identitas Selene yang menyamar sebagai perempuan tua.“Tsk! Hentikan, John! Kau sudah mendengar sendiri kalau mereka sudah berbaikan dan melupakan masa lalu! Lagi pula, lukamu masih baru dan tidak bisa ditutupi dengan riasan!”Peter yang menunggu John di mobil saat di taman tadi juga

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   364. Memaafkan Diri Sendiri

    Lyra mengangguk setuju. Hanya pelukan biasa bukan suatu hal yang besar. Orang-orang juga terbiasa menyapa dengan pelukan. Lagi pula, mereka masih keluarga.“Terima kasih, Lyra.” Max Foster tanpa ragu memeluk Lyra dengan erat, memejamkan mata selagi merasakan debaran dalam dadanya.Dengan pelukan itu, Max ingin mengembalikan perasaan yang telah berlalu. Kemudian, pelan-pelan melupakan Lyra sebagai wanita pertama yang pernah mengisi hatinya. Tidak, Max tidak mungkin bisa melupakan Lyra. Dia akan menyimpan perasaan itu, mengunci rapat-rapat cintanya, dan melihat Lyra dengan cara yang berbeda, yaitu sebagai keluarga, istri dari adiknya.“Maaf kalau aku banyak berbuat salah padamu, Max. Banyak hal buruk yang sudah kulakukan untuk membalasmu, termasuk kejadian malam di pesta waktu itu. Aku yakin kau juga sudah mengetahuinya.”Lyra pun ingin membuang dendam yang dulu pernah bersarang di hatinya kepada kakak iparnya itu. Berharap setelah waktu berlalu, mereka bisa bicara dan tertawa seperti k

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   363. Hati ke Hati

    “Maafkan aku, Max. Waktu itu aku tidak bisa menahan diri untuk terus bersamamu atau membuka hati untukmu, sehingga mengambil pilihan lain.”Max mengusap air matanya. Meski bisa menahan tangisan kesedihan, hatinya menangis dan terluka mendengar ucapan Lyra yang sudah pasti.“Aku tahu, aku tidak menyalahkanmu, Lyra. Semua memang salahku dan aku sangat menyesali perbuatanku sendiri,” ujar Max dengan suara serak.Max memutar badan ke arah Lyra. Melihat adik iparnya ikut merasa buruk karena pengakuannya.“Aku hanya ingin mengungkap perasaanku dengan benar, di mana dulu aku hanya menipumu. Aku tidak berniat merebutmu dari adikku … sungguh ….”“Terima kasih telah mencintaiku, Max. Mulai hari ini, aku berharap kau bisa melupakan cinta itu sepenuhnya ….”“Aku sedang mencobanya, tapi kalau malah mengajakku bertemu dan memaksaku menyatakan cintaku.”Mereka diam sejenak saling menatap secara intens. Mendadak, tawa lebar dan lepas menghiasi wajah keduanya.“John akan menghajarku kalau dia sampai t

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status