Beranda / Pendekar / Pemalas Penantang Dewi / BAB 3 : Kekuatan dan kutukan

Share

BAB 3 : Kekuatan dan kutukan

Penulis: @M.N.A
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-04 18:27:38

Saat memperhatikan kawanan srigala di hadapannya, Ken juga sempat melihat monster lain yang terbang di udara. Para monster itu memncarkan sebuah mana dari tubuhnya. Monster yang terbang di udara memancarkan mana berwarna orange, sedangkan kawanan srigala di hadapannya memancarkan mana berwarna putih, tetapi ada satu srigala yang paling besar memancarkan mana berwarna kuning. Jika dilihat dari ukuran tubuhnya saja, bisa dipastikan bila srigala besar itu merupakan pemimpin dari kawanan. Pengalaman Ken dalam bermain game di bumi langsung bisa mencerna informasi tersebut. Ken yakin bila monster yang memancarkan mana berwarna putih adalah monster lemah.

Salah satu srigala yang sudah bersiap langsung menyerang Ken yang sedang berpikir. Cakar tajam srigala itu langsung menargetkan kepala Ken. Meski dia tahu akan hal itu, Ken tetap tanang untuk mengamati situasinya. Ken juga mulai belajar tentang apa saja yang dia bisa lakukan dengan stat yang baru dia dapatkan. Ken dengan jelas melihat serangan srigala tersebut, karena itu dia menjadi mudah menghindarinya.

Kemudian srigala lain mulai ikut menyerang Ken. Para srigala itu menyerang Ken secara bergantian. Ken memang mudah menghindari semua serangan yang datang kepadanya, tetapi dia juga kesulitan untuk bisa menyerang balik kepada mereka. Setiap Ken akan menyerang salah satu dari mereka, pasti ada srigala lain yang langsung menyerangnya. Hal itu membuat Ken terpaksa harus menghindar atau bertahan.

Pertarungan Ken dan kawanan srigalaseperti sebuah latihan, karena pola serangan dari srigala memang mudah dibaca. Kedua pihak juga tidak ada yang terluka, tetapi Ken merasa kawanan itu memang sengaja melakukannya untuk menghabiskan staminanya. Ken mencoba mengamati keadaannya dan hasilnya Ken jadi tahu bila semua serangan srigala sudah diatur oleh pemimpinnya. Ken juga memperhatikan bila pemimpin srigala sama sekali tidak menyerangnya dari awal kedatangan mereka dan terus memperhatikan Ken.

Ken juga menyimpulkan bila efek dari stats miliknya tidak jauh berbeda dari game, hanya saja ada dua hal yang baru dia tahu dari stats miliknya, yaitu dexterity dan sense. Dexterity berhubungan dengan ketangkasan dan skill, tetapi Ken yang masih belum memiliki skill tidak bisa merasakan efek dari stats itu lebih mendalam. Hanya saja dia merasa semakin mudah bergerak untuk menghindari serangan kawanan srigala, sedangkan sense berhubungan dengan indra dan insting yang dia miliki. Stats sense yang tinggi membuat semua indra Ken menjadi lebih tajam, selin itu instingnya juga bekerja dengan sempurna.

Dalam pertarungannya dengan para srigala Ken berhasil mempelajari tetang dirinya sendiri. Saat dia sudah merasa cukup, akhirnya Ken memulai menjalankan rencana untuk melakukan serangan balik. Ken langsung menerjang para srigala yang ada dan langsung menuju pemimpinnya. Pemimpin srigala yang menyadari hal itu langsung melepaskan sebuah raugan keras yang merupakan skillnya untuk menyerang Ken. Serangan itu memang mendadak, tetapi insting Ken yang sudah memberi sinyal bahaya di dalam kepalanya, membuat Ken bisa menhindarinya. Agility yang cukup tinggi juga membantunya untuk menghindar.

Srigala lain langsung bedatangan menyerang Ken. Pola serangan kawanan srigala itu juga berubah, beberapa srigala menyerang Ken secara bersamaan. Pemimpin mereka juga mulai ikut menyerang Ken dengan skill miliknya. Hal itu terjadi sesuai dengan perkiraan Ken, kemudian Ken melanjutkan rencananya ketahap selanjutnya. Kawanan srigala kembali merubah pola serangannya, mereka semakin intens menyerang Ken. Meski serangan mereka semakin mudah dibaca, tetapi serangan mereka semakin kuat dan cepat.

Ken mengelabui mereka dengan berpura-pura kelelahan. Setiap Ken tampak semakin lelah, pola serangan berubah dan semakin intens. Hal itu memang membuatnya sedikit kesulitan dalam menghindari serangan para srigala yang semakin cepat. tetapi itu sesuai dengan rencananya. Ken juga berpikir bila pemimpin kawanan srigala itu cukup pintar untuk ukuran monster biasa, cara berburu yang digunakan hingga bisa mengetahui kondisi mangsanya untuk merubah pola serangan mereka.

Saat Ken sudah mengetahui semua pola serangan dari musuhnya dan menguasai keadaan sepenuhnya, Ken langsung melakukan serangan balik. Dalam sekali pukul, kedua tangan Ken berhasil membuat dua srigala tersungkur di tanah. Ken yang tidak memiliki senjata hanya bisa melakukannya dengan tangan kosong, hanya pukulan sekuat tenaga yang bisa Ken gunakan, tetapi Ken berpikir bila tangan kosong cukup untuk melawan srigala itu. Kecuali pemimpin mereka, Ken meresa pukulannya tidak akan bisa menumbangkannya begitu saja.

Melihat Ken yang tiba-tiba menyerang balik, pemimpin kawanan langsung memberi sinyal dan mereka kabur begitu saja. Ken merasa aneh dengan kawanan srigala yang berbeda dari monster yang pernah Ken tahu. Ken masih ingat saat dia beru sadar, dia melihat monster yang saling bertarung hingga salah satu dari mereka mati, tetapi kawanan srigala yang Ken lawan memilih untuk kabur dari pada terus bertarung.

Ken memeriksa dua srigala yang dia kalahkan. Ternyata dua srigala itu sudah mati, Ken akhirnya tahu bila pukulannya yang sekuat tenaga bisa langsung membunuh monster setingkat srigala. Meski begitu Ken memahami bila dia membutuhkan senjata untuk bertahan. Ken mulai mencari benda di sekitarnya yang berguna untuknya. Ken akhirnya menemukan tulang yang bisa digunakan sebagai senjata, tetapi saat dia kembali ke tempatnya semula, Ken menemukan monster lain yang sedang memakan srigala yang dia kalahkan.

Monster itu seperti gorilla yang besarnya dua kali lipat dari pada yang pernah Ken ketahui, tetapi wajahnya tampak seperti beruang dengan tangan yang memiliki cakar tajam untuk merobek tubuh srigala. Beruang yang menyadari keberadaan Ken langsung mengaung.

“Grooowwwlll …!”

Beruang besar itu langsung berlari kepada Ken. Melihat beruang yang menerjang ke arahnya, Ken bersiap dengan senjata yang dia buat dari tulang. Beruang itu langsung menganggkat kedua tangannya saat dekat dengan Ken untuk menerkamnya. Ken melihat celah terbuka tepat pada perutnya saat beruang itu akan menyerang, membuat Ken langsung menggunakan tulang yang dia pegang untuk menusuk beruang tersebut.

“Kragk …!”

Tulang yang Ken gunakan menusuk perut beruang hancur seketika. Ken sempat terkejut dengan hal itu, tetapi Ken tidak memiliki banyak waktu karena serangan beruang sudah hampir mengenainya. Ken segera menghindari serangan beruang itu dengan memanfaatkan tubuh beruang sebagai pijakan. Beruang itu memang kuat tetapi serangannya lebih lambat dari pada kawanan srigala sebelumnya.

Ken terus menghindar dan menyerang balik beruang dengan pukulannya, Ken juga senang karena statsnya terus naik secara perlahan, terutama strength dan agility. Bila stats lain naik hanya satu perempat atau satu pertiga point saja, untuk stats strength naik satu point setiap Ken berhasil memberikan pukulan kuat, sedangkan agility naik satu point saat dia bisa menghindari setiap serangan dari beruang. Dengan kenaikan stats miliknya itu, membuat Ken bisa memberikan pukulan telak kepada beruang pada pukulan yang keseratus delapan. Beruang itu mulai merasakan pukulan Ken dan kesulitan untuk berdiri, Ken kembali memberikan serangan sekuat tenanganya untuk membuat beruang itu benar-benar tumbang.

“Baaammm …!”

Pukulan keras Ken yang tepat di kepala beruang berhasil membuat beruang itu tidak bisa bergerak lagi. Ken senang akhirnya dia berhasil mengalahkan beruang yang kuat itu. Meski waktu yang Ken butuhkan sangat lama, tetapi Ken berpikir itu hal yang wajar jika mengetahui warna dari pancaran mana beruang itu adalah orange. Pertarungan itu memang melelahkan, tetapi hasilnya cukup bagus karena Ken bisa naik kelevel dua. Kini stats miliknya sudah lebih dari seratus point untuk strength dan agility, sedangkan stats lain masih kurang beberapa angka lagi untuk mencapai angka seratus.

Ken kembali mempelajari statusnya. Saat dia asik dengan pikirannya sendiri, Ken lupa akan efek dari kutukan Dewi Aria hingga statsnya kembali berkurang. Ken langsung bergerak untuk membuat kutukan itu terhenti, Ken akhirnya terus menggerakkan kakinya untuk membuat kutukan Dewi Aria tidak aktif. Kemudian Ken kembali melihat status miliknya, dia terkejut dengan perubahan pada statusnya akibat efek dari kutukan Dewi Aria.

Ken yang awalnya merasa sudah memahami efek dari kutukannya, kini menjadi ragu dengan pemahaman yang dia ketahui, dia meresa masih banyak misteri dan efek buruk yang dimiliki dari kutukan yang Dewi Aria berikan kepadanya. Selain cara bertahan hidup di lembah nereka, Ken juga harus menemukan cara untuk dia bisa mengatasi efek buruk dari kutukannya.

“Dewi sialan itu, sepertinya senang jika melihat aku menderita,” ucap Ken yang gemetar.

Saat itu Ken melihat ada monster lain yang sedang melihatnya. Warna dari pancaran mana milik monter tersebut adalah merah dan insting Ken juga memberi sinyal bahaya. Saat itu Ken bingung harus memilih kabur mengikuti instingnya atau bertarung agar lebih kuat.

Bab terkait

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 4 : Bertahan hidup

    Ken yang masih belum cukup memiliki pengalaman bertarung secara langsung memilih untuk lari. Ken juga belum bisa menganalisa tentang tingkatan monster yang bisa dia hadapi dengan kekuatannya saat itu, dia hanya percaya pada insting yang memberinya sebuah sinyal peringatan bahaya. Saat tahu Ken melarikan diri, monster itu langsung mengejar Ken, hal itu membuat Ken mempercepat laju kakinya untuk bisa kabur dari kejaran monster tersebut.Selain masalah dengan monster tersebut, Ken memiliki masalah dengan statusnya yang berubah setelah kutukan Dewi Aria aktif. Meski hanya sesaat tetapi stats Ken berkurang dua point secara menyeluruh, apa lagi pengurangan statsnya kali ini 2 kali lipat dari yang Ken alami saat pertama kali kutukan itu aktif. Hanya stats keberuntungannya yang tetap tidak berkurang. Level Ken juga kembali lagi menjadi level satu, kutukan itu bukan hanya mengurangi stats miliknya tapi exp yang Ken dapat juga ikut berkurang.Semua hal yang baru saja terjadi membuat kepala Ken

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09
  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 5 : Belajar cara bertahan hidup

    Rencana Ken berhasil untuk membuat monster itu tidak tertarik kepadanya. Ken menyadari hal itu disaat dia mengetahui monster itu hanya membuatnya sebagai mainan. Karena itu dia mencoba memperlihatkan ekspresi wajah putus asa untuk memastikan kebenarannya. Disaat Ken melihat monster yang puas melihat ekspresi wajahnya, Kemudian Ken mulai merubah ekspresinya menjadi acuh dan pasrah. Hal itu dia lakukan untuk membuat monster itu tidak lagi berminat kepadanya yang sudah tidak memberikan kesenangan lagi untuk dijadikan mainan. Meski cara itu memiliki resiko tinggi dan mungkin akan berakhir dengan Ken yang mati dimakan, tetapi Ken berhasil selamat. Ken berpikir bila stats keberuntungannya juga memiliki peranan besar atas kesuksesan rencananya itu.Ken terus menghitung waktu yang berjalan sambil memperhatikan monster yang berjalan menjauh. Dia tahu bila waktu kutukannya aktif sudah dipersingkat menjadi dua puluh enam menit dan sekarang hanya tersisa lima menit saya sebelum kutukannya aktif.

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 6 : Menyerap kemampuan monster

    Ken melihat para monster itu saling meraung, seakan mengusir monster lainnya. Terbukti dengan raungan monster yang kuat membuat para monster lemah langsung kabur. Ken langsung mengaktifkan jebakan yang sudah dia siapkan untuk para monster yang kabur. Kemudian dia memastikan kembali beberapa jebakan yang sudah dia pasang, dan hasilnya tidak semua monster terkena jebakan dan dia juga melihat beberapa jebakannya tetap hancur.“Sepertinya tulang monster level ini belum cukup kuat, aku memang harus menggunakan tulang dari monster yang kuat untuk membuat jebakan.”“Exp yang aku dapat juga tidak terlalu banyak bila membunuh monster dengan jebakan, sepertinya aku harus bergegas menjalankan rencana yang selanjutnya.” Ken langsung kembali ke tempat dia mengintai tadi.Saat kembali, Ken sudah disuguhkan pertarungan para monster yang sedang memperebutkan daging. Dia harus tetap fokus dan bersembunyi di tempat yang aman, bila Ken gegabah maka dia bisa menjadi incaran monster atu terkena imbas pert

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08
  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 7 : Pilihan yang sulit

    Jantung Ken berdetak sangat kencang dan nafasnya menjadi tidak beraturan. Pikirannya juga kacau karena perasaan ragu yang dia alami saat itu, hal itu akibat pikiran dan hati yang tidak selaras. Hati Ken merasa bila saat itu dia tidak ingin melawan monster tersebut, sedangkan pikirannya sudah membuat rencana dengan cepat untuk bisa mengalahkan monster itu. Tubuhnya juga sudah bergerak menyiapkan semua yang dia butuhkan untuk bertarung.Ken akhirnya memutuskan untuk mengikuti apa yang dia pikirkan, meski hatinya sedikit tidak tenang dengan apa yang dia lakukan. Demi menggapai tujuanya untuk bisa membalas perbuatan Dewi Aria kepadanya, Ken merasa tidak bisa melepaskan kesempatan untuk mendapatkan exp tinggi yang ada di hadapannya, meski itu beresiko tinggi. Ken berpikir bila kali ini pasti akan berbeda dari pertarungan sebelumnya, karena dia sudah melakukan persiapan yang matang untuk melawan monster kelinci itu.“Dengan semua ini harusnya aku bisa melawan monster itu dan bisa mengantisi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-11
  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 8 : Rencana dan keberuntungan

    Ken harus cepat memutuskan pilihan yang menurutnya sulit. Bukan hanya tentang berpacu dengan waktu yang sangat singkat, tetapi Ken juga harus bisa memikirkan tentang sisa mana miliknya. Dia berpikir untuk memberikan serangan terakhir kepada monster kelinci selagi masih terkena efek sengatan listrik. Itulah yang Ken pikirkan, tetapi melihat monster yang tampak semakin seram membuat Ken memilih untuk mengikuti kata hatinya kali ini.‘Sebaiknya aku cepat melarikan diri ke tempat yang aman,’ pikir Ken yang langsung bergegas untuk melarikan diri.“Roooaaarrr!” monster kelinci meraung semakin keras seolah menyatakan bila dia marah.Monster kelinci itu mengendus dan mengerakkan telinganya untuk mencari Ken yang sudah kabur. Tidak lama telinga monster kelinci berhenti bergerak dan dia langsung berlari. Kecepatan berlari yang seperti kilat membuatnya mencapai tempat Ken dalam waktu singkat. Ken terkejut dengan monster kelinci yang masih bisa bergerak secepat kilat, tetapi dengan mengetahui hal

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-12
  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 9 : Armor angin

    Armor tanah bisa melindungi tubuh dengan kerasnya untuk menahan serangan, sedangkan armor api akan membakar saat diserang musuh. Armor patir akan memberikan serangan kejut pada lawan dan armor air dapat mengurangi dampak serangan yang diterima. Terakhir adalah armor angin yang belum pernah dia gunakan, Ken berpikir bila armor angin memiliki fungi yang bisa menghempaskan lawan saat tersentuh. Itulah yang Ken perkirakan tentang armor angin setelah dia menggunakan empat element lainnya sebagai armor.Kenyataan yang terjadi dan yang Ken alami pada saat itu berbeda dari apa yang Ken pikirkan. Ken tidak begitu yakin dengan pasti, tetapi dia benar-benar melihat bila pukulan dari monster kelinci seperti berbelok saat mereka akan beradu pukulan. Hal itu membuat pukulan monster kelinci meleset, sedangkan Ken berhasil memberikan pukulan telak pada monster kelinci.Buugggkk! Wooossst! Baaaammmm!Monster kelinci langsung terpelanting dan menghantam tanah dengan keras akibat pukulan Ken. “Apakah ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 10 : Tujuan dan tugas

    Dewi Aria menyadari saat kutukan yang dia berikan kepada Ken aktif, tetapi kali ini dia tidak senang dengan hal itu. Sudah dua hari Ken jatuh ke lembah Nereka dan kenyataan kutukannya masih aktif mengartikan bila dia masih hidup. Kenyataan itu membuatnya semakin kesal dan tidak sabar menunggu berita kematiannya, para pahlawan juga masih belum mencapai jantung dari lembah yang menjadi tempat di mana Ken berada.“Trik seperti apa yang dia lakukan hingga bisa bertahan sampai sekarang?” tanya Dewi Aria yang bingung dan kesal.“Ini membuatku sangat kesal saat ingat wajah manusia rendahan itu yang berani menghinaku yang merupakan sosok mulia dan agung ini, aku tidak bisa tenang selama dia masih hidup.”“Aku akan terus mengawasi lembah Neraka dan akan menggunakan otoritasku sebagai Dewi untuk mengaktifkan kutukannya hingga dia mati, hahahahaha,” Dewi Aria tertawa gembira saat membayangkan bagaimana kematian yang Ken alami saat rencananya berhasil.***Di lembah Nereka Ken masih berdiri denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 11 : Sebuah pemikiran

    “Sa-saya …,” ucapan Putri Yuna terbata-bata dan sangat terlihat jelas bila dia ragu untuk menjawab, karena hanya satu jawaban saja yang bisa dia ucapkan.“Fiuh, Aku tahu ini berat bagimu untuk menerima tugas ini, tetapi tugas ini memang diberikan langsung oleh sang Dewi dan bukan rencana orang dari Kerajaan Aisward.”Saintess berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan mendekat pada Putri Yuna. Kemudian Saintess menepuk pundak sang Putri sambil menatap kedalam matanya yang mulai muncul sedikit cahaya kehidupan. Saintess langsung memeluk sang Putri dan mengelus rambutnya untuk mencoba menguatkannya agar bisa menerima kenyataan yang terjadi padanya. Putri Yuna langsung menangis dalam pelukan Saintess untuk melapaskan perasaannya.“Aku tahu ini pasti berat untukmu, tetapi aku tidak akan membiarkan kamu pergi begitu saja tanpa pengawalan yang tepat ke tempat yang berbahaya.”Saintess melepaskan pelukannya, lalu dia me

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19

Bab terbaru

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 115 : Akhir cerita

    Warna rambut pirang yang berkilau seperti emas terurai hingga di bahunya, dan telihat sangat indah dengan wajah manis yang sangat cantik seperti boneka berbie. Bentuk tubuhnya juga aduhai yang membuat semua cowok membuka mulut mereka saat melihatnya berjalan. Kulitnya juga putih mulus yang terlihat sangat cerah terawat dengan baik, dan itu mmebuat semua cewek sangat ingin memiliki kulit sepertinya. Kedatangannya juga membuat suasana kelas menjadi hening karena semua siswa terus terpaku dan menatap kepadanya. “Perkenalkan nama saya Alice de Pendragon, mulai hari ini saya akan belajar di kelas ini.” Semua siswa langsung bersorak setelah mendengar perkenalannya, kecuali Ken yang tahu sosok tersebut sangat mirip dengan Garga. Namanya juga mirip dengan nama yang Ken berikan kepada Garga, hanya beda nama tengahnya saja, tetapi mengucapannya sama. Guru kemudian menjelaskan bila Alice merupakan siswa istimewa dan juga siswa pertukaran dari luar negeri yang akan belajar tentang budaya di Indo

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 114 : Akhir dari perang

    Ken merasa tidak juga harus menggunakan kekuatannya untuk melawan Dion yang kekuatannya juga sudah menyatu sempurna. Ken merasa harus mencari tahu lebih dalam tentang metode yang Dion gunakan untuk menyatukan semua kekuatannya. Ken menggunakan skill overdrive yang membuat tubuhnya memiliki kekuatan dua kali lipat dan bergerak berdasarkan instingnya untuk bertarung menggunakan seluruh kekuatannya. Pergerakan Dion menjadi semakin cepat dan serangannya juga semakin kuat dari sebelumnya, Ken bisa merasakan perbedaannya dari tekanan yang Dion berikan. Beruntung Ken memiliki skill untuk mengimbangi kekuatan Dion dan langsung menggunakannya, jika tidak Ken akan terkena serangan Dion dan berakhir teluka. Ken kini juga kesulitan untuk menghindari serangan Dion dan hanya bisa bertahan, tetapi Dia masih bisa memberikan perlawanan dan serangan balasan dalam kondisinya yang semakin terdesak. Ken mulai kesal karena tidak segera menemukan metode yang Dion gunakan. “Ju*nc*k!” “Kugkk!” Ken bertriak

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 113 : Kekuatan yang menyatu

    Ken tidak menyangka bila kejadiannya akan menjadi sangat buruk, karena dia tetap menyimpan kekuatan Dewi yang dia ambil kembali dari Reka. Kini mana, aura, kekuatan kegelapan Garga dan kekuatan Dewi bercampur dalam tubuh Ken dan terus saling bertabrakan. Ken mencoba untuk mengendalikan aliran dari kekuatannya agar bisa berjalan selaras dan menyatu dengan baik. Dia ingat dengan apa yang terjadi pada Dion yang mana kekuatan kegelapan bersatu dengan aura dan kekuatan Dewi menyatu dengan mana.Hanya saja yang membuat Ken merasa aneh adalah keempat kekuatan itu terbagi menjadi dua yang berada pada sisi kanan dan kiri tubuh Dion. Ken yang mencoba mempelajari tentang hal itu saat bertarung dengan Dion akhirnya bisa mengetahui metode yang Dion gunakan. Hanya saja Ken menggunakan metode yang mirip, tetapi metode yeng Ken gunakan lebih sempurna dan bisa menyatukan semua kekuatan itu agar bisa mengalir selaras pada tubuhnya.Semua kekutan itu berjalan bersama mengalir ke seluruh tubuh Ken dan ki

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 112 : Kembali Ken

    Tubuh Ken tidak bisa bergerak karena tekanan kuat yang dipancarkan oleh Dion, dan perasaan takut saat melihat Dion seakan melihat Dewa kamatian yang akan mencabut nyawanya. Kekuatan Dion yang sudah terlepas seluruhnya di luar perkiraan dan akal sehat yang Ken miliki, dan tanpa Ken sadari Dion sudah ada dihadapannya dan menusuk jantungnya. Kecepatan Dion sudah melebihi apa yang bisa Ken hadapi, bahkan matanya masih belum berkedip dan Dia sudah tertusuk kedua kalinya oleh Dion.Dion benar-benar seperti terlahir kembali, dan dia bisa merasakan sensasi yang sama seperti yang dia rasakan saat dia baru menjadi Dewa. Kini Dion juga sudah berhasil menyingkirkan Ken yang merupakan penghalang utamanya untuk menjadi penguasa mutlak. Meski begitu Dion tidak terbawa suasana dan memastikan Ken benar-benar mati ditangannya sendiri.Melihat Ken yang tidak bisa bereaksi akan serangannya dan hanya menatapnya dengan wajah yang tampak terguncang hingga matanya bergetar, membuat Dion benar-benar puas. Dia

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 111 : Strategi dan pengalaman

    Melihat Garga yang sudah tidak bisa bereaksi dengan semua serangannya yang sudah menargetkan Ken, membuat Dion yakin jika dia benar-benar berhasil. “Duuuaarrrrr!”“Sialan! dia kab--, craassssttttt!” Dion terkejut saat Ken berhasil menebas dirinya.Dion yang sebelumnya penuh percaya diri bila berhasil menyerang Ken jadi terkejut karena keberadaan Ken lenyap sebelum semua sarangan mengenai dirinya. Kini dia juga terkejut karena Ken yang tiba-tiba bisa muncul kembali tanpa luka yang bahkan berhasil menyerangnya. Dion benar-benar tidak tahu trik apa yang Ken gunakan, namun dia merasa bila Ken berpindah ke sebuah dimensi untuk menghindari semua serangannya.Berkat perhitungannya yang matang, Ken berhasil berpidah ke celah antar dimensi pada detik-detik semua serangan Dion akan mengenainya. Ken akan benar-benar mati jika dia tidak berpindah dalam celah ruang dan waktu pada saat itu, namun Ken juga harus kehilangan tempatnya bersembunyi. Karena dia yang berpindah saat ada Dion di dekatanya a

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 110 : Tikus dan Kucing

    Ken seakan dipaksa harus memilih untuk terus maju, karena Dion juga berhasil merusak diemnsi yang merupakan efek dari setu senjatanya. Sejata itu juga langsung patah saat dimensinya berhasil Dion hancurkan, dan membuat Ken terlempar keluar. Ken memang tidak memiliki waktu lagi, karena Dion benar-benar berniat untuk menyingkirkannya.[Garga, buat dia sibuk saat aku menyiapkan sesuatu untuk melawannya.] ujar Ken dan dia juga memberi beberapa informasi kepada Garga lewat telepati.Dion tersenyum saat dia mendengar perintah Ken yang dia kirim lewat telepati kepada Garga, dengan itu dia tidak perlu lagi membaca maksud dari isyarat yang Ken gunakan. Berkat itu Dion tidak perlu memperdulikan Garga, dan langsung menuju tempat yang akan Ken tuju. Dengan penuh percaya diri Dion melesat dan menunggu kedatangan Ken, namun dia tidak melihat adanya Ken yang datang kearahnya dan Garga juga tidak mengejarnya.Dion terhenti sejenak dan mencerna apa yang sebenarnya terjadi, karen

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 109 : Musuh terakhir

    Semua orang terkejut saat melihat Murka terkena sebuah serangan yang tidak meraka sadari sama sekali, bahkan Ken juga tidak tahu akan serangan tersebut. Serangan itu seperti leser yang sangat cepat mencapai targetnya, bahkan tubuh Murka yang kuat bisa berlubang. Lebih parahnya lagi, Reka yang berusaha dia lindungi juga mengalami luka yang cukup parah.Perasaan Ken yang tidak nyaman saat meninggalkan Dion meski dalam keadaan sekarat, kini membuat sebuah malapetaka bagi semuanya. Emosinya langsung memuncak saat melihat sahabatnya yang terkapar bersimbah darah dengan kondisi tubuh penuh lubang. Murka juga tidak bergerak sama sekali, Ken bergegas mendekat dan merasakan tubuh Murka sudah dingin. Jantung Ken seakan terhenti sebentar setelah mengerti kondisi sahabatnya, namun perasaanya seakan masih tidak bisa terima dan langsung meminta bantuan Garga.“Murka bertahanlah, Garga cepat sembuhkan dia!” teriak Ken yang panik.Garga mendekat pada Murka, namun setelah melihat kondisi Murka, dia ti

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 108 : Inikah Akhirnya?

    Ken dan Garga tidak tahu apa yang sudah Dion lakukan, hingga dia bisa merebut kekuatan dan tubuh Dewi Aria, dan lagi gempa yang terjadi membuat Ken merasa hal buruk akan terjadi. Kekutan yang terus diserap oleh tubuh Dion juga membuat Ken penasaran dengan asalnya, dia merasakan campuran dari aura dan mana. Kondisi mereka berdua juga tidak menguntungkan, karena tidak bisa bergerak dan akan buruk jika Dion menyerang. Akan tetapi, Dion tidak menyerang keduanya dan hanya tertawa saja, mengetahui Dion yang melewatkan kesempatan itu membuat Ken berpikir bila Dion juga dalam kondisi yang sama.Jika apa yang Ken pikirkan memang benar maka dia masih memiliki kesempatan untuk kembali merubah keadaan, namun jika tidak maka situasinya akan buruk bagi mereka. Belum lagi firasat buruk Ken tentang kekuatan yang terus Dion serap dalam tubuhnya, yang membuat Ken berpikir bila Dion bergantung kepada kekuatan itu. Ken juga mencoba untuk terus menggerakkan anggota tubuhnya meski itu sulit dan hanya melak

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 107 : Beradu taktik

    Ken bisa mendengar jika suara yang keluar dari mulut Dewi Aria bukan suara wanita, melainkan suara pria yang sangat dia kenal. Bahkan ekspresi wajah dan gaya dari sikap sombongnya juga sama persis meski tubuhnya merupakan wanita. Hanya saja Ken tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana cara hal itu bisa terjadi.Pikiran Ken juga dibuat bingung dengan siapa yang saat itu berada dalam tubuh Dewi Aria, apakah Dewi Aria sendiri atau Dion. Karena yang Ken ketahui sebelumya adalah Dion yang sudah tidak sadarkan diri dan sekarat, sedangkan Dewi Aria yang panik dalam keadaan putus asa. Semua itu berubah saat kemunculan Dewi Aria dari portal, tetapi yang paling mungkin adalah Dewi Aria mencoba untuk menyerap kembali kekuatannya dari tubuh Dion.Hanya saja Ken merasa janggal dengan suara dan gaya yang Dewi Aria pelihatkan kepadanya, dan cara bertarungnya juga terasa berbeda. Bila semua itu hanya sekedar efek dari dia menyerap kekuatan Dion, Ken merasa efeknya terlalu tumpang t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status