Share

Menghabisi Semuanya Tanpa Sisa

Penulis: Falisha Ashia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-16 21:52:06

Laudrup masih berusaha untuk melawan. Meskipun tangannya patah, dia tidak mau menyerah.

“Hanya dengan satu tangan, aku bisa mengalahkanmu!” ucap Laudrup lagi.

Dengan sangat serius, Lucas berkata, “Jangan banyak bicara! Buktikan saja!”

Laudrup masih mencoba untuk meredakan rasa sakit di tangannya sebelum dia bergerak. Namun, di saat ini, Lucas berinisiatif untuk menyerang terlebih dahulu.

Laudrup melompat ke belakang untuk menjauhkan diri dari jangkauan Lucas. Tetapi percuma saja. Kecepatan Lucas begitu luar biasa.

‘Dia itu siapa sebenarnya? Bagaimana mungkin dia bisa secepat ini?’

“Ini untuk orang-orang yang sudah kamu lukai!” ucap Lucas seraya melepaskan sebuah pukulan keras ke arah perut Laudrup.

Laudrup bahkan tidak sanggup hanya untuk menangkis serangan Lucas yang mengeluarkan 50% kekuatannya, karena sangat cepat.

Buuuuk!

Laudrup terpental ke atas. Pandangannya menjadi gelap saat ini.

‘Ini apa? Kenapa gelap? Apakah aku akan menemukan kematianku?’

“Ini untuk orang-orang yang telah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Bakar!

    Lucas menatap dengan tatapan buas. Dia melihat satu per satu anak buah Laudrup tersungkur, tewas satu per satu, namun wajahnya tidak menunjukkan kepuasan sedikitpun.Wajah-wajah anak buahnya di sasana Brotherhood yang menjadi korban, terbayang terus di otaknya. Dia menginginkan pembalasan yang lebih kejam.Setelah semuanya tergeletak tanpa perlawanan, Julian kembali untuk memberi kabar kepada Lucas.“The Obsidian Blade! Semuanya telah kalah.” lapor Julian. “Apa yang akan dilakukan selanjutnya?” Tanya Julian.“Kerahkan ekskavator dan ratakan bangunan itu!” seru Lucas dengan tegas.Lucas melangkah ke depan, berdiri di tengah jalan yang menghadap bangunan. Dua ekskavator besar sudah siap dengan operator yang menunggu perintahnya. Udara siang berubah menjadi sangat dingin seperti salju pertama turun.Siang ini juga, harus menuntaskannya!"Semua siap?" Lucas bertanya tanpa menoleh."Siap, Tha Obsidian Blade," jawab salah satu anak buahnya, dengan nada penuh keyakinan.Lucas mengangkat tang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Melapor Ke Polisi

    Dalam waktu singkat, mayat-mayat itu mulai diangkut satu per satu ke dalam bangunan besar yang pernah menjadi kebanggaan Dragon's Den. Tubuh-tubuh tak bernyawa itu dilempar tanpa ampun ke lantai dingin yang penuh dengan puing-puing beton. Beberapa anak buah tampak menahan napas saat aroma darah bercampur debu menyeruak di udara. Sebagian yang lain mual setelah melihat mayat-mayat bergelimpangan.Gigio memperhatikan dari kejauhan, sesekali melirik ke arah Lucas yang berdiri tenang, seperti seorang raja yang mengawasi medan pertempuran. "Aku tidak pernah mengira Lucas bisa sejauh ini," katanya pelan, lebih kepada dirinya sendiri.Lucas mendengar, tetapi tidak menanggapi. Dia hanya menatap bangunan yang sebentar lagi akan berubah menjadi abu. Dia melirik ke samping, di mana anak buahnya membawa jirigen bensin dan langsung disiram ke sekitar mayat-mayat dan bangunan itu."Semua sudah selesai, Bos," lapor Julian sambil menyeka keringat di dahinya.Lucas mengangguk. "Bagus." Dia melangkah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Informasi Yang Membuat Polisi Gemetar

    Matteo berharap para polisi menangkap Lucas. Dengan kejahatan yang terang benderang, rasanya tidak mungkin untuk lolos dari jerat hukum.Kepala Deputi Polisi, Ryan Porter, hadir lebih dahulu di tempat kejadian perkara. Dia terkejut ketika melihat kehancuran yang ada.Api membumbung tinggi dan puing-puing berserakan. Gedung sasana Dragon's Den yang baru saja direnovasi, rata dengan tanah.“I-ini gila!”Ryan sebelumnya telah dihubungi oleh Gigio yang memintanya untuk menutup jalan karena adanya sebuah acara penting. Namun dia tidak menyangka jika acara itu ternyata adalah penghancuran atas sasana Dragon's Den.“Bagaimana Komandan?” tanya seorang polisi.“Tahan, jangan ada tindakan apapun! Ini menjadi rumit karena sepertinya ini adalah masalah antara dua petinggi Serikat Dagang. Kita tidak boleh tergesa-gesa dalam memutuskan,” jawab Ryan.“Baik Komandan!” ucap polisi berpangkat sersan.Kemudian dia meminta polisi yang lain, sekitar 10 polisi untuk tenang dan menahan diri.Ryan berjalan m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Wanita Cantik Yang Mencari Lucas

    Matteo begitu heran kenapa Ryan kembali, padahal Lucas dan kawan-kawannya belum ditangkap. Bahkan api masih berkobar di sasana Dragon's Den.“Jawab aku! Kenapa kalian pergi? Ayo tangkap mereka!” tanya Matteo sambil menarik seragam Ryan.Sambil menarik tanagg Matteo dengan kasar, Ryan berkata, “Kau tangkap saja sendiri! Aku tidak ingin karirku hancur dan keluargaku mati!”Matteo terbelalak. Dia begitu syok dengan apa yang dikatakan oleh Ryan.“K-kenapa? Kamu tidak berani kepada Lucas?” tanya Matteo dengan mulut dan mata yang terbuka lebar.“Jika kamu berani, pergi saja sendiri!” hardik Ryan dengan mata yang melotot.Kemudian Ryan menunjuk ke arah anak buahnya yang berlawanan arah, yang beriringan dengan Matteo untuk pergi ke sasana Dragon's Den.“Kalian semua kembali ke markas!” seru Ryan dengan keras.Setelah itu, Ryan menutup jendela mobilnya dan memerintahkan anak buahnya untuk melajukan mobil.Polisi yang lain pun melakukan hal yang sama. Mereka kembali ke kantor kepolisian dan men

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Wanita Yang Membuat Angeline Cemburu

    Angeline terdiam beberapa saat. Dia terkejut kenapa bisa Lucas dicari oleh seorang bintang pop terkenal. Ini rasanya seperti mimpi dan dia harus meyakinkan dirinya lagi."Lucas?" Angeline bertanya datar, tatapannya tajam mengarah pada wanita di depannya.Wanita itu tersenyum, meskipun sedikit gugup di bawah sorot mata Angeline. "Ya, Lucas. Saya dengar dia mungkin di sini. Saya Stella."Angeline tetap diam, menilai perempuan itu dari ujung kepala hingga kaki. Stella, dengan pakaian kasual yang terlihat mahal, rambut panjangnya tergerai sempurna, tampak seperti seseorang yang biasa mendapatkan perhatian di mana pun dia berada.Rasa was-was tiba-tiba saja mendera dadanya."Ada urusan apa kamu mencarinya?" Angeline akhirnya bertanya, nadanya tajam namun tetap terkendali.Stella melirik sekilas ke arah Sabrina, yang berdiri di sisi lain ruangan dengan ekspresi penasaran. "Saya dengar kabar tentang sasana Brotherhood. Begitu tahu apa yang terjadi, saya langsung membatalkan acara saya di lua

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Berusaha Mengganggu

    Angeline benar-benar tidak menyukai situasi ini."Angeline, apa ini yang kamu sebut menenangkan suasana?" tanya Sabrina menyindir. Suaranya menyelinap masuk ke telinga Angeline.Angeline dengar, namun tidak dihiraukannya. Wanita itu berdiri tegak di depan jendela yang menghadap luar, kedua tangannya menyilang di dada. Hatinya terasa seperti akan meledak Raut wajahnya dingin, tapi jemarinya mengetuk-ngetuk lengan seolah ingin melampiaskan sesuatu. "Aku tahu kamu ....""Kamu lebih cantik kalau diam." Sabrina menutup mulutnya dengan tangan, dia meringis di sela-sela kerlingan matanya. "Kalau cemburu bilang aja sih."Angeline menarik napas kasar, lalu mengembuskannya.Kenapa hatinya seperti ini? Sama sekali tidak biasanya. Sabrina tidak lagi berbicara, dia memilih diam daripada terkena omelan Angeline. Tak lama kemudian, terlihat dua orang yang sangat familiar berjalan ke arah mereka."Dia akhirnya datang," gumam Angeline lebih kepada dirinya sendiri. Segera dia berbalik dan menghamp

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Tidak Sadar[?]

    Belum sempat Lucas menjawab Angeline. Dia memutar otak untuk mencari maksudnya dari kalimat Angeline agar nantinya tidak salah menjawab.Dari kejauhan, Stella kembali datang lagi. Kali ini wajahnya lebih muram daripada sebelumnya. Dia melihat Lucas dan Angeline yang tampak beradu mulut."Jadi aku harus bagaimana?" Lucas bertanya dengan bingung.Angeline membalikkan badan, kemudian masuk kembali ke lorong rumah sakit. Lucas mengikuti di belakang dengan masih tidak mengerti apa yang terjadi pada Angeline."Terserah. Yang penting jangan terlalu ramah." Angeline menatap Lucas dengan wajah cemberut, suaranya rendah, namun cukup tajam untuk memotong keheningan di lorong rumah sakit.Lucas mengerutkan kening, langkahnya melambat. "Angeline, tunggu. Aku hanya ....""Jangan," potong Angeline cepat. Dia menghela napas panjang, pandangannya tak menatap Lucas langsung. "Aku tidak mau bicara denganmu sekarang."Tanpa menunggu jawaban, Angeline mempercepat jalannya dan pergi, meninggalkan Lucas yan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Meminta Bantuan Yang Tak Tesentuh

    "Dia tidak mengatakan apa-apa padaku," gumam Lucas lebih kepada dirinya sendiri."Tentu saja dia tidak mengatakan apa-apa," jawab Sabrina dingin. "Angeline tidak suka konfrontasi, apalagi soal perasaan. Dia lebih memilih pergi daripada harus berdebat denganmu atau, lebih buruk lagi, dengan Stella."Lucas mengangkat pandangannya, menatap Sabrina dengan mata yang penuh kebingungan. "Jadi, apa yang harus aku lakukan sekarang?"Sabrina mendekat, menatap Lucas dengan serius. "Cari dia, Lucas. Sebelum semuanya terlambat."Lucas menghela napas panjang, rasa bersalah perlahan menyelinap di hatinya. "Aku harus menjelaskan bagaimana?""Terserah, tapi jika kamu benar-benar peduli pada Angeline, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan."Lucas terdiam, tenggelam dalam pikirannya. Di saat yang sama, suara langkah seseorang bergema di lorong, menghentikan percakapan mereka. Stella muncul dari tikungan, matanya langsung tertuju pada Lucas."Aku mencarimu," kata Stella dengan nada lembut, bibirnya terse

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19

Bab terbaru

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Tidur Nikmat

    Angeline melipat lengannya, bersandar di kepala ranjang sambil menatap langit-langit kamar yang temaram. Lucas masih memegang ponsel yang tadi bergetar.Kini nama Jeremy sudah tidak lagi terlihat di layar, tapi bayangannya masih menggantung di kepala mereka.“Dia makin lama makin mengganggu,” ucap Angeline dengan nada tidak suka.Lucas menoleh ke arahnya. “Dia melakukan apa lagi?”“Dua hari ini dia datang menemuiku,” jawab Angeline, suaranya tenang namun mengandung penekanan emosi. “dia bilang ingin membantuku menyelesaikan masalah dengan Carlos dan teman-temannya.”Lucas mengernyit. “Membantu? Dengan cara apa?”Angeline menghela napas, menatap Lucas sebentar lalu menunduk. “Katanya, dia bisa menghentikan Carlos agar tidak memviralkan kasus itu. Tapi dengan satu syarat.”Lucas menyandarkan punggung, tangannya terlipat di dada. “Syarat?”“Dia minta aku membantu menyelamatkan perusahaan Liquid,” jawab Angeline pelan. “dia bilang perusahaan di ambang kebangkrutan dan membutuhkan proyek b

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Carlos Memegang Kendali

    Ponsel Jeremy bergetar di tengah hingar bingar musik klub malam. Lampu disko menyinari wajahnya dengan warna-warni menyilaukan, tapi ia tetap bisa membaca nama yang muncul di layar.Carlos.Dengan senyum kecil, Jeremy menerima panggilan itu dan menempelkan ponsel ke telinganya. Dia sudah menduga jika Carlos menghubungi karena dia setuju untuk menyerahkan masalah mereka kepadanya.‘Akhirnya kamu menghubungiku juga,’ kata Jeremy dengan ringan.‘Aku ingin bertemu denganmu. Kalau bisa sih, sekarang,’ jawab Carlos tegas.Jeremy melirik sekeliling. Musik EDM masih menggelegar.‘Hmmm … aku sedang di Imperial Room, klub malam di pusat kota. Kalau kamu mau bicara, datang saja ke sini,’ kata Jeremy.‘Baiklah, kalau begitu aku akan segera ke sana,’ kata Carlos.Setelah itu dia pun mengakhiri panggilan suara.Jeremy menaruh ponselnya ke atas meja dengan tawa lepas. “Aku tidak pernah gagal. Aku adalah seorang pemenang!” ucap Jeremy, berbangga diri. Dia pun memeluk seorang teman wanitanya, tapi bu

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Akhirnya Bertemu

    Langkah kaki Lucas menyusuri jalan yang sepi, meninggalkan jejak di rumput. Panggilan dari Angeline beberapa menit lalu masih membekas di benaknya. Nada suaranya terdengar tenang, tapi Lucas tahu, terlalu tenang justru menyembunyikan sesuatu.Rajendra m kembali ke rumah ibunya dan langsung menuju ke ruang keluarga. Di sana, ibunya sedang duduk santai di sofa sambil menonton tayangan ulang sinetron klasik. Volume televisi tak terlalu keras, namun cukup untuk mengisi kesunyian rumah mewah itu.Rose menoleh begitu melihat Lucas masuk. “Dari mana saja kamu, Nak?”Lucas menyandarkan tubuh di sandaran sofa. “Dari danau. Sekadar jalan-jalan.”Rose memiringkan kepala. “Ah, kamu benar. Udara di dekat danau, memang sangat bagus.”Lucas menoleh. “Ibu ingin ikut jalan-jalan?”Wajah Rose langsung berubah berseri. “Kalau boleh, aku ingin. Badanku rasanya kaku sekali. Dulu waktu kita masih tinggal di gang kecil, aku bolak-balik ke pasar. Masak buat dijual. Bergerak terus. Tapi sejak tinggal di sini,

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Jangan Menganggap Remeh!

    “Apakah musuhmu itu bernamaLucas?” bisik Emilio lagi, kali ini lebih pelan, nyaris seperti gumaman yang tercampur rasa tidak percaya.Xena hanya menjawab dengan anggukan kecil.Tatapan Emilio mengeras. Dia bersandar ke sofa, memandangi Xena dalam diam. Beberapa detik kemudian, dia berkata, “Kalau benar kita punya musuh yang sama, artinya pria itu memang tidak biasa.”Hector melirik Emilio. “Don Emilio, apa kau yakin?”Emilio mengangguk pelan, meski sorot matanya tidak menunjukkan keyakinan yang sepenuhnya bulat. “Dia membunuh dua ketua cabang organisasi kami di kota Verdansk. Dalam waktu yang berdekatan.”Xena menatap Emilio tajam. Lalu dia berkata, “Dia juga telah membunuh keponakanku. Dan itulah kenapa aku menganggap dia sebagai musuhku.”Ruangan itu kembali sunyi. Emilio mencoba mengingat siapa saja keponakan Xena yang diketahui dalam lingkaran dunia bela diri. Tak banyak. Dan jika salah satunya tewas di tangan Lucas…“Apa? Dia membunuh keponakanmu?” tanya Emilio.Xena menatapnya.

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Musuh Yang Sama

    Langkah kaki ringan namun tegas terdengar mendekati aula utama markas organisasi Dominus Noctis. Aroma wewangian bunga magnolia mengalir lebih dulu, seolah menandakan kehadiran sosok luar biasa.Pintu dibuka oleh pengawal, dan masuklah seorang wanita.Tubuhnya tegap namun elegan. Rambut hitam berkilau digulung anggun di atas kepala. Wajahnya tidak muda, namun tiap lekuk dan guratannya memancarkan ketegasan serta keanggunan yang menakjubkan. Sepasang mata tajam menyorot sekeliling dengan rasa percaya diri yang luar biasa.“Xena,” ucap Don Emilio dengan nada hampir tak percaya.Ia langsung berdiri. Tatapannya berubah dari dingin menjadi hangat seketika, seolah beban puluhan tahun menguap begitu melihat wanita itu.Xena tersenyum saat melihat Emilio. “Masih mengenaliku?” tanya Xena.“Mana mungkin tidak mengenalimu?” Emilio melangkah cepat mendekati, lalu memeluk Xena dengan erat. “Tuhan. Ini benar-benar kamu. Sudah berapa lama sejak kita terakhir bertemu?”“Hmmm … dua puluh tahun, mungki

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Teman Lama

    Carlos mengernyit. “Perjanjian kecil macam apa?”Jeremy menepuk lututnya pelan dan tersenyum seolah tengah menawarkan harta karun dengan nominal tak terhingga.“Aku ingin kalian berlima bergabung ke perusahaan Liquid. Perusahaan keluargaku,” ucap Jeremy dengan nada meyakinkan. “kalian akan langsung bekerja, punya jabatan, dan tentu saja, kalian akan mendapatkan uang besar.”Fabian langsung mendecak. “Perusahaan Liquid? Perusahaan kecil itu? Serius?”Jeremy tak tersinggung. Malah tertawa pelan. “Aku tahu kalian akan berkata begitu.”“Kami dipecat dari perusahaan raksasa,” sahut Fabian lagi. “sekarang kamu suruh kami balik ke perusahaan gurem yang bahkan belum pernah kami dengar di berita lokal? Aku tidak mau mengakhiri karirku di lubang sumur.”Jeremy mengangkat tangan sambil berkata, “Tenang dulu. Ini baru awal. Aku belum selesai bicara.”Lucca menyipitkan mata. “Jadi maksudmu bagaimana?”Jeremy menatap ke sekeliling, melihat wajah-wajah yang penasaran. Lalu dia berkata dengan pelan,

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Biarkan Mereka Bermain

    Jeremy menelan ludah, pandangannya terombang-ambing antara Lucas dan Gigio. Aura tekanan di sekeliling terasa seperti dinding tak terlihat yang siap menekuk tubuh siapa pun yang berkata salah.“Aku, tentu saja aku tidak memanfaatkan situasi,” kata Jeremy akhirnya dengan suaranya yang bergetar tipis. “aku datang ke sini karena ingin membantu. Tapi aku tidak punya kekuatan apa pun untuk bertindak tanpa persetujuan Angeline. Karena itu, aku datang ke kamu. Kupikir, kalau kamu bicara, dia akan mendengarkan.”Lucas tetap berdiri, menatap Jeremy seolah menilai setiap gerak napasnya.“Lalu apa yang akan kamu lakukan untuk menghentikan Carlos? Apa rencanamu?” tanya Lucas.Jeremy menarik napas panjang. Kali ini dia merasa punya pijakan.“Aku akan bicara dengan Carlos secara langsung. Aku akan memberinya beberapa opsi penawaran damai,” terang Jeremy. “aku akan berusaha membujuknya untuk membatalkan rencananya dan menerima keputusan Angeline yang memecat mereka.”Lucas menyipitkan mata. “Dan kam

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Bak Pahlawan

    “Darimana kamu dapat info kalau Dario ada di sana?” tanya Lucas. Suaranya terdengar tenang. Tapi bagi mereka yang mengenalnya, itu bukan suara biasa. Itu adalah suara yang mengandung ancaman tersembunyi, dingin, tajam, dan siap menebas jika perlu.Gigio tahu itu.Dia menarik napas pendek, lalu menjawab hati-hati. “Aku menyewa detektif pribadi.”Lucas mengangguk sekali. Sorot matanya tidak bergeser dari wajah Gigio.“Detektif itu bilang mereka menemukan jejak Dario di sebuah rumah di selatan ibukota provinsi Everdale. Katanya dia tinggal di sana, diam-diam.”Lucas menyilangkan tangan di dadanya. “Apakah kamu sudah memeriksa rumah itu?”Gigio menatap Albin sekilas, lalu kembali menatap Lucas. “Sudah. Tapi rumah itu kosong. Tidak ada jejak Dario. Sepertinya mereka sudah pergi sebelum kami tiba.”Lucas tertawa pelan, lalu mengangguk dua kali. “Kamu menyewa detektif bodoh, Gigio.”Gigio mengerutkan kening. Tapi dia menahan diri untuk tidak tersinggung.Lucas melanjutkan, “Orang seperti Dar

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Sudah Lama Tidak Bertemu

    “Aku tidak mau memikirkan hal ini sekarang,” ucap Angeline pelan namun tegas, sambil berdiri dari kursinya. “masih banyak pekerjaan yang lebih penting dan mendesak.”Jeremy menatapnya dengan ekspresi kecewa.“Angeline, kamu tidak bisa menganggap remeh masalah ini. Carlos dan keempat temannya tidak main-main,” tekan Jeremy, berjalan dua langkah mendekat.Angeline memutar tubuhnya, menatap langsung ke arah Jeremy. “Pak Jack Will tidak akan memecatku hanya karena lima orang pecundang yang sakit hati. Aku sudah menyelamatkan banyak proyek dan menjadikan BQuality tumbuh. Fakta itu tidak bisa dibantah hanya dengan satu video viral.”Jeremy tersenyum sinis. Lalu dia berkata, “Kamu benar-benar mulai sombong, ya. Sudah merasa tak tersentuh hanya karena jabatan?”“Bukan soal jabatan, tapi soal kebenaran,” potong Angeline.“Kalau begitu, jangan salahkan aku saat kamu jatuh tersungkur. Karena kesalahanmu akan segera mengejarmu!” seru Jeremy dengan emosi yang mulai memuncak.“Silakan keluar,” ujar

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status