Viviana merasa sangat panik sekali mendengar jika ada seorang yang jahat kepada Lucas. Dia tidak bisa terima jika Lucas terluka.Wanita itu memiliki sebuah ikatan yang kuat dengan Lucas. Selain karena Lucas telah membantunya untuk bisa sembuh dari kelumpuhan yang dideritanya, dia juga jatuh cinta kepada pria itu. Bukan karena dari wajahnya tetapi awal mula rasa cinta itu tumbuh adalah ketika Viviana menghirup aroma tubuh Lucas ketika sedang menyembuhkannya.Tentu saja jika sudah berurusan dengan hati ditambah dengan hutang nyawa, tidak ada yang bisa melepas ikatan itu. Albin menatap Gigio. Jelas jadi permasalahan ini, dia tidak bisa ikut campur.Gigio menghadap Viviana. Lalu dia berkata, “Kamu tenang dulu. Duduk dulu agar ayah bisa menjelaskannya dengan baik dan kamu bisa mengerti.”Viviana mengangguk. Dia kemudian duduk di kursi tepat di hadapan sang ayah.Gigio pun kemudian menceritakan tentang informasi yang dia dapat dari John kepada Viviana. “Jadi, Lucas menerima taruhan itu?”
Laki-laki yang terlihat masih cukup muda, mungkin umurnya antara 18 sampai 19 tahun itu, tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Lucas jika dirinya yang menjadi penyebab senggolan terjadi.“Bukankah memang seperti itu?” tanya Lucas masih dengan tenang.Lucas membiarkan saja laki-laki muda itu menarik kemejanya. Toh, dia tidak akan kuat untuk menarik tubuh Lucas.“Begini saja. Bagaimana kalau kita bertarung? Siapa yang kalah, dia harus bersujud di kaki pemenang. Dan juga, yang kalah harus membayar 10 Juta kepada si pemenang,” ajak si pemuda.Lucas menarik tangan bocah itu hingga melepaskan genggaman tangan pada kemejanya.“Dengar! Aku sama sekali tidak tertarik untuk melawan bocah ingusan sepertimu. Sebab, aku tidak pernah mengeluarkan keringat sedikit pun jika melawan orang-orang seumuranmu,” kata Lucas dengan tenang.“Cih! Sombong sekali! Memangnya seberapa besar kekuatanmu?” kata si pemuda.“Cukup untuk mengirimmu ke neraka,” kata Lucas.Mendengar itu, si pemuda naik pitam. Buka
Lucas dan Albin berjalan masuk ke dalam sasana Brotherhood.“Bagaimana kamu bisa tahu kalau aku akan bertarung malam ini?” tanya Lucas.Albin tersenyum sambil berkata, “Aku adalah polisi, jadi aku tahu tentang gerak-gerik bawah tanah.”“Kamu yakin? Aku pikir kamu mendapatkan informasi dari John Travis. Dia pasti meminta dukungan kepada wakil ketua Gigio, ‘kan?” kata Lucas, menatap wajah Albin sambil berjalan. Albin hanya tersenyum saja merespon apa yang dikatakan oleh Lucas.“Apakah kamu yakin bisa mengalahkan mereka semua?” tanya Albin.Pria itu kemudian menghentikan langkah kakinya dan memutar badannya untuk menghadapi Lucas.“Jumlah mereka cukup banyak. Para petarung yang memiliki kualitas baik, sekitar 30 sampai 40 orang. Apa kamu yakin bisa mengalahkan mereka?” tanya Albin kembali.Lucas yang berhenti berjalan juga, tersenyum mendengar pertanyaan itu. Sikapnya sama dengan yang ditunjukkan oleh Albin ketika Lucas bertanya tadi.“Aku pikir itu terlalu banyak, Lucas. Lebih baik kam
Gigio sangat penasaran sekali dengan apa yang direncanakan oleh Lucas. Dia tidak percaya jika Lucas menerima taruhan itu karena terpancing emosi atau hanya untuk menunjukkan diri.Dari pertemuan pertama dengan Lucas, dia bisa menilai jika Lucas bukanlah orang yang haus akan pujian. Dia malah terlihat lebih tertutup.Lucas yang mendapat pertanyaan itu, bingung untuk menjelaskannya. Dia tidak bisa menceritakan tentang rencananya kepada Gigio karena dia masih belum percaya kepada pria itu.Terlebih, Gigio adalah orang di luar organisasi Veleno.“Hmmm … sebenarnya aku hanya kesal sana kepada orang itu yang selalu merendahakanku. Dan selain itu, aku juga tertarik memiliki sasana tinju bawa tanah. Jika memulainya dari nol, tentu prosesnya akan lama dan berat. Jadi aku memilih cara yang lebih instan saja,” jawab Lucas.Gigio terdiam sejenak dengan mata yang menatap dalam-dalam kedua mata Lucas. Dia tidak percaya dengan apa yang dijelaskan oleh Lucas.“Benarkah? Apakah tidak ada alasan yang l
Gigio dan Albin begitu terkejut dengan kemampuan analisa Lucas. Bahkan dia bisa menilai kekuatan seseorang dengan murni. Kondisi fisik seseorang bahkan tidak dilihat olehnya. Dia melihat dari cara yang lain yaitu dengan merasakan energi seseorang.“Wah, aku sangat beruntung sekali. Memang analisa Lucas tidak pernah salah. Dia memang yang terbaik sejak dulu!” puji Mike dengan sangat riang gembira. Bagaimana tindak gembira jika dirinya berhasil mendapatkan keuntungan 100 kali lipat!“Lucas, bagaimana kamu bisa menilainya? Jika dilihat dari mata normal, sudah sangat jelas jika petarung berbadan kecil itu akan kalah. Tapi kamu menilai berbeda dan ternyata hasilnya sesuai dengan perkiraanmu. Itu sungguh luar biasa!” ucap Gigio dengan ekspresi wajah yang bingung. “Yang pertama aku melihat dari caranya berjalan. Kakinya begitu kokoh dan juga salat matanya begitu percaya diri namun bukan yang arogan,”“Dan yang terakhir, aku bisa merasakan energi miliknya yang kuat. Lebih kuat dibandingkan
Lucas langsung saja menuju ke ring tinju tanpa menunggu dipanggil terlebih dahulu. Lucas langsung lompat melewati pembatas ring yang menggunakan kawat-kawat besar.Ring itu berbentuk lingkaran dengan tinggi pembatas 3 meter. Dan di bagian atasnya tergantung sebuah penutup yang terbuat dari kawat besar yang dianyam juga.Jika ditutup, ring itu lebih mirip dengan kurungan ayam.Pembawa acara yang baru saja akan berjalan menuju ring, terkejut dengan pemandangan itu.“Dia siapa? Kenapa dia tiba-tiba masuk ke dalam ring?” tanya sang pembawa acara.Namun tidak ada yang mengetahui siapa orang yang masuk ke dalam ring itu. Mereka tidak pernah bertemu dengannya. “Cepat usir orang gila itu! Sangat mengganggu!” seru si pembawa acara kepada seorang petugas keamanan.Namun ketika petugas keamanan itu akan bergerak, John Travis datang.“Biarkan saja dia di sana! Dia adalah orang gila yang akan bertarung melawan para petarung kita!” seru John.Sontak saja semua orang terkejut ketika mendengar jika
Dari postur tubuh dan juga penampilannya, sangat jelas jika orang yang diperintahkan oleh John masuk terlebih dahulu untuk melawan Lucas, memiliki kemampuan yang beladiri yang tinggi. Namun apakah memang kemampuan aslinya berbanding lurus dengan perawakannya?“Apakah kamu memiliki pesan terakhir yang ingin kamu sampaikan kepada keluargamu?” tanya pria berbadan besar.Dia begitu percaya diri sekali bisa menang melawan Lucas. Dia menganggap jika Lucas hanyalah seorang pria yang besar mulut saja. Namun dia tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ahli beladiri. “Jangan banyak bicara, tunjukkan saja kemampuanmu!” seru Lucas dengan sorot mata yang tajam. “Cih! Berisik sekali!” ucap pria itu.John berdiri di samping ring. Sambil mengoyak-oyak ring seperti orang kesurupan, dia berkata, ‘Pertarungan dimulai!”Para penonton lebih bersemangat. Mereka bersorak-sorai dengan semangat.“Maju!” seru pria berbadan besar itu.Lucas dengan tenang, berjalan mendekat. Dia seperti
Pria berambut mohawk itu sudah berada di depan Lucas dengan cepat. Dia sempat tersenyum sambil melepaskan sebuah pukulan. Pria itu begitu percaya diri, pukulannya dapat telak mengenai Lucas.Namun kemudian dia terhuyung ke depan karena keseimbangannya terganggu akibat hanya memukul angin.“Apa-apaan ini? Bagaimana mungkin dia bisa menghindarinya?”Lucas langsung menendang punggung pria itu hingga membuatnya menghantam kawat besar pembatas ring.Pria berambut mohawk itu memegang punggungnya sambil meringis kesakitan. “Apakah seorang ahli beladiri cengeng sepertimu?” tanya Lucas.John merasa jika kondisi ini bisa membahayakan baginya. Oleh karena itu, dia langsung membuka pintu ring dan menyuruh salah satu petarungnya masuk.Dia asal menarik saja. Dan seorang pria gempal masuk ke dalam ring.“Aku dipanggil ‘Badak Penghancur’ bukan tanpa alasan. Itu semua karena kekuatanku bisa menghancurkan semua orang!” ucap pria berbadan gempal itu.Lucas menoleh ke arah John dan mendekatinya. Lalu
Albin masih merasa khawatir jika adiknya terlibat dalam penculikan Angeline. Meskipun dia juga merasa ragu jika Angeline bisa mengenal Victor, namun masalah bilangan Angeline membuat kekhawatiran itu muncul. Dia hanya ingin memastikan.Mirko berpikir sejenak, mencoba untuk mengingat kembali wajah wanita itu.Dengan kening yang berkerut, Mirko berkata, “Sebenarnya ini yang menjadi masalah. Aku tidak bisa mengingatnya dengan baik karena wajahnya tidak begitu jelas. Sebab pada saat itu wajahnya tertutup oleh darah yang sepertinya mengalir dari keningnya.”“Jadi dia terluka? Apa kamu tahu, dia terluka karena apa?” tanya Albin.Mirko menggelengkan kepalanya sambil berkata, “Aku datang pada saat Angeline akan dibawa oleh pria itu. Di saat itu, si wanita sudah berdarah dan wajahnya tertutup oleh darah. Makanya aku tidak bisa mengenalinya dengan baik.”Albin berpikir semakin keras. Dan kemudian dia pun mengangguk-anggukan kepalanya.“Ya sudah kalau begitu, tidak masalah. Yang terpenting Ange
Bahkan jika Lucas meminta lebih dari setengah hartanya, dia akan memberikannya. Dia sudah tidak lagi peduli dengan harta.Lucas masih diam dengan ekspresi wajah yang sedingin es.“Apa yang akan kamu katakan! Kamu pikir Lucas bisa disogok!” geram Albin sambil menarik jas Victor.Victor menggelengkan kepalanya dengan cepat sambil berkata, “Tidak, bukan seperti itu maksudku. Yang aku punya saat ini hanya harta dan aku pikir, hartaku yang mencapai 20 Triliun jika diberikan setengahnya, masih sangat besar. Anggap saja sebagai kompensasi.”Lucas menatap Victor dalam-dalam. Lalu dia berkata, “Tidak semua di dunia ini dapat kamu beli dengan uang. Apa yang sudah kamu lakukan kepada istriku, sama sekali tidak termaafkan.”Belum sempat berbicara, Lucas menendang lutut Victor dengan cukup keras.Krak!“Aaarrggghhh …!”Victor berteriak kesakitan karena lututnya hancur. Dia pun langsung tergeletak di lantai sambil berguling-guling menahan sakit.“Tadinya aku tidak akan menghancurkanmu dan seluruh k
Stefano menatap Lucas dengan tatapan yang mulai cemas. Sebab dari ketiga serangannya, tidak terlihat jika Lucas kesulitan apalagi mengalami kesakitan.Selain itu, ada satu hal yang membuatnya semakin cemas adalah sejak tadi, Lucas menangkis pukulannya hanya dengan satu tangan. Meskipun dia menyerang ke tangan di depan tetapi hanya satu tangan saja yang menangkisnya.Ini sangat gila! “Ayo lagi! Kenapa diam? Apa hanya itu saja kemampuanmu?”Stefano tidak berbicara apapun. Melainkan dia langsung menyerang Lucas.Kali ini dia tidak bergerak ke kanan dan kiri terlebih dahulu tetapi dia langsung kepada intinya, yaitu melepaskan pukulan ke arah wajah Lucas.Tapi lagi-lagi serangannya itu dapat dipatahkan oleh Lucas dengan satu tangan saja. Dan kali ini, Lucas hanya mundur dua langkah saja ke belakang.“Hanya segitu?” tanya Lucas.Stefano merasa sedang dihina oleh Lucas. Dia pun menjadi semakin mendidih amarahnya.“Rasakan ini!”Stefano melepaskan pukulan dengan kekuatan penuhnya lagi. Dia
Denyut nadi ada sangat rendah, membuat Lucas sangat khawatir. Jika tidak buru-buru diobati, ditakutkan malah semakin berbahaya bagi keselamatan Angeline.“Angeline, bertahanlah! Aku akan mengobatimu!” ucap Lucas.Tanpa disuruh, anak buah Victor membuka tali yang mengikat tangan dan kaki Angeline. Dia berusaha bisa membuka dengan cepat karena tahu kondisi Angeline yang perlu tindakan medis.Lucas pun membopong istrinya keluar dengan berjalan cepat. Dia pun tidak lagi berpikir mencari Victor dan keluarganya untuk memberikan hukuman.Namun ketika baru saja keluar bangunan yang menjadi “tempat kerja” Victor, tiba-tiba saja sebuah tombak melesat ke arahnya.Meskipun Lucas baru menyadari serangan itu setelah dekat, namun Lucas bisa menghindarinya dengan baik karena kecepatan yang dimilikinya.“Wah … aku tidak menyangka kamu bisa menghindarinya dengan baik!” ucap Stefano.Lucas melihat pria itu memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Douglas.‘Jadi ini adalah ketua penjag
Tidak ada pilihan lain bagi Victor selain menghubungi Stefano. Dia tidak bisa mengandalkan Douglas setelah Lucas menghajar pria itu hingga terpental jauh.‘Halo Stefano! Aku ingin minta tolong padamu. Sekarang, rumahku sedang diserang oleh Lucas. Dia datang seperti monster dan membunuh lebih dari 30 anak buahku,’ ucap Victor dengar suara yang bergetar karena saking ketakutannya. Mendengar kabar itu, tentu saja Stefano menjadi sangat terkejut.‘Apa? Lucas menyerang rumahmu? Memangnya apa yang sudah kamu perbuat?’ tanya Stefano.‘Ceritanya sangat panjang. Kalau aku ceritakan sekarang, aku keburu mati. Lebih baik kamu datang ke sini sekarang juga. Aku butuh perlindungan darimu,’ kata Victor.‘Ya, Baiklah, aku akan ke sana. Kamu suruh anak buahmu untuk mengulur-ngulur waktu saja sampai aku tiba,’ kata Stefano.‘Baik!’Victor kemudian mengakhiri panggilan suaranya.Pria itu pun langsung melihat kembali layar laptop untuk melihat apa yang sedang terjadi di depan rumahnya.Douglas berdiri.
Kalimat yang diungkapkan oleh Lucas begitu mengejutkan. Kecurigaan Albin tentang Lucas semakin menemui titik terang.“Kamu sudah biasa dengan situasi seperti ini?* tanya Albin dengan ekspresi wajah yang bingung.Lucas tidak menjawab pertanyaan itu. Dia hanya memerintahkan Albin untuk menambah kecepatan.“Sebaiknya kamu lebih cepat lagi dalam membawa mobil. Kalau tidak bisa atau takut, biar aku yang menyetirnya,”“Ya, baik.”Albin langsung tancap gas menuju ke rumah keluarga Benedict.Tidak butuh waktu lama, mereka hampir tiba di rumah mewah keluarga Benedict.“Itu Mirko. Menepi!”Albin langsung menepikan mobil, tepat di belakang mobil Mirko.Lucas dan Albin langsung keluar mobil.“Mirko! Berapa orang yang menculik istriku?” tanya Lucas.“Lucas, akhirnya kamu datang juga,” kata Mirko, lega. “tadi istrimu diculik oleh seorang pria dan seorang wanita.”Albin tiba-tiba saja merasa tidak enak hati. Entah kenapa, dia takut jika adiknya terlibat dalam kasus ini.Namun dia buru-buru menepisny
Sosok Angeline ada di rumahnya dengan kondisi duduk dan terikat di kursi kayu.Apa ini? Apa mereka sudah gila?Victor langsung menatap Magdalena dan Douglas dengan wajah yang panik.“K-kalian menculik Angeline?” tanya Victor dengan mata dan mulut yang terbuka lebar.Dengan percaya diri, Magdalena berkata, “Ya, aku membawanya untukmu. Aku yakin Pak Victor pasti akan senang. Pak Victor bisa membalas dendam kepada Lucas dengan menikmati wanita itu.”Victor memegang kepalanya. Dia tampak panik dan bingung.“Gila! Apa kamu tidak bisa berpikir dulu sebelum bertindak? Membawanya ke sini sama saja membuka pernah besar, bodoh!” pekik Victor sampai urat-urat di lehernya menyembul.Magdalena dan Douglas terkejut. Mereka bingung kenapa sikap Victor seperti ini. Dia terlihat seperti orang yang ketakutan karena diikuti oleh malaikat maut.Douglas menoleh ke arah Magdalena, mencoba untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di benaknya.“Ada apa, Pak Victor? Kenapa jadi perang besar
Dengan jarak sedekat itu, tidak mungkin bagi Dougal untuk menghindarinya kecuali Dia memiliki kecepatan luar biasa seperti Lucas.Orang-orang di sekitar menutup matanya, saat Mirko menembak. Mereka tidak mau melihat kejadian mengerikan itu. Namun semuanya terkejut ketika peluru itu mengenai perut Douglas, malah peluru itu jatuh ke lantai tanpa melukai Douglas.“Apakah tidak ada telur yang lebih tajam lagi? Peluru itu hanya membuatku geli,” kata Douglas sambil mengusap perutnya.Mirko terkesiap dengan apa yang terjadi. Dia tidak menyangka jika peluru dari senjata apinya tidak mampu menembus badan Douglas.Ini tidak mungkin!Mirko masih penasaran. Dia pun kembali menembak Douglas dengan dua tebakan sekaligus. Namun kali ini diarahkan ke dada dan satu lagi ke paha.Sama seperti sebelumnya, peluru sama sekali tidak bisa menembus daging Douglas.“Apakah sudah selesai main tembak-tembakannya? Kalau sudah selesai, gantian aku akan bermain-main denganmu,” tanya Douglas.Mirko gemetaran tubuh
Pria itu langsung menghampiri Angeline dan mencekiknya.“Kurang ajar! Bisa-bisanya kamu melukai bos Magdalena! Akan kubunuh kau!” kata pria bertubuh tinggi besar itu.Angeline berusaha memberontak. Dia bahkan sempat untuk memukul dan menendang pria bernama Douglas itu. Namun, tenaganya sama sekali tidak terasa.“Douglas, bunuh saja dia!” seru Magdalena sambil memegang keningnya agar darahnya tidak terus mengalir.Douglas melempar Angeline ke lantai.Bruukk!Punggungnya menghantam lantai terlebih dahulu hingga membuat Angeline sesak napas.Suasana di dalam bar menjadi gaduh. Orang-orang menjauh agar tidak terkena salah serang.Tidak ada yang berusaha untuk menghentikan Douglas saat ini meskipun lawannya itu adalah seorang perempuan.Douglas menghampiri Angeline dan berjongkok di sampingnya. Dia menatap wajah Angeline yang sedang menahan sakit dan sesak napas itu.“Bos, wanita ini sangat cantik sekali. Dadanya sangat menggoda. Apakah boleh aku mencicipinya terlebih dahulu sebelum meleny