Share

chapter 72

Hampir semalaman Amora tidak tidur. Wanita itu duduk terjaga di samping sang suami yang masih terlelap tidak sadarkan diri. Beberapa kali mertuanya mengingatkan untuk tidur, akan tetapi Amora tetap memilih terjaga.

Sampai pagi menjelang, bisa dikatakan Amora hanya melelapkan mata sekitar satu jam kurang. Itupun karena dia tertidur secara tidak sengaja.

“Amora, kau sudah bangun?” kata Wenda yang baru datang. Wenda datang sambil membawakan sarapan untuk Amora.

“Maaf, Bu, aku ketiduran,” kata Amora. Amora berdiri sambil mengucek kedua matanya yang terasa berat. Tubuhnya terasa letih saat digerakkan untuk beranjak.

“Duduklah sini.” Wenda mengajak Amora duduk di sofa yang tersedia di kamar ini. “Kau pasti lapar kan?”

Amora menggeleng. “Aku tidak ingin makan.”

Wenda tersenyum dan mendengkus lirih. Dua tangannya sibuk membuka nasi box yang baru ia beli. “Tidak boleh begitu, kau harus makan. Semalam kau sudah tidak tidur. Jangan sampai kelelahan. Kalau kau ikut sakit, siapa yang menem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status