Share

chapter 77

Bingung dan marah juga, Amora memutuskan pergi dari rumah tanpa berpamitan pada siapapun. Bukan minggat, Amora hanya ingin segera sampai di tempat loundry. Ya, karena hanya di sanalah tempat yang Amora punya saat ini. Apabila pulang ke rumah, itu akan merepotkan. Selain ada Andy, Amora juga tidak mau ayah tahu kalau sedang ada masalah.

Saking buru-buru ingin menghindar dari rumah mewah itu, Amora sampai tidak sadar kalau dirinya sudah berjalan sekitar satu kilometer jauhnya. Amora menyusuri jalan sambil mencangklong tasnya yang hanya berisi lembaran uang dan ponsel.

“Aku lelah sekali, astaga!” Amora ngos-ngosan sesampainya di halte bus. “Kenapa aku jalan sejauh ini?”

Amora menjatuhkan diri di kursi besi dan bersandar di sana. Keringatnya yang mulai membasahi tubuh, mulai terasa lengket dan gatal. Amora tidak mandi, biang keringat pun terasa begitu menyiksa. Apalagi matahari mulai terik naik lebih tinggi menembus awan.

Tin! Tin!

Sebuah mobil sedan berwarna hitam berhenti di hadapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status