Share

BAB 79 - Kabar

Tini tau ia sudah berkali-kali meminta Sheila untuk tegar dan mendukung Bianca sepenuhnya. Namun ternyata, saat mereka masuk ke ruangan Bianca setelah menangis selama beberapa waktu di taman, lalu mencari sarapan yang terlambat, ternyata keduanya sama sekali tidak bisa membendung lebur luka yang mereka miliki.

Ketika pintu ruangan Bianca terbuka perlahan, mereka mendapati sosok lemah Bianca tengah duduk di hadapan makan siangnya. Saat Bianca tersenyum tipis kepada mereka berdua, Sheila lah yang pertama kali melompat memeluk Bianca.

Seperti saat mereka masih kecil, setiap kali merasa sedih dan terluka, Sheila selalu melompat ke dalam pelukan Bianca, mengadukan kesedihannya.

“KAK BIIANNN!!” isak Sheila keras. Ia menangis di dalam pelukan Kakaknya. Menumpahkan seluruh lukanya. “Kakak nggak boleh tinggalin aku. Aku nggak mau sendirian. Kakak nggak boleh sakit,” tangisnya pilu.

Indra menghela napas panjang, lalu menggeser

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status