Di saat Lin Jiang berada di dalam hutan, tetua Pai dan tetua Sa sudah dalam perjalanan menuju ibu kota kekaisaran Wei, kota Sewei.Lin Jiang ambil jakan cepat dengan memotong jalan dari hutan, sementara rombongan organisasi mata iblis lewat jalur yang biasa di lewati oleh orang-orang.Hingga mereka tak bertemu, dan saat Lin Jiang tiba di kota di Weilon, Lin Jiang langsung menuju ke sekte merpati putih.Yang Lin Jiang pertama kali lihat adalah gerbang sekte merpati putih yang telah hancur dan rusak parah.Tidak Hanay gerbang sekte, namun di beberapa bangunan sudah ada lubang-lubang besar dan kecil, itu semua karena anggota organisasi mata iblis datang dan masuk tanpa perduli ada atau tidak orang di sekte itu. Tak menemukan siapapun, Lin Jiang menuju ke arah kota, dan mencari informasi tentang keberadaan tetua Xun. "Dia ada di tengah kota anak muda!" kata satu orang. Lin Jiang buru-buru berlari ke tengah kota, melihat apakah benar tetua Xun benar-benar ada di tengah kota itu. Saat L
Rombongan tetua Pai dan teyau Sa pada akhirnya tiba di kota Sewei, dan mereka memberikan perintah pada tetua Bin mencari informasi tentang nian Bao Xun."Segera cari di seluruh kota ini, apapun caranya kalian harus temukan dimana gadis itu berada!" kata tetua Pai berikan perintah yang tegas pada tetua Bin."Baik, tetua! Akan kami lakukan tugas itu!" kata tetua Bin.Dengan mengerahkan pilihan anak buahnya tetua Bin menyebarkan seluruh anggota organisasi mata iblis untuk menemukan keberadaan nona Bao Xun di ibu kota itu. Namun mereka tidak au berbuat keributan karena mereka sadar kalau saat ini mereka ada di ibu kota yang cukup kuat. Meskipun organisasi mata iblis merupakan organisasi yang sangat kuat, namun tetua Pai dan tetua Sa sadar kalau ada orang-orang kuat di belakang Kekaisaran, jadi tak mungkin bagi mereka untuk membuat masalah dengan Kekaisaran yang kuat itu. Tetua Bin lakukan tugasnya, dan tetap tidak dapatkan informasi yang jelas tentang keberadaan nona Bao Xun."Kota ini
Tetua Pai bersama dengan Xhi Lian dan Jun Lian masuk ke dalam istana, dan tak ada halangan bagi mereka saat masuk ke dalam istana itu. Menteri Lian sedikit pun iun tak curiga saat tetua Pai datang, apalagi kedua putranya beralasan kalau tetua Pai adalah guru mereka.Menteri Lian malah senang, karena dia mengira kalau kedua putranya telah berubah menjadi lebih baik. Jadi menteri Lian membiarkan tetua Pai masuk, dan meninggalkan mereka untuk bicara."Dimana gadis itu, berada?" tanya tetua Pai."Dia ada di kamar tamu, dan jaraknya tak terlalu jauh dari sini!" jawab Xhi Lian."Salah satu dari kalian harus tunjukkan kamar gadis itu padaku, dengan begitu aku akan bawa dia dari istana ini," kata tetua Pai. "Baik," kata Xhi Lian.Hingga saat waktu mulai larut malam, dan keadaan di istana mulai sepi dan langang, pada saat itulah Xhi Lian membawa tetua Pai berjalan di area istana. Mereka berdua sengaja berjalan di balik kegelapan, agar tidak ada yang curiga akan keberadaan mereka berdua. "
Aku tidak akan biarkan mereka menemukan nona Bao Xun," kata Lin Jiang.Huppppp!!Pemuda itu segera tinggalkan kota Weilon, dan putuskan untuk menuju ke ibu kota kekaisaran Wei, kota Sewei. Lin Jiang sangat yakin, kalau orang-orang dari organisasi mata iblis dan yang telah membunuh tetua Xun, pasti akan menuju ke arah kota Sewei.Satu hal yang Lin Jiang yakini, tidak akan mudah bagi mereka untuk menemukan dimana keberadaan Bao Xun, dan karena itulah untuk saat ini Lin Jiang masih tenang dan tak merasa ada yang salah. Berjalan santai, Lin Jiang telah jauh tinggalkan kota Weilon, dan hanya berjarak satu hari dari kota Sewei. Dari jauh Lin Jiang melihat ada seekor kuda yang melesat sangat cepat, dan penunggang kuda itu memakai pakaian keprajuritan kekaisaran wei."Itu pakaian seorang panglima kekaisaran Wei, apa yang ia cari?" gumam Lin Jiang dan menunggu kedatangan panglima itu ke arahnya.***Panglima Jai Hong, adalah panglima yang diminta oleh tabib Sun untuk menjemput Lin Jiang ke
"Menyebar, dan kabarkan pada semua anggota organisasi mata iblis kalau pemuda itu akan datang ke bukit batu matahari!" kata tetua Sa berikan perintah pada anggota tetua Bin.Perintah itu diberikan sebelum mereka tiba di bukit batu matahari, dimana tempat itu akan jadi tempat yang akan dijadikan kuburan bagi Lin Jiang, pemuda yang membunuh ketua organisasi mata iblis, ketua Run Kai.Semua anak buah tetua Bin berpencar ke segala penjuru wilayah kekaisaran Wei, dan kabarkan hal itu pada setiap anggota organisasi mata iblis yang mereka jumpai. Bukit batu matahari merupakan salah atau bukit yang berada di tengah hutan, dan bukit itu dipenuhi dengan batu-batu besar yang menjadikan bukit itu cukup menakutkan.Selain itu, di kaki bukit itu ada tanah yang cukup lapang, dan alasan itu pula yang menjadikan bukit itu dipilih agar, keberadaan dan kedatangan Lin Jiang mudah terlihat saat ia akan datang untuk menjemput nona Bao Xun.Setelah semua anggota organisasi mata iblis meninggalkan dirinya,
Ratusan anggota organisasi mata iblis, saat mendapat kabar kalau Lin Jiang akan datang ke bukit batu matahari, langsung bergerak menuju tempat itu. Semuanya tidak ingin ketinggalan untuk membunuh Lin Jiang, dan itu membuat lebih dari seribu orang telah berada di bukit batu matahari itu."Jumlah ini sudah lebih dari cukup untuk membunuh pemuda bernama Lin Jiang itu!" kata tetua Sa. "Sudah jelas, itu belum ditambah dengan tetua Hong dan tetua Kang, serta tetua Sun yang akan segera tiba!" kata tetua Pai. Kedua tetua itu merupakan bagian dari lima pelindung organisasi mata iblis. Dan mereka tidak tahu kalau tetua Sun telah lebih dahulu tewas di tangan Lin Jiang.Kabar tentang berkumpulnya semua anggota organisasi mata iblis di bukit batu matahari sampai juga ke gunung Emei, dimana di sana, dua orang yang paling dihargai di organisasi mata iblis menunggu kabar. "Artinya anak muda itu akan mati!" kata tetua Chun Kai."Harus, dia memang harus mati! Saat dia membunuh Run Kai, dia sudah ma
"Toya setan!" ucap Lin Jiang dan keluarkan senjatanya dari cincin ruang yang ada di jari kirinya. Setelah itu, dengan menyeret toya setan, Lin Jiang berjalan ke arah ribuan orang anggota organisasi mata iblis yang sudah menunggu dirinya. "Dia datang!" teriak satu pendekar yang melihat kedatangan Lin Jiang dengan senjata di tangannya.Empat tetua dari lima jari pelindung organisasi mata iblis sama-sama berdiri dan mata mereka menujukkan rasa kagum karena keberanian Lin Jiang datang ke bukit batu matahari itu. "Selamat datang di neraka anak muda!" teriak tetua Pai dengan tangan yang direntangkan.Lin Jiang tidak hiraukan ucapan tetua Pai itu, yang jelas Lin Jiang terus berjalan dengan tatapan mata yang tajam ke arah nona Bao Xun yang masih berada di puncak bukit batu matahari."Lepaskan dia, gadis itu tidak ada hubungan dengan masalah kita!" teriak Lin Jiang."Lancang!" Hiatt!!Satu pendekar maju dengan ayunan pedang ke arah leher Lin Jiang. Lin Jiang mundur sedikit ke belakang, dan
Pertarungan di bukit batu matahari masih berlanjut, dan puluhan mayat telah berserakan di sekitar kaki bukit itu. Hiatttttt!!Satu tusukan datang dari belakang Lin Jiang, namun Lin Jiang memutar Toya setan, dan serangan itu gagal untuk lukai tubuh Lin Jiang.Hiatttttt!!Belasan tusukan lain dari para pendekar juga datang, dan semua itu jelas tak mungkin bisa Lin Jiang hindari.Hiatttttt!!Lin Jiang melompat ke atas, dan berharap serangan dari belasan pendekar itu akan gagal. Bammmmmmm!!Tapi, satu hantaman keras mendorong tubuh Lin Jiang jatuh ke bawah, dan belasan pedang sudah siap menyambut tubuh Lin Jiang."Putaran toya setan!" teriak Lin Jiang.Trakkkkk!!Belasan pedang itu tertahan oleh Toya setan, dan sebelum mereka menyerang balik, Lin Jiang mengayunkan lagi Toya setan. Prakkkkk!!Tiga kepala pecah karena kekuatan dari ayunan Toya setan di Lin Jiang, dan hasilnya ketiganya tewas oleh serangan Lin Jiang."Pengecut!" teriak Lin Jiang pada tetua Hong, orang yang menyerang Lin
Kedua Patriak yang melihat kuda Lin Jiang, memilih untuk mendekati ruangan terbuka dimana anak muda itu berada. "Lin Jiang!" kata Patriak Suhei tak percaya kalau yang berada di dalam ruangan terbuka itu memang adalah Lin Jiang."Patriak!" kata Lin Jiang dan tunjukkan rasa hormatnya pada lelaki itu. "Kenapa kau di sini?" "Aku sedang menunggu kedatanganmu, Patriak!""Kenapa kau tidak langsung masuk ke dalam Sekte?""Hahahaha! Aku bukan orang penting, jadi aku tidak bisa masuk!" jawab Lin Jiang.Wajah Patriak Suhei merah karena kata-kata Lin Jiang, dan itu jelas kata-kata yang cukup menyindir bagi ketua besar Sekte Matahari Emas itu. "Apakah mereka yang melarangmu untuk masuk, Lin Jiang?" tanya Patriak Suhei sambil menunjuk ke arah murid sekte yang berjaga di gerbang masuk. "Mereka hanya melakukan tugasnya, dan bukankah memang seperti itu cara kerja dunia persilatan?" kata Lin Jiang.Patriak Suhei hanya bisa menghal napas, dan pada akhirnya mengajak Lin Jiang untuk masuk ke dalam Se
Patriak Suhei hanya bisa menghela napas yang panjang saat Patriak Wang katakan tujuan dan juga sampaikan alasan dia ke Sekte Matahari Emas itu. "Bagaimana Patriak Suhei? Apakah kau bersedia membantu Sekte Pedang Tunggal?" tanya Patriak Wang."Bagaimana bisa aku menolak keinginan dan permintaanmu itu, Patriak Wang? Yang terjadi di Sekte Pedang Tunggal juga karena diriku! Jika aku tidak egois, mungkin Sekte Pedang Tunggal tidak akan sehancur seperti ini!" kata Patriak Suhei."Jika Patriak Suhei sungguh bersedia membantu, maka aku sungguh sangat berterima kasih!" kata Patriak Wang."Tunggulah beberapa hari di sini! Aku akan memutuskan hal ini, aku akan adakan rapat dengan semua petinggi Sekte ini, dan memastikan kalau akan ada yang akan ke Sekte Pedang Tunggal, termasuk diriku!" kata Patriak Suhei."Baik, aku akan tunggu sampai ada keputusan dari kalian!" kata Patriak Wang."Kalau begitu, ikuti aku! Akan bawa kau menuju kamarmu, dan selama kau berada di sini, murid sekte ini akan melaya
Tiga hari dalam perjalanan, Qiau Yun dan Wan Suhei pun tiba di Sekte Matahari Emas, dan Patriak Wang langsung sambut kepulangan cucunya itu. "Lin Jiang sungguh penuhi janji yang dia katakan padaku!" kata Patriak Suhei."Tidak hanya itu kakek, Lin Jiang juga mengalahkan Ketua Bar Ha!" kata Wan Suhei."Benarkah itu? Sungguh pemuda yang luar biasa!" kata Patriak Suhei."Hhmmm! Seharusnya kita menjalin hubungan yang baik dengan dia, bukannya membuat masalah dengan dia!" kata Tetua Li."Masih ada waktu untuk memperbaiki semua ini, Tetua Li! Aku yakin, kita masih akan bertemu dengan pemuda itu!" kata Patriak Suhei.Saat mereka bicara, salah satu murid datang, dan melaporkan kedatangan seseorang ke Sekte itu, seseorang yang membuat wajah Patriak Suhei tak percaya. "Dia sungguh datang kemari?" kata Patriak Suhei."Iya, Patriak! Dan saat ini dia sudah menunggu di ruangan tunggu!""Aku akan segera temui dia!" kata Patriak Suhei.Patriak dari Sekte Matahari Emas itu buru-buru berjalan, untuk s
Satu hari berlalu, sejak penyerang Mata Iblis ke Sekte Pedang Tunggal, dan itu memang membuat Sekte itu kehilangan banyak anggotanya. Hal itu pastinya juga memberi pengaruh pada Sekte Pedang Tunggal, dan kedudukan mereka di dunia persilatan, pastinya akan jatuh. Mereka yang memiliki posisi tertinggi, dipastikan akan jatuh dan tak lagi memegang posisi di wilayah selatan kekaisaran Tang itu.Hal itu disadari dengan jelas oleh Patriak Wang, namun semuanya telah terjadi, dan dia tak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mungkin satu-satunya cara agar Sekte ini bisa tetap bertahan hanya dengan menjalin hubungan baik dengan Sekte Matahari Emas, hanya itu satu-satunya cara!" kata Patriak Wang.Meskipun Patriak Wang sangat marah pada Patriak Suhei, namun ia tak memiliki cara lain, karena jika dia masih tetap bersikap seperti ini, maka Sekte yang dia pimpin itu akan berada di ambang kehancuran."Tidak ada cara lain!" ucap Patriak Wang dengan nada suara yang pelan. ***Sementara itu, Patriak Suhei ya
Pada akhirnya, pertarungan di Sekte Pedang Tunggal benar-benar berakhir, yang mana lebih dari tiga ratus anggota Mata Iblis itu tewas.Tidak hanya anggota mereka, namun ada beberapa Tetua Mata Iblis yang tewas, dan juga ketua dari Mata Iblis cabang selatan itu juga tewas karena dibunuh Lin Jiang.Namun, bukan berarti tidak ada korban dari pihak Sekte Pedang Tunggal, bahkan jumlah korban yang paling banyak berasal dari sekte itu. Hal itu karena, keterlambatan Lin Jiang datang, dan juga karena anggota mata iblis tidak memilih lawan untuk dibunuh. Hampir tiga perempat murid dan anggota Sekte Pedang Tunggal yang tewas, dan yang tersisa dari sekte itu tak kurang dari seratusan murid saja. Kedatangan Qiau Yun dan Wan Suhei tidak banyak membantu, karena memang kemampuan keduanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian, kehadiran keduanya bersama Lin Jiang, itu membuat Patriak Wang hargai mereka. "Kalian berasal dari Sekte Matahari Emas, bukan?" kata Patriak Wang."Iya, kami memang berasal
"Harimau Emas!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Cahaya kuning emas keluar dari cincin ruang di tangan Lin Jiang, dan cahaya itu merupakan cahaya yang berasal dari pedah harimau emas. Hiatttttt!!Dengan satu ayunan yang cepat, Lin Jiang menebas pedang itu, dan satu serangan balik itu membunuh lima tetua Mata Iblis cabang selatan, dan tewas dengan tubuh yang terpotong jadi dua. Huppppp!!Dan setelah itu, Lin Jiang melompat, dan melesat memburu Ketua Bar Ha yang sudah meninggalkan Sekte Pedang Tunggal, untuk kabur karena sadar akan kemampuan Lin Jiang."Kau tidak akan bisa kemana-mana, ketua Bar Ha!" kata Lin Jiang setelah Lin Jiang memotong jalan Ketua Bar Ha."Tidak mungkin!" kata Ketua Bar Ha.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu sudah kerahkan ilmu meringankan tubuh terbaik yang ia miliki, hanya untuk kabur dari Sekte Pedang Tunggal, namun nyatanya Lin Jiang mampu mengejar dirinya. "Bukankah sudah aku katakan, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, maka kau akan mati!" kata
"Tidak! Ini tidak mungkin! Tidak ada pendekar semuda dia yang mencapai tingkatan itu!" kata Ketua Bar Ha tak percaya akan kemampuan Lin Jiang.Ketua Bar Ha bahkan sampai menjambak rambutnya yang karena tak percaya akan kemampuan Lin Jiang."Seperti kataku tadi, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, saat itu pula kau akan mati!" kata Lin Jiang. "Tidak! Ini tidak benar!" kata Ketua Bar.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu awalnya menduga kalau semuanya akan mudah. Apa lagi saat Patriak Suhei sudah tidak ada di kota Wutang, maka sudah tidak akan ada yang bisa melawan dirinya, namun nyatanya ada satu pemuda yang memiliki kekuatan seperti monster dan ia tak mungkin memiliki kesempatan untuk menang melawan monster itu. "Tetua Ma! Bantu aku!" teriak Ketua Bar Ha.Tetua Ma yang bertarung dengan beberapa guru Sekte Pedang Tunggal kaget karena teriakan dari ketua Bar Ha.Haaaaaaaaaaa!!Tetua Ma melepaskan tenaga dalamnya, dan setelah itu melesat ke arah Ketua Bar Ha."Siapa yang memb
Ketua Bar Ha memandang sinis pada Lin Jiang, bahkan tatapan ketua cabang selatan Mata Iblis itu jelas merendahkan kemampuan Lin Jiang."Bocah, jangan sia-siakan kekuatan yang kau miliki dengan melawanku, sebaiknya kau bunuh diri saja! Karena jika aku yang membunuhmu, maka kau pasti akan mati dengan cara yang paling menyakitkan!" kata Ketua Bar Ha."Hahaha! Semenyakitkan apa mati di tanganmu?" kata Lin Jiang masih dengan sangat tenang. "Kalau begitu, aku akan tunjukkan padamu!"Hiatttttt!!Ketua Bar Ha maju dengan cepat, dan arahkan satu pukulan kuat, bak sebuah pukulan godam ke kepala Lin Jiang."Aku tahan!" teriak Lin Jiang.Bammmmmmm!!Pukulan keduanya beradu kuat, dan Ketua Bar Ha sungguh kaget karena Lin Jiang mampu bertahan dari serangan dia lepaskan. "Menarik! Sangat menarik! Aku tak menyangka di usia muda kau sudah mencapai pendekar surgawi!" kata Ketua Bar Ha."Benarkah kau tertarik?" kata Lin Jiang.Ketua Bar Ha masih tersenyum karena ia masih yakin kalau Lin Jiang tidak mu
"Ayo cepatlah, keadaan di kota Wirang sepertinya sangat buruk!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei yang berjalan di dekatnya. "Aap maksudmu, tuan Lin Jiang?" tanya Wan Suhei."Tidak usah banyak tanya! Percepat langkah kakimu!" kata Lin Jiang.Wan Suhei tidak memiliki pilihan, dan ikuti langkah cepat Lin Jiang untuk secepatnya tiba di kota Wutang.Hingga saat siang hari, barulah mereka tiba di kota Wutang, dan Lin Jiang merasakan firasat yang buruk karna hal itu. Asap terlihat membumbung tinggi dari tengah kota itu, dan itu yang membuat Lin Jiang merasa kalau sudah terjadi pertarungan, dan itu yang tak diinginkan oleh Lin Jiang."Cepatlah!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei.Lin Jiang membawa pemuda itu ke rumah makan, dan segera temui Qiau Yun. "Tuan muda Suhei!" kata Qiau Yun sambut kedatangan kedua orang itu. "Tidak ada waktu lagi, kalian tetap di sini! Aku ada urusan!" kata Lin Jiang.Namun, tangan Qiau Yun menangkap pergelangan tangan Lin Jiang, dan itu menahan gerakan anak muda itu.