Share

Bab 175: Seperti Cinderella

Author: NACL
last update Last Updated: 2024-10-23 12:40:34

“Bagaimana bisa mempersiapkan perikahan dalam waktu satu minggu? Ibu terlalu terburu-buru,” gumam Fabian.

Setelah melamar Anna, Fabian berpamitan pada Feli. Ia juga membawa calon istri pergi menuju Venesia. Pria itu berharap teman kecilnya dapat membantu, karena ia tidak ingin gagal membina hubungan.

“Ada masalah lagi, kali ini jauh lebih besar!” Suara Fabian meninggi.

Di belakang pria itu Anna melongok kepala dan tersenyum canggung pada Rosalyn yang memicingkan mata.

“Kalian datang berdua?” Rosalyn menghampiri Fabian dan Anna. Ia memeluk teman wanitanya.

Anna mengangguk. Sudut mata gadis itu mengeluarkan lelehan hangat yang membasahi bahu Rosalyn. Bahkan tubuhnya berguncang hebat teringat betapa tulus Fabian mengucapkan kata-kata manis memintanya menikah.

Dari dalam vila, Dewa menatap dalam pada ketiga orang di ambang pintu. Meskipun belum mendengar apa pun dari mulut Fabian, tetapi perasaan pria ini sang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 176: Kejutan Tidak Terduga 1

    “Aku memiliki satu pengumuman,” kata orang itu sambil tersenyum lebar dan netra tertuju pada seseorang.Seketika semua tamu kembali duduk di tempatnya masing-masing. Mereka juga saling berbisik satu sama lain. Sedangkan Rosalyn tercengang melihat pria yang sangat dikenalnya berdiri di atas altar pernikahan, di belakang sosok itu Fabian dan Anna melempar senyuman pada semua orang.Dewa merunduk lantas berbisik, “Apa yang Tuan Jack lakukan? Memangnya ada informasi penting?”Sebagai putri angkat, Rosalyn tidak mengetahui apa pun. Ia mengedik kedua bahu seraya menyahut, “Aku juga tidak tahu apa-apa. Kita dengarkan saja.”Setelah suasana cukup khidmat, Tuan Jack mengeluarkan sesuatu dari saku. Itu adalah benda berkilau yang sangat cantik untuk seorang wanita. Tentu saja semua tamu terbelalak, menyakini bahwa pria paruh baya berniat melamar seseorng. Hanya saja siapa sosok perempuan idaman Tuan jack?Pria paruh baya be

    Last Updated : 2024-10-24
  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 177: Kejutan Tak Terduga 2

    “Kenapa kita ke sini?” tanya Rosalyn sembari mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan.Baru saja selesai bertanya, ia mendengar hentak sepatu pantofel seolah berjalan mendekat ke arahnya. Ketika Rosalyn menolehkan kepala, kelopak matanya melebar melihat sosok itu berdiri tegak.Kini sorot mata hazel bergeser pada Dewa. Pria itu mengangguk pelan, membenarkan pertanyaan yang tersirat melalui indera penglihatan.“Kakak?” lirih Rosalyn memanggil pria itu. Pandangannya pun berubah sendu menatap dua orang pria tampan.“Aku datang bukan untuk mencari keributan. Suamimu yang minta.” Pria itu melangkah kecil mendekati Rosalyn dan Dewa.Sudut bibir Dewa berkedut tipis dan ekor matanya melirik tajam pada pria yang teramat dibenci. Ya, perasaan sebak itu masih menggerogoti dalam hati, ia tidak pernah lupa peristiwa masa lalu. Awal mula segala permasalahan muncul karena tingkah kakak ipar.“Aku tidak mau meninggalkan kalian berdua!” sergah Dewa, “jangan lupa janjimu Kevin!”Kevin tersenyum kecut la

    Last Updated : 2024-10-26
  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 178: Kejutan Tak Terduga 3

    “Bagaimana kondisinya? Sekarang dia ada di mana?” desak Kevin sesampainya di rumah sakit. Pria bertubuh tegap itu mencengkeram kerah pakaian Bella. Seakan-akan Kevin tidaklah peduli bahwa orang yang ada di depannya adalah perempuan. “Pak!” tegur Sipir bertubuh bak atlet binaraga itu. “Lepas!” “Bagaimana dengan bayinya? Anakku selamat ‘kan?” cerca Kevin, ia menanti kepastian. “Itu—” Ucapan Sipir terhenti ketika Dewa dan Rosalyn baru saja tiba. Tadi, setelah mobil yang dikemudikan Dewa parkir, Kevin keluar lebih dahulu dan berlari. Sedangkan pasangan itu menyusul belakangan. Melihat tindak kekerasan yang dilakukan oleh Kevin, sigap Dewa merangkul tubuh kakak ipar dan melepaskan tangan pria itu dari kerah baju seragam penjaga rumah tahanan. Ia membawa Kevin mundur beberapa langkah, khawatir terjadi penyerangan sehingga nantinya berbuntut panjang. Sebagai adik, Rosalyn menggantikan kakaknya untuk bertanya pada Sipir. Meskipun lubuk hati antara mencemaskan kondisi mantan kekasih

    Last Updated : 2024-10-28
  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 179: Sebuah Keputusan 

    “Anna dan Fabian mengundur jadwal berangkat bulan madu,” tutur Dewa setelah mengakhiri percakapan di telepon bersama mantan rival. Rosalyn yang sedang duduk di tepi ranjang mendongak, menatap lurus sang suami. Kelopak matanya berkedip-kedip lembut. Ia menyahut, “Kenapa? Apa Anna sakit?” Dewa menggeleng dan menghela napas, lantas berucap lirih, “Mereka tidak mau senang-senang sementara kamu sedang menghadapi masalah.” Untuk sesaat Rosalyn bergeming mencerna kata demi kata yang terlontar dari bibir sensual. Kemudian rasa bersalah menggigit relung hati. Ia tidak menyangka Fabian dan Anna sampai membatalkan rencana penting mereka. Ketika ia terhanyut dengan pikirannya sendiri, ponsel miliknya berdenting. Gegas Rosalyn meraih benda tipis itu di atas nakas. Ia membaca pesan singkat dari Feli, Tuan Jack dan Fabian. Semua isinya sama. [Apa kamu baik-baik saja, Rosalyn?] Bibir Rosalyn tersenyum simpul. Tentu saja ia baik-baik saja, meskipun hatinya saat ini mencemaskan Vinsensia. Ia pu

    Last Updated : 2024-10-28
  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 180: Kehidupan Baru

    “Jangan terlalu memercayai Kevin. Aku takut dia memanfaatkan situasi,” bisik Fabian pada Dewa. Kedua pria tampan dan mapan itu mengamati interaksi Kevin dan Mathilda. Tampaknya kakak kandung Rosalyn menanamkan kebencian sangat dalam pada sang ibu. Bahkan, Kevin tegas menghempas tangn Mathilda yang menyentuhnya. “Kasar sekali!” geram Fabian sembari melangkah menuju gerbang depan. Akan tetapi, Dewa mencekal pergelangan tangan mantan rival lalu menggeleng pelan. Sebenarnya ia tidak ingin membuat keributan di area ini. “Itu urusan mereka, sebaiknya kita tidak perlu ikut campur. Di sana juga ada Paman Felix.” Ucapan Dewa diangguki Fabian. Tidak lama kemudian keduanya melihat Kevin telah menjauh dan mengemudikan kendaraan roda dua. Sama halnya dengan Mathilda, langsung masuk mobil lalu meninggalkan kawasan ini. Sedangkan Rosalyn masih berjongkok di samping pusara Vinsensia. Netra hazel menatap dalam pada batu nisan yang baru saja terpasang. Ia menghela napas panjang, lalu Anna mengusap

    Last Updated : 2024-10-29
  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 181: Garis Satu

    Satu bulan berlalu, kehidupan Rosalyn dan Dewa berjalan mulus. Sama halnya dengan Fabian dan Anna. Setiap akhir pekan, kedua pasangan itu selalu double date. Entah itu sekadar makan atau menonton film komedi di bioskop. Seperti saat ini, mereka berada di salah satu pusat perbelanjaan.“Besok Janeta boleh pulang. Aku tidak sabar melihatnya. Kak Kevin bilang jam sepuluh pagi bertemu di pusat medis,” ujar Rosalyn bernada antusias.Selama sebulan ini juga ia rajin bertukar kabar dengan sang kakak. Rosalyn bahagia karena Kevin telah mendapat pekerjaan layak dan hidupnya tampak sangat baik. Ia percaya kakaknya mampu merawat bayi mungil itu.“Benarkah? Janeta pasti senang Papanya mau jemput. Apa aku boleh melihat anak itu di rumah sakit?” pinta Anna sambil menggenggam tangan Rosalyn.Rosalyn melirik Fabian lantas bertutur, “Itu tergantung suamimu. Ingat, sekarang kamu seorang istri.”Sebelum Anna bertanya, Fabian lebih dulu bersuara. “Aku izinkan asalkan kamu melihat Janeta bukan Kevin!”Men

    Last Updated : 2024-10-30
  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 182: Semua Ini Idenya Dewa

    “Sebenarnya aku salah apa?” gumam pemilik bibir tipis merah muda. Saat ini Rosalyn berdiri di balkon kamar.Dua hari ini Rosalyn merasa ada yang aneh dengan kehidupannya. Dewa selalu pulang larut malam, dan wajah pria itu sangatlah masam. Bahkan anak-anak menjauh, mereka lebih senang menghabiskan waktu bersama para kakek dan nenek.Netra berbentuk almond ini menatap ke bawah, di mana dua anak kembar sedang berlarian bersama Dewa. Ia mengembus napas pelan dan menangkup pipinya lalu mengeluh, “Mereka tidak mengajakku bermain.”“Arimbi, Brahma, Papa … Mama ikut main, ya?” teriak Rosalyn sekuat tenaga. Padahal ia sudah mengeluarkan suara keras, tetapi tak satu pun dari mereka menoleh padanya. Sungguh keterlaluan! Rosalyn menekuk bibir lantas masuk dalam kamar.Ia menyalakan laptop dan membuka email pekerjaan yang dikirim oleh Lily. Alangkah terkejutnya Rosalyn sebab terjadi masalah dan laporan yang diterimanya semua salah. Satu tangan wanita itu meremas kuat rambut panjang.Lagi, kejadia

    Last Updated : 2024-10-30
  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 183: Ini Bukan Ide Dewa

    “Akting kalian benar-benar meyakinkan,” kata Rosalyn sambil memandangi seluruh anggota keluarga berbagi cerita, tawa serta kasih sayang di depannya. Ia juga bersandar di bahu kokoh suami.“Ya berterima kasihlah pada anak-anak. Apalagi Brahma—"Mulut Dewa langsung terkatup rapat karena melihat lirikan tajam dari sang putra. Pria itu mengangguk paham bahwa anaknya ingin memberikan seseuatu yang istimewa.Rosalyn mensyukuri kehangatan ini, kedua mertuanya bercengkerama bersama Feli dan Tuan Jack. Kemudian, para ipar turut meramaikan dengan menari-nari, sedangkan pasangan pengantin baru bernyanyi di panggung kecil.Semua sangat sempurna, kehadiran Kevin dan Janeta menjadi pelengkap. Ini merupakan anugerah tak ternilai bagi Rosalyn.“Bagaimana caranya kamu membujuk Kak Kevin? Lalu bosnya bagaimana?” Pertanyaan Rosalyn membuat Dewa nyaris memuntahkan air minum dari rongga mulut.Bos Cwell Grup itu terbatuk-batuk sambil menepuk dada, lantas menyengir dan berkata, “Memangnya kamu lupa siapa s

    Last Updated : 2024-10-31

Latest chapter

  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 266: Terima Kasih

    “Bagaimana kondisi Lily, Kak?” tanya Rosalyn sesampainya di rumah sakit.“Air ketubannya pecah. Dia kesakitan.” Kevin tampak gelisah, pria itu masih mengenakan piama dan menutupi tubuh dengan selimut.Rosalyn menuntun Kevin supaya duduk di bangku logam depan ruang bersalin. “Kita berdoa saja semoga Lily dan bayinya selamat.”Ketiga orang itu menanti dengan gelisah. Setelah hampir setengah jam berjalan, seorang dokter menghampiri Kevin dan menjelaskan, “Bayi Nyonya Lily sebentar lagi lahir, jika suaminya ingin melihat proses persalinan, kami persilakan.”Kevin menggeleng. Justru ia mendorong Rosalyn supaya menemani Lily di dalam sana. Sebagai wanita yang pernah melahirkan, ia mencebik melihat dua pria duduk gelisah di kursi. Ia pun mendampingi Lily di ruang bersalin.Rosalyn segera menggenggam tangan iparnya. Lily sedang kesakitan setelah pembukaan jalan lahir melebar sempurna.“Semangat Lily, kamu pasti bisa,” bisik Rosalyn diangguki iparnya.Dengan bimbingan dokter spesialis kandungan

  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 265 : Gagal!

    “Kenapa, Bro?” sapa Fabian sambil menyodorkan sekaleng minuman. “Orang bilang ini bagus dan tahan lama,” kata pria itu.Dewa memelotot dan menyambar kaleng, lalu membuangnya ke tempat sampah.“Tidak butuh!” sentak Dewa dengan tatapan menghunus tajam.Fabian menepuk bahu temannya dan berujar, “Jangan marah-marah, kamu bisa darah tinggi!”Dewa mendengkus kasar, baginya kalimat Fabian bukan menenangkan melainkan sebuah ejekan. Pria itu menepis kasar tangan temannya, lalu berjalan mencari Rosalyn ke dalam mansion.Pagi ini, keluarga kecil itu sengaja mengunjungi Mansion Arnold. Tentu saja, karena Tuan Jack dan Feli menitipkan beberapa hadiah untuk Lily dan calon bayinya.Akan tetapi, kening Dewa mengerut dalam ketika melihat Rosalyn berjalan sendirian tanpa keempat anak mereka.“Di mana Brahma, Arimbi, Devendra dan Daneswara?” tanya Dewa dengan tatapan menyelidik.Mendengar pertanyaan itu tentunya Rosalyn mengulum senyum. Ah, ia memang sengaja menyiapkan kejutan istimewa ini untuk suami p

  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 264: Iri

    “Halo, Sayang … Papa datang. Janeta sudah mandi, ya? Harum banget.” Kevin menggendong putri kecilnya yang menyambut di balik pintu. Pria itu menciumi puncak kepala Janeta dan mengayun tubuhnya, membuat putri kecil tertawa riang. Namun, di ujung lorong, seorang wanita sedang cemberut menatap ke arah Kevin.“Terima ka—” Ucapan Kevin menggantung karena wanita itu melengos saja ke dapur tanpa mengelurkan sepatah kata.Kevin menurunkan tubuh Janeta dan membiarkannya bermain, lalu ia menyusul pujaan hati yang entah kenapa memasang wajah ketus.“Kamu kenapa?” tanya Kevin.“Menurutmu, kenapa?” ketusnya.“Aku tidak tahu, Lily. Ayo, bilang,” ucap Kevin lagi.Lily menatap tajam ke arah Kevin dan berujar, “Aku bosan seharian di rumah. Aku ini biasa kerja, bukan diam di rumah. Apalagi … ka-mu lebih memperhatikan Janeta dibanding aku.” Pascadinyatakan hamil, Lily diberhentikan oleh Dewa. Wanita itu pun ikut tinggal di Milan. Dia tidak lagi sibuk mengurusi peternakan, karena Dewa berhasil mencari

  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 263: Kangen Dipeluk

    “Astaga apa-apaan mereka ini?!” geram Fabian. Ia menatap layar ponsel yang tidak berhenti berpendar sedari tadi. Itu bukan masalah pekerjaan kantor, tetapi … masalah rumah tangga, terutama ranjang. Demi kelangsungan masa depannya. Meskipun sudah mengetahui isinya, tetap saja Kevin mengintip melalui pop up. Dia terbelalak ketika satu pesan kembali masuk dari adik ipar. [Tutorial posisi hubungan intim untuk memiliki keturunan secepatnya.] “Dia pikir aku pria polos? Aku ini lebih berpengalaman darinya!” Kevin melempar telepon genggam ke atas sofa, lantas berdiri sambil memandangi foto pernikahan di atas meja. Lagi, Kevin tetap membaca pesan adik iparnya. Sebagai seorang pria berpengalaman, tentu saja posisi itu tidak asing lagi. Ia pun mereguk saliva, pikirannya berfantasi liar membayangkan Lily. Gairah pria itu tersulut. Hanya saja, ia bingung menyalurkannya, sebab Lily tidak ada di sini. Pasangan itu menjalani hubungan jarak jauh. Terpaksa Kevin bertahan sampai Dewa menemukan p

  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 262: Ikat Saja

    “Kevin … anakku apa kabar? Ibu selalu menunggumu setiap hari, Nak. Kenapa baru datang sekarang?” berondong Mathilda dari balik partisi kaca tebal.Wanita paruh baya itu menempelkan tangannya pada penghalang, lalu menggerakkan jemari—seolah membelai pipi putra tunggalnya.“Aku datang ke sini ada perlu. Kuharap Ibu menerimanya,” kata Kevin dengan intonasi dingin dan ekspresi datar.Mathilda mengangguk dan menyahut penuh kasih, “Pasti, Nak. Ibu menerima apa pun yang terbaik untukmu.”Kulit keriput Mathilda tertarik ke atas, ia tersenyum merekah sambil meneteskan bulir bening.Lebih dari semenit keduanya terdiam saling memandangi. Entah apa yang dipikirkan kedua orang itu. Hanya saja Mathila tidak menjauhkan tangannya dari kaca tebal. Kevin pun bisa melihat tangan ibunya berkeringat.“Aku sudah menikah.”Sorot mata Mathilda berbinar. “Benarkah? Siapa gadis beruntung itu? B

  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 261: Perhelatan Cinta

    “I-ini masih siang,” gugup Lily. Perempuan itu mengedarkan pandangan ke penjuru kamar. Ada ranjang besar yang disiapkan khusus pengantin baru, sofa panjang serta meja kaca dan cermin besar menggantung di depannya. Sekilas, ini kamar hotel pada umumnya. Namun, Lily dibuat asing dengan status baru ini.Sejak masuk kamar, Kevin memeluk erat tubuh sang istri dari belakang. Pria itu menggesek puncak hidungnya pada tengkuk harum. “Memangnya kenapa kalau siang? Bukahkah itu bagus, kita bisa menikmati siang dan malam di hari yang sama?” Lily mereguk saliva. Walaupun bukan pengalaman pertama berhubungan intim, tetapi … ini pertama kali bersama pria berstatus sebagai suami.“Tapi—”Ucapan Lily tertahan karena Kevin memutar tubuh wanita itu dengan cepat. “Tidak ada tapi. Kamu milikku sekarang dan selamanya.” Lily hendak menunduk, tetapi Kevin mencegahnya. Pria itu menahan dagu sang istri, lalu meraup bibir tipis yang ia rinduka

  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 260: Kamu Pasti Bahagia 

    Kevin menghela napas melihat tanggapan Lily. Haruskan ia menyerah dan tenggelam ke dasar lautan patah hati? Ya, mungkin … karena ini bukanlah kali pertama gadis itu menolaknya. Pria itu menarik tangannya. Namun ….“Cincinya kebesaran. Enggak sesuai ukuran jariku,” kata gadis itu menggunakan bahasa informal . Lily mengulurkan tangan kanan, yang menampilkan jemari ramping dan mungil.Seketika Kevin memperhatikan jemari gadis itu, dan pikirannya mencerna maksud ucapan Lily barusan. Bagi seorang pria, tentunya ini merupakan teka-teki. “Umm … maksudmu?” Alis tebal Kevin terangkat.Lily tersenyum jengah mendengar pertanyaan itu. Tanpa banyak bicara, gadis itu mengambil cincin dari tangan Kevin, lalu menyematkan sendiri pada jari manisnya.“Ini kebesaran, lihat bukan?” keluh gadis itu dengan bibir merengut yang sangat menggoda.Melihat cincin pilihannya melingkar pada jari manis sang gadis pujaan hati, membuat pria itu kegirangan. Kevi

  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 259: Aku Serius

    Untuk sesaat keduanya membeku di tempat. Tidak ada aksi apa pun selain saling memandang lekat-lekat dengan isi pikiran masing-masing.Lily mereguk saliva karena saat ini tubuhnya hanya tertutupi sehelai handuk putih saja. Ia meremas kain handuk dengan erat, khawatir terjadi hal yang tidak seharusnya.“Maaf, aku lancang ….” Kevin berbalik badan dan menutup pintu.Pria itu bersandar pada pintu sambil mengatur napas. Melihat kemolekan seorang wanita, ditambah memiliki kenangan ranjang membuat nalurinya sebagai lelaki tersulut gairah. Ia ingin menyentuh, membelai dan mengecup setiap jengkal kulit mulus itu. Hanya saja, tidak! Kevin melawan egonya.Pria itu kembali ke kamar. Ia menemani Janeta, dan berupaya menenangkan batita itu.Sedangkan Lily masih berdiri di depan pintu kamar mandi. Namun, napasnya tidak tegang lagi. Ada kelegaan setelah Kevin pergi.“Dia …,” gumam gadis itu sambil mengangguk.Lily menggunakan pakaian serba panjang. Entah mengapa ia teringat pada tatapan Kevin tadi. Set

  • Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa   Bab 258: Perasaan Asing

    Beberapa hari berlalu, Lily tampak kesulitan berpamitan dengan Janeta. Gadis itu selalu menahan diri untuk pulang ke peternakan. Pada akhirnya ia menemani Janeta di vila atau rawat jalan ke rumah sakit. Seperti hari ini, Lily mengantar Janeta bertemu dokter.Akan tetapi, gadis itu tidak menduga Kevin datang menjemputnya. Bahkan mereka makan bertiga di restoran.Setelahnya Kevin membawa Lily dan Janeta pulang.“Kamu yakin bisa sendirian? Janeta berat. Biar aku saja yang gendong,” ujar Kevin.“Saya kuat, Pak.” Lily tidak menggubris ucapan Kevin. Gadis itu merengkuh tubuh batita yang terlelap tidur dari jok belakang, menggendongnya dan membawa ke kamar.Dengan hati-hati, Lily membaringkan Janeta, lantas mengecup kening batita itu. Ia tersenyum sambil menatap wajah polos bocah kecil yang agak mirip dengan Vinsensia.“Mama sayang kamu, Janeta,” gumam Lily.Hingga derit pintu terbuka membuat Lily menoleh

DMCA.com Protection Status