Share

Bab 165: Kegundahan Hati

“Bisa lepaskan aku sebentar?” Rosalyn menyeka peluh yang mengucur dari kening. Ia juga mendorong dada bidang berambut halus dengan pelan.

“Memangnya kamu mau ke mana? Jangan pergi Rosalyn.” Dewa mempertontonkan wajah memelas.

Senyum manis mengembang, paras cantik Rosalyn kian memesona ditambah rona merah pada pipi membuat Dewa tak henti memandangnya. Wanita itu berkata lemah lembut, “Baiklah. Fabian juga mau pergi sendirian. Hari ini aku di rumah saja, kebetulan ada meeting daring.”

Sementara di lain tempat, seorang pria tampan berambut cepak sedang mondar-mandir dalam ruang kerja. Sedari tadi tidak fokus bekerja, bahkan salah membubuhkan tanda tangan.

Ia menghembus napas kasar lantas melepas dua kancing kemeja dan mengempas bokong pada kursi kerja. Sepuluh jemarinya disatukan menjadi penopang dagu yang bersih tanpa rambut halus.

“Kurang ajar Dewa!” geramnya.

Ketukan pintu dari luar mengambil perhatian, Fabian menoleh dan mengizinkan orang itu masuk. Asistennya memberitahu telah memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status